Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGELUARAN ROKOK RUMAH TANGGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010) ., Sudikno; Simanungkalit, Bona; Widodo, Yekti; ., Sandjaja
GIZI INDONESIA Vol 34, No 2 (2011): September 2011
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.692 KB)

Abstract

Tingkat  pendapatan masyarakat  diperberat  oleh  pengeluaran  rokok  rumah  tangga  yang  secara  tidak langsung  akan  mempengaruhi  status  gizi  balita.  Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  hubungan pengeluaran rokok rumah tangga dengan status gizi balita. Penelitian menggunakan data Riskesdas 2010. Populasi  penelitian  meliputi  semua  rumah  tangga  Riskesdas  2010.  Sedangkan  sampel  adalah  semua rumah tangga Riskesdas 2010 yang memiliki balita (0-59 bulan) dengan kriteria inklusi balita (0-59 bulan) termuda di rumah tangga. Variabel penelitian meliputi: status gizi balita, pengeluaran rokok rumah tangga, pendidikan KK, pekerjaan KK, tinggi badan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan status sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga dengan pengeluaran rokok pada kuintil 4 dan 5 memiliki odds rasio  1,21  kali  untuk  memiliki  balita  dengan  status gizi  (BB/TB)  kurus  dan  sangat  kurus  dibandingkan rumah  tangga  dengan  pengeluaran  rokok  pada  kuintil  1,  2,  dan  3  setelah  dikontrol  oleh  variabel pendidikan ibu, pendidikan KK, dan pekerjaan KK. Kata kunci: pengeluaran rokok, rumah tangga, statusgizi balita
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Seksualitas Mahasiswa di salah satu Fakultas Kedokteran Swasta Jakarta Tahun 2020 Simanungkalit, Bona
Majalah Kedokteran UKI Vol. 36 No. 3 (2020): SEPTEMBER - DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v36i3.3186

Abstract

Abstrak Kesehatan Reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan status kesehatan fisik, mental, dan sosial; meliputi semua aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya, termasuk bebas dari penyakit dan cacat. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja adalah faktor berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku seksualitas remaja. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan 8% remaja laki-laki dan 2% remaja perempuan yang belum menikah pernah melakukan hubungan seksual pada usia 20-24 tahun. Mahasiswa berada pada masa transisi antara berakhirnya masa remaja dan berawalnya kedewasaan, pada usia 18 - 25 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran seksualitas mahasiswa di salah satu Fakultas Kedokteran Swasta Jakarta mengenai seksualitas pada era saat ini. Desain penelitian ini deskriptif kuantitatif. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner, pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, dengan jumlah sampel 295 orang. Pengetahuan mahasiswa tentang seksualitas rendah (92,5%), mahasiswa memiliki sikap negatif tentang seksualitas (96,9%), mahasiswa yang memiliki perilaku seksualitas kurang aman (49,5%), dan tidak aman (38,3). Sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan rendah tentang seksualitas (92,5%), hampir seluruh mahasiswa memiliki sikap negatif mengenai seksualitas (96,9%), Sebagian mahasiswa memiliki perilaku seksual kurang aman (49,2%), dan tidak aman (38,3%). Kata Kunci : Seksualitas, Mahasiswa, Pengetahuan, Sikap, Perilaku.
Hubungan Penggunaan Gadget dengan Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrom (CVS) pada Mahasiswa Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Simanungkalit, Bona; Siagan, Forman E
Majalah Kedokteran UKI Vol. 36 No. 3 (2020): SEPTEMBER - DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v36i3.3188

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan karena penggunaan komputer. Gejala yang paling umum terjadi terkait CVS adalah mata tegang, sakit kepala, pandangan buram, mata kering, dan sakit pada leher serta bahu. Computer Vision Syndrome (CVS) dapat muncul segera setelah pemakaian gadget dalam jangka waktu lama atau lebih dari 4 jam namun, terdapat beberapa orang yang mengalami CVS beberapa hari kemudian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Gadget dengan Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrom (CVS). Metode: Metode penelitian ini merupakan survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data digunakan dengan menggunakan kuesioner dan pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non random sampling, yaitu purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria ekslusi dan kriteria inklusi. Hasil: Dari 245 responden didapatkan sebagian besar responden tidak mengalami Computer Vision Syndrome (CVS) sebanyak 209 responden (85,3%) dan sebanyak 36 responden (14,7%) mengalami Computer Vision Syndrome (CVS), didapatkan sebagian besar responden menggunakan hadphone / tablet, komputer/laptop sebanyak 226 responden (92,2%) dan 19 responden (7,8%) hanya menggunakan handphone / tablet terdapat hubungan penggunaan gadget terhadap keluhan subjektif Computer Vision Syndrome. Kesimpulan: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa durasi penggunaan gadget berpengaruh terhadap timbulnya keluhan subjektif Computer Vision Syndome sebesar 17,3%. Kata kunci: Computer Vision Syndrome (CVS), gadget, durasi.
Studi Intervensi Pangan Olahan Siap Saji Steril Iradiasi pada Residen Rehabilitasi Narkoba. Bona Simanungkalit; Zubaidah Irawati; Carmen M. M. Siagian; Lucy Widasari
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.913 KB) | DOI: 10.17146/jair.2013.9.1.1200

Abstract

Penurunan daya imun tubuh dapat terjadi akibat malnutrisi kurangnya unsur makro dan mikro nutrien yang berfungsi sebagai faktor primer dalam meregulasi respon imun seseorang. Fenomena tersebut banyak dijumpai pada pasien immunocompromised seperti penderita HIV yang dikenal sebagai Nutritionally Acquired Immune Deficiency Syndromes (NAIDS). Salah satu upaya untuk memperbaiki status gizi pada pasienimmunocompromised adalah memberikan makanan bermutu tinggi yang dapat meningkatkan status imun, sehingga menurunkan angka morbiditas dan mortalitasnya. Jenis pangan olahan siap saji yang steril, aman dan bermutu tinggi dengan komposisi nutrisi lengkap dan citarasayang cukup baik, merupakan produk pangan yang dapat diberikan. Proses sterilisasi dengan menggunakan teknologi radiasi pengion pada bahan pangan merupakan salah satu sarana untuk mengeliminasi bakteri patogen sekaligus mengawetkannya tanpa merusak kecukupan gizi yang terkandung di dalamnya. Lauk bermutu tinggi berbasis protein dan lemak yang berasal dari ikan, daging sapi dan daging ayam yang di i radia s i dengan dosis 45 kGy dalam bentuk pepes ikan mas, pepes ikan teri, semur daging sapi, rendang daging sapi, dan berbagai ayam olahan seperti bumbu kuning, bakar dan manis diberikan selama 21 hari kepada residen UPT Terapi dan Rehabilitasi (UPT T & R) Badan Narkotika Nasional (BNN). Kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi seleksi responden yang terdiri dari evaluasi kesediaan untuk berpartisipasi, kriteria inklusi, dan uji darah responden di laboratorium yang dilakukan sebelum dan sesudah mengkonsumsi pangan olahan siap saji steril tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa berbagai jenis pangan olahan siap saji dalam kemasan laminasi yang di vakum kemudian diiradiasi dengan dosis 45 kGy pada suhu rendah dapat meningkatkan status gizi dan status imunitas residen terseleksi sebagai penderitaimmuno compromised.
Gambaran Kepatuhan Mahasiswa Pre Klinik FK UKI dalam Menjalankan Protokol Kesehatan New Normal Pandemi Covid-19 Bona Simanungkalit
Majalah Kedokteran UKI Vol. 37 No. 1 (2021): JANUARI-APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v37i1.3183

Abstract

Abstrak Kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan berpengaruh menekan penularan Covid-19. Perilaku physical distancing mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta hanya 55,9%.1 Perilaku hand wash mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang 52,6%.2 Untuk mengetahui kepatuhan mahasiswa dalam melakukan tes kesehatan mandiri, pemeriksaan suhu, penggunaan masker, faceshield, hand hygiene, menjaga jarak, waktu berada di kampus, konsumsi vitamin C, dan membersihkan diri setelah pulang. Desain penelitian adalah deskriptif. Pengambilan data menggunakan kuesioner, pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, jumlah sampel 269 mahasiswa. Kepatuhan mahasiswa dalam menjalankan tes kesehatan mandiri 56,3%; pemeriksaan suhu 94%; penggunaan masker 98,9%; faceshield 46,1%; hand hygiene 80,7%; physical distancing 52,4%; berada di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia dalam waktu singkat 95,1%; konsumsi vitamin C 28,6%; membersihkan diri 73,6%. Sebanyak 93,5% mahasiswa tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Kata Kunci: Kepatuhan, Mahasiswa FK UKI, Protokol Kesehatan, Covid-19
HUBUNGAN PENGELUARAN ROKOK RUMAH TANGGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010) Sudikno .; Bona Simanungkalit; Yekti Widodo; Sandjaja .
GIZI INDONESIA Vol 34, No 2 (2011): September 2011
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v34i2.109

Abstract

Tingkat  pendapatan masyarakat  diperberat  oleh  pengeluaran  rokok  rumah  tangga  yang  secara  tidak langsung  akan  mempengaruhi  status  gizi  balita.  Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  hubungan pengeluaran rokok rumah tangga dengan status gizi balita. Penelitian menggunakan data Riskesdas 2010. Populasi  penelitian  meliputi  semua  rumah  tangga  Riskesdas  2010.  Sedangkan  sampel  adalah  semua rumah tangga Riskesdas 2010 yang memiliki balita (0-59 bulan) dengan kriteria inklusi balita (0-59 bulan) termuda di rumah tangga. Variabel penelitian meliputi: status gizi balita, pengeluaran rokok rumah tangga, pendidikan KK, pekerjaan KK, tinggi badan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan status sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga dengan pengeluaran rokok pada kuintil 4 dan 5 memiliki odds rasio  1,21  kali  untuk  memiliki  balita  dengan  status gizi  (BB/TB)  kurus  dan  sangat  kurus  dibandingkan rumah  tangga  dengan  pengeluaran  rokok  pada  kuintil  1,  2,  dan  3  setelah  dikontrol  oleh  variabel pendidikan ibu, pendidikan KK, dan pekerjaan KK. Kata kunci: pengeluaran rokok, rumah tangga, statusgizi balita
Kepuasan Mahasiswa Klinik Tentang Pelaksanaan Protokol Kesehatan 5M COVID-19 di RSU UKI Sitompul, Yunita R.M.B; Simanungkalit, Bona; Azzahra, Aliya; Sabono, Dena C.; Saragih, Egi B.A.N.; Kuncoro, Rio E.; Arabella, Thea
Majalah Kedokteran UKI Vol. 37 No. 3 (2021): SEPTEMBER - DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/mk.v37i3.5689

Abstract

Awal tahun 2020, dunia dihadapkan pada wabah penyakit infeksi yang dikenal sebagai Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri RI (2020) dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 yaitu memberlakukan protokol kesehatan COVID-19. Protokol kesehatan yang diterapkan pada masyarakat bertujuan memutus penularan COVID-19. Pada masa itu diberlakukan gerakan 5M. yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa klinik terhadap protokol kesehatan Gerakan 5M COVID – 19 di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI). Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data yang diambil merupakan data primer berupa kuesioner online yang dikirim pada mahasiswa klinik di RSU UKI pada bulan Juni - Juli 2021. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 243 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa para mahasiswa puas dengan kewajiban mencuci tangan dan memakai masker, sangat puas dalam menilai kewajiban menjaga jarak, menjauhi kerumunan dengan tingkatan cukup puas sedangkan dalam hal membatasi mobilitas kebanyakan responden sangat tidak puas. Kata Kunci: Kepuasan, COVID-19, Protokol, 5M At the beginning of 2020, the world was faced with an outbreak of an infectious disease known as Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). The policy issued by the Indonesian Ministry of Home Affairs (2020) in anticipating the spread of COVID-19 is the implementation of the COVID-19 health protocol. The health protocol is applied to the community in order to stop the transmission of COVID-19. The New Normal period applies the 5M movement. The 5M movements include washing hands, wearing masks, maintaining distance, staying away from crowds and reducing mobility. The aim of this study was to describe the level of satisfaction of clinical students regarding the health protocol of the 5M COVID-19 Movement at UKI Hospital. The research design used is descriptive method. The data taken is primary data in the form of an online questionnaire given to clinical students at the UKI General Hospital in June - July 2021. The number of samples obtained was 243 respondents. The results showed that the 5M Movement, in the form of washing hands and wearing masks were at the level of satisfaction, for the maintaining distance the respondents a very satisfied level. Staying away from crowds with a level of satisfaction while limiting mobility the level of of satusfaction was very low. Keywords: Satisfaction, COVID-19, Protocol, 5M