- Solechan
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK CONNECTING ROD ORIGINAL, AHM DAN MPM PADA MOTOR HONDA SUPRA FIT Feru Lima I. P; Fuad Abdillah; - Solechan
TRAKSI Vol 12, No 1 (2012): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.455 KB) | DOI: 10.26714/traksi.12.1.2012.%p

Abstract

Sekarang ini banyak produsen pembuat spare part kendaraan yang bermunculan dengan menawarkan harga jual berbanding 50% sampai 100% dengan kualitas bersaing dengan suku cadang asli dari pabrikan sepeda motor pembuatnya. Oleh karena itu setiap merk yang memproduksi Connecting Rod memiliki mechanichal properties yang berbeda-beda sehingga perlu diadakan penelitian pemilihan connecting rod yang baik dan berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui perbandingan hasil pengujian: komposisi kimia ,strukturmikro dan harga kekerasan dari connecting rod type Original, AHM dan MPM Honda Supra Fit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: hasil pengujian komposisi kimia di dapatkan connecting rod original memiliki unsur karbon paling tinggi dengan nilai 0,302. Sedangkan AHM dengan nilai 0,229 dan MPM dengan nilai 0,265. Struktur mikro connecting rod original yang memiliki unsur karbon dan struktur perlit paling tinggi di banding connecting rod AHM dan MPM.Kata Kunci: Kekerasan, Komposisi Kimia, Connecting Rod, MechanicalProperties.
PENGARUH PACK CARBURISING DENGAN ARANG BATOK KELAPA TERHADAP KEKERASAN RODA GIGI FLY WHEEL DAIHATSU Dian Yezhi Anggoro; Samsudi Raharjo; - Solechan
TRAKSI Vol 13, No 1 (2013): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.489 KB) | DOI: 10.26714/traksi.13.1.2013.%p

Abstract

Carburising merupakan suatu proses untuk meningkatkan konsentrasi karbon pada lapisan permukaan logam agar diperoleh logam dengan kekerasan yang lebih tinggi. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menahan dalam gas yang terdiri dari campuran CH4 dan atau CO pada temperatur austenisasi  dengan mengontrol proporsi dan konsentrasi karbon pada permukaan baja dalam keadaan setimbang dengan campuran gas dapat ditentukan pada jumlah konsentrasi yang sesuai. Pada waktu yang bersamaan karbon berdifusi secara kontinu dari permukaan ke baja. Dalam penelitian ini, menggunakan media arang tempurung kelapa yang dicampur dengan barium karbonat sebagai aktivator kiral untuk membentuk CO2. Spesimen dipersiapkan dengan menyiapkan baja St 40 yang termasuk dalam kelompok baja karbon rendah. Percobaan ini menggunakan suhu 900 C dan waktu pemanasan ° untuk 1-3 jam. Hasil penilaian kami menyimpulkan bahwa ada efek signifikan pada kekerasan benda uji yang ditemukan antara 1-3 jam dengan pengujian menggunakan metode Vickers. Adanya kenaikan kekerasan secara signifikan pada baja karbon rendah setelah mengalami perlakuan proses karburising yang besarannya pada proses karburising dengan lama waktu 1 jam kekerasan spesimen mencapai 254 VHN, serta proses karburising dengan lama waktu 2 jam kekerasan spesimen mencapai 267 VHN dan proses karburising dengan lama waktu 3 jam kekerasan mencapai 284 VHN dari kekersana row material 180 VHN.   Keywords: Baja St 40, Pack Karburasi, Arang Batok Kelapa
ANALISIS PERBANDINGAN KEKERASAN CONNECTING ROD TYPE ORIGINAL, AHM DAN MPM MOTOR HONDA SUPRA FIT Feru Lima; Fuad Abdillah; - Solechan
TRAKSI Vol 13, No 1 (2013): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.351 KB) | DOI: 10.26714/traksi.13.1.2013.%p

Abstract

Sekarang ini banyak produsen pembuat spare part kendaraan yang bermunculan dengan menawarkan harga jual berbanding 50% sampai 100% dengan kualitas bersaing dengan suku cadang asli dari pabrikan sepeda motor pembuatnya. Oleh karena itu setiap merk yang memproduksi Connecting Rod memiliki mechanichal properties yang berbeda-beda sehingga perlu diadakan penelitian pemilihan connecting rod yang baik dan berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil pengujian: komposisi kimia , strukturmikro dan harga kekerasan dari connecting rod type Original, AHM dan MPM Honda Supra Fit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: hasil pengujian komposisi kimia di dapatkan connecting rod original memiliki unsur karbon paling tinggi dengan nilai 0,302. Sedangkan AHM dengan nilai 0,229 dan MPM dengan nilai 0,265. Struktur mikro connecting rod original yang memiliki unsur karbon dan struktur perlit paling tinggi di banding connecting rod AHM dan MPM.   Kata Kunci: Kekerasan, Komposisi Kimia, Connecting Rod, Mechanical Properties.
ANALYSIS OF MECHANICAL PROPERTIES OF PROTOTYPE OPTICAL PHASE CONDUCTOR FOR TROPICAL CLIMATE CONDITIONS IN INDONESIA - Solechan; Samsudi Rahardjo; - Rubijanto JP
TRAKSI Vol 13, No 1 (2013): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.111 KB) | DOI: 10.26714/traksi.13.1.2013.%p

Abstract

Marginal areas especially rural communities still lack electrical lighting and telecommunications facilities. To access the electrical and telecommunications networks required huge costs because there is no infrastructure. To overcome this problem the government is targeting the national electrical capacity 57 thousand Megawatts in 2016 by appointing the State Electricity Company. This study makes OPPC cable used for extra high voltage power conductors and internet network data that has reliable performance and durable. These goals will be achieved when the known characteristics and mechanical properties OPPC cable. The results of material testing OPPC cable diameter of 3 cm for Type-voltage torsional twisting 36/6/24 RBS 50% have the impact strength and tensile highest of 112.27 kN and 61.26 MPa. While the impact strength and tensile cables that OPPC least 3 cm in diameter with a voltage selection of the type of 36/6/24 RBS 25% of 63.24 kN and 36.36 MPa. The tensile strength and impact influenced the amount of galvanized steel wire and twisting torsional stress. The more galvanized steel wire and high torsional twisting voltage, proportional to the impact strength and tensile increased. When compared to ACSR cable and commercial OPPC, impact strength and tensile cables made OPPC nearing kekuatanya value, where the tensile strength and impact ACSR cable with voltage torsional twisting RBS 50% by 117 kN and 61.26 MPa and cables for commercial OPPC 116 kN and 63 MPa   Keywords: Aluminium, Wire, Twist, Fiber Optics, Impact Test.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK MATERIAL RING PISTON BEKAS SEPEDA MOTOR SUPRA X DENGAN PROSES HEAT TREATMENT - Solechan; Samsudi Raharjo; - Rubijanto JP
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.049 KB)

Abstract

Dunia otomotif berkembang dengan pesatnya, ditandai dengan jumlah kendaraan bermotor diIndonesia mencapai 28.556.498 buah. Apabila kendaraan sebanyak itu bekerja semuanya, lambattahun akan mengalami kerusakan, terutama pada daerah mesin dan kaki-kaki sepeda motor. Daerahmesin yang paling banyak mengalami kerusakan terutama ring piston diakibatkan timbulnyaperubahan temperatur (thermal cycling) dan friction di daerah silinder pembakaran. Untukmeningkatkan kekuatan ring piston perlu dilakukan pengerasan dan pelapisan permukaan dibagianluarnya. Maka perlu peningkatan kekuatan mekanik ring piston dengan proses heat treatment(perlakuan panas) untuk mengatasi pengaruh thermal cycling pada Honda Supra X. Tujuan penelitianini, untuk mengetahui karakteristik material ring piston Supra X, baik ring piston baru, maupun bekasberdasarkan kekerasan, strukturmikro dan komposisi kimia.Metode Penelitian yang dipakai yaitukomparasi sifat mekanik beberapa ring piston Supra X yang nantinya akan dianalisa. Adapun variabelbebas yang digunakan dari ring piston Supra X baru, bekas dan sudah mengalami perlakuan panas 1,2 dan 3 jam. Sedangkan variabel bebas yaitu komposisi kimia, kekerasan dan struktur mikro. Hasilyang diperoleh dari pengujian komposisi kimia terjadi perbedaan yang signifikan antara ring pistonsupra X baru, bekas dan penahanan 1, 2 dan 3 jam khususnya unsur besi (Fe) dan karbon (C). untukunsur Fe ring piston bekas dan baru sebesar 92,45 % dan 93,02 % terjadi selisih 0,57 sedangkan unsurC sebesar 3,65 % dan 3,11 %. Ini berpengaruh terhadap kekesasan dan ,kekuatan tarik yang semakintinggi, tetapi keuletan dan ketangguhan semakin rendah. Sedangkan Hasil pengujian struktur mikromenunjukkan bentuk grafit dari beberapa material memiliki perbedaan, baik dalam bentuk maupunukuran grafit. Untuk kekerasan dengan penahanan waktu 3 jam kekerasannya mendekati kekerasanring piston supra X baru. Kekerasan waktu penahanan 3 jam yaitu 38.66 HRC dan piston baru sebesar39,94 HRC memiliki selisih 1,28 HRC, tetapi ukuran ketebalan ring tidak mengalami kenaikan makaperlu proses lanjuatan yaitu proses coating.