Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAYA BUNUH EKSTRAK KULIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP JENTIK Aedes sp Stevie Mariany Pamikiran; Steven J. Soenjono; Suwarja Suwarja; Indah Margarethy; Milana Salim; Nungki Hapsari Suryaningtyas
SPIRAKEL Vol 10 No 2 (2018)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.492 KB)

Abstract

Pengendalian jentik Aedes sp dengan cara menggunakan insektisida alami dapat berfungsi sebagai upaya pencegahan timbulnya resistensi terhadap insektisida kimiawi. Senyawa yang terkandung dalam tumbuhan berpotensi sebagai insektisida yaitu golongan sianida, saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, steroid dan minyak atsiri. Salah satunya ekstrak dari kulit kentang (Solanum tuberosum L.) mengandung senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) dalam membunuh jentik Aedes sp. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain penelitian post test only control group design untuk mengetahui konsentrasi letal ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap jentik Aedes sp. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan jumlah jentik Aedes sp masing-masing 10 jentik. Konsentrasi yang digunakan yaitu 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1% dan kontrol menggunakan air sumur. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi 1% efektif dalam membunuh jentik Aedes sp sebesar 50%. dan nilai LC50 ekstrak kulit kentang pada konsentrasi 1,1%. Ekstrak kulit kentang (Solanum tuberosum L.) belum efektif digunakan sebagai larvasida Aedes sp.
Pembentukan Kampung Sanitasi/STBM di Kilu Permai Kelurahan Paniki Bawah Kota Manado Katiandagho, Dismo; Steven J. Soenjono; Mokoginta Jusran; Semuel Layuk; Syamsu Alam
Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendikia Jenius Vol. 2 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/pengabmaskes.v2i1.96

Abstract

Beberapa program pemerintah untuk memperbaiki perilaku hidup bersih seperti kampanye cuci tangan pakai sabun, tetapi program-program tersebut dirasakan kurang mengena sasaran dan kurang memperhatikan aspek kebiasaan buang air besar, harapan dan investasi. Untuk itu diperlukan kampanye penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat untuk dapat menggerakkan pengambil keputusan, sektor swasta dan konsumen (terutama kelompok miskin). Hasil wawancara dengan petugas Puskesmas dan pemerintah Kelurahan, dimana masih pembuangan akhir jamban di sungai karena tidak ada lahan untuk membangun saptic tank, dan hasil pengamatan pada survey awal bahwa rumah penduduk yang berdekatan dengan sungai yang memiliki jamban keluarga makan pembuangan akhir jamban adalah suangi, hal ini menambah pencemaran pada suangai. Untuk mencapai suatu Desa ODF (Open Defecation Free), tahapan yang harus dilalui, yaitu Pra-pemicuan, Pemicuan, Pasca Pemicuan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyararakat, yaitu dibangunnya 1 jamban percontohan dan terjadinya perubahan perilaku membuang tinja di suangai. Disarankan bagi pihak puskesmas agar selalu memantau program STBM di wilayah kerja Puskesmas, bagi masyarakat yang belum memiki jamban agar memanfaatkan MCK umum sebagai sarana pembuangan tinja dan bagi masyarakat yang ada di sekitar sungai agar tidak membuang tinja di sungai
Pendekatan STBM Pilar I dalam Upaya Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan pada Masyarakat Katiandagho, Dismo; Mokoginta Jusran; Joy V.I. Sambuaga; Steven J. Soenjono; Agus Rokot
Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendikia Jenius Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/pengabmaskes.v2i2.194

Abstract

The results of the initial survey and the results of interviews with health center officers, where there are still people who behave like they defecate in the river, and there are residents' houses close to the river, the final disposal of toilets is the river, this adds to the pollution river which is in Silian I Village. The aim of the activity is to carry out the STBM pillar I approach to change bowel behavior hazard in the community of Silian 1 Village, Southeast Minahasa Regency. The method of implementing community service is to provide training on STBM Pillar I and build a model toilet for the community. The intervention carried out provided training for STB Pillar I with the results being a change in community behavior in disposing of feces, so that STBM Pillar I can be realized, and a model toilet was built as a public toilet so that people who do not have a toilet can dispose of feces in the toilet. Conclusion: there was a change in the behavior of defecating carelessly from the community of Silian I Village and the community disposed of feces using a toilet.