Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peningkatan Wawasan dan Kesadaran Ibu Terkait Manajemen Laktasi dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Menjaga Status Gizi Balita Adelya Desi Kurniawati
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.432 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.65

Abstract

Keadaan status gizi anak usia di bawah dua tahun (Baduta) merupakan kelompok yang rawan gizi. Masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan oleh kurangnya pemahaman ibu terkait pemberian ASI (Air Susu Ibu) dan MP-ASI yang tepat baik dari segi kuantitas maupun  kualitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran ibu terkait pola asuh balita, dimana pada kesempatan kali ini tim peneliti berfokus pada edukasi manajemen laktasi dan MPASI pada ibu sebagai pemegang peranan utama dalam menjaga status gizi balita. Metode pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam 2 kegiatan diskusi interaktif (Talkshow) bertajuk “Bincang-bincang Seru Bersama IBU terkait Manajemen Laktasi dan MPASI” dan metode ceramah dalam bentuk webinar “Serba-serbi MPASI”. Peserta terdiri atas 75,3% ibu dan sebanyak 24,7% sisanya adalah kelompok peserta yang belum memiliki anak, peserta berjenis kelamin laki-laki serta mahasiswa. Di akhir kegiatan dilakukan evaluasi berupa postest, dimana terjadi peningkatan sebanyak 25% pada nilai postest yang menandakan adanya peningkatan wawasan ibu terkait metode pemberian ASI dan MPASI yang tepat, meliputi ketepatan waktu, adequate (kelengkapan nilai gizi), pembuatan MPASI yang aman, serta pemberian yang tepat. Luaran dari kegiatan ini berupa dua video edukasi berdurasi 1-2 menit terkait manajemen laktasi dan MPASI, serta satu video tutorial pembuatan MPASI yang bisa digunakan sebagai media edukasi melalui sosial media.
Intervensi Edukasi Gizi dan Gaya Hidup terhadap Antropometri dan Faktor Resiko Sindrom Metabolik pada Dewasa Muda dengan Berat Badan Lebih dan Kegemukan Dian Handayani; Sri Andarini; Inggita Kusumastuty; Adelya Desi Kurniawati; Ilzamha Hadijh Rusda; Rahma Micho Widyanto; Eka Nanda Wulandar; Wahyu Alfyati Regina
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.013 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i1.404

Abstract

Obesitas adalah peningkatan berat badan akibat asupan yang melampaui kebutuhan fisik dan skeletal yang ditandai dengan penimbunan lemak tubuh yang berlebih. Obesitas dapat meningkatkan resiko kematian. Selain hal tersebut, peningkatan indeks Massa Tubuh (IMT) berkaitan dengan tingginya tekanan darah dan terjadinya peningkatan total kolesterol menjadi salah satu faktor terjadinya resiko jantung koroner dan stroke. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan kepada mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan tujuan memberikan pemahaman kepada mahasiwa terkait manfaat hidup sehat dengan berat badan ideal serta mencetak edukator obesitas pada mahasiswa. Metode yang digunakan adalah edukasi kepada mahasiswa terkait perubahan gaya hidup sehat serta pre dan post test dari intervensi. Hasil dari pengukuran antara parameter sebelum dan sesudah intervensi adalah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap berat badan, IMT dan nilai VO2Max dan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap parameter % lemak total, % visceral fat, kadar kolesterol dan kadar glukosa darah puasa. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti tingkat kepatuhan, peserta yang sedang sakit, usia dan lain-lain. Hasil kegiatan ini dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa bahwa perubahan gaya hidup sehat dapat mempengaruhi berat badan, IMT dan nilai VO2Max dengan intervensi yang dilakukan seperti dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mahasiswa juga dapat mengetahui dinamika menjadi edukator dalam memberi edukasi kepada masyarakat umum.
Contribution of School Canteen's Snacks to The Iron Fulfillment in Malang High Schools Adelya Kurniawati; Titis Sari Kusuma; Wahyu Winariyanti; Dedy Iskandar Putra
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.4

Abstract

Inadequate dietary iron, impaired iron absorption, bleeding, or loss of body iron in the urine may cause anemia. The prevalence of anemia due to iron (Fe) deficiency in Indonesia reaches 22.7% in females and 12.4% in males. Indonesian students spent 7-8 hours/day, mainly the iron daily intake influenced by school canteen snacks. This study aimed to determine the contribution of Fe content in canteen snacks in high schools in Malang. This research was an analytic observational study using a cross-sectional design with the AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method as a quantitative iron analysis technique. Food samples were selected purposively according to the inclusion criteria from 10 high schools consisting of junior high and senior high school groups. The snack samples studied were fried chicken, fried Tempe, and noodles. The average Fe content in snacks was analyzed using the independent T-test in the junior and senior high school groups. The iron content in fried Tempe and noodle showed a significant difference with p> 0.05, while the iron content in fried chicken in the two school groups did not show different results. However, the percentage contribution of Fe to the Nutrition Adequacy Rate (RDA) is still minimal, with the most significant contribution coming from noodles, reaching 17.85% in the male group.
The Use Nanoparticles Tomatoes Flour As Source of Fiber on Chicken Nuggets Herly Evanuarini; Agus Susilo; Uun Yanuhar; Adelya Desi Kurniawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 17 No. 3 (2022)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2022.017.03.4

Abstract

The purpose of this research was to determine the use nanoparticle tomatoes flour as source fiber to increased the quality of chicken nuggets. The materials used in research are nuggets made from chicken meat with optional ingredient other flour tapioca, pepper, onion white, salt, sugar and bread flour.  The addition of nanoparticles of tomato flour on chicken nuggets by treatment carried out. Experimental method laboratory used as a method test laboratory. The Completely Randomized Design was used as an experimental design with 4 treatments and 5 replications. The treatment use control that is without the addition of nanoparticles tomato flour (P0), P1 (addition of nanoparticles tomato flour 1%), P2 (2%), and P3 (3%) of the total chicken meat used. The variables measured are protein content, fiber content, pH value, and sensory quality (color, taste, aroma, texture, and acceptance). The addition of nanoparticles tomatoes flour (Lycopersicum esculentum Mill) on chicken nuggets gives highly significant effect (P<0.01) on protein content, fiber, pH value, and sensory quality of color, taste, aroma, texture, and acceptance. Protein content in chicken nuggets with addition nanoparticles tomatoes flour (Lycopersicum esculentum Mill) produced range between 13.1 – 16.17. The average rate of chicken nuggets fiber range between 0.79 – 1.04%. Chicken nuggets pH value between 5.86 – 6.16. Panelists score on quality organoleptic color chicken nuggets addition nanoparticles tomatoes flour range between 3.15 – 4.50, score taste ranges between 3.25 – 4.65, score aroma ranges from 3.20-4.55 texture range 3.15 – 4.60 dan acceptance 3.40 – 4.70. The research conclusion is the addition of tomatoes flour in the form of nanoparticles could improved the quality of nuggets and additions by 3 percent make chicken nuggets with best quality.
Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh Keripik Labu Kuning Metode Vacuum Frying dengan Menggunakan Minyak Berulang Titis Sari Kusuma; Adelya Desi Kurniawati; Rizal Fakih Firmansyah; Elly Septiana
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.6

Abstract

Masyarakat saat ini cenderung untuk mengonsumsi fast food yang mengandung tinggi kalori, rendah serat, tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu terjadinya sindrom metabolik salah satunya dislipidemia. Labu kuning memiliki kadar kolesterol rendah dan pengolahan menjadi keripik dengan metode Vacuum Frying bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan dan mengurangi kerusakan pada minyak goreng akibat hidrolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh keripik labu kuning metode Vacuum Frying dengan penggunaan minyak berulang pada kelipatan penggorengan ke 1, ke 5 dan ke 10.  Metode penelitian ini bersifat Quasi Eksperimental dengan 3 kelompok dan 2 kali replikasi. Pengujian kadar asam lemak jenuh menggunakan metode GC FID dan asam lemak tak jenuh dengan metode kromatografi gas. Data dianalisa menggunakan SPSS Versi 21.0 dengan uji shapiro wilk dilanjutkan uji kruskal wallis. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kadar asam lemak jenuh (p>0,05), tidak ada penurunan kadar asam palmitoleat (p=0,565) , asam alpha linolenat (p=0,156 ) dan asam gamma linolenat (p=0,276) pada keripik labu kuning. Karena tidak ada perubahan kadar asam lemak jenuh  dan tak jenuh, maka keripik labu kuning dapat dijadikan alternatif snack bagi penderita dislipidemia. 
Improvement of physical and sensory quality of beef patties with the addition of chicken eggshells nanopowder Herly Evanuarini; Agus Susilo; Uun Yanuhar; Adelya Desi Kurniawati
Livestock and Animal Research Vol 21, No 3 (2023): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/lar.v21i3.77733

Abstract

Objective: The purpose of this study was to investigate the effect of adding chicken eggshells nanopowder for the physical quality and sensory evaluation of beef patties.Methods: The method used in this study was a laboratory experiment with a completely randomized design with 5 treatments: without adding chicken eggshells nanopowder as a control, adding 0.1%, 0.3%, 0.5% and 0.7% chicken eggshells nanopowder (w/w) with 5 repetitions. Data were analyzed by analysis of variance, if there was a significant or very significant difference it was continued with Duncan's multiple range test.Results: Based on the research results, it was found that the addition of chicken eggshells nanopowder to beef patties had a very significant effect (P<0.01%) on moisture content, water holding capacity, cooking loss, texture, and sensory evaluation.Conclusions: The addition of 0.7% chicken eggshells nanopowder can reduce moisture content, increase water holding capacity, reduce cooking loss, improve texture, and sensory quality acceptable to panelists.
Peningkatan Wawasan dan Kesadaran Ibu Terkait Manajemen Laktasi dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Menjaga Status Gizi Balita Kurniawati, Adelya Desi
TRI DHARMA MANDIRI: Dissemination and Downstreaming of Research to the Community (Journal of Community Engagement) Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : SMONAGENES Research Center, Univeritas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.65

Abstract

Keadaan status gizi anak usia di bawah dua tahun (Baduta) merupakan kelompok yang rawan gizi. Masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan oleh kurangnya pemahaman ibu terkait pemberian ASI (Air Susu Ibu) dan MP-ASI yang tepat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran ibu terkait pola asuh balita, dimana pada kesempatan kali ini tim peneliti berfokus pada edukasi manajemen laktasi dan MP-ASI pada ibu sebagai pemegang peranan utama dalam menjaga status gizi balita. Metode pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam 2 kegiatan diskusi interaktif (talkshow) bertajuk "Bincang-bincang Seru Bersama IBU terkait Manajemen Laktasi dan MP-ASI" dan metode ceramah dalam bentuk webinar "Serba-serbi MP-ASI" Peserta terdiri atas 75,3% ibu dan sebanyak 24,7% sisanya adalah kelompok peserta yang belum memiliki anak, peserta berjenis kelamin laki-laki serta mahasiswa. Di akhir kegiatan dilakukan evaluasi berupa post-test, dimana terjadi peningkatan sebanyak 25% pada nilai post-test yang menandakan adanya peningkatan wawasan ibu terkait metode pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat, meliputi ketepatan waktu, adequate (kelengkapan nilai gizi), pembuatan MP-ASI yang aman, serta pemberian yang tepat. Luaran dari kegiatan ini berupa dua video edukasi berdurasi 1-2 menit terkait manajemen laktasi dan MPASI, serta satu video tutorial pembuatan MP-ASI yang bisa digunakan sebagai media edukasi melalui sosial media.
Konsumsi Diet Tinggi Lemak Tinggi Fruktosa dalam Jangka Panjang Menurunkan Sensitivitas Insulin dan Merusak Pulau Langerhans pada Tikus Sprague Dawley: Long-Term Consumption of High-Fat-High-Fructose Diet Decreased Insulin Sensitivity and Damaged the Islets of Langerhans on Sprague Dawley Rats Kurniawati, Adelya Desi; Kuswandari, Luh Shanti; Hidayanti, Alfiani; Kusumastuty, Inggita; Sulistyowati, Etik; Handayani, Dian
Amerta Nutrition Vol. 9 No. 3 (2025): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v9i3.2025.469-478

Abstract

Background: Obesity is linked to the rising incidence of type 2 diabetes, with excessive dietary fat intake being one of the primary causes. The development of fat animal models has been discovered to be a standard experimental strategy based on replicating human behaviour in food consumption. Objectives: This study aims to investigate how long-term consumption of a high-fat, high-fructose (HFHF) diet affects the indicators of diabetes mellitus in Sprague Dawley (SD) rats, such as insulin sensitivity, by measuring the HOMA-IR, counting beta cells, and analyzing the histology of the pancreas. Methods: This experiment was conducted with 36 male SD rats in normal and HFHF groups. The normal groups had a modified AIN-93 M, while the HFHF group received a high-fat diet with 30% fructose-based water. Feed and beverage intakes were monitored every 24 hours to calculate daily caloric consumption (energy intake) for 17 weeks. Results: The results demonstrated a significant difference between the normal and HFHF groups in the HOMA-IR levels (insulin sensitivity) and number of pancreatic beta cells (p-value<0.05). This implied that following 17 weeks of HFHF intake, the HOMA-IR level of insulin sensitivity was reduced. However, the islet of Langerhans in pancreatic histopathology seemed damaged in the HFHF rats, as evidenced by the changes in their shape and lower beta cell number. Conclusions: Consuming the HFHF diet over an extended period increased glucose level, decreased insulin sensitivity, and damaged pancreatic histopathology.
Peningkatan Efisiensi Produksi Teh Bunga Rosela di UMKM Anugerah Alam Wilis Melalui Diseminasi Food Dehydrator Dewanti, Beauty Suestining Diyah; Rucitra, Andan Linggar; Rohmah, Wendra Gandhatyasri; Ikasari, Dhita Morita; Jamroni, Mofit; Kurniawati, Adelya Desi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Vol. 4, No. 2: October 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.adipati.2025.v4i2.7621

Abstract

Teh bunga rosela merupakan bagian dari minuman herbal yang semakin popular. Minuman ini dibuat dari bunga kering Hibiscus sabdariffa dan memiliki rasa yang segar dan asam. Produksi teh rosella membutuhkan waktu 2 hari untuk sekali proses produksi. Waktunya 80% dibutuhkan untuk penjemuran kelopak bunga rosela yang mengandalkan panas sinar matahari. Jika keadaan mendung atau musim hujan, produksi teh rosela menjadi kurang efisien dan butuh waktu lebih lama sehingga kesulitan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada waktu permintaan tinggi atau pada masa panen bunga rosela sedang melimpah. Pengeringan menggunakan sinar matahari membutuhkan waktu yang lama, kualitas produk yang tidak seragam, serta kemungkinan terjadinya kontaminasi. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yaitu adanya penguatan teknologi fasilitasi produksi dengan food dehydrator sehingga akan bisa meningkatkan efisiensi proses dan kualitas produk dengan maksimal. Sehingga diharapkan dengan adanya food dehydrator untuk proses pengeringan maka kadar air rosela kering bisa mencapai 5-7%, waktu pengeringan maksimal 24 jam dengan suhu pengeringan maksimal 70°C.Kata kunci: bunga rosela, food dehydrator, minuman herbal, pengeringan
Pendampingan Penyusunan Manual Sistem Jaminan Produk Halal Instalasi Gizi RSSA Malang untuk Pemenuhan Program Wajib Halal Oktober (WHO) BPJPH 2024 Kusuma, Titis Sari; Istifiani, Lola Ayu; Rahmi, Yosfi; Kurniawati, Adelya Desi; Arfiani, Eva Putri; Luthfiya, Rania Ishma; Purnama, Sarah Desty; Sulistya, Rakhma Indah
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), mendorong banyak pelaku usaha dan jasa boga seperti RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk memiliki sertifikat halal. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yairu dengan memberikan sosialisasi mengenai kebijakan halal dan bahan halal. Sebanyak 49 orang peserta yang merupakan ahli gizi mengikuti Sosialisasi Penerapan Sistem Jaminan Halal di instalasi gizi RSSA. Pemberian sosialisasi dititikberatkan pada materi terkait kebijakan halal dan bahan halal. Dari hasil prepost-test didapatkan nilai terendah yaitu 20 poin untuk pre-test dan 70 poin untuk post-test. Nilai tertinggi untuk pre-post-test adalah 100 poin. Rata-rata peningkatan nilai pre-post-test untuk 36 orang peserta yang mengalami peningkatan nilai adalah 18,5. Hasil uji statistik paired sample test (2-tailed) diperoleh hasil nilai p=0,00(<0,05) dengan nilaiMean ± SD untuk pre-test adalah 83,88 ± 1,886 dan post-test adalah 97,14± 0,875. Dari hasil uji tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh terhadap pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian sosialisasi. Kata Kunci: Sertifikasi Halal, Rumah Sakit Gizi, Kebijakan Halal, Bahan Halal