Khasanah, Riza Ariyani Nur
Department Of Physics Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281||Indonesia Department Of Applied Physics, Tunghai University, Taichung 407224||Taiwan Research Center For Advanced Materials, National Research, And Innovation Agency (B

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM UNGGULAN BAHASA MANDARIN DI SMA WALISONGO PECANGAAN JEPARA Moh Nasuka; Munasir Munasir; Ahmad Faiz; Riza Ariyani Nur Khasanah
Intelegensia : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Intelegensia - Vol. 09 No. 2 Juli-Desember 2021
Publisher : PASCASARJANA UNISNU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/intelegensia.v9i2.2761

Abstract

AbstrakPenelitian ini mencoba mendeskripsikan dan menganalisis bahasa mandarin, menyusun model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga minat belajar bahasa mandarin meningkat secara signifikan dan menjadikan pembelajaran bahasa mandarin sebagai program unggulan di SMA walisongo. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif. Teknik menggunakan wawancara, pengumpulan data observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran bahasa Mandarin di SMA walisongo pecangaan jepara menggunakan model pembelajaran kolaborasi tiga model, alm mind, mapping atau role playing. Model ALM ( Audio Lingual Method) digunakan untuk menghafal, software model mind mapping digunakan untuk berlatih membaca dan menulis, dan metode role playing digunakan untuk berkomunikasi. Pencapaian hasil belajar bahasa mandarin SMA walisongo pecangaan memenuhi target yang diharapkan, melalui tiga model pembelajaran yang dijelaskan di atas menunjukkan bahwa siswa dapat menghafal kosakata dan ekspresi sebagai syarat peningkatan kelas. Selain itu siswa mampu membaca dan menulis serta berkomunikasi dengan lancar sesuai dengan prestasi belajarnya.Kata Kunci: Pembelajaran, Metode pembelajaran, Mandarin
Optimization of Cu2O Thickness to Enhance Photocatalytic Properties of Electrodeposited Cu2O/FTO Photoanode Khasanah, Riza Ariyani Nur; Chien, Forest Shih-Sen; Prasetyowati, Rita; Yudianti, Rike
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2024: BCREC Volume 19 Issue 1 Year 2024 (April 2024)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.20081

Abstract

Currently, n-type cuprous oxide (Cu2O) is a promising material as photocatalyst because of its energy gap of 2 eV that absorbs visible light up to a wavelength of 600 nm. As a photoelectrode, the thickness of Cu2O is crucial, where the improper thickness may worsen the photocatalytic properties. This work aimed to enhance the photocatalytic properties of Cu2O electrodeposited on fluorine-doped tin oxide (FTO), called Cu2O/FTO, by optimizing the Cu2O thickness. The thickness of Cu2O was controlled by adjusting the deposition time in the electrochemical deposition of Cu2O/FTO. By changing the deposition time from 5 to 45 min, the morphology of Cu2O changed from a leaf-like shape to an irregular facet shape with highly dense coverage, and the average thickness increased from 370 to 1100 nm. The increasing Cu2O thickness resulted in the increasing light absorption. The Cu2O/FTO demonstrated anodic photocurrent, which increased with the Cu2O thickness up to a threshold value of 1000 nm (35 min deposition time). At a thickness of 1000 nm, Cu2O/FTO achieved the highest photocurrent (150 and 58 µA under irradiation of 365 and 470 nm, respectively) due to the highly dense morphology and high absorption. In addition, with a thickness of 1000 nm, the charge diffusion was still good. Further, the increase of Cu2O film thickness higher than 1000 nm caused low photocatalytic properties even though the morphology was highly dense, and the absorption was the highest. This condition could be due to the relatively too-high resistance of Cu2O that caused poor charge diffusion. Copyright © 2024 by Authors, Published by BCREC Publishing Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).
Memberdayakan Masa Depan Berkelanjutan: Penyuluhan Kesadaran Tenaga Nuklir untuk Pendidik MA Miftahunnajah Mahmudah, Rida Siti Nur'aini; Khasanah, Riza Ariyani Nur; Sari, Mona; Perdana, Riki; Hidayah, Arum Sari Nurul; Fikri, Muhammad Ramdhan Haikal; Ivathuszalma; Musthofa, Muhammad Azzaky
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v9i2.83153

Abstract

Kesadaran akan adanya energi listrik terbarukan yang bersumber dari tenaga nuklir pada masyarakat masih kurang. Peran guru sebagai pendidik sangatlah penting dalam masyarakat dimana guru dapat membantu mensosialisasikan manfaat dari energi terbarukan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mensosialisasikan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) kepada para guru MA Miftahunnajah melalui penyuluhan pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengatasi kesalahpahaman dan hoaks yang sering menghambat penerimaan energi nuklir sebagai bagian dari portofolio energi berkelanjutan di Indonesia. Penyuluhan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, memperkenalkan teknologi nuklir, mekanisme operasional, protokol keselamatan, dan manfaat lingkungannya kepada guru, untuk memberikan mereka pengetahuan berbasis sains yang dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum. Kedua, memperbaiki hoaks dan misinformasi tentang energi nuklir dengan menyampaikan fakta berbasis bukti dan kesaksian ahli, serta menunjukkan potensi nuklir dalam mitigasi perubahan iklim. Sosialisasi tentang tenaga nuklir ini dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi interaktif menggunakan media maket PLTN. Hasil menunjukkan sosialisasi tentang tenaga nuklir berjalan dengan baik, dimana 100% guru menghadiri sosialisasi tersebut dari awal sampai selesai tepat waktu, 100% bahan ajar dalam bentuk video dimiliki oleh guru, 80% pemahaman dan kesadaran guru tentang tenaga nuklir meningkat, serta 50% guru menginginkan pelatihan tambahan. Para guru sangat antusias mendengarkan materi dan aktif bertanya mengenai cara mengurangi miskonsepsi dan ketakutan masyarakat terhadap PLTN, dampak kesehatan, kesiapan sumber daya manusia, dan pengolahan limbah. Kegiatan sosialisasi tentang tenaga nuklir ditutup dengan penyerahan maket tersebut kepada pihak sekolah untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, pemahaman dan apresiasi para guru terhadap teknologi nuklir meningkat, serta mereka siap menjadi duta informasi yang mendorong dialog publik yang rasional dan terinformasi mengenai energi nuklir di Indonesia.