Hafizh Amrullah
Graduate Program Of Pharmacy Management, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pelatihan Pelayanan Kefarmasian terhadap Pengetahuan Pengelola Obat di Puskesmas Kabupaten Ogan Komering Ilir Hafizh Amrullah; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 10, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.84 KB) | DOI: 10.22146/jmpf.50601

Abstract

The increasing number of patients admited to primary healthcare (PHC) in the JKN era demands the readiness of PHC’s staff, especially pharmaceutical staff, to serve the community. Knowledge is a major necessity in collaborating with other health profesional to improve the quality of health services. Pharmaceutical staff who lack knowledge needs special training to improve their competences in drug management and clinical pharmacy services. This study aims to determine the effect of pharmacy service training on the knowledge of drug manager in PHC’s of Ogan Komering Ilir district. This research is a quasi-experimental design research with pre and post analysis approach in the intervention group and using the control group as a comparison. Subjects in the study were drug managers in the PHC’s of Ogan Komering Ilir district that met the criteria. The intervention was carried out by providing training to drug manager and providing pharmacy service manuals. The training material provided was based on the Pharmaceutical Services Training Curriculum compiled by Ministry of Health. Another instrument used was a validated questionnaire to measure the knowledge score of drug managers before and after training. A total of 13 drug managers participated in this study. After the training, the knowledge score of drug manager in the intervention group increased from 9.83 ± 2.401 to 12.67 ± 2.333 with value of p = 0.013. The majority of intervention group drug managers experienced an increase in knowledge both from the aspect of drug management and clinical pharmacy service aspects. This study concludes that training of drug managers has an effect on increasing knowledge of aspects of drug management and clinical pharmacy services.
Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Menggunakan Metode Servqual Berdasarkan Status Akreditasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir Hafizh Amrullah; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.24 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.53647

Abstract

Puskesmas sebagai fasiltas kesehatan tingkat pertama dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Akreditasi menjadi sebuah metode dalam meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas. Diperlukan adanya evaluasi penerapan standar akreditasi pelayanan kesehatan di puskesmas untuk menilai efektivitas akreditasi puskesmas, salah satunya dengan survei kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan harapan dan kenyataan terhadap mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas terakreditasi dan mengetahui perbedaan skor gap kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kefarmasian. Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah pasien di puskesmas yang pelayanan kefarmasiannya diselenggarakan oleh tenaga kefarmasian menggunakan metode non-probability sampling berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan teknik ServQual model. Dimensi responsiveness menduduki peringkat teratas gap kepuasan puskesmas terakreditasi. Dari kelima dimensi, kesemuanya berbeda signifikan antara skor harapan dan kenyataan dengan probabilitas 0,000 (p<0,05) kecuali aspek emphaty. Uji beda gap kepuasan pasien puskesmas terakreditasi dan puskesmas tidak terakreditasi menghasilkan perbedaan yang nyata antara keduanya, probabilitas = 0,000 (p<0,05). Terdapat perbedaan yang nyata antara rendahnya kinerja pelayanan kefarmasian dengan tingginya harapan pasien puskesmas terakreditasi, namun  di sisi lain bahwa status akreditasi berpengaruh terhadap kepuasan pasien puskesmas terakreditasi.