Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Non-Auditory Pada Pekerja Spinning Di PT. Unitex Bogor Anggita Syafitri Tirtaningrum; Ony Linda; Cornelis Novianus
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.957 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.3.1.10-16.2022

Abstract

Paparan kebisingan yang terus menerus di tempat kerja tanpa ada upaya atau tindakan pencegahan apa pun dapat menyebabkan gangguan non-auditory. Gangguan non-auditory meliputi tiga aspek yaitu, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan non-auditory pada pekerja spinning di PT. Unitex Bogor. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional, menggunakan teknik Quota Sampling sebanyak 52 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan November tahun 2020 sampai September tahun 2021.  Sebanyak 75% responden memiliki keluhan gangguan non-auditory, 90,4% jenis kelamin laki-laki, 82,7% usia tua, 53,8% masa kerja lama, 55,8% tidak memenuhi NAB, 65,4% pemakaian APT tidak patuh, 61,5% pengetahuan kurang baik, 40,4% sikap negatif. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan usia, masa kerja, intensitas kebisingan, pemakaian APT, pengetahuan, sikap dengan gangguan non-auditory. Sedangkan, variabel jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan gangguan non-auditory. Diharapkan pekerja perlu diberi pelatihan pengetahuan terkait dampak yang akan timbul dari kebisingan jika tidak menggunakan APT, agar pekerja menjadi paham apa akibat dari terpapar kebisingan jika tidak menggunakan APT saat bekerja.
Analisis Personal Higiene Penjagal dan Sanitasi Pengelolaan Limbah Di UPTD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Depok Fanny Rizky Ramadhani; Ony Linda; Rismawati Pangestika
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.3.2.111-122.2022

Abstract

Slaughterhouse is one of the facilities that can produce meat products with safe, healthy, whole and halal quality but there are still many things that must be considered related to slaughterer hygiene and waste management sanitation because slaughterhouse activities produce waste and are closely related to cross contamination . The purpose of this study was to determine the personal hygiene of butchers and sanitation of waste management in slaughterhouses. This research was conducted at the Depok City Slaughterhouse with descriptive qualitative type. Data were obtained from 7 informants consisting of 3 animal butchers and 2 Sanitation and Waste Management Coordination Staff as main informants, 1 head of UPTD RPH as key informants and 1 cleaning officer as supporting informant using structured interview guidelines, observation and document review conducted on March-December 2021. Data analysis includes data reduction, data presentation and decision making. The results of the study found that the variables that met the requirements of Minister of Agriculture No. 13 of 2010 and SNI 01-6159- 1999 were Slaughterhouses (is this a variable? The dependent variable, ma'am), Availability of Trash Cans, Availability of SPAL, Sanitation of Slaughterhouses, Waste Management Behavior. does not meet the requirements, namely Health of Butchers or Workers, Personal Protective Equipment, Handwashing Behavior. The researcher's advice for the abattoir is to always supervise and provide and complete the facilities needed by butchers and workers. Keywords: Butcher, Slaughterhouse