Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi

PERSEPSI DAN SIKAP JURNALIS RIAU TERHADAP KESETARAAN GENDER Handayani, Benni; Daherman, Yudi
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 5, No 4 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.291 KB) | DOI: 10.52423/jikuho.v5i4.14060

Abstract

Media memiliki idealisme dalam memberikan informasi yang benar. Hal tersebut membuat media dituntut untuk berperan sebagai alat pendidikan agar penonton, pembaca, dan pendengarnya memiliki sikap kritis, kemandirian, dan kedalaman dalam berfikir. Konstruksi media akan menentukan persepsi khalayak. Namun kenyataannya, dinamika komersial menjadi kekuatan dominan yang menentukan pesan dan konten di media. Logika pasar seperti ini cenderung mengarahkan penyelenggaraan sistem informasi di media, termasuk konsep gender. Gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial dan budaya. ketidakadilan yang dialami perempuan dalam konteks pemberitaan media di Indonesia sendiri termasuk bentuk studi gender. Citra visual perempuan di media yang kerap tidak adil serta selalu dijadikan komoditas perempuan berdasarkan permintaan pasar pada media. Pasar yang dimaksud adalah masyarakat yang telah tertanam kuat dalam budaya patriarki. Fenomena bias gender seperti ini selalu dijadikan alat propaganda oleh kaum feminis untuk memulai perjuangan dalam menciptakan ide kesetaraan gender di Indonesia. Bak dua mata pisau, pada akhirnya perlakuan buruk terhadap kaum perempuan yang tercermin di berbagai media berdampak pada suburnya pemikiran feminis yang justru memperburuk pola pikir kaum wanita di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada wartawan di kota Pekanbaru sebanyaak 190 orang sampel penelitian.
GENERASI MUDA DAN DISKURSUS ISLAM (ANALISIS RESEPSI PENGGUNA MEDIA SOSIAL MENGENAI NARASI GENOSIDA) Handayani, Benni; Moekahar, Fatmawati
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 6, No 4 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.527 KB) | DOI: 10.52423/jikuho.v6i4.20806

Abstract

Genosida menjadi isu yang mendadak viral di media sosial setidaknya pasca pembantaian minoritas muslim di Rohingya. Genosida sendiri merupakan term yang mulai diinisiasi pada tahun 1948 sebagai buntut panjang kejadian yang dikenal dengan peristiwa Holocaust oleh Nazi Jerman. Penelitian ini secara spesifik melihat sejauh mana generasi muda memaknai “genosida” yang hadir di berbagai platform media sosial bahkan sering dikemas dalam bentuk penindasan terhadap suatu ras, suku, agama, dan ideologi tertentu. Peneliti menggali lebih dalam dengan mewawancarai pengguna media sosial terkhusus pegiat media sosial yang memiliki jumlah pengikut (follower) yang cukup banyak di akunnya. Dengan menggunakan teknik snowball sampling peneliti melanjutkan wawancara dari satu pegiat media sosial ke pegiat media sosial lainnya. Dengan menggunakan analisis resepsi Stuart Hall, hasil yang ditemukan adalah, informan yang berjumlah 5 orang, 2 diantaranya berada pada posisi negosiasi (Negosited Position) yang memaknai bahwa sebagian besar kejadian genosida hadir di berbagai belahan dunia merupakan konflik politik, meskipun ada beberapa di antaranya merupakan perselisihan suku/agama/ras/ideologi tertentu. 3 informan lainnya berada pada posisi oposisi (Oppositional Positition), mereka memaknai semua hal yang terjadi terutama genosida murni merupakan konflik politik dan bagian dari konflik perpolitikan saja, media sosial kerap membungkus menjadi isu agama atau ideologi tertentu agar semakin sensasional.  Kata-kata Kunci: Genosida; Analisis Resepsi; Diskursus Islam; Generasi Muda; Media Sosial