Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI JUS TOMAT DENGAN TERAPI RENDAM AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH Riamah Riamah; Carles Carles
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JANUARI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2367

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat di dunia dan semakin lama permasalahan tersebut semakin meningkat.Salah satu pengobatan tradisional yang bisa dilakukan untuk mengobati hipertensi adalahpemberian terapi rendaman kaki menggunakan air hangat dan konsumsi jus tomat.Terapi rendaman air hangat secara ilmiah mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh.Pertama berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua adalah faktor pembebanan di dalam air yang menguntungkan otot-otot ligament yang mempengaruhi sendi tubuh dan kandungan dalam buah tomat yang telah diketahui berperan menurunkan tekanan darah adalah likopen, bioflavonoid dan kalium.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi jus tomat dengan terapi rendam air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai 01 Agustus 2020 dengan melibatkan 22 responden.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan one group pre-test post test.Analisis yangdigunakan untuk melihat pengaruh terapi kombinasi jus tomat dengan terapi rendam air hangat terhadap penurunan tekanan darah dengan menggunakan uji hipotesa dependen T-Test. Diperoleh hasil nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum 164,73 mmHg dan sesudah 156,77 mmHg sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastolik sebelum 106,73 mmHg dan sesudah 97,86 mmHg. Hasil uji dependent T-Test di dapatkan p value sistolik 0,000 dan diastolik 0,000 p value < 0.05.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian kombinasi jus tomat dengan terapi rendam air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Pelayanan Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru.Di harapkan kepada lansia atau penderita hipertensi dapat melakukan pemberian terapi kombinasi jus tomat dengan terapi rendam air hangat terhadap penurunan tekanan darah yang merupakan salah satu alternatif mengurangi tekanan darah. Kata Kunci : Hipertensi, Tomat, Terapi Air Hangat, Tekanan darah
HUBUNGAN NILAI EARLY WARNING SCORE (EWS) DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANGAN PENYAKIT DALAM DI RSUD TENGKU RAFI’AN KABUPATEN SIAK Carles Carles; Lili Rahmani
Ensiklopedia of Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 Edisi 1 Oktober 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.686 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v1i5.328

Abstract

Penggunaan early warning score sangat berkaitan erat dengan peran perawat yang melakukan observasi harian Tanda-Tanda vital. Perawat melaksanakan asuhan keperawatan sebagai memberikan pelayanan dengan melakukan pengkajian harian serta memonitoring keadaan pasien ketika terjadi perburukan keadaan, orang pertama yang mengetahui adalah perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan Nilai Early Warning Score (EWS) Dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Ruangan Penyakit Dalam di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak”. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Populasi berjumlah 55 orang pasien diabetes melitus. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenis purposive sampling. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, alat ukur yang digunakan lembar observasi EWS dan data di analisa dengan chi-square.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan nilai early warning score dengan kadar gula darah nilai ( p value = 0,029 ). Saran peneliti dari hasil penelitian setiap pasien diabetes melitus yang memiliki kadar gula darah tinggi diharuskan dilakukan observasi dengan menggunakan early warning score.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS ) DENGAN MENCUCI TANGAN UNTUK MENCEGAH VIRUS CORONA Riamah riamah; carles carles; Awaluddin Awaluddin
Jurnal Salingka Abdimas Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.87 KB)

Abstract

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas) Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan CTPS. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Semua jenis virus termasuk Covid19 bisa dapat aktif di luar tubuh manusia selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Mereka bisa menyebar melalui droplets, seperti saat bersin, batuk, atau saat pengidapnya berbicara. Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah, gel, dan krim yang mengandung alkohol semuanya berguna untuk membunuh virus ini, tetapi tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan sulit bagi tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata tidak mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah langkah terbaik untuk menghindari tertular penyakit.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU Carles Carles; Emi Yulita; M. Irwan M. Irwan
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No. 2 Edisi 1 Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.538 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i2.1408

Abstract

ABSTRACTElderly suffering from hypertension in an effort to reduce blood pressure by reducing salt intake, lack of knowledge and disobedience of the elderly will affect the failure of pressure reduction therapy in the elderly. Data was collected using a questionnaire sheet and a sphygmonometer. The sample was determined by simple random sampling method as many as 84 respondents in the Rejosari Health Center Pekanbaru City. This study used a descriptive correlative design with a cross-sectional design. The analysis was carried out by univariate analysis and bivariate analysis using the chi-square test. This research was conducted on July 15-5August 2022. Based on the results of the chi-square test, the results showed that there were 20 respondents (23.8%) who had a good level of knowledge and 35 respondents (41.7%) who had a sufficient level of knowledge, while 29 respondents (34.5%) have a low level of knowledge. Statistical test results obtained p-value 0.001 (p-value <0.005), it can be said that there is a relationship between knowledge of low salt diet and hypertension in the working area of Rejosari Health Center Pekanbaru. And based on the chi-square test, the results showed that there were 34 respondents (40.5%) who complied and 50 respondents (59.5%) who did not. Statistical test results obtained p-value 0.004 <0.005 (p-value <0.005), so it can be said that there is a relationship between low-salt diet adherence to hypertension in the elderly in the Rejosari Public Health Center Pekanbaru. It is expected that the elderly with hypertension will change their lifestyle by increasing knowledge of hypertension, by reducing the intake of high-salt foods or low-salt diets.
Aspek Sanitasi Lingkungan Dengan Prevalensi Stunting Di Kelurahan Rejosari Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Betty Nia Rulen; Eliza Fitria; Carles Carles; Novita Sari
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 2 (2023): Vol 17 No. 02 JANUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i2.3863

Abstract

Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek dan dapat memberikan dampak jangka pendek dan jangka panjang pada balita. Prevalensi stunting di wilayah Puskesmas Rejosari merupakan yang tertinggi di Kota Pekanbaru. Banyak faktor atau aspek yang dapat menyebabkan kejadian stunting balita selain faktor gizi. Stunting secara tidak langsung dapat disebabkan oleh faktor sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aspek sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan korelasi dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Rejosari yang dengan jumlah sampel 88 orang balita yang diambil menggunakan teknik random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan sumber air minum (p=0,047), kebersihan pengolahan makanan (p=0,049) dan pembuangan limbah (p=0,036) dengan prevalensi kejadian stunting di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Kata Kunci : Stunting, sanitasi lingkungan, balita
PENGARUH CLOSED SUCTIONING TERHADAP PERUBAHAN NILAI HEMODINAMIK NON INVASIF PADA PASIEN YANG TERPASANG VENTILATOR DI RUANGAN ICU RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU Carles Carles; Betty Nia Rulen; Eliza Fitria
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Edisi 2 April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.237 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i3.1645

Abstract

Suctioning is needed in patients who are attached to a ventilator because of the inability to remove secretions independently. The purpose of this study was to determine the effect of suctioning with closed suctioning on non-invasive hemodynamic changes (MAP, heart rate, oxygen saturation and respiratory rate) in patients who are attached to a ventilator. While the research method is quantitative using a pre-experimental research design. The research design uses a one group pre-post test design approach. The research results obtained that the majority of MAP (blood pressure) was 70-100 mmHg, namely 19 people (61.3%), the majority heart rate was 60 -100x/min as many as 16 people (51.6%), while the majority of Oxygen Saturation is 95-100% as many as 25 people (80.6%), and the majority Respiratory Frequency> 12x as many as 26 people (83.9%), while the average effect obtained is mean blood pressure before suctioning.T was obtained at 1.06 and after that at 1.19. Mean Heart Rate before suctioning.T was obtained at 1.35 and after that was 152. Mean Oxygen Saturation before suctioning.T was obtained at 0.81 and after that was 0.94 and the mean Respiration before suctioning.T was obtained at 1.84 and after that at 1.00 With the results of blood pressure analysis before suctioning with a P-value of 0.002. This means that there is a significant effect between the average blood pressure before and after suctioning. The Heart Rate before suctioning with a P value of 0.000. This means that there is a significant effect between blood heart rate before and after suctioning. Furthermore Oxygen Saturation before suctioning with a P value of 0.004. This means that there is a significant effect between Oxygen Saturation before and after suctioning. While Breathing before suctioning with a P value of 0.000. This means that there is a significant effect between breathing before and after suctioning.
Pertolongan Pertama Luka Robek Pada Anak Pra Sekolah Di RA. ANAK BANGSA Riamah Riamah; Shinta Dewi Kasih Bratha; Carles Carles; Muhammad Irwan; Anita Syarifah; Awaluddin Awaluddin
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v5i2.86

Abstract

Pertolongan pertama merupakan pertolongan yang dilakukan untuk pertolongan gawat darurat yang ditangani pertama atau sementara yang dilakukan secara tepat dan cepat. Luka robek atau vulnus laceratum bukanlah luka biasa karena membutuhkan penanganan khusus. Apabila tidak segera diobati, luka robek bisa menyebabkan perdarahan serius hingga membahayakan nyawa. Namun, banyak yang belum mengetahui cara pertolongan pertama pada luka robek yang tepat. Vulnus laceratum adalah luka terbuka yang disebabkan oleh robeknya jaringan halus pada tubuh sehingga disebut dengan luka robek atau laserasi. Luka robek umumnya disebabkan oleh benda tajam seperti pisau, pecahan kaca, atau mesin pemotong. Penyebab lain dari vulnus laceratum adalah benturan keras dari benda tumpul. Menurut U.S. National Library of Medicine, vulnus laceratum biasanya terkontaminasi bakteri dan kotoran dari benda tajam yang menyebabkan jaringan robek. Jenis luka ini berbeda dengan luka lecet (abrasi) atau luka tusuk yang disebabkan oleh tusukan paku atau gigitan binatang.