Claim Missing Document
Check
Articles

SIFAT FISIKA BAMBU GALAH (Gigantochloa atter) BERDASARKAN ARAH AKSIAL DI KECAMATAN GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT: Effects of Axial Directions to the Physical Properties of Galah Bamboo(Gigantochloa atter) in Gunung Sari Region, Western Lombok Regent Andi Tri Lestari; Febriana Tri Wulandari
PERENNIAL Vol. 16 No. 2 (2020): Vol. 16 No. 2, Oktober 2020
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v16i2.9526

Abstract

Lombok island is one of the islands in Indonesia which is rich in bamboo varieties and one of them is galah (Gigantochloa atter). This species is generally used for crafting and furniture by people of the Gunung Sari area, Western Lombok Regent. The study of the physical properties of this bamboo was important because they were correlated to bamboo quality especially for cutting, defects, boring, shaping, stripping, and sanding. The objective of this study was to understand the influence of axial directions (bottom, middle, and top portions) on physical properties and their values which were investigated with the experimental method. The experimental design was completed randomized design (CRD) employing axial directions as the parameters with three replications. The statistical analyses were Anova with range tests at α = 5%, and Least Significant Difference (LSD) tests at α = 5%. The results showed that the treatments of physical properties (axial directions at the bottom, middle, and top portions) of galah bamboo were not significantly different. The average fresh moisture content was 176.21%, air-dried moisture content 14.43%; fresh density 0.40; air-dried density 0.54; oven-dried density 0.51.Keywords: axial directions; density; galah bamboo; moisture content; physical properties
PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS GETAH PINUS PEHUTANI KELAS UMUR VII DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN JEMBER Dias Evayanti; Febriana Tri Wulandari; Dwi Sukma Rini
Jurnal Belantara Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.837 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v2i2.84

Abstract

The pine resin tapping have done by Perhutani on pine stand at age 11th (age class iii) to 34th (age class vii), whilst pine resin productivity at the end of age period (age class vii) undiscovered. The aims of this study are to determine the productivity of pine resin, the influence of the diameter class to productivity of pine resin, the value of the yield and a lot of quality pine resin resulting in age class VII in Perum Perhutani Regional Division of East Java KPH Jember. The method used in this study was the experimental method by using a completely randomized design in which the treatment used is class D1 = 26-30cm, class D2 = 31-35cm, class D3 = 36-40cm and class D4 = >40cm. Data analysis used is the analysis of variance ANOVA at 5% level and continued with LSD. The results showed that the productivity of Perhutani pine resin KU VII from KPH Jember ranging between 3.17 to 16.04 g/quaree/day, and 8.42 g/quaree/day in average. The diameter classes affect the productivity of pine resin. The resulting yield value at KU VII ranged from 89.6% to 95%, with an overall average recovery rate is 91.4% and the resulting quality of pine resin included in the Super Premium quality.
KARATERISTIK SIFAT FISIKA BAMBU TALI (GIGANTOLOCHLOA APUS KURZ ), SEBAGAI BAHAN BAKU BAMBU KERAJINAN Febriana Tri Wulandari
Jurnal Belantara Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.3 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v3i1.424

Abstract

The centre of bamboo crafts in Gunung Sari District is the largest bamboo centre in West Lombok Regency. One of the bamboo species which is usually used as raw materials is tali bamboo. Studies of physical properties of this bamboo have not been carried out resulting poor quality of bamboo crafts. The physical property was essensial information which would be used for enhancing the products because it correlated with dimensional stability of the bamboo. The objectives of this study were to identify the physical properties of the bamboo with reference to the axial direction. The experiment design was complete random design employing the axial directions (bottom, middle, and top portions) as treatments. The statistical analyses were Anova with range tests at α = 5%. The results showed that the physical properties were: fresh moisture content 51-119.82%; air-dried moisture content 13.03-15.04%; fresh volume density 0.51 – 0.72; air-dried volume density 0.62 – 0.75; oven volume density 0.63 – 0.78. Axial directions of the physical properties were not significantly different except for the fresh moisture content. Therefore all portions of tali bamboo (bottom, middle, and top portions) could be utilized as raw materials for bamboo crafts.
Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon: Physical and Mechanical Properties of Laminate Boards Sengon Wood Febriana Tri Wulandari; Radjali Amin
HUTAN TROPIKA Vol 17 No 1 (2022): Volume 17 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v17i1.4155

Abstract

Keuntungan pembuatan papan laminasi antara lain mampu mereduksi cacat-cacat kayu, efisiensi pemanfaatan bahan baku kayu, memiliki nilai estetika dan mudah dalam perawatan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan kelas kuat setelah kayu sengon dibuat menjadi papan laminasi dengan menguji sifat fisika dan mekanikanya. Metode yang digunakan metode eksperimen; Berat labur perekat tidak berpengaruh nyata pada semua pengujian sifat fisika dan mekanika papan laminasi kayu sengon kecuali pada pengujian kadar air dan kerapatan. Semua nilai pengujian sifat fisika papan laminasi kayu sengon telah memenuhi standar SNI 03-2105-2006 dan JAS 234-2007 (JSA 2007) kecuali pada pengujian penyusutan tebal. Sifat mekanika tidak memenuhi standar JAS 234-2007. Berdasarkan nilai berat jenis, MoE dan MoR maka papan laminasi kayu sengon masuk dalam kelas kuat IV. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kayu sengon tidak mengalami peningkatan kekuatan kayu setelah dibuat papan laminasi sehingga hanya dapat digunakan untuk konstruksi bangunan ringan, kerajinan dan meubel.
Sifat Fisika Kayu Rajumas (Duabanga moluccana Blume) Berdasarkan Arah Aksial Dan Arah Radial Dari Desa Sambik Elen Kabupaten Lombok Utara Febriana Tri Wulandari; I Made Wayan Suastana
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 5 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v5i1.19655

Abstract

Pemanfaatan kayu kurang dikenal sudah banyak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu sebagai bahan baku. Kayu yang dimanfaatkan kebanyakan berasal dari jenis cepat tumbuh. Salah satu jenis kayu cepat tumbuh yang sifatnya belum banyak diketahui adalah kayu rajumas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sifat fisika kayu rajumas (Duabanga moluccana Blume) dari Desa Sambik Elen, Lombok Utara serta mengetahui pengaruh interaksi arah aksial dan arah radial terhadap sifat fisika kayu rajumas (Duabanga moluccana Blume). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen yang dibuat dengan rancangan acak lengkap factorial dengan 2 faktor, yaitu arah aksial dan arah radial. Pembuatan contoh uji dan pengujian dilakukan mengikuti British Standard nomor 373 tahun 1957. Hasil penelitian dianalisis menggunakan software spss 24, kemudian diujilanjut menggunakan uji BNJ dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air segar dan kering udara sebesar 140,09% dan 14,17%. Berat jenis segar, kering udara, dan kering tanur berurutan adalah 0,31, 0,32 dan 0,33. Interaksi arah aksial dan arah radial, faktor aksial berpengaruh nyata pada kadar air segar. Sementara faktor arah radial berpengaruh nyata terhadap hampir semua sifat fisika, kecuali kadar air kering udara.
Karateristik Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon dan Kayu Bayur Febriana Tri Wulandari; Radjali Amin; Raehanayati Raehanayati
Euler : Jurnal Ilmiah Matematika, Sains dan Teknologi EULER: Volume 10 Issue 1 June 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/euler.v10i1.13961

Abstract

Currently, it is increasingly difficult to obtain large and quality sawn timber due to the diminishing supply of wood in natural forests. To overcome this problem, innovation is needed to utilize wood scrap waste as a board product. One form of innovation in the use of wood scrap as a board product is laminated boards. In this study, Sengon and Bayur woods were used which had strong grades III-IV and had specific gravity ranging from 0.29-0.70. Bayur and Sengon wood are suitable to be used as raw materials for laminated boards because they have a light density. The purpose of this research was to determine the physical and mechanical characteristics of laminated boards, the effect of Labur weight, wood species and their interactions. The method used in this study is an experimental method with a factorial completely randomized design (CRD). Characteristics of physical and mechanical properties of laminated boards of Sengon and clothes: density 0.412 gram/cm3; water content 12,459%; thick development 2.019%; thick shrinkage 3.183%; MoE 23031,922 kgf/cm²; MoR 357.208 kgf/cm². Laur weight, type of wood and their interactions have a significant effect on all physical and mechanical properties of Sengon and Bayur laminated boards. The interaction of pumpkin weight and wood species had no significant effect on the water content and MoR tests. Based on the wood strength class, Sengon and Bayur wood laminated boards are classified as class III which can be used as protected heavy construction materials.
PENGARUH UKURAN PARTIKEL DAN PERLAKUAN PENDAHULUAN TERHADAP SIFAT FISIKA PAPAN SEMEN PARTIKEL PELEPAH LONTAR ( Borasus flabellifer Linn) Dwi Sukma Rini; Febriana Tri Wulandari
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i2.3656

Abstract

Lontar adalah salah satu tumbuhan jenis palma yang dapat dimanfaatkan mulai dari akar sampai buah sebagai bahan pangan, bangunan, perabot rumah tangga, barang kesenian dan budaya. Sementara itu, bagian pelepah belum dimanfaatkan oleh masyarakat, berdasarkan hasil survei di lapangan, pelepah merupakan bagian paling banyak dalam pohon lontar, yaitu sekitar 30-40 pelepah dalam satu pohon. Pelepah lontar mengandung serat berligniselulosa yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan semen partikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel, perlakuan pendahuluan, serta pengaruh interaksi ukuran partikel dan perlakuan pendahuluan terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar (Borasus flabellifer Linn). Rancangan penelitan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan faktor ukuran partikel (B) terdiri dari 2 aras, yaitu: -20 +40 mesh (B1),  -40 +60 mesh (B2), dan faktor perlakuan pendahuluan (P) yang terdiri 3 aras, yaitu: perendaman air panas (P1), perendaman air dingin (P2) dan tanpa perendaman (P3). Pengujian dilakukan mengikuti standar SNI 03-2105-2006 meliputi uji kerapatan, kadar air, dan pengembangan tebal. Nilai rata-rata pengujian setiap parameter tersebut secara berurutan adalah 1,011,16 g/cm 3 , 11,60-12,58%, dan 0,66-1,28%. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa faktor perlakuan pendahuluan berpengaruh nyata terhadap nilai kerapatan papan semen pelepah lontar, serta faktor interaksi ukuran partikel dan perlakuan pendahuluan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air papan semen pelepah lontar.
LIMBAH INDUSTRI PENGGERGAJIAN : KAJIAN DAN PEMANFAATAANNYA Febriana Tri Wulandari
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i2.3657

Abstract

Limbah penggergajian adalah potongan kayu dalam bentuk dan ukuran tertentu yang seharusnya masih bisa dimanfaatkan tetapi ditinggalkan karena keterbatasan tingkat teknologi pengolahan kayu yang ada pada waktu itu. Pada dasarnya masyarakat masih menganggap bahwa limbah itu adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya dan harus dibuang bahkan dibakar, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Dan sebaiknya limbah tidak selamanya harus dibuang karena banyak juga limbah yang masih bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah bisa menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila diolah kembali menjadi produk. Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memberikan gambaran tentang limbah penggergajian dan solusi pemanfaatannya sebagai produk yang memberi nilai ekonomi dengan menggunakan teknologi yang mudah diterapkan untuk masyarakat. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menyajikan suatu gambaran terperinci atas suatu situasi khusus. Sumber data diperoleh dari pustaka atau literature yang berhubungan dengan industri penggergajian dan pengalaman penulis dilapangan. Berdasarkan hasil kajian tentang limbah industri penggergajian maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1).Limbah penggergajian terdiri dari tiga bentuk yaitu berupa sebetan, serbuk dan potongan ujung dengan total limbah sebesar 59,6 %, (2).Solusi pemanfaatan limbah penggergajian sebagai produk yaitu arang aktif, briket arang, wood pellet, soil condition, kompos dan papan komposit.
PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN DAN PERBANDINGAN PARTIKEL TERHADAP SIFAT FISIKA PAPAN SEMEN PELEPAH LONTAR (Borasus flabellifer . Linn) Leni Rusdiani; Febriana Tri Wulandari; Dwi Sukma Rini
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3650

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan, perbandingan partikel dan semen, dan interaksi antara perlakuan pendahuluan dan perbandingan partikel dan semen terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu faktor perlakuan pendahuluan (K) dengan menggunakan dua perlakuan yaitu rendaman dingin dan rendaman panas dan faktor kedua yaitu perbandingan partikel dan semen (P) menggunakan dua perbandingn yaitu P1 (1:5) dan P2 (1:6). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan tidak berpengaruh terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Sedangkan pada perbandingan partikel dan semen berpengaruh terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar pada nilai kerapatan dan kadar air. Interaksi perlakuan pendahuluan dan perbandingan semen dan partikel tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Nilai dari masing-masing pengujian Kerapatan, kadar air, dan pengembangan tebal yang dihasilkan pada penelitian ini berturut-turut berkisar antara 1,16-1,27 g/cm³, 12,77-13,69 %, dan 0,84-1,32%.
POTENSI JENIS-JENIS POHON INANG KUTU LAK (Laccifer lacca.Kerr) DI KAWASAN PULAU LOMBOK Febriana Tri Wulandari
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3645

Abstract

Beberapa negara penghasil lak juga memilliki tanaman inang yang berbeda selain kesambi yang berpotensi sebagai inang kutu lak. Misalnya saja India tanaman inang yang baik adalah Butea monosperma (Ploso) dan Zizypus mauritana, dan Thailand menggunakan tanaman jenis Samanea saman yang paling baik untuk inang kutu lak (Green, 1995). Di Sumba timur jenis pohon yang baik untuk inang kutu lak adalah kesambi, bidara, dan beringin (Rochayah dkk, 2012). Berdasarkan hal ini maka sangat menarik untuk dikaji inang alternatif selain kesambi yang dapat menghasilkan lak baik secara kuantitas maupun kualitasnya tinggi yang khas untuk Pulau Lombok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenisjenis pohon inang selain kesambi yang membentuk lak. Metode yang digunakan metode deskriptif. Percobaan akan dilakukan di daerah basis penanaman kesambi yakni di desa Sugian seluas 35 ha dan desa Ledangbatu seluas 150 ha di kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Luas areal contoh yang diambil di desa Sugian seluas 1,5 ha dan di desa Lendangbatu seluas 7,5 ha (5% dari luas areal penanaman kesambi). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis pohon yang dapat menjadi inang kutu lak selain pohon kesambi  yaitu : pohon mangga, pohon sengon, pohon sonokeling dan pohon ara.