Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Fungsi Keluarga dengan Status Gizi Anak di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung pada Tahun 2016 Hanifah, Ulfi Ainun; Arisanti, Nita; Agustian, Dwi; Hilmanto, Dany
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.557 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12498

Abstract

Malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh kebanyakan negara berkembang yang dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung salah satunya faktor keluarga. Setiap keluarga memiliki fungsi keluarga yang dapat memberi pengaruh terhadap aspek kehidupan setiap anggotanya. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara fungsi internal dan eksternal keluarga terhadap status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode potong lintang yang melibatkan 251 pasangan ibu dan anak balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Data penelitian diambil pada bulan September- November 2016 dengan pengisian kuesioner APGAR serta SCREEM oleh responden untuk menilai fungsi keluarga dan melakukan pengukuran berat serta tinggi badan balita untuk menentukan nilai Z score (berat terhadap tinggi) sebagai status gizi balita. Selanjutnya hubungan keduanya dianalisis menggunakan perhitungan koefisien korelasi spearman. Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada fungsi internal keluarga (p = 0,304; r = -0,065) dan fungsi ekternal keluarga (p = 0,116; r = -0,100) terhadap status gizi anak. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, fungsi keluarga tidak memberikan pengaruh pada status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Penelitian mengenai fungsi keluarga dengan menggunakan instrumen kuesioner APGAR Keluarga dan SCREEM dibutuhkan proses analisis yang lebih lanjut.Kata kunci: APGAR keluarga, Fungsi Keluarga, SCREEM, Status Gizi Anak
Gambaran Pelayanan Terintegrasi dan Komprehensif Pada Balita Bawah Garis Merah di Puskesmas Soreang Laurentia, Lisbeth Maria; Setiawati, Elsa Pudji; Somasetia, dadang Hudaya; Hilmanto, Dany
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.984 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12493

Abstract

Pelayanan balita Bawah Garis Merah (BGM) seharusnya diberikan secara terintegrasi dan komprehensif supaya mencegah terjadinya gizi kurang/buruk berulang maupun penyakit infeksi pada anak. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi gambaran pelayanan terintegrasi dan komprehensif berdasarkan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta faktor yang memengaruhi pelayanan. Penelitian kualitatif: pelayanan terintegrasi dan komprehensif balita BGM berdasarkan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dilakukan mulai dari September sampai November 2016 di rumah responden, posyandu/polindes dan Puskesmas Soreang. Data diambil dari 18 responden (ibu balita BGM, kader, bidan, petugas gizi, dokter dan Kepala Puskesmas Soreang) dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Validasi data menggunakan teknik triangulasi data. Pelayanan terintegrasi dan komprehensif balita BGM di Puskesmas Soreang terdiri dari pelayanan promotif dan preventif. Pelayanan promotif berupa edukasi makanan dan kesehatan anak. Pelayanan preventif berupa pemberitahuan berat badan anak kurang, edukasi pola makanan, penimbangan, rujukan ke petugas kesehatan dan pemberian makanan tambahan. Namun belum semua ibu balita BGM menerima penyuluhan balita BGM dan konseling nutrisi dengan jelas dari petugas gizi/dokter karena belum sepenuhnya dilakukan rujuk dari posyandu ke puskesmas. Pelayanan kuratif di Puskesmas Soreang untuk balita BGM seperti dalam Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011 belum berjalan.Kata kunci: Balita, Gizi Kurang, Pelayanan terintergrasi dan komprehensif, Preventif, Promotif
Hubungan antara Riwayat Status Gizi Ibu Masa Keha milan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Zaif, Ridha Mustika; Wijaya, Merry; Hilmanto, Dany
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 3 (2017): Volume 2 Nomor 3 Maret 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.396 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i3.11964

Abstract

Pertumbuhan saat balita memiliki dampak terhadap kehidupan selanjutnya karena masa balita merupakan masa kritis (golden period). Status gizi anak harus diperhatikan  sejak dalam kandungan. Asupan gizi yang baik pada saat kehamilan penting  untuk pertumbuhan janin sampai bayi dilahirkan. Bayi lahir dengan berat badan rendah dapat mengalami risiko gangguan pertumbuhan dengan gizi kurang, pendek dan kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat status gizi ibu masa kehamilan yang dinilai dengan pertambahan berat badan ibu trimester III dan ukuran LILA dengan pertumbuhan balita. Desain penelitian dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 109 ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung pada bulan Maret-November 2016. Pengambilan sample dengan multistage random sampling dan dianalisis dengan uji Gamma Chi-square. Tidak terdapat hubungan antara lingkar lengan atas (LILA) ibu saat hamil dengan pertumbuhan anak balita berdasarkan BB/U (p=0,065), TB/U (p=0,218) dan BB/TB (p=0,089). Dan juga tidak terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu trimester III kehamilan dengan pertumbuhan balita berdasarkan BB/U (p=0,978), TB/U (p=0,678) dan BB/TB (p=0,724). Tidak terdapat hubungan antara riwayat status gizi ibu pada masa kehamilan berdasarkan ukuran LILA dan pertambahan berat badan ibu hamil trimester III dengan pertumbuhan anak balita.Kata Kunci: Masa Kehamilan, Pertumbuhan Balita, Status Gizi
Bacterial and Antibiotic Susceptibility Patterns in Patient with Pediatric Urinary Tract Infection at Dr. Hasan Sadikin General Hospital Muttaqin, Muhammad Ilham; Hilmanto, Dany; Syafei, Neneng Syarifah
Althea Medical Journal Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Althea Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.732 KB)

Abstract

Background: Pediatric urinary tract infection (UTI) should become attention due to high prevalence, severe complication, and high cost treatment. Bacterial pattern and its susceptibility are different in every region.The objective of this study was to discover pattern of bacteria causing UTI and their susceptibility to antibiotics. Methods: This study was an observational descriptive study. The data was obtained from medical records and susceptibility testing results of pediatric UTI in Department of Child Health at Dr. Hasan Sadikin General Hospital in period of 2014. Data taken was presented in table.Results: There were 26 cultures which had microbiological findings among 79 cultures taken from 106 patients with UTI. The majority of findings were Escherichia coli (10 cases), Pseudomonas aeruginosa (4 cases), and Klebsiella pneumoniae (4 cases). Antibiotic classes with high susceptibility level were aminoglycoside, sulfonamide, and fluoroquinolone. Resistance level were higher in cephalosporin class than others.Conclusions: Most common bacterial found are Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, and Klebsiellapneumoniae. The result of susceptibility testing for cultures shows variance of susceptibility pattern to antibiotics in pediatric patients with UTI at Department of Child Health Dr. HasanSadikin General Hospital. [AMJ.2017;4(1):52–7] DOI: 10.15850/amj.v4n1.1021 
PENGARUH KONSUMSI UBI JALAR UNGU TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS HEPAR MENCIT SETELAH PEMBERIAN BEBAN AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL Dewi, Ni Wayan Eka Rahayu; Jawi, I Made; Nugraha, Gaga Irawan; Hilmanto, Dany
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Ubi jalar ungu merupakan varian ketela rambat dan memiliki pigmen antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk melihat efek perlindungan oleh ubi jalar ungu terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang timbul setelah aktifitas fisik berat. Metode: Penelitian eksperimental dilakukan pada 24 ekor mencit jantan jenis Balp/C yang dibagi dalam 4 kelompok dengan rancangan penelitian randomized control group post-test only design. Pemeriksaan histologis sel hati dilakukan untuk melihat adanya gambaran sel nekrosis. Analisis statistik uji anova dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel yang mengalami nekrosis antar kelompok. Hasil: Jumlah rerata sel nekrosis pada kelompok aktifitas fisik berat (0,667) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (0,00). Rerata sel nekrosis pada kelompok aktivitas fisik maksimal dengan ekstrak ubi jalar ungu (0,167) lebih rendah dibandingkan kelompok tanpa ubi jalar ungu (0,667), p<0,05. Kesimpulan: Ubi jalar ungu mampu mengurangi angka kejadian nekrosis pada sel hati akibat radikal bebas setelah beraktivitas fisik maksimal.
Peningkatan Kemampuan Berjalan dan Energy Expenditure pada Palsi Serebral yang Menjalani Latihan Penguatan dengan Metode Periodisasi Sari, Dian Marta; Shanti, Marietta; Hilmanto, Dany
Majalah Kedokteran Bandung Vol 49, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v49n1.987

Abstract

Pada tahun 2014, Bandung memiliki angka kasus demam dengue (DD) tertinggi dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Upaya pengendalian DD telah dilaksanakan sejak beberapa dekade yang lalu. Salah satu upaya adalah dengan mengeliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk melalui peran serta masyarakat. Penelitian ini bertujuan menilai partisipasi masyarakat Kota Bandung dengan mengetahui tempat-tempat perkembangbiakan Aedes aegypti baik di dalam maupun di luar rumah. Sampling dilakukan di 16 kelurahan di Kota Bandung yang telah dipilih berdasar atas angka kejadian DD, kepadatan penduduk, ketinggian permukaan, dan status sosial-ekonomi periode 2015. Populasi penelitian adalah rumah-rumah yang terdapat di 16 kelurahan tersebut. Jumlah sampel penelitian ini adalah 1.983 rumah yang merupakan perwakilan dari tiap kelurahan. Sampling jentik dilakukan pada berbagai tempat penampungan air, baik penampungan alami maupun buatan di sekitar pemukiman penduduk. Jentik yang ditemukan dimasukkan ke dalam wadah dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. Hasil menunjukkan tempat perkembangbiakan nyamuk yang paling dominan adalah bak mandi (50%), talang air (24%), dan dispenser (15%). Data entomologi diperoleh hasil House index (HI) 24%, Container index (CI) 12%, dan Breteau index (BI) 36%. Hasil tersebut menunjukkan masih kurangnya peran serta masyarakat untuk mencegah DD dengan membasmi tempat perkembangbiakannya dan Kota Bandung masih berpotensi untuk terjadi penyebaran penyakit DD. [MKB. 2016;49(1):42–7]Kata kunci: Aedes aegypti, Bandung, demam dengue, tempat perkembangbiakan, partisipasi masyarakat Community Participation on Vector Control Based on Aedes aegypti’s Breeding Sites in BandungIn 2014, Bandung has the highest number of Dengue Fever cases of 27 districts and cities in West Java. Dengue Fever control efforts have been implemented for several decades. One of the efforts is the eradication of the vector breeding site with community participation. The aim of this study was to assess community participation by identifying Aedes aegypti’s breeding sites, both indoor and outdoor, in Bandung area. Sampling was conducted on houses in 16 villages throughout Bandung area. The sampling points were selected according to the Dengue Fever event number, population density, height, and socio-economic status. The total sample points were 1983 houses. Larvae from sample points were collected from various water containments, both natural and manmade, around the settlement. The larvae samples were then brought to the laboratory to be identified and counted. Results indicated the dominant breeding sites were bathtub (50%), gutter (24%), and dispenser (15%). Entomological survey resulted in 24% HI, 12% CI, and 36% BI. This indicates the lack of community participation in preventing DF by eradicating vector’s breeding sites and Bandung is still potential for DF outbreak. [MKB. 2016;49(1):42–7]Key words: Aedes aegypti, Bandung, breeding site, dengue fever, community pasticipation 
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Tahap Sarjana dan Hasil Multidisciplinary Examination (MDE) sebagai Prediktor Kelulusan CBT UKMPPD pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Periode 2015-2016 Pratiwi, Yuni Susanti; Susanah, Susi; Achadiyani, Achadiyani; Hilmanto, Dany
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1636

Abstract

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) adalah uji kompetensi yang bersifat high-stake exam di tataran nasional sebagai salah satu upaya penjaminan mutu pendidikan tinggi bidang kesehatan sesuai dengan amanah UU No.12/2012. Kompetensi akan dicapai mahasiswa setelah melalui proses pembelajaran terstruktur berbasis kompetensi. Kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dan berbasis kompetensi sejak tahap sarjana akan menjadi alur yang jelas untuk kelulusan mahasiswa pada UKMPPD. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis apakah IPK tahap Sarjana dan skor MDE dapat menjadi prediktor kelulusan UKMPPD. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan populasi adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang mengikuti UKMPPD periode Februari 2015 sampai dengan Agustus 2016 sebanyak 524 peserta. Analisis data menggunakan analisis uji korelasi (Pearson Correlation).Hasil penelitian diperoleh korelasi antara antara nilai IPK tahap Sarjana dengan skor CBT UKMPPD begitu juga dengan rata-rata skor MDE tahap Sarjana dengan skor CBT UKMPPD.Simpulan.Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan metode evaluasi pembelajaran berkaitan erat dengan kelulusan mahasiswa pada UKMPPD sebagai refleksi kompetensi mahasiswa. Hasil ini menunjukkan bahwa IPK dan rata-rata nilai MDE tahap sarjana dapat menjadi prediktor skor kelulusan CBT UKMPPD. Hal ini juga menunjukkan bahwa kelulusan mahasiswa pada UKMPPD merupakan suatu proses berkelanjutan dari tahap sarjana dan profesi. Penelitian selanjutnya pada aspek OSCEUKMPPD sebaiknya dilakukan untuk melengkapi analisis selanjutnya terkait hal ini. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci:IPK, MDE, Skor CBT, UKMPPD
ANALISIS PENYEBAB KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN GARUT (STUDI EPIDEMIOLOGI DALAM UPAYA MENURUNKAN KEMATIAN PERINATAL DI PROVINSI JAWA BARAT) Fitriah, Iin Prima; Hilmanto, Dany; Susanto, Herman; Susiarno, Hadi; Fadlyana, Eddy; Panantro, Gustomo
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.533

Abstract

Kematian perinatal berhubungan dengan peristiwa obstetri seperti lahir mati dan kematian neonatal dini. Kasus kematian bayi di Kabupaten Garut menduduki peringkat kedua tertinggi kematian bayi di Jawa Barat. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus kematian perinatal namun, belum memperlihatkan hasil maksimal. Tujuan penelitian adalah menganalisis penyebab kematian perinatal yang dapat dicegah. Rancangan penelitian ini adalah Sequential Explanatory Mixed Method. Tahap pertama melakukan teknik  kuantitatif dengan studi dokumentasi terhadap dokumen Otopsi Verbal Perinatal (OVP) berjumlah 78 kasus. Uji statistik menggunakan fisher exact. Tahap kedua dengan teknik kualitatif dengan indepth interview pada empat orang keluarga bayi yang meninggal, dua orang petugas kesehatan dan dua orang penanggungjawab pencatatan dan pelaporan dan Focus Group Discussion (FGD) pada satu orang kepala seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan empat orang bidan koordinator puskesmas. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai November 2016. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan jarak kelahiran, penyakit penyerta, ketersediaan fasilitas dan rujukan dengan kematian perinatal yang dapat dicegah (p<0,05). Jarak kelahiran dan penyakit penyerta masih berkontribusi terhadap kematian perinatal yang dapat dicegah terkait dengan keterbatasan pengetahuan ibu dan juga deteksi dini baik tingkat keluarga maupun tenaga kesehatan, sedangkan ketersediaan fasilitas kesehatan terkait dengan keterbatasan alat dan sumber daya manusia kesehatan. Sebagian besar kematian perinatal dapat dicegah. Perlu kerjasama semua elemen masyarakat maupun pemerintah dalam upaya menurunkan kematian perinatal yang dapat dicegah. 
Understanding Perinatal Mortality Causes in Indramayu Indonesia Sukriani, Wahidah; Hilmanto, Dany; Susanto, Herman
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i3.24727

Abstract

Perinatal mortality is a useful indicator for assessing pregnancy and delivery care. Indramayu was the fourth-highest perinatal mortality in West Java province in 2015. The cause of death can be prevented from several factors including health workers, patients, referrals, and the availability of healthcare facilities. This study aimed to analyze the causes of perinatal mortality in Indramayu. The Study found 375 perinatal deaths but only 296 cases have documents according to the inclusion criteria. Statistical analysis showed there was an association between maternal disease and referral delays with preventable perinatal mortality (p≤0.05). Maternal disease in Indramayu cannot early be detected due to the lack of antenatal care services and behavioral factors on choosing a helper contributed to referral delays. It is necessary to improve the quality of antenatal care services by doing minimum standard of antenatal care for early detection of maternal disease and improving health promotion about danger sign of pregnancy and choosing birth attendants to reduce referral delays.
Risk Factors Associated with Perinatal Mortality in West Java, Indonesia (Study in Karawang, Garut , Indramayu and Tasikmalaya City) Luh Nik Armini; Iin Prima Fitriah; Wahidah Sukriani; Sutriningsih; Farid Husin; Herman Susanto; Dany Hilmanto
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15835

Abstract

Perinatal mortality is the death of a baby born at 28 weeks of gestation until less than 7 days afterbirth. Perinatal mortality is used to attribute causes of infant death to obstetric events such as stillbirth andinfant mortality in the first week of life. The purpose of this study was to describe the causes, periods, andrisk factors that influence perinatal mortality . The design of this study is the Sequential Explanatory MixedMethods , Research Quantitative designed with analytical methods conducted cross-sectiona l. Sampling wasdone by total sampling. 396 research sample data. The subjects in this study were parents, health workerswho were involved and understood about the causes of perinatal death and the person in charge of recordingand reporting perinatal deaths in health care facilities . 60.6% of the fatalities that occurred were preventabledeaths. Perinatal deaths that often occur are still births and early neonatal. At 2-21% perinatal kamtian, it iscarried out by non-health workers. The risk factors that affect perinatal mortality are pregnancy distance (p= 0.04 ) and comorbidities (p = 0.019).
Co-Authors Achadiyani Adi Utomo Suardi Ahmedz Widiasta Allania Hanung Putri Sekar Ningrum Andar Laura Nainggolan Ani Kusumastuti Ani Melani Maskoen Anita Deborah Anwar Aprianti, Nurul Azmi Aris Primadi Ariyati Mandiri Arva Rochmawati Astuti Dyah Bestari Bagaskara, Danang Pangestu Gusti Balkis Fitriani Faozi Benny Muliawan Betty Agustina Boed Sinai Singadipoera Bony Lestari Budi Handono Cissy Kartasasmita Dadang Hudaya Somasetia dadang Hudaya Somasetia Dedi Rachmadi Dedi Rachmadi Dedi Rachmadi Deni Sunjaya Dewi Marhaeni Diah Herawati Dewi, Ni Wayan Eka Rahayu Dian Marta Sari Diana Rosifah Dida A Gurnida Dida A. Gurnida Dida Gurnida Dwi Agustian Dwi Agustian Dwi Prasetyo Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim Eddy Fadlyana Eka Ratnasari Eky Setiawan Soeria Soemantri Elsa Pudji Setiawati Elsa Pudji Setiawati Elsa Pudji Setiawati Endah Purnawati Endang Sutedja Endang Sutedja Esti Hitatami Esti Istiqomah Fardila Elba Fardila Elba Farid Husin Farid Husin Farid Husin Firman Fuad Wirakusumah Fitria Fitria Fitria Prabandari Fitriah, Iin Prima Gaga Irawan Nugraha Gizella Gizella Gizella, Gizella Gusti Ayu Pramita aswitami Gustomo Panantro Guswan Wiwaha Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hardisiswo Soedjana Hasan Purwana Hassan, Hafizah Che Henni Djuhaeni Henny Marina Henny Marina - Herman Susanto Herman Susanto I Made Jawi Ike MP Siregar Imelda M.G Sianipar Indah Yulika Indra Sandinirwan Indria Astuti Intan Karlina Irvan Afriandi Ishak Abdulhak James Thimoty Johanes C Mose Johanes C. Mose Julistio Tb Djais Julistio TB Djais - Kurniaty Ulfah Kurniawati Kurniawati Lestari, Lara Santi Indah Lisa Hasibuan Lisbeth Maria Laurentia Lisbeth Maria Laurentia, Lisbeth Maria Luh Nik Armini Marietta Shanti Mastiur Julianti Merry Wijaya Moudy Emma Unaria Djami Muhammad Ifan Romli Muhammad Ilham Muttaqin Muhammad Nurhalim Shahib Muttaqin, Muhammad Ilham Nanan Sekarwana Nasroen, Saskia Lenggogeni Neneng Syarifah Syafei Neneng Syarifah Syafei, Neneng Syarifah Nintinjri Husnida Nita Arisanti Nita Arisanti Nita Arisanti Noormartany Noormartany Noormartany Nopi Anggista Putri Nur hasanah Nurhalim Shahib Nurhasanah Nurhasanah Nurihsan, Achmad Juntika Oki Suwarsa Panantro, Gustomo Ponpon Ijradinata Ponpon S Idjradinata Prima Nanda Fauziah Putra Haqiqie Adnantama Lubis Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Raden Tina Dewi Judistiani Rahadi, Raden Aswin Rahmah, Hasni Ridha Mustika Zaif Ridha Mustika Zaif, Ridha Mustika Rosalinna Rosalinna Sari Puspa Dewi Setiawan Setiawan Setyorini Irianti Sri Endah Rahayuningsih Sri Endah Rahayuningsih Sri Sudarwati Susi Susanah Susiarno, Hadi Sutriningsih Syahradian Hasbrima Tetty Yuniati Tetty Yuniati Tetty Yuniati Tina Judistiani Tita Husnitawati Madjid8 Tita Madjid Tri Hanggono Achmad Ulfi Ainun Hanifah Ulfi Ainun Hanifah, Ulfi Ainun Umar, Nur Syazana Veranita Pandia Vita Murniati Tarawan Vita Murniati Tarawan Wahidah Sukriani Welli Hamik Wenny Friska Wiryawan Permadi Yani Dewi Suryani Yoni Syukriani Yundari, Yundari Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi, Yuni Susanti Zulvayanti Zulvayanti