Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak Dita Anggraini; Zulpahiyana Zulpahiyana; Mulyanti Mulyanti
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 3, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.583 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2015.3(3).150-155

Abstract

Posyandu elderly aims to monitor the elderly condition in particular area because the body condition and aging process. But not all were able to actively follow the elderly Posyandu activities by various factors. The purpose of this study was to identify the factors related to the activity of the elderly following the Posyandu activities. This study was quantitative, using cross sectional design. From 155 respondents, 75 samples was obtained by purpossive sampling technique. Data were analyzed using chi-square test and logistic regression. Chi-square test result in this study indicate the variables that have a relationship with liveliness elderly family support variable (p=0.001), service cadres (p=0.000) and service of health workers (p=0.000). While that does not have a relationship with the activity of the elderly is a variable job (p=0.570) as well as distance and access (p=1.000). The result showed that cadre services was most dominant relationship with the liveliness of the elderly. In conclusion, the factors that have a relationship with the activity of the elderly following the Posyandu activities are support families, services and service cadres of health workers. This study sugest, cadres should be more active to disseminate information concerning the elderly and increase the number of cadres Posyandu.
PENGAYAAN TANAMAN PAKAN LEBAH DENGAN POLA AGROFORESTRY HOME GARDEN UNTUK MENDUKUNG KELESTARIAN SUMBER PAKAN LEBAH MADU TRIGONA Endah Wahyuningsih; Andi Tri Lestari; Maiser Syaputra; Febriana Tri Wulandari; Hairil Anwar; Januardi Januardi; I Putu Angga Teja Maya; Dita Anggraini; GB Daril Rama Aditia; Abdul Muin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.338 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.3145

Abstract

Pengembangan budidaya lebah madu trigona yang dilakukan masyarakat Desa Pendua kebanyakan masih berskala rumah tangga. Sumber pakan trigona didapatkan dari tanaman pekarangan (home garden) di sekitar tempat tinggal. Peran home garden dalam mendukung ketersediaan sumber pakan lebah trigona sangat besar, karena sangat memengaruhi hasil produksi madu. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis tumbuhan yang potensi sebagai sumber pakan lebah trigona yaitu jenis tanaman yang menghasilkan nektar, polen dan resin, juga menjadi salah satu kendala pengembangan budidaya lebah trigona, sehingga belum memenuhi kecukupan sumber pakannya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu penyuluhan tentang upaya pelestarian pakan trigona melalui pengayaan jenis-jenis tanaman sumber pakan trigona, sehingga terjaminnya sumber pakan sepanjang musim dan penataan sumber pakan lebah trigona dengan pola agroforestri home garden yaitu mengkombinasikan tanaman buah-buahan, dan tanaman berbunga. Hasil kegiatan pengabdian adalah melakukan pengayaan jenis tanaman sumber pakan trigona, penghasil nektar, polen dan resin yang meliputi tanaman tahunan (buah-buahan) dan tanaman berbunga, sebanyak 10 jenis sumber pakan. Sebelum dilakukan pengayaan sumber pakan yang tersedia hanya 6 jenis tanaman buah-buahan yaitu pohon kelengkeng, rambutan, mangga, jambu air dan pohon anggur, sehingga belum memenuhi ketersediaan pakan sepanjang tahun. Jenis tanaman tahunan (buah-buahan) untuk pengayaan sumber pakan trigona penghasil nektar, polen dan resin yaitu mangga (Mangifera indica), durian (Durio zibethinus), jeruk (Citrus reticulata),  Delima (Punica granatum), Cempedak (Artocarpus integer) dan kelengkeng (Dimocarpus longan). Jenis anaman bunga untuk sumber pakan trigona penghasil nektar, dan polen yaitu air mata pengantin (Antigonon leptopus), sikat botol (Callistemon viminalis), bunga matahari (Helianthus annuus), dan widelia (Sphagneticola trilobata). Pengayaan sumber pakan trigona dengan pola agroforestri home garden telah memenuhi ketersediaan pakan trigona, karena jenis untuk pengayaan sebagai sumber pakan terpilih adalah tanaman potensial penghasil nektar, polen dan resin.
Efektivitas Model Project Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dita Anggraini; Hidayati Rais
EDUSAINS : Journal of Education and Science Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model Project Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X SMKN 10 Merangin Tahun Pelajaran 2023/2024. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen, menggunakan desain Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas X SMKN 10 Merangin yang berjumlah 151 orang. Sampel ditentukan menggunakan teknik simple random sampling, yang terdiri dari kelas X DKV (27 siswa) sebagai kelas eksperimen dan kelas X TBSM 1 (22 siswa) sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes esai kemampuan pemecahan masalah matematis berjumlah lima butir soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Analisis data meliputi uji normalitas menggunakan Kolmogorov–Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji Hartley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen sebesar 33,41, sedangkan kelas kontrol sebesar 28,86. Tingkat penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen mencapai 97,13% (kategori sangat tinggi), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 89,75% (kategori tinggi). Berdasarkan hasil uji t diperoleh t<sub>hitung</sub> ≥ t<sub>tabel</sub> atau 2,3921 ≥ 1,6779, sehingga H₁ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dibandingkan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMKN 10 Merangin.