Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analysis of implementation prevention protocols and community compliance with covid-19 event numbers Atnesia Ajeng; Wahidin Wahidin; Ika Oktaviani
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2021.9(2).155-163

Abstract

Background: The Covid-19 pandemic has shaken the world community and disturbed all aspects of human life, for this reason our efforts need to be carried out as an effort to prevent and overcome this pandemic so that it will pass quickly. Therefore, it is necessary to implement health and compliance protocols in the community. Objectives: The aim of this research is to determine the implementation of COVID 19 prevention protocols and community compliance with covid-19 events in  Public Health CenterMethods:  This research was conducted using regression analysis, correlation and factor analysis. The subjects in this research activity are people who need services at the Puskesmas according to the inclusion and exclusion criteria. The object under study is the community's compliance with the Covid-19 prevention protocol implemented in Tangerang City. A sample of 150 people from 6 Puskesmas in the Tangerang City area in October-November 2020. The main instrument is a questionnaire which is carried out through a blended system approach where research is carried out directly and indirectly in the field, raw data is processed with the help of SPSS and AMOS.Results: it can be seen that the implementation of the health protocol in the Public Health Center in the Tangerang city area has been running quite well  about 58.7%, but the level of compliance of the people of the city of Tangerang is still relatively low about 59.3%, however the incidence rate of Covid-19 in Public Health Center in the city of Tangerang is relatively low namely 70.7%.  Conclusions: With the knowledge of the above, it is hoped that the local government and other stakeholders can find out and make the basis of facts in making decisions for further handling in order to accelerate the completion of the Covid-19 pandemic.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS KECAMATAN TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG Ika Oktaviani; Siti Maesaroh
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v8i1.101

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada anak yang sangat serius dan yang paling banyak menyebabkan kematian. Pneumonia balita yaitu penyakit yang menyerang jaringan paru, ditandai dengan batuk disertai napas cepat atau sesak napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian penyakit pneumonia pada balita di Puskesmas Kecamatan Teluknaga. Menurut data di Puskesmas Teluknaga jumlah pneumonia pada balita Tahun 2013 sebanyak 252 dengan proporsi 2,52%, pada tahun 2015 dari 10.841 populasi terdapat 627 kasus pneumonia dengan proporsi 6,27 %. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripitf dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 384 responden. Analisis statistik yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat. Penelitian ini berlangsung mulai bulan April – Mei 2015. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kejadian pneumonia (19,4%), umur 0–36 bulan (19,6%), jenis kelamin laki – laki (18,1%), status gizi baik (19,1%), status imunisasi tidak lengkap (22,9%). Berdasarkan hasil analisa statistik dari empat variabel yang diteliti terdapat satu variabel yang berhubungan yaitu status imunisasi tidak lengkap (p value 0,034) dengan kejadian penyakit Pneumonia pada balita di Puskesmas Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang Tahun 2015. Berdasarkan penelitian semestinya petugas Kesehatan untuk lebih meningkatkan program penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya kejadian Penumonia.
PENGARUH PROGRAM ORI (OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION) DIFTERI TERHADAP BEBAN KERJA TENAGA KESEHATAN Atnesia Ajeng; Ika Oktaviani; Eka Mardiana A
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v10i2.153

Abstract

Latar belakang: Indonesia tengah menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri tahun 2017. Terdapat 95 Kab/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri, dan kota tangerang merupakan salah satunya. Outbreak Response Immunization (ORI) merupakan upaya pengendalian KLB difteri yang tujukan kepada putra dan putri berusia antara 1 tahun sampai kurang dari 19. Jumlah cakupan yang banyak sehingga menjadi beban kerja tenaga kesehatan.Subjek dan Metode:. Metode Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019 di puskesmas wilayah kota tangerang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Populasi penelitian adalah Tenaga Kesehatan di puskesmas wilayah kota tangerang. Teknik pengambilan sampel dengan pusposive sampling. Analisa statistik dengan uji regresi dan SEM.Hasil: Berdasarkan hasil analisis regresi ditemukan bahwa program ORI DIFTERI secara langsung berpengaruh secara kuat terhadap beban kerja pegawai sebesar 0,705 namun tidak signifikan karenap value = 0,152. Hasil pengujian dengan SEM terlihat bahwa implementasi program ORI berpengaruh besar terhadap beban kerja pegawai yaitu sebesar 70.5%.Kesimpulan: Program ORI yang ada saat ini sangat mempengaruhi beban kerja pegawai kesehatan dipuskesmas wilayah kota tangerang . Oleh karena itu puskesmas mungkin perlu bekerja samadengan instansi kesehatan lainnya sehingga program ORI berjalan optimal namun beban kerja tenaga kesehatan tidak terlalu berat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN WARGA KOTA TANGERANG PADA PROKES COVID 19 Wahidin Wahidin; Atnesia Ajeng; Ika Oktaviani
Simposium Nasional Mulitidisiplin (SinaMu) Vol 3 (2021): Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4105.3 KB) | DOI: 10.31000/sinamu.v3i0.5935

Abstract

Covid-19 telah merubah dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan regulasi kesehatan guna meminimalisir penularan Covid-19. Beberapa kasus klaster di pemukiman warga diduga terjadi karena ketidakpatuhan menerapkan protokol kesehatan, ketidak patuhan mungkin merupakan faktor peningkatan kasus Covid-19. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah warga kota Tangerang sampel sebanyak 150 orang, metode purposive sampling. Data diambil dengan Kuesioner daring yang valid dan reliabel.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan warga cenderung dominan tidak begitu patuh pada protokol kesehatan. Terdapat beberapa faktor yang secara dominan memengaruhi warga dalam penerapan prokes covid-19 yaitu demografi dan mata pencaharian (0.352),kepercayaan pada sistem kesehatan (0.344),kondisi sosial ekonomi (0.252) dan tingkat pengetahuan (0.217). Kepatuhan warga cenderung tidak patuh/rendah untuk menerapkan protokol kesehatan. Perlu peningkatan kreativitas petugas kesehatan dalam mengedukasi masyarakat agar penerapan Prokes Covid-19 dapat berjalan baik dan optimal.Kata Kunci : Faktor-Faktor,Kepatuhan,Warga Kota,Protokol Kesehatan,Covid-19
Sosialisasi Kesehatan Ramadhan Sehat Puasa Nikmat Siti Latipah; Shieva Nur Azizah Ahmad; Ika Oktaviani
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 5, No 3 (2023): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v5i3.569

Abstract

Requiring children to fast is not immediate or spontaneous, but rather provides habituation training first, because fasting is not only fighting against lust, but you have to get used to waking up early in the morning for sahur when the child is sound asleep. The aim of community service activities is to increase knowledge about the health of fasting in the community. The month of Ramadan for children at the Shaleh Idris Children's Center Foundation. This activity will be held on Saturday, April 8, 2023 for 60 minutes. There were 30 participants in the activity for orphaned children aged 8-13 years. The activity was carried out at the Bumi Agung Permai 2 Housing Complex, Serang City, Banten. The activity was carried out by providing equipment for 30 minutes, followed by discussion and questions and answers. At the end of the activity, quizzes and door prizes are given to participants. In this activity, a pre-test and post-test were carried out as an evaluation of the activity. The results of the pre-test and post-test show that there is a significant increase in knowledge in the good category by 90% and in the poor category by 10%. Knowledge about healthy fasting given during childhood will increase awareness and internalize it in them until they grow up, so they can behave in a healthy way