Pandangan bahwa peran ayah hanya sekedar pencari nafkah mengakibatkan kurangnya tanggungjawab ayah dalam pendidikan anak. Di sisi lain, Al-Quran banyak mengkisahkan dialog antara ayah dan anak. Hal ini mengisyaratkan bahwa al-Quran mendorong agar ayah senantiasa berperan dalam pendidikan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dialog yang terjadi antara ayah dan anak dalam al-Quran, yaitu pada kisah Nabi Ya’qub. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah penggunaan model semiotika Jakobson yaitu teori kode dan pesan (code massage). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa analisis semiotika Jacobson melahirkan kesimpulan bahwa dialog ayah dan anak pada surat Yusuf dapat dilihat dari enam faktor yaitu: (1) Pengirim yang semuanya baik kecuali sepuluh saudara Nabi Yusuf; (2) Penerima yang semuanya baik;(3) Pesan yang bervariasi dari Tauhid, Amal Shalih dan Etika; (4) Konteks situasi yang melatarbelakangi seluruh dialog; (5) Kode panggilan sebagian besar diucapkan dengan kata-kata lembut; dan (6) Kontak dalam dialog seluruhnya respon baik.