Rita Prasetyowati
Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

VISCOSITY TEST OF VEHICLE ENGINE OILS Prasetyowati, Rita
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.587 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i1.8440

Abstract

This study aims to determine the value of the kinematic viscosity lubricants motorcycle that has been used at various temperatures and the use of distance. This study also aims to remedy mengtahui how the value of the kinematic viscosity of the lubricant car that has been used in a wide range of temperature variation and distance usage. Viscosity liquid, in this case is the lubricants, can be determined using the Redwood viscometer By using Redwood viscometer, can be measured flow time required by 50 ml of the sample at a constant temperature. Time measurement result is known as the Redwood's sec or conventional viscosity. Conventional viscosity can be determined from the kinematic viscosity values. For motorcycle lubricant viscosity measured at a temperature of 30ͦ C, 50ͦ C, 65ͦ C and 100ͦ C, with the use of distance variation 0 Km, 5 Km, 10 Km, 15 Km and 20 Km. For car lubricant viscosity measured at a temperature of 30ͦ C, 50ͦ C, 65ͦ C and 100ͦ C, with variations in the use of distance 0 km, 1000 km, 5000 km, and 10000 Km. Motorcycle lubricant viscosity values at a temperature of 100ͦ C is 9.54 m2 / s (new lubricant), 1.15 m2 / s (use 5 Km), 5.86 m2 / s (use of 10 Km), 8.02 m2 / s (use of 15 Km), and 9.11 m2 / s (use of 20 Km). Lubricant viscosity values at a temperature of 1000C car is 6.73 m 2 / s (new lubricant), 7.89 m2 / s (use 1,000 km), 6.0 m2 / s (use 5000 Km), and 7.55 m2 / s (use 10000 Km). Keywords: viscosity, oil, temperature
Distribusi Energi Celah Pita Titania (TiO2) yang Disisipi Logam Cu atau Fe, serta Potensi Aplikasinya aalam Sel Surya Rita Prasetyowati; Ariswan Ariswan; Laila Katriani
Jurnal Sains Dasar Vol 7, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v7i2.38547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi energi celah pita titania yang disisipi dengan logam Cu, Mengetahui distribusi energi celah pita titania yang disisipi dengan logam Fe, dan mengetahui potensi titania yang disisipi Cu atau Fe jika diaplikasikan sebagai sel surya. Penyisipan logam Cu atau Fe pada titania dilakukan dengan membuat nanokomposit titania-tembaga. Kemudian nanokomposit tersebut dideposisikan pada elektroda transparan denga metode doctor blade. Karakterisasi XRD (X-Ray Difraction) dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia lapisan. Lapisan titania-tembaga juga dikarakterisasi dengan menggunakan UV-Visible spektrometer untuk mengetahui absorbansinya terhadap cahaya. Melalui absorbansi titania dianalisis distribusi energi celah pita. Karakterisasi arus-tegangan (I-V) dilakukan untuk mengetahui performansi sel surya yang dihasilkan. Berdasarkan fungsi probabilitas ditunjukkan kemungkinan adanya berbagai energi celah pita pada titania, yang menyebabkan energi celah pita titania bergeser. Besarnya probabilitas bukan menunjukkan konsentrasi dengan energi celah pita yang bersangkutan pada titania. Berdasarkan data karakterisasai XRD diperoleh kandungan unsur atau senyawa pada TiO2, TiO2-Cu dan TiO2-Fe. Berdasarkan karakterisasi IV, ditunjukkan bahwa sudah terbentuk persambungan antara metal dengan bahan semikonduktor pada sampel
Pengaruh Konsentrasi HCl terhadap Mikrostruktur dan Sifat Kemagnetan Nanopartikel Fe3O4 yang Disintesis dari Pasir Besi Pantai Glagah Kulonprogo Pinaka Elda Swastika; Farida Hardheyanti; Rita Prasetyowati; Ariswan Ariswan; Warsono Warsono
Jurnal Sains Dasar Vol 10, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v10i1.39141

Abstract

Nanopartikel Fe3O4 yang berasal dari pasir besi pantai Glagah Kulon Progo telah berhasil disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan berbagai variasi konsentrasi HCl (10%, 15%, 25% dan 37%). Pengaruh konsentrasi HCl terhadap mikrostruktur dan sifat kemagnetan dari Fe3O4 dilihat dengan menggunakan XRD, SEM EDX serta VSM. Hasil XRD menunjukkan bahwa Fe3O4 yang dihasilkan memiliki struktur kristal kubik invers spinel. Semakin besar konsentrasi HCl, semakin baik derajat kristalinitasnya. Hasil SEM EDX untuk sampel Fe3O4 dengan konsentrasi HCl 37% menunjukkan ukuran butir (grain) yang hampir sama serta tingkat kemurnian sampel Fe3O4 yang dihasilkan sebesar 100% (Fe 72,42% dan O 27,58%). Hasil VSM menunjukkan Fe3O4 hasil sintesis memiliki sifat superparamagnetik serta bersifat soft magnetic. Nanopartikel Fe3O4 dengan konsentrasi HCl 25% memiliki Hc, Mr dan Mmax masing-masing sebesar 0,0215 T, 11,60 emu/gr dan 36,51 emu/gr. Sedangkan Nanopartikel Fe3O4 dengan konsentrasi HCl 37% memiliki Hc dan Mr yang lebih kecil yaitu masing-masing sebesar 0,0017 T dan 10,83 emu/gr serta Mmax yang lebih besar yaitu 36,82 emu/gr.
Peningkatan Efisiensi Sel Surya Berbasis Titania Melalui Penyisipan Logam Besi pada Lapisan Aktif Titania Rita Prasetyowati
Jurnal Sains Dasar Vol 1, No 1 (2012): April 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.379 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v1i1.2363

Abstract

Solar cells based on titania was developed continually to reach better performance. To improve the efficiency, titania layer was inserted by Fe metal. Insertion of Fe metal on TiO2 layer has been done by electroplating method with various electroplating voltage and electroplating time duration. Absorption capabilitis of TiO2 was identified by using UV-Vis spectrometer. Morphological structure and composition of materials on TiO2 layer before and after electroplating was identified by SEM (Scanning Electron Microscopy). Structure of solar cells that have been made were characterized by using the I-V meter to determine the performance of solar cells. Solar cell with TiO2 active layer without  insertion of  Fe only has a solar to electric energy conversion efficiency  0.001%. While solar cells with TiO2 active layer which was inserted Fe have a solar to electric energy conversion efficiency 0.2%. Insertion of Fe on the TiO2 layer formed metal contact layer as a path for electrons to transfer more quickly to the electrode (ITO).
PENGARUH PENYISIPAN LOGAM FE DENGAN BERBAGAI VARIASI MASSA PADA LAPISAN AKTIF TITANIA TERHADAP STRUKTUR MORFOLOGI, SPEKTRUM ABSORBANSI, RESISTANSI DAN PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN Rita Prasetyowati; Laila Katriani; Windya Setya Ningtias
Jurnal Sains Dasar Vol 5, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.597 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v5i2.13712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyisipan logam Fe dengan berbagai variasi massa terhadap struktur morfologi lapisan titania, spektrum absorbansi lapisan titania, resistansi lapisan titania, dan performansi (tegangan) sel surya. Preparasi lapisan titania-besi (TiO2) menjadi bentuk pasta dilakukan dengan menggunakan metode sol-gel. Pasta titania-besi dideposisikan pada elektroda transparan (Indium Tin Oxide) dengan metode doctor blade. Dilakukan lima variasi massa Fe yang disisipkan pada 1 g lapisan titania aktif, yaitu 0,050; 0,075; 0,100; 0,125; dan 0,150 g. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa penyisipan logam Fe tidak mempengaruhi struktur morfologi lapisan titania, meskipun hasil EDS menunjukkan adanya logam Fe pada lapisan titania tersebut. Lapisan TiO2  dan lapisan TiO2-Fe dapat menyerap cahaya dengan baik pada panjang gelombang 200–390 nm dan pada panjang gelombang 650–800 nm. Lapisan TiO2-Fe memiliki nilai absorbansi yang lebih besar daripada lapisan TiO2. Nilai resistansi untuk lapisan TiO2 yaitu 3.190 Ω. Sedangkan nilai resistansi untuk lapisan titania sampel 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berturut-turut adalah 3188,49; 3188,40; 3188,39; 3187,98 dan 3184.87Ω. Besarnya tegangan sel surya yang menggunakan lapisan titania sampel 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berturut-turut adalah 0,370; 0,398; 0,334; 0,488; dan 0,545 Volt.Kata kunci: titania, besi, struktur morfologi, absorbansi, resistansi, tegangan, sel surya Abstract This study aims to determine the effect of Fe metal insertion with a variety of mass to the morphological structure, absorbance spectrum, the resistance, and solar cells performance. Preparation of TiO2-Fe to form a paste made using sol-gel method. Pasta TiO2-Fe deposited on a transparent electrode (Indium Tin Oxide) with a doctor blade method. There were five variations of mass Fe is pasted on a layer of 1 g titania, namely 0.050; 0.075; 0.100; 0.125; and 0.150 g. SEM analysis showed that the insertion Fe on titania layer does not affect the structure morphology of the titania, even the EDS results showed that the composition of TiO2-Fe contains Ti element. A layer of TiO2 and Fe-TiO2 coating can absorb light very well at a wavelength of 200-390 nm and at a wavelength of 650-800 nm. TiO2-Fe layers have absorbance values greater than the TiO2 layer. The resistance value for TiO2 layer is 3,190 Ω. While the resistance value for titania coating samples 1, 2, 3, 4 and 5 respectively are 3,188.49; 3,188.40; 3,188.39; 3,187.98 and 3,184.87Ω. The magnitude of the voltage solar cells that use titania coating samples 1, 2, 3, 4 and 5 are 0.370, 0.398, 0.334, 0.488 and 0.545 volt, respectively. Keywords: titania, iron, structure morphology, absorbance, resistance, voltage, solar cells
Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Magnetit (Fe3O4) Berbasis Pasir Besi Pantai Glagah Kulon Progo dengan Metode Kopresipitasi pada Berbagai Variasi Konsentrasi NH4OH Rita Prasetyowati; Dede Widiawati; Pinaka Elda Swastika; Ariswan Ariswan; Warsono Warsono
Jurnal Sains Dasar Vol 10, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v10i2.43043

Abstract

Sintesis dan karakterisasi nanopartikel magnetit (Fe3O4) yang berbasis pasir besi Pantai Glagah, Kulon Progo telah berhasil dilakukan. Sintesis magnetit (Fe3O4) dilakukan dengan metode kopresipitasi pada berbagai variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH (10%, 15%, 20%, dan 25%).  Karakterisasi XRD, SEM EDS, dan VSM dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH terhadap struktur mikro dan sifat kemagnetan bahan magnetit (Fe3O4). Berdasarkan hasil XRD, variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH tidak mempengaruhi nilai parameter kisi dan struktur kristal sampel Fe3O4 yang terbentuk, tetapi mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk. Hasil SEM EDS menunjukkan bahwa struktur morfologi permukaan sampel 2 (Fe3O4 dengan konsentrasi larutan pengendap NH4OH 15%) cukup homogen serta memiliki komposisi kimia bahan yang terdiri dari Fe sebanyak 49,33%, O sebanyak 27,90% dan sisanya merupakan unsur pengotor. Hasil VSM menunjukkan bahwa sampel 2 (NH4OH 15%) memiliki magnetisasi saturasi (Ms) = 25,7 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 0,06 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,023 T. Sedangkan sampel 4 (NH4OH 25%) memiliki nilai magnetisasi saturasi (Ms) = 23,6 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 2,02 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,019 T. Kedua sampel tersebut tergolong soft magnetic material.
Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak bagi masyarakat Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman Ariswan Ariswan; Rita Prasetyowati; Warsono Warsono; Suparno Suparno; Fika Fauzi; Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2021): Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.42 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v5i1.39911

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk melatih masyarakat Widodomartani, Ngemplak, Sleman untuk membuat sabun cuci tangan dengan bahan ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak. Kegiatan PPM ini juga memberikan pendampingan pemberdayaan masyarakat desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman agar dapat meningkatkan keterampilan membuat sabun cuci tangan. Tim PPM melaksanakan pelatihan yang meliputi dua kegiatan yaitu, 1) pemaparan materi tentang manfaat membuat sabun cuci tangan dan teknologi pembuatan sabun cuci tangan; pelatihan membuat sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak; dan 2) pendampingan pembuatan sabun cuci tangan kepada masyarakat desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Hasil yang dicapai dari kegiatan PPM ini adalah peserta PPM dari masyarakat desa Widodomartani, Sleman memperoleh bekal tentang langkah-langkah konkret pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun jambu air dan nanopartikel perak dan pendampingan dalam praktek pembuatan sabun cuci tangan tersebut. Sehingga masyarakat tersebut dapat memaksimalkan pemanfaatan daun jambu air dan nanopartikel perak guna memproduksi sabun cuci tangan. Kata Kunci: sabun cuci tangan, ekstrak daun jambu air, nanopartikel perak
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Nanopartikel Perak bagi Guru Fisika SMA di Lingkungan MGMP Gunungkidul Yogyakarta Ariswan Ariswan; Rita Prasetyowati; Wipsar Sunu Brams Dwandaru; Warsono Warsono; Suparno Suparno; Fika Fauzi
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 6, No 2 (2022): Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.415 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v6i2.52643

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melatih para guru Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) perwakilan MGMP Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membuat sabun cuci tangan dengan bahan tambahan nanopartikel perak (AgNP). Pelatihan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan keterampilan para guru Fisika dalam menyintesis material nano, yaitu AgNP dan pemanfaatannya dalam pembuatan sabun cuci tangan. Wawasan dan keterampilan ini nantinya dapat diteruskan kepada peserta didik di sekolah masing-masing di kawasan kabupaten Gunungkidul. Tim PkM melaksanakan pelatihan yang meliputi dua kegiatan, yaitu: 1) kegiatan daring yang berisi pemaparan materi tentang teknologi pembuatan sabun cuci tangan dan 2) praktik membuat AgNP dan membuat sabun cuci tangan yang ditambah bahan AgNP untuk para guru Fisika SMA di lingkungan MGMP Gunungkidul. Hasil yang dicapai dari kegiatan PkM ini adalah peserta PkM dari MGMP Gunungkidul memperoleh pengetahuan tentang langkah-langkah konkret pembuatan AgNP dan pembuatan sabun cuci tangan dengan bahan tambahan AgNP.
STRUKTUR MORFOLOGI, KOMPOSISI KIMIA DAN RESISTANSI LAPISAN TIO2-CU SEBAGAI LAPISAN AKTIF PADA SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA Rita Prasetyowati; Hadriansyah Ahmad; - Marfuatun
Jurnal Fisika Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v3i2.3822

Abstract

Peningkatan efisiensi sel surya titania terus dikembangkan. Salah satunya adalah memodifikasi titania yang berfungsi sebagai lapisan aktif. Lapisan titania dapat disisipi dengan logam Cu. Penyisipan logam Cu pada TiO2 dilakukan melalui pembuatan nanokomposit TiO2-Cu dengan metode sol-gel. Lapisan TiO2-Cu yang terbentuk dikarakterisasi dengan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui struktur morfologi permukaan, EDX (Energy dispersive X-ray spectroscopy) untuk mengetahui komposisi bahan. Sedangkan resistansi lapisan diukur menggunakan Jembatan Wheatstone. Berdasarkan hasil SEM dapat ditunjukkan bahwa struktur morfologi permukaan lapisan TiO2-Cu tidak berbeda secara signifikan dengan lapisan TiO2, yaitu cukup homogen dan memiliki ukuran butir (grain) yang hampir sama. Tetapi dari hasil EDX diperoleh bahwa lapisan TiO2-Cu yaitu lapisan TiO2 yang disisipi logam tembaga mengandung  unsur Ti sebanyak 59,8%, unsur O sebanyak 40,02% dan unsur Cu sebanyak 0,19%. Sedangkan lapisan TiO2 saja mengandung unsur Ti sebanyak 54,25% dan unsur O sebanyak 45,75%. Penyisipan logam tembaga pada lapisan titania dapat menurunkan resistansi listrik lapisan. Nilai resistansi lapisan TiO2 adalah 7,714 kilo ohm. Sedangkan nilai resistansi lapisan TiO2-Cu adalah 6,624 kilo ohm.
Optimization of Cu2O Thickness to Enhance Photocatalytic Properties of Electrodeposited Cu2O/FTO Photoanode Khasanah, Riza Ariyani Nur; Chien, Forest Shih-Sen; Prasetyowati, Rita; Yudianti, Rike
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2024: BCREC Volume 19 Issue 1 Year 2024 (April 2024)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.20081

Abstract

Currently, n-type cuprous oxide (Cu2O) is a promising material as photocatalyst because of its energy gap of 2 eV that absorbs visible light up to a wavelength of 600 nm. As a photoelectrode, the thickness of Cu2O is crucial, where the improper thickness may worsen the photocatalytic properties. This work aimed to enhance the photocatalytic properties of Cu2O electrodeposited on fluorine-doped tin oxide (FTO), called Cu2O/FTO, by optimizing the Cu2O thickness. The thickness of Cu2O was controlled by adjusting the deposition time in the electrochemical deposition of Cu2O/FTO. By changing the deposition time from 5 to 45 min, the morphology of Cu2O changed from a leaf-like shape to an irregular facet shape with highly dense coverage, and the average thickness increased from 370 to 1100 nm. The increasing Cu2O thickness resulted in the increasing light absorption. The Cu2O/FTO demonstrated anodic photocurrent, which increased with the Cu2O thickness up to a threshold value of 1000 nm (35 min deposition time). At a thickness of 1000 nm, Cu2O/FTO achieved the highest photocurrent (150 and 58 µA under irradiation of 365 and 470 nm, respectively) due to the highly dense morphology and high absorption. In addition, with a thickness of 1000 nm, the charge diffusion was still good. Further, the increase of Cu2O film thickness higher than 1000 nm caused low photocatalytic properties even though the morphology was highly dense, and the absorption was the highest. This condition could be due to the relatively too-high resistance of Cu2O that caused poor charge diffusion. Copyright © 2024 by Authors, Published by BCREC Publishing Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).