Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Intervensi Edukasi Gizi dan Gaya Hidup terhadap Antropometri dan Faktor Resiko Sindrom Metabolik pada Dewasa Muda dengan Berat Badan Lebih dan Kegemukan Dian Handayani; Sri Andarini; Inggita Kusumastuty; Adelya Desi Kurniawati; Ilzamha Hadijh Rusda; Rahma Micho Widyanto; Eka Nanda Wulandar; Wahyu Alfyati Regina
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.013 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i1.404

Abstract

Obesitas adalah peningkatan berat badan akibat asupan yang melampaui kebutuhan fisik dan skeletal yang ditandai dengan penimbunan lemak tubuh yang berlebih. Obesitas dapat meningkatkan resiko kematian. Selain hal tersebut, peningkatan indeks Massa Tubuh (IMT) berkaitan dengan tingginya tekanan darah dan terjadinya peningkatan total kolesterol menjadi salah satu faktor terjadinya resiko jantung koroner dan stroke. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan kepada mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan tujuan memberikan pemahaman kepada mahasiwa terkait manfaat hidup sehat dengan berat badan ideal serta mencetak edukator obesitas pada mahasiswa. Metode yang digunakan adalah edukasi kepada mahasiswa terkait perubahan gaya hidup sehat serta pre dan post test dari intervensi. Hasil dari pengukuran antara parameter sebelum dan sesudah intervensi adalah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap berat badan, IMT dan nilai VO2Max dan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap parameter % lemak total, % visceral fat, kadar kolesterol dan kadar glukosa darah puasa. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti tingkat kepatuhan, peserta yang sedang sakit, usia dan lain-lain. Hasil kegiatan ini dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa bahwa perubahan gaya hidup sehat dapat mempengaruhi berat badan, IMT dan nilai VO2Max dengan intervensi yang dilakukan seperti dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mahasiswa juga dapat mengetahui dinamika menjadi edukator dalam memberi edukasi kepada masyarakat umum.
The trigger factors of domestic violence among mothers during pregnancy Natalia Damaiyanti Putri Raden; Lilik Zuhriyah; Sri Andarini
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 1: March 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i1.21429

Abstract

Domestic violence also called "domestic abuse" or "intimate partner violence", can be defined as a pattern of behavior in any relationship that is used to gain or maintain power and control over an intimate partner. Abuse is physical, sexual, emotional, economic, or psychological actions or threats of actions that influence another person. This includes any behaviors that frighten, intimidate, terrorize, manipulate, hurt, humiliate, blame, injure, or wound someone. Furthermore, it is common among women, which globally increases the risk of pregnancy. This research aimed to analyze the trigger factors of domestic violence among pregnant women. The interviews with eight participants were analyzed using the Colaizzi method. It produced five main themes, namely, the husband is often angry and fight since having an affair, income is not sufficient to fulfill the monthly needs, fights because the husband feels jealous, the husband is temperament, smacks, and also berates when drunk, fights because husband spends money on gambling.
Prevalensi Dan Karakteristik Penderita Katarak Senilis Di Desa Mendalanwangi, Sidorahayu, Dan Cepokomulyo Di Kabupaten Malang Jawa Timur Nina Handayani; Hendrian Dyatmiko; Seskoati Prayitnaningsih; Sri Andarini
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.2580

Abstract

To study the prevalence and characteristics of age related cataract in an adult population in Malang East Java. A population based, cross sectional study of 692 adults (aged > 50 years) were selected from September until December 2019 from Smarthealth Database. The presence of lens opacity was examined by slit lamp biomicroscopy and evaluated according to Lens Opacity Classification System III. The subtype of cataract present, including nuclear, cortical, and posterior subcapsular, were identified from univariate and 95% confidence interval (CI) for association of each specific type of cataract with age, health examination and medical history. A total of 692 patients with aged > 50 years old were included in this study. The prevalence of cataract was 48,7% in participants over 50 years old. From 337 respondents were in the age range 50-70 years, as many as 240 people (71,22%) patients were female, as many as 206 people (61,13%) patients with primary school education, and 151 people (44,8%) patients work as housewife. The standardized prevalences of clinically significant nuclear, cortical, and posterior subcapsular cataract (PSC) were 7,42%, 7.72%, and 5.34% in an adult population in Mendalanwangi, Sidorahayu and Cepokomulyo village in Malang districs. The prevalence of nuclear, cortical and posterior subcapsular cataract increased high prevalence of age related cataract in the adult population remains a severe public health problem.
Prevalensi Dan Karakteristik Penderita Katarak Senilis Di Desa Mendalanwangi, Sidorahayu, Dan Cepokomulyo Di Kabupaten Malang Jawa Timur Nina Handayani; Hendrian Dyatmiko; Seskoati Prayitnaningsih; Sri Andarini
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.2754

Abstract

To study the prevalence and characteristics of age related cataract in an adult population in Malang East Java. A population based, cross sectional study of 692 adults (aged > 50 years) were selected from September until December 2019 from Smarthealth Database. The presence of lens opacity was examined by slit lamp biomicroscopy and evaluated according to Lens Opacity Classification System III. The subtype of cataract present, including nuclear, cortical, and posterior subcapsular, were identified from univariate and 95% confidence interval (CI) for association of each specific type of cataract with age, health examination and medical history. A total of 692 patients with aged > 50 years old were included in this study. The prevalence of cataract was 48,7% in participants over 50 years old. From 337 respondents were in the age range 50-70 years, as many as 240 people (71,22%) patients were female, as many as 206 people (61,13%) patients with primary school education, and 151 people (44,8%) patients work as housewife. The standardized prevalences of clinically significant nuclear, cortical, and posterior subcapsular cataract (PSC) were 7,42%, 7.72%, and 5.34% in an adult population in Mendalanwangi, Sidorahayu and Cepokomulyo village in Malang districs. The prevalence of nuclear, cortical and posterior subcapsular cataract increased high prevalence of age related cataract in the adult population remains a severe public health problem.
Kepatuhan Bidan dalam Penerapan Standar Pelayanan Antenatal sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kabupaten Tulungagung Diadjeng Setya Wardani; Sri Andarini; Rismaina Putri; Miftahul Jannah
Science Techno Health Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja bidan akan mempengaruhi kualitas standar pelayanan antenatal pada ibu hamil, salah satunya adalah pemberian edukasi gizi selama hamil sebagai upaya pencegahan stunting. Apabila selama hamil gizi ibu terpenuhi dengan baik, maka proses kehamilan dapat dilalui dengan lancar, proses persalinan berjalan dengan aman, dan bayi dilahirkan dengan selamat dan sehat. 1000 Hari Pertama Kehidupan anak dapat dijalani dengan optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepatuhan bidan dalam penerapan standar pelayanan Antenatal khususnya pemberikan edukasi gizi saat pemeriksaan Antenatal. Penelitian menggunakan rancangan data crosssectional dengan populasi bidan di Kabupaten Tulungagung sebanyak 76 orang menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan ceklist tentang standar pelayanan Antenatal. Data dianalisis dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda variabel yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan bidan dalam penerapan standar pelayanan antenatal adalah motivasi, kejelasan SOP, pemahaman, usia, dan masa kerja. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR (Exp B). Kekuatan hubungan yang terbesar ke yang terkecil adalah motivasi (OR = 9,267), kejelasan SOP (OR = 8,823), pemahaman (OR = 8,765), usia (OR = 6,387), dan masa kerja (6,122). Persamaan regresi didapatkan bahwa probabilitas terhadap ketidakpatuhan bidan dalam standar pelayanan ANC adalah 70,84%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi, kejelasan SOP, pemahaman stunting, usia dan masa kerja berpengaruh signifikan dalam penerapan standar pelayanan Antenatal dan tidak ada hubungan antara kompetensi, pelatihan dan fasilitas yang diterima dengan kepatuhan. Saran untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentang penerapan keseluruhan standar pelayanan Antenatal sebagai upaya pencegahan stunting yang agar lebih komprehensif.