Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

COMPETITIVE STRATEGY THROUGH SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ON PHARMACY INSTALLATION: COMPARISON STUDY IN TWO HOSPITALS Cinthya Ratna Yuniar; Widi Hidayat
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 3 No. 1 (2022): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v3i1.36501

Abstract

Service-based business competition in hospitals can be achieved through cost leadership strategies without putting aside patient safety, differentiation strategies aims to differentiate themselves uniquely from competitors and focus strategies by targeting specific markets. The strategy series are 50% more influenced by the performance of Supply Chain Management at Pharmacy Installation. The purpose of this study is to evaluate the implementation of strategy and performance with the research subjects of the Hospital Type D Pharmacy Installation. The method of weighting the Analytical Hierarchy Process (AHP) was used to analyse the priority of strategy and performance assessment processed using the Objective Matrix (OMAX) method. The Supply Chain Operation Reference (SCOR) model is applied as a Key Performance indicator (KPI) with financial ratio data as a support for internal performance. The position of subject in competition and performance improvement benchmarks is seen through benchmarking with competitor of type C Hospital. Results of analysis show that the priority cost leadership strategy is supported by the AHP weighting cost of good sold 34.4% but the best performance is obtained from the order fulfillment cycle time 26.51%. Performance evaluation should be used by targets approaching competitor levels. The conclusion of this study, Hospital competing strategies can be obtained through synchronization of Supply Chain Management strategies and actual performance of Pharmacy Installation
Perbandingan Efektivitas Antipiretik dan Analgesik Dua Merek Dagang Parasetamol dan Produk Generik Terhadap Mencit (Mus Musculus) Jantan Cinthya Ratna Yuniar; Nasruhan Arifianto; Dian Nita Triana
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v4i2.67

Abstract

Antipyretics and analgesics are drugs that can suppress or reduce the increase in body temperature and suppress pain by inhibiting COX. In the market, branded products are often considered to have a higher quality than generic products, and patients are often found who are fanatical about one of these trademarks. Even though the products on the market have been tested for the quality of these products. Therefore, a study was conducted to compare the antipyretic and analgesic effectiveness of branded paracetamol at a higher price with branded paracetamol at a generic price (cheap) and generic paracetamol in mice induced by fever and induced pain. Experimental animals in this study used male mice (Mus musculus). The stages of antipyretic research are giving treatment to experimental animals before being treated, mice are measured rectal temperature (initial temperature), then injected with 5% peptone subcutaneously. One hour later the rectal temperature was measured again, after which the mice were treated with the test material and negative control. To test the effectiveness of analgesics, a chemical stimulation method was used which was carried out on male mice (mus musculus) given the pain-inducing compound acetic acid 0.6% (writhing test). The antipyretic test results obtained in the form of the percentage of the antipyretic power of branded paracetamol at an expensive price, branded paracetamol at a generic price (cheap) and paracetamol generic products at 0.86%, 1.07% and 0.41%, respectively, at the minute to minute observation. -60. The most effective antipyretic effect of paracetamol used to reduce the rectal temperature of febrile mice was brand B paracetamol and the lowest effectiveness was found in generic paracetamol. The analgesic effectiveness test in this study showed that there was a significant difference in analgesic effectiveness from each test group. The greatest analgesic effectiveness occurred in brand A paracetamol products with % pain inhibition in a total of 20 minutes by 47.37% and the smallest analgesic effectiveness occurred in generic paracetamol products with % pain inhibition in a total time of 20 minutes by 38.05%.
Pemberian KIE Media Leaflet tentang Cara Penggunaan Amoxicillin dan Pengaruhnya terhadap Pemahaman Pasien Rawat Jalan RSUD Dr. Harjono S Ponorogo Arifianto, Nasruhan; Handayani, Tatik; Yuniar, Cinthya Ratna; Anggita, Sherly Puttri; Kusumaningrum, Farida
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/0bdm0078

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. penggunaan antibiotik di seluruh dunia telah meningkat sebanyak 36%, sehingga menyebabkan meningkatnya resistensi antibiotic. Untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan pada pengguanaan antibiotik, diperlukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Proses KIE dalam Pengabdian ini menggunakan media Leaflet. Pengabdian ini bertujuan Untuk mengetahui Pengaruh KIE Media Leaflet Tentang Cara Penggunaan Amoxicillin Terhadap Pemahaman Pasien Rawat Jalan RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Desain pengabdian ini adalah pemberian informasi kepada pasien dengan media leaflet, kemudian dilakukan perhitungan untuk melihat seberapa besar efektifitas dari pemveian informasi yang diberikan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan studi Quasi eksperimental dengan menggunakan desain one group pre-test post-test. Sampel pada pengabdian ini berjumlah 70 responden yaitu pasien atau keluarga pasien. Pengabdian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2024. Berdasarkan hasil Pengabdian Pengaruh Kie Media Leaflet Tentang Cara Penggunaan Amoxicillin Terhadap Pemahaman Pasien Rawat Jalan Rsud Dr. Harjono Ponorogo, menunjukkan bahwa nilai N-Gain diperoleh sebesar 0,81. Pada pengabdian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa KIE dengan media Leaflet mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap pemahaman pasien tentang cara penggunaan Antibiotik Amoxicillin.
Edukasi Informasi Brosur terhadap Masyarakat RW 3 Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dan Upaya Peningkatan Pengetahuan Obat Analgesik NSAID Yuniar, Cinthya; Andari, Susilowati; Arifianto, Nasruhan; Mazlinda, Sherly
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/wcny7b81

Abstract

Swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpaberkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Masyarakat mayoritas melakukan swamedikasikarena faktor pekerjaan, dan jarak faskes. Obat yang umum digunakan jika mengalami nyeri adalahanalgesik NSAID. Pengabdian ini untuk memberikan edukasi pada masyarakat dan mengetahuibagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat NSAID setelah dilakukanedukasi di RW 3 Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Pengabdian ini merupakanjenis pengabdian berupa pemberian edukasi kepada masyarakat kemudian menghitung seberapabesar pengaruhnya dengan metode deskriptif pendekatan kuantitatif. Perhitungan menggunakanjenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan desain Single Group Pre-Test Post-Test Design yang dilakukan pada bulan Mei 2024, dengan menggunakan media brosur. Untukmengolah data, menggunakan media SPSS dengan metode oneway anova. Berdasarkan hasil daripengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh dari mediaedukasi brosur terhadap tingkat pengetahuan obat analgesik NSAID pada masyarakat RW 3 DesaPutat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dengan perolehan hasil nilai signifikan 0,013.Pengaruh tersebut dari tingkat pengetahuan kategori baik sebesar 37,6%, berpengaruh menjaditingkat pengetahuan kategori sangat baik sebesar 74%. Pemberian edukasi berkelanjutandisarankan diberikan untuk jenis pengobatan lainnya.
Tingkat Kepuasan Pelayanan Obat Racikan Pada Poli Anak RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo Arifianto, Nasruhan; Yuniar, Cinthya Ratna; Kusmaningrum, Farida; Elzami, Anastasya Aninda
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 3 No 2 (2024): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v3i2.24453

Abstract

Tingkat kepuasan pasien sangat penting bagi suatu pusat kesehatan, selain hal tersebut mengarah pada loyalitas pasien, namun juga berpengaruh pada hasil klinis yang lebih baik dan kepatuhan pasien. Kepuasan pasien sendiri juga bisa digambarkan dengan ukuran seberapa senang pasien dengan perawatan kesehatan yang mereka alami. Dalam kata lain, pusat kesehatan perlu memenuhi harapan pasien serta memberikan pengalaman sehat secara medis. Aspek-aspek yang harus terpenuhi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan antara lain, aspek kehandalan, aspek ketaggapan, aspek jaminan, aspek empati dan aspek berwujud. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif  dengan metode purposive sampling.Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 responden yaitu pasien poli anak rawat jalan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner kepuasan. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga atau pendamping dari pasien poli anak. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kehandalan memperoleh presentase sebesar 75,76% dengan kategori puas, dimensi ketanggapan memperoleh presentase sebesar 74,88% dengan kategori puas, dimensi jaminan memperoleh presentase sebesar 81,28% dengan kategori sangat puas, dimensi empati memperoleh presentase sebesar 80% dengan kategori puas, dimensi berwujud memperoleh presentase 73,14% dengan kategori puas. Presentase tertinggi yaitu pada dimensi jaminan dan terendah dari dimensi berwujud. Berdasarkan hasil penelitian tentang Tingkat Kepuasan Pelayanan Obat Racikan Pada Poli Anak RSUD dr. Hardjono Ponorogo menunjukkan bahwa presentase kepuasan secara keseluruhan didapatkan nilai (77,01%) dan responden dinyatakan “Puas’’.
Effectiveness of Supply Management Using Kanban System in Hospital Pharmacy Logistics: A Case Study Yuniar, Cinthya Ratna; Wida Riana; Ulfa Nur Maa'idah; Erna Agung Rakhmawati
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 4 No. 2 (2023): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v4i2.47010

Abstract

The aims of this research are, first to determine the stock profile of medical consumables before and after the implementation of Kanban system, and second to analysis the effectiveness inventory management of Kanban application. The research method uses descriptive quantitative by comparing the pre-experimental and post-experimental averages. An experiment was conducted to apply the Kanban system to pharmaceutical logistics at a hospital in Ponorogo for two months. Analysis using the FSN method based on TOR, ROP method, Safety Stock method followed by the implementation of the Kanban system. The results obtained are the average pre-Kanban purchase is 6715.7 and post-Kanban is 2232.8. The average ending inventory before Kanban is 8638.6 and after Kanban is 1656.2. The results of the paired t test yield a significant value for purchases of 0.168, which means that there are significant differences in pre-Kanban and post-Kanban purchases. The percentage of effectiveness tested with an N Gain score of 49.362% for purchases and for final stock of 47.655% shows that it is still in the less effective category. The benefit of this research is that in theory it provides an overview of the method for testing the effectiveness of kanban implementation, in practice it provides an overview of Kanban implementation.
Analysis Of BPJS Drug Investment Management Using Activity-Based Cost (ABC) Method (Case Study in Ponorogo Health Office) Yuniar, Cinthya Ratna; Widyaningsih, Linda; Indraswari; Yustyananingrum, Nora
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 6 No. 1 (2025): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v6i1.64041

Abstract

Medicines are an important component in ensuring health services. The Ponorogo City Health Service is the source of drug procurement for primary health services in Ponorogo. Procurement uses limited Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) funds, so studying the types of medicines most needed and the funds absorbed for procurement efficiency is necessary. This research aims to analyze the efficiency of item selection and use of BPJS drug procurement funds at the Ponorogo City Health Service. Observation period January to June 2023 using the ABC method. This research is included in the mixed research method qualitative and quantitative descriptive with retrospective data collection. The ABC method is used to identify priority items based on their contribution to costs, classifying A, B, and C based on use value and investment value. The research results showed 111 BPJS medicine items in the Ponorogo City Health Service. This study has theoretical implications by identifying uneven patterns of BPJS drug use and investment between groups. The finding that group A absorbs the most investment (70.62%) but only contributes 19.82% of the total goods, while group C has the highest percentage of the total goods (63.96%) but low contribution of use and investment (9.36% and 9.09%), indicates the need to revise the resource allocation model in the BPJS program. From a managerial perspective, this study recommends optimizing budget allocation, evaluating drug procurement policies, and improving the monitoring system to ensure program efficiency and effectiveness.
Analisis Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Pada Siswa Training di Pulau Bali Hotel Februari 2024 Juniari, Ni Wayan Eka Putri; Yuniar, Cinthya Ratna
Indonesian Journal on Education (IJoEd) Vol. 1 No. 3 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/0dyy6a92

Abstract

Definisi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai karyawan disesuaikan dengan tanggung jawab yang dibebankan atau diberikan kepadanya. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi yaitu kinerja karyawan (per individu) dan kinerja sebuah organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem penilaian kinerja siswa training housekeeping dari SMK WIRA BHAKTI DENPASAR selama melakukan pelatihan di Pulau Bali Hotel. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan dalam mengukur kemajuan dan pencapaian siswa training housekeeping selama dan setelah pelatihan training. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggabungkan wawancara mendalam dengan pihak manajemen hotel sebagai Resepsionis dan juga merangkap sebagai HR Admin, analisis dokumen terkait penilaian kinerja siswa training housekeeping, dan observasi langsung pada pelatihan yang berlangsung. Hasil analisis berupa pengumpulan data dilakukan melalui pengambilan data kehadiran karyawan hotel untuk mendapatkan informasi tentang kinerja mereka, Selain itu, wawancara mendalam juga dapat dilakukan untuk mendapatkan perspektif yang lebih kaya dari para manajer dan karyawan dapat diharapkan memberikan wawasan tentang bagaimana sistem penilaian kinerja siswa training housekeeping dari SMK WIRA BHAKTI DENPASAR yang ada di Pulau Bali Hotel dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa sistem penilaian kinerja yang efektif tidak hanya meningkatkan keterampilan peserta pelatihan tetapi juga berkontribusi terhadap kepuasan tamu, sehingga penting bagi manajemen hotel untuk terus mengembangkan dan menerapkan metode penilaian yang relevan dan adaptif. untuk memenuhi kebutuhan industri.
Tingkat Kepuasan Pelayanan Obat Racikan Pada Poli Anak RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo Arifianto, Nasruhan; Yuniar, Cinthya Ratna; Kusmaningrum, Farida; Elzami, Anastasya Aninda
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 3 No 2 (2024): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v3i2.24453

Abstract

Tingkat kepuasan pasien sangat penting bagi suatu pusat kesehatan, selain hal tersebut mengarah pada loyalitas pasien, namun juga berpengaruh pada hasil klinis yang lebih baik dan kepatuhan pasien. Kepuasan pasien sendiri juga bisa digambarkan dengan ukuran seberapa senang pasien dengan perawatan kesehatan yang mereka alami. Dalam kata lain, pusat kesehatan perlu memenuhi harapan pasien serta memberikan pengalaman sehat secara medis. Aspek-aspek yang harus terpenuhi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan antara lain, aspek kehandalan, aspek ketaggapan, aspek jaminan, aspek empati dan aspek berwujud. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif  dengan metode purposive sampling.Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 responden yaitu pasien poli anak rawat jalan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner kepuasan. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga atau pendamping dari pasien poli anak. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kehandalan memperoleh presentase sebesar 75,76% dengan kategori puas, dimensi ketanggapan memperoleh presentase sebesar 74,88% dengan kategori puas, dimensi jaminan memperoleh presentase sebesar 81,28% dengan kategori sangat puas, dimensi empati memperoleh presentase sebesar 80% dengan kategori puas, dimensi berwujud memperoleh presentase 73,14% dengan kategori puas. Presentase tertinggi yaitu pada dimensi jaminan dan terendah dari dimensi berwujud. Berdasarkan hasil penelitian tentang Tingkat Kepuasan Pelayanan Obat Racikan Pada Poli Anak RSUD dr. Hardjono Ponorogo menunjukkan bahwa presentase kepuasan secara keseluruhan didapatkan nilai (77,01%) dan responden dinyatakan “Puas’’.
Evaluasi Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Keamanan Obat Pasca Penarikan Obat Sediaan Sirup Yuniar, Cinthya Ratna; Arifianto, Nasruhan; Qonita, Eka Wanda; Aziz, Yaya Sulthon
World Health Digital Journal Vol. 1 No. 1 (2025)
Publisher : Institute of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/wolgitj.v1i1.2

Abstract

Kasus gagal ginjal akut anak yang terjadi pada Oktober 2022, disinyalir karena adanya cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam sediaan sirup. Pemerintah mengambil tindakan penarikan ijin edar obat sediaan sirup selama masa penyelidikan. Akibat himbauan tersebut timbul perubahan perilaku dan sikap masyarakat terhadap kepercayaan keamanan obat sirup anak terutama yang mengandung parasetamol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keamanan sediaan sirup anak yang mengandung parasetamol pasca penarikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan data kualitatif dengan instrumen angket dan wawancara tertulis. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Madigondo Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling yang menggunakan rumus Yamane dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat di Desa Madigondo Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan terhadap obat sirup anak yang mengandung parasetamol pasca penarikan obat sirup tinggi sebanyak 86 responden (86%) dengan rata-rata presentase tanggapan responden 79,4% dan sebanyak 14 responden (14%) dengan rata-rata presentase tanggapan responden 67,7% tergolong pada kategori sedang.