Yuni Susanti Pratiwi
Universitas Padjadjaran Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Paparan Cahaya Matahari Pagi Terhadap Penurunan Berat Badan dan Body Fat Wanita Dewasa Muda Obesitas di Asrama Putri STIKES Medistra Indonesia Linda Kristiani Taleumbanua; Kusnandi Rusmil; Yuni Susanti Pratiwi; Farid Husin; Ieva Baniasih Akbar; Hadyana Sukandar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 3 (2015): September
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.473 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i3.37

Abstract

Obesitas adalah penyakit yang berkontribusi terhadap komplikasi metabolik. Prevalensi obesitaspada wanita ditemukan lebih tinggi dari laki-laki dengan kecenderungan meningkat dari tahunke tahun. Dampak obesitas terhadap wanita telah banyak ditemukan, khususnya komplikasikehamilan dan persalinan serta janin yang dilahirkan. Untuk itu wanita didorong menurunkanberat badan pada masa pra-hamil. Beberapa penelitian menemukan ada hubungan kuat antarapaparan cahaya matahari pagi dengan penurunan berat badan dan lemak tubuh, sehingga cahayamatahari dapat menjadi salah satu bagian dari terapi kombinasi. Rancangan penelitian iniadalah quasi eksperimental pre dan post di asrama putri STIKES Medistra Indonesia. Subjekterdiri dari 16 mahasiswa obesitas. Intervensi yang diberikan adalah paparan cahaya mataharipagi 45 menit setiap hari selama 21 hari berturut-turut dengan intensitas rata-rata 13.250 lux.Intensitas cahaya matahari diukur dengan lux meter. Berat badan dan body fat diukur dengantimbangan digital Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Data dianalisis dengan uji t, ujiMann-Whitney, dan uji Wilcoxon. Pengaruh paparan cahaya terhadap penurunan berat badandan body fat diperoleh dari persentase selisih hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensidilakukan. Pada kelompok perlakuan persentase penurunan berat badan sebesar 0,53% (p<0,05)dan penurunan body fat 1,02% (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah paparan cahayamatahari pagi terhadap wanita dewasa muda obesitas berpengaruh terhadap penurunan beratbadan, body fat dan nafsu makan.
Analisis Kualitas AlatUji Objective Structure Clinical Examination(OSCE) di Pendidikan Diploma III Kebidanan STIKes Rajawali Intan Karlina; Tina Dewi Judistiani; Yuni Susanti Pratiwi; Dany Hilmanto; Endang Sutedja; Oki Suwarsa
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.904 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.13

Abstract

Penilaian kemajuan pendidikan perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja peserta didik dan institusi pendidikan, apakah program pendidikan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi bidan yang telah ditetapkan. OSCE merupakan salah satu alat untuk menguji kompetensi keterampilan mahasiswa secara komprehensif meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang dibentuk melalui penjabaran kurikulum institusi. Kualitas alat uji OSCE mempunyai peran penting dalam menilai keterampilan klinik. Validitas alat uji perlu dianalisis oleh para penguji hingga didapatkan kesepakatan tentang mutu alat uji tersebut.STIKes Rajawali adalah satu dari tujuh institusi kebidanan Jawa Barat yang telah melaksanakan ujian akhir program dengan OSCE sejak 2012, tetapi belum pernah dilakukan evaluasi terhadap alat uji OSCE. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada empat dosen yang sudah menerapkan OSCE di Universitas Padjadjaran selama bulan Mei−Desember 2015 untuk mengetahui kualitas alat uji OSCE yang sudah diterapkan di STIKes Rajawali. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi.Alat uji OSCE yang sudah ada di STIKes Rajawali mengalami beberapa perbaikan: area kompetensi dalam blueprintharus mencakup perilaku profesional, jenis kasus yang diujikan harus dituliskan dengan jelas dalam blueprint. Penentuan jumlah station dilakukan berdasarkan jumlah kasus dan kompetensi yang akan diujikan. Waktu ujian harus disesuaikan dengan keterampilan yang diujikan sehingga perlu dilakukan uji coba pada kasus yang akan diujikan. Daftar tilik yang digunakan sebelumnya diubah ke dalam bentuk rubrik penilaian, diperlukannya standar pasien saat pelaksanaan OSCE. Bahasa dalam skenario kasus masih kurang jelas.Kualitas alat uji OSCE belum sesuai standar karena kelengkapan, keluasan dan kejelasan dari segi materi dan bahasa masih kurang. Berdasarkan simpulan tersebut maka perlu diadakan workshop mengenai persiapan dan pelaksanaan OSCE.
Persepsi Dosen tentang Kemampulaksanaan Evaluasi 360° dan OSCE sebagai Alat Penilaian Keterampilan Komunikasi Mastiur Julianti; Tina Dewi Judistiani; Yuni Susanti Pratiwi; Dany Hilmanto; Farid Husin; Endang Sutedja
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.252 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.14

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan Prodi Diploma III Kebidanan yang mencakup pengetahuan, keterampilan klinis, dan perilaku. Metode penilaian keterampilan komunikasi mahasiswa yang banyak digunakan adalah Objective Structure Clinical Examination (OSCE). Terdapat alternatif metode penilaian keterampilan komunikasi, yakni metode evaluasi 360°.Mengingat metode evaluasi 360° merupakan alat penilaian yang baru di institusi kesehatan di Indonesia terutama di institusi kebidanan, pengkajian terhadap kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampulaksanaan evaluasi 360° dan OSCE sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi. Rancangan Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam. Analisis data yang dilakukan dimulai dengan pembuatan catatan lapangan, transkripsi hasil wawancara, reduksi, koding, kategorisasi, tema, dan interpretasi data. Hasil penelitian didapatkan penguji dalam melaksanakan evaluasi 360° adalah orang yang berinteraksi langsung dengan yang dinilai pada saat mahasiswa memberikan asuhan terhadap pasien seperti dosen, CI lapangan, pasien, keluarga pasien, mahasiswa yang dinilai, dan teman mahasiswa yang dinilai, sedangkan penguji OSCE adalah dosen dari pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan. Penilaian OSCE dipengaruhi oleh perbedaan jumlah penguji, jumlah mahasiswa, dan jumlah kompetensi yang akan diuji. Durasi untuk mempersiapkan penilaian evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi singkat, tetapi durasi pelaksanaan ujian dengan metode evaluasi 360° independen/tidak terbatas sesuai dengan kasus yang ditemukan, sedangkan waktu untuk mempersiapkan penilaian dengan metode OSCE lama dan waktu pelaksanaan penilaian ditentukan 5−10 menit setiap pojok uji. Dana operasional untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi ekonomis, sedangkan untuk OSCE biayanya mahal. Sarana prasarana untuk melaksanakan evaluasi 360° sebagai alat penilaian keterampilan komunikasi minim, sedangkan untuk melaksnakan OSCE banyak. Keberhasilan pelaksanaan sebuah metode penilaian apabila adanya ketersediaan sumber daya, biaya, waktu, dan logistik yang baik.