Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CACING DAN KAPSUL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Thyposa, Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI AGAR Linda Widyaningsih; Rilijian Ayu Nugrahani
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i2.18

Abstract

Latar belakang: Salah satu jenis cacing tanah yang sering digunakan dalam pengobatan adalah Lumbricus rubellus.Yang mengandung protein cukup tinggi dan menghasilkan zat pengendali bakteri bernama Lumbricin I. Lumbricin I mempunyai aktifitas antimikroba berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. Tujuan: menguji ada atau tidaknya kemampuan zat antibakteri dari ekstrak cacing dan kapsul cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella Thyposa, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Metode: dengan metode difusi agar menggunakan silinder dari berbagai konsentrasi. Adapun hasil penelitian diameter zona hambat di sekeliling silinder akan diolah menggunakan statistik ANOVA satu jalan (One Way ANOVA) dengan penyelesaian SPSS. Hasil: Dengan perlakuan sampel berbeda dengan tanpa perebusan dan tanpa disuspensikan dengan NaCl 0,97 % ekstrak cacing dan kapsul cacing tanah (Lumbricus rubellus) tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thyposa, Eschericia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar. Simpulan dan saran: Dengan perlakuan sampel berbeda dengan tanpa perebusan dan tanpa disuspensikan dengan NaCl 0,97 % ekstrak cacing dan kapsul cacing tanah (Lumbricus rubellus) tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thyposa, Eschericia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar
PENURUNAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH MENGGGUNAKAN LARUTAN TEMU KUNCI DENGAN METODE TITRASI ASAM BASA Erna Agung Rakhmawati; Surti Lestari; Linda Widyaningsih
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.29

Abstract

Latar belakang: tahu merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat untuk mengantikan kebutuhan protein hewani. Tahu sendiri termasuk salah satu hasil oalah kedelai yang memiliki masa simpan kurang dari 3 hari dalam suhu kamar. Sehingga beberapa produsen menambahkan pengawet untuk memperpanjang masa simpan tahu. Salah satunya yaitu menggunakan pengawet formalin, formalin sendiri penggunaanya dilarang dalam makanan. Kandungan senyawa saponin dalam temu kunci mampu mereduksi formalin pada tahu putih. Sehingga pada penelitian ini menggunakan temu kunci untuk menurunkan kadar formalin. Tujuan: untuk mengetahui penurunan kadar formalin pada sampel tahu putih dengan menggunakan larutan temu kunci dengan variasi konsentrasi dan perendaman selama 90 menit. Metode: Populasi dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih yang didapat di salah satu pabrik tahu di Wilayah Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih sebanyak 10 potong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu titrasi asam basa dengan dilanjutkan analisa statistik menggunakan program SPSS. Penelitian dilakukan di Laboratorium AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo. Hasil: hasil penelitian ini yaitu didapat kadar formalin awal pada tahu sebesar 0,0146% dengan penurunan kadar formalin tertinggi pada konsentrasi 60% sebanyak 28,0%. Simpulan dan saran: hasil analisa didapat hasil bahwa larutan temu kunci dapat menurunkan kadar formalin pada sampel tahu putih. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode yang lebih representatif.
Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Penggunaan Obat Analgesik melalui Edukasi Berbasis Leaflet dan Media Sosial Aziz, Yaya Sulthon; Widyaningsih, Linda; Rahmawati, Widhia Alfi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i3.2110

Abstract

Swamedikasi atau pengobatan mandiri, sering dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit dengan gejala ringan hingga sedang menggunakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Namun, kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat yang tepat dapat menimbulkan risiko kesehatan. Pengabdian menyoroti pentingnya edukasi kesehatan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan analgesik yang aman dan rasional. Edukasi yang efektif dapat mengurangi risiko efek samping dan kesalahan penggunaan obat, serta meningkatkan kualitas pelayanan apotek. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengaruh edukasi terhadap pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan analgesik dalam swamedikasi di Kecamatan Slahung, Ponorogo. Pengabdian dilakukan dengan participant education dan observasional yang dilakukan kepada responden yaitu Masyarakat Slahung, yang diambil sebagai subjek pengabdian. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Subjek dalam pengabdian ini adalah pasien yang melakukan swamedikasi dan memenuhi kriteria inklusi. Tempat pengabdian berada di Apotek Wilayah Slahung Ponorogo. Waktu pengabdian dilaksanakan pada bulan Maret 2024. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa perolehan rata-rata dari nilai pre test responden sebesar 62,37% sedangkan rata-rata nilai Post test responden sebesar 84,88%, pada nilai rata-rata pre test dan post test tersebut mengalami peningkatan sebesar 22,51% dari sebelum edukasi dan sesudah edukasi. Sedangkan hasil dari nilai N-Gain sebesar 0,57 masuk kategori sedang, hal ini menunjukkan bahwa edukasi dengan menggunakan leaflet dan media social mempunyai pengarug sedang terhadap peningkatan pengetahuan responden. Building Public Awareness About the Use of Analgesic Drugs Through Leaflet-Based Education and Social Media Abstract Self-medication or self-medication is often done by people to treat illnesses with mild to moderate symptoms using drugs that can be purchased without a doctor's prescription. However, lack of knowledge about proper use of medication can pose health risks. The service highlights the importance of health education in increasing public understanding about the safe and rational use of analgesics. Effective education can reduce the risk of side effects and medication errors, as well as improve the quality of pharmacy services. This service aims to provide an educational influence on public knowledge regarding the use of analgesics in self-medication in Slahung District, Ponorogo. Service was carried out with participant education and observation carried out on respondents, namely the Slahung Community, which was taken as the subject of service. The method used is descriptive. The subjects in this service are patients who carry out self-medication and meet the inclusion criteria. The place of service is at the Slahung Ponorogo Regional Pharmacy. The time of service was carried out in March 2024. The results of this service showed that the average score of respondents' pre-test was 62.37%, while the average post-test score of respondents was 84.88%, the average score of pre-test and The post test experienced an increase of 22.51% from before education and after education. Meanwhile, the results of the N-Gain value of 0.57 are in the medium category, this shows that education using leaflets and social media has a moderate effect on increasing respondents' knowledge.
Analysis Of BPJS Drug Investment Management Using Activity-Based Cost (ABC) Method (Case Study in Ponorogo Health Office) Yuniar, Cinthya Ratna; Widyaningsih, Linda; Indraswari; Yustyananingrum, Nora
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 6 No. 1 (2025): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v6i1.64041

Abstract

Medicines are an important component in ensuring health services. The Ponorogo City Health Service is the source of drug procurement for primary health services in Ponorogo. Procurement uses limited Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) funds, so studying the types of medicines most needed and the funds absorbed for procurement efficiency is necessary. This research aims to analyze the efficiency of item selection and use of BPJS drug procurement funds at the Ponorogo City Health Service. Observation period January to June 2023 using the ABC method. This research is included in the mixed research method qualitative and quantitative descriptive with retrospective data collection. The ABC method is used to identify priority items based on their contribution to costs, classifying A, B, and C based on use value and investment value. The research results showed 111 BPJS medicine items in the Ponorogo City Health Service. This study has theoretical implications by identifying uneven patterns of BPJS drug use and investment between groups. The finding that group A absorbs the most investment (70.62%) but only contributes 19.82% of the total goods, while group C has the highest percentage of the total goods (63.96%) but low contribution of use and investment (9.36% and 9.09%), indicates the need to revise the resource allocation model in the BPJS program. From a managerial perspective, this study recommends optimizing budget allocation, evaluating drug procurement policies, and improving the monitoring system to ensure program efficiency and effectiveness.
Penyuluhan Stunting Media PowerPoint Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita di Kabupaten Ponorogo Widyaningsih, Linda; Arifianto, Nasruhan; Prasetya, Danny Chandra; Syafriani, Syafriani
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/73213t54

Abstract

Prevalensi stunting pada balita masih tinggi, menurut data tahun 2017 sekitar 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di seluruh dunia mengalami stunting. Pada tahun 2020, jumlah total anak-anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami stunting sebanyak 149,2 juta, menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan angka stunting di dunia pada tahun 2017. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui efektivitas powerpoint sebagai media penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang stunting di Kabupaten Ponorogo. Desain pengabdian masyarakat ini pemberian penyuluhan kepada ibu balita dengan media powerpoint, kemudian dilakukan perhitungan untuk melihat seberapa besar efektifitas dari penyuluhan yang diberikan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan studi Quasi eksperimental dengan menggunakan desain one group pre-test post-test. Sampel pada pengabdian Masyarakat 60 ibu balita. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Juni 2024. Pada pengabdian masyarakat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penyuluhan dengan media powerpoint cukup efektif terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita tentang stunting di Kabupaten Ponorogo.
STUDI FORMULASI DAN EVALUASI FISIK EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium Graveolens L.) DALAM SEDIAAN KRIM Widyaningsih, Linda; Andari, Susilowati; Aditiya Meilani, Vio
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/bf6pfj10

Abstract

Rambut merupakan benang-benang tanduk yang tertanam secara miring di dalam folikel rambut. Rambut terdiri atas akar dan tangkai rambut, sedangkan akar rambut dialiri darah melalui syaraf sehingga akar rambut sensitif terhadap lingkungan, cuaca, atau zat-zat kimia yang digunakan untuk tata rias rambut (Zulpakor Oktoba, 2018). Daun seledri merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk perawatan rambut karena mengandung natrium, vitamin A dan B, kalsium dan zat besi yang mempunyai kemampuan untuk menyuburkan rambut. Zat kimia di dalam daun seledri yaitu Apigenin yang berperan dalam stimulasi penumbuh rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens L.) dapat dibuat sediaan krim serta melakukan evaluasi fisik.. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens L.) dengan variasi konsentrasi 6 gr, 9 gr dan 12 gr dalam 30 gr sediaan krim, selanjutnya dilakukan evaluasi fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens L.) dapat dibuat sediaan krim dan hasil evaluasi fisik sediaan krim yang dilakukan pada meliputi uji organoleptis bau has seledri, uji pH semua memenuhi parameter yaitu pH 5, uji homogenitas semua sediaan krim ekstrak etanol daun seledri homogen, uji daya sebar semua memenuhi persyaratan yaitu 6 cm, 5,5 cm, dan 5 cm sedangkan untuk uji daya lekat semua hasilnya semua lebih dari atau sama dengan 1 detik. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun seledri dapat dibuat sediaan krim dan memenuhi persyaratan evaluasi fisik sediaan krim yang baik.
UJI AKTIVITAS SEDIAAN KRIM PENUMBUH RAMBUT DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium Graveolens L.) PADA KELINCI JANTAN WIDYANINGSIH, LINDA; RATNA YUNIAR, CINTHYA; ARIFIANTO, NASRUHAN
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/1nppcv94

Abstract

Sediaan penumbuh rambut digunakan untuk menstimulus pertumbuhan rambut yang digunakan dengan cara dioleskan pada kulit kepala. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai penumbuh rambut adalah seledri. Seledri mengandung natrium, vitamin A dan B, kalsium dan zat besi yang mempunyai kemampuan untuk menyuburkan rambut. Zat kimia di dalam seledri yaitu Apigenin yang berperan dalam stimulasi penumbuh rambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah daun seledri mempunyai aktivitas sebagai penumbuh rambut. Metode yang digunakan untuk penelitian ini meliputi : penyiapan bahan, ekstraksi bahan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, formulasi sediaan krim dengan tiga varian konsentrasi yaitu 6 gr, 9 gr dan 12 gr dalam sediaan 30 gr, selanjutnya pengujian aktivitas pertumbuhan rambut menggunakan 3 hewan uji kelinci dengan mengukur panjang pertumbuhan rambut pada kelinci pada minggu ke-1, minggu ke-4 dan minggu ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun seledri dapat menumbuhkan rambut. Aktivitas sediaan krim penumbuh rambut yang baik ditunjukkan oleh sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak etanol daun seledri 12 gr.