Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PANCUR BATU, DELI SERDANG Soep Soep; Indrawati Indrawati; Eqlima Elfira
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1679

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2) dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti retinopati, nefropati, dan penyakit kardiovaskuler. Dari data yang didapatkan sebanyak 75 persen masyarakat mengalami obesitas (kegemukan) akibat tidak melakukan aktivitas olahraga sehingga presentase nilai kadar gula darah mengalami peningkatan dan beresiko mengalami Diabetes Melitus. Hal ini terjadi di wilayah Pancur Batu dan sekitarnya. Peranan kader dalam kegiatan ini merupakan perpanjangan dari tenaga Kesehatan untuk menyampaikan edukasi Kesehatan terkait skrining Diabetes Melitus dan bagaimana mengatasi serta mencegah Diabetes Melitus. Sasaran kegiatan ini adalah kader Kesehatan dan masyarakat dengan metode yang digunakan yakni ceramah dan praktek langsung dengan memperkenalkan format skrining DM kepada kader disertai dengan sesi tanya jawab antara kader dan pengabdi masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah respon dan tanggap kader dan masyarakat dalam melakukan pemberdayaan Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah puskesmas Pancur Batu. Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari kader dan masyarakat ditandai dengan respon yang baik dari 6 kader dan 30 masyarakat yang menderita DM Tipe 2 dengan memotivasi masyarakat dalam mengendalikan dan mencegah DM itu sendiri.
LATIHAN FISIK PENDERITA DM TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI GLUKOSA DARAH, LDL DAN PENINGKATAN HDL Soep Soep
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.625 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i1.997

Abstract

Latar belakang; Diabetes melitus merupakan sindrom metabolisme yang dikarakteristikkan dengan kehilangan homeostatis glukosa sehingga menyebabkan kerusakan pada metabolisme glukosa, kolesterol, LDL dan HDL. Latihan fisik merupakan salah satu pilar penatalaksanaan DM. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap kadar glukosa, kolesterol total, LDL dan HDL. Metode Penelitian; Penelitian ini merupakan Kuasi-Eksperimental dengan rancangan pre-post-test group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 47 orang. Latihan fisik dilaksanakan selama 4 minggu,5 kali/minggu dengan durasi 30 menit. Hasil Penelitian; Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh latihan fisik pada penderita DM terhadap penurunan glukosa darah, LDL dan peningkatan HDL di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Helvetia dengan nilai p<0,05. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi dalam pengambilan kebijakan dan peningkatan mutu pelayanan petugas kesehatan dalam menyelenggarakan kegiatan olah raga bagi penderita diabetes mellitus sebagai bagian dari penatalaksanaan diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah dan profil lipid.
Pelatihan Diabetes Self-Management Education Bagi Keluarga Dalam Mengatasi Gangguan Integritas Kulit Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Purwodadi Kabupaten Deli Serdang Soep; Indrawati; Eqlima Elfira
KALANDRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Yayasan Kajian Riset Dan Pengembangan Radisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/jurnalkalandra.v2i1.224

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pelatihan Diabetes Self-Management Education (DSME) kepada penderita gangguan integritas kulit yang disebabkan oleh gejala Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan praktek secara langsung dalam melakukan perawatan terhadap luka penderita. Seluruh kegiatan pelatihan Diabetes Self-Management Education (DSME)berjalan dengan lancar dan sukses. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa umumnya peserta pelatihan telah memiliki pengetahuan yang baik tentang penyebab integritas kulit serta telah mengetahui dengan baik tata cara melaksanakan Diabetes Self-Management Education (DSME) penyakit ini.
The Relationship of The Medication Adherence Model to The Quality of Life of Communities Pulmonary Tuberculosis Suffering in The Working Area of The Muliorejo Health Center, Sunggal District, Deli Serdang 2023 Megawati Megawati; RR.Sri Arini Winarti Rinawati; Soep Soep
Jurnal Keperawatan Vol 9 No 1 (2024): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v9i1.1467

Abstract

Tuberculosis sufferers experience changes in their physical, psychological health and social life which can have an impact on the quality of life of pulmonary tuberculosis sufferers. Curing pulmonary tuberculosis requires regular treatment for up to 6 months. The purpose of this research is to identify the relationship between the Medication Adherence Model and the Quality of Life of People Suffering from Pulmonary Tuberculosis at the Muliorejo Community Health Center, Sunggal District, Deli Serdang Regency. This research method uses descriptive collaborative with a cross sectional approach. Sampling was taken by accidental sampling with a sample size of 60 respondents. Medication adherence was obtained using the MMAS-8 questionnaire and quality of life using the WHO Qol-BREF questionnaire. The statistical analysis used is the Chi-Square test. Of the 60 respondents, 25 respondents were found in the low medication adherence category, namely 25 people (41.7%) had a poor quality of life, 20 people (33.3%) had a moderate quality of life and none had a moderate quality of life. good, out of a total of 30 respondents in the high medication adherence category, 35 people (58.3%) had a quality of life in the moderate category, 20 people (33.3%) experienced a quality of life in the good category and no one experienced a poor quality of life. Based on the results of the Chi-Square Test, it was found that the pvalue (0.000) was smaller than the significant value (0.05) so that Ha was accepted, which means there is a relationship between adherence to taking medication and the quality of life of Tuberculosis patients in the Muliorejo Community Health Center working area. There is a relationship between adherence to taking medication and quality of life in tuberculosis patients in the Muliorejo Community Health Center working area. Consume nutritious food · Let sunlight enter the room · Use a mask · Limit contact at the start of treatment · Wash your hands frequently.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PANCUR BATU, DELI SERDANG Soep, Soep; Indrawati, Indrawati; Elfira, Eqlima
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1679

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2) dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti retinopati, nefropati, dan penyakit kardiovaskuler. Dari data yang didapatkan sebanyak 75 persen masyarakat mengalami obesitas (kegemukan) akibat tidak melakukan aktivitas olahraga sehingga presentase nilai kadar gula darah mengalami peningkatan dan beresiko mengalami Diabetes Melitus. Hal ini terjadi di wilayah Pancur Batu dan sekitarnya. Peranan kader dalam kegiatan ini merupakan perpanjangan dari tenaga Kesehatan untuk menyampaikan edukasi Kesehatan terkait skrining Diabetes Melitus dan bagaimana mengatasi serta mencegah Diabetes Melitus. Sasaran kegiatan ini adalah kader Kesehatan dan masyarakat dengan metode yang digunakan yakni ceramah dan praktek langsung dengan memperkenalkan format skrining DM kepada kader disertai dengan sesi tanya jawab antara kader dan pengabdi masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah respon dan tanggap kader dan masyarakat dalam melakukan pemberdayaan Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah puskesmas Pancur Batu. Kegiatan ini mendapatkan antusias yang baik dari kader dan masyarakat ditandai dengan respon yang baik dari 6 kader dan 30 masyarakat yang menderita DM Tipe 2 dengan memotivasi masyarakat dalam mengendalikan dan mencegah DM itu sendiri.
Treatment of Gangrene Wounds with Hydrocolloid Dressing Methods for Diabetes Mellitus Type 2 in Educational Hospital North Sumatera University Soep, Soep; Rinawati, R.R Sri Arini Winarti; Ndama, Metrys
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v19i1.3846

Abstract

Wound care in a moist environment is superior to a dry environment. Appropriate wound care methods can help accelerate the healing of gangrenous wounds. This study aimed to determine diabetic wound healing using the modern hydrocolloid dressing method. This experimental research design utilized pre-test and post-test techniques to assess the difference in the effect of gangrene wound care with modern hydrocolloid dressings on gangrene wound healing in diabetic patients. The study was conducted at USU Teaching Hospital Medan for 14 days, involving 20 respondents with Type II DM patients experiencing gangrene wounds, obtained through non-probability sampling. Data analysis was performed using the independent t-test. The results showed a significant difference in gangrene wound care with the modern hydrocolloid dressing method (p < 0.05). The modern hydrocolloid dressing method led to faster healing of gangrene wounds. Conclusion: respondents who used the modern hydrocolloid dressing method experienced better wound status development and faster healing. It is expected that hospitals will plan and establish SOPs for wound care in DM patients with gangrene using modern hydrocolloid dressings and reduce the use of conventional methods. These implications highlight the importance of implementing modern methods in wound care protocols for patients with diabetes mellitus with gangrene, mainly to prevent amputation and improve patients' quality of life. Recommendations include the implementation of modern wound care SOPs, training for health workers, patient and family education, further research, and the procurement of modern dressings.