Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI MUTU TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) DENGAN TEKNIK PEMBUATAN METODE KERING DAN METODE BASAH Erna Agung Rakhmawati; Siti Musdholifah
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i2.19

Abstract

Latar belakang: Nangka (Artocarpus heterophyllus L) adalah salah satu jenis buah yang banyak ditanam didaerah tropis seperti Indonesia. Selama ini, bagian buah nangka yang umun dikonsumsi adalah nangka muda, nangka masak, dan bijinya. Biji nangka dapat diolah dalam bentuk tepung dan dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagai sumber karbohidrat, karena dalam biji nangka terdapat karbohidrat sebanyak 36,7 gram per 100 gram. Tujuan: bertujuan untuk pembuatan tepung biji nangka dengan metode kering dan metode basah dilakukan uji untuk mengetahui organoleptik, kadar air, kadar abu dan cemaran mikroba berdasarkan Standar Nasional Indonesia No. 3751 tahun 2009. Metode: metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kadar air dengan metode gravimetric, kadar abu dengan metode pengabuan kering (secara langsung), uji cemaran mikroba dengan metode ALT dan metode AKK. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 300 gram dan untuk kadar air dan kadar abu dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil: Dari hasil pengujian mutu dapat dinyatakan bahwa tepung biji nangka memenuhi persyaratan mutu dari Standar Nasional Indonesia No. 3751 tahun 2009 kecuali kadar abu. Produk tepung biji nangka pada metode kering memiliki hasil uji organoleptik bentuk serbuk, bau khas tepung , warna putih kecoklatan, kadar air 7,5%, kadar abu 1,11%, ALT 15,5 × 103 koloni/gram, AKK 70 × 102 koloni/gram. Merode basah memiliki hasil uji organoleptik bentuk serbuk, bau khas tepung, warna putih kekuningan, kadar air 8,4%, kadar abu 1,45%, ALT 19 × 101 koloni/gram, AKK 34 × 103 koloni/gram. Simpulan dan saran: hasil Uji tepung nangka sebagian besar memenuhi persyaratan, kecuali pada kadar aby. Karena melebihi persyaratan. Diharapkan dapat dilakukan uji mutu lainnya
PENURUNAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH MENGGGUNAKAN LARUTAN TEMU KUNCI DENGAN METODE TITRASI ASAM BASA Erna Agung Rakhmawati; Surti Lestari; Linda Widyaningsih
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.29

Abstract

Latar belakang: tahu merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat untuk mengantikan kebutuhan protein hewani. Tahu sendiri termasuk salah satu hasil oalah kedelai yang memiliki masa simpan kurang dari 3 hari dalam suhu kamar. Sehingga beberapa produsen menambahkan pengawet untuk memperpanjang masa simpan tahu. Salah satunya yaitu menggunakan pengawet formalin, formalin sendiri penggunaanya dilarang dalam makanan. Kandungan senyawa saponin dalam temu kunci mampu mereduksi formalin pada tahu putih. Sehingga pada penelitian ini menggunakan temu kunci untuk menurunkan kadar formalin. Tujuan: untuk mengetahui penurunan kadar formalin pada sampel tahu putih dengan menggunakan larutan temu kunci dengan variasi konsentrasi dan perendaman selama 90 menit. Metode: Populasi dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih yang didapat di salah satu pabrik tahu di Wilayah Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih sebanyak 10 potong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu titrasi asam basa dengan dilanjutkan analisa statistik menggunakan program SPSS. Penelitian dilakukan di Laboratorium AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo. Hasil: hasil penelitian ini yaitu didapat kadar formalin awal pada tahu sebesar 0,0146% dengan penurunan kadar formalin tertinggi pada konsentrasi 60% sebanyak 28,0%. Simpulan dan saran: hasil analisa didapat hasil bahwa larutan temu kunci dapat menurunkan kadar formalin pada sampel tahu putih. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode yang lebih representatif.
Peningkatan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar tentang Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dengan Metode Eksperimen Laboratorium Chairunisa Ayu Saputri; Erna Agung Rakhmawati; Charlis Palupi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 2 Nomor 4 (April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v2i4.284

Abstract

Food Additives in general are to increase the nutritional value of food, improve the aesthetic and sensory value of food and extend the shelf life of food. There is abuse of food additives which can endanger consumers, such as adding borax and formaldehyde to food. This community service activity is an effort to increase elementary school students' knowledge of dangerous BTP using laboratory experimental methods. The results show that there is an increase in students' knowledge of dangerous food additives.
Kualitas dan Cemaran Mikroba Pada Mata Air Desa Sundul Magetan Rakhmawati, Erna Agung; Yudhayanti, Devita; Halizah, Tia Nur
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41205

Abstract

Sumber mata air Desa Sundul merupakan mata air yang muncul dari dalam tanah di Desa Sundul, kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Sumber mata air ini digunkan oleh masyarakat sebagai air langsung minum. Sumber mata air ini berada di kawasan padat penduduk, berdampingan dengan sungai, sawah, serta berada di jalan penghubung gang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas sumber mata air dari segi fisika, kimia dan mikrobiologi serta kesesuaian dengan persyaratan kualitas air minum. Metode pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji fisik berupa warna , bau, rasa, TDS, kekeruhan, dan suhu. Sedangkan untuk uji kimia meliputi kandungan kadar besi, sulfat, nitrat, nitrit, flourida, kesadahan dan derajad keasaman (pH). Hasil penelitian ini adalah sumber mata air Desa Sundul Kecamatan Parang Kabupaten Magetan berdasarkan parameter fisika memenuhi syarat, berdasarkan parameter kimia tidak memenuhi syarat, berdasarkan parameter mikrobiologi (coliform dan e-coli) tidak memenuhi syarat. Kualitas sumber mata air Desa Sundul tidak memenuhi persyaratan menurut Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Saran agar warga yang turut mengkonsumsi sumber mata air untuk tidak langsung di minum atau harus melalui proses pengolahan atau masak terlebih dahulu agar seluruh
Effectiveness of Supply Management Using Kanban System in Hospital Pharmacy Logistics: A Case Study Yuniar, Cinthya Ratna; Wida Riana; Ulfa Nur Maa'idah; Erna Agung Rakhmawati
Airlangga Journal of Innovation Management Vol. 4 No. 2 (2023): Airlangga Journal of Innovation Management
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ajim.v4i2.47010

Abstract

The aims of this research are, first to determine the stock profile of medical consumables before and after the implementation of Kanban system, and second to analysis the effectiveness inventory management of Kanban application. The research method uses descriptive quantitative by comparing the pre-experimental and post-experimental averages. An experiment was conducted to apply the Kanban system to pharmaceutical logistics at a hospital in Ponorogo for two months. Analysis using the FSN method based on TOR, ROP method, Safety Stock method followed by the implementation of the Kanban system. The results obtained are the average pre-Kanban purchase is 6715.7 and post-Kanban is 2232.8. The average ending inventory before Kanban is 8638.6 and after Kanban is 1656.2. The results of the paired t test yield a significant value for purchases of 0.168, which means that there are significant differences in pre-Kanban and post-Kanban purchases. The percentage of effectiveness tested with an N Gain score of 49.362% for purchases and for final stock of 47.655% shows that it is still in the less effective category. The benefit of this research is that in theory it provides an overview of the method for testing the effectiveness of kanban implementation, in practice it provides an overview of Kanban implementation.
Edukasi Terhadap Santri Tentang Penggunaan Obat Topikal Terapi Scabies di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo Ponorogo Arifianto , Nasruhan; Rakhmawati, Erna Agung; Ardiyanti, Alvina Putri; Yuniar, Cinthya Ratna; Hamdayani, Tatik
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 7 No. 4 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v7i4.3528

Abstract

Penyakit skabies merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di pondok pesantren. Rendahnya pengetahuan santri mengenai cara penggunaan obat topikal yang benar sering menjadi kendala dalam upaya pencegahan dan pengobatan yang efektif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri putri mengenai penggunaan obat topikal untuk skabies. Edukasi dilakukan melalui metode presentasi kepada 100 santri putri kelas XI MA. Efektivitas kegiatan diukur menggunakan desain pretest-posttest dengan kuesioner. Peningkatan pengetahuan dianalisis menggunakan uji N-Gain. Kegiatan ini berhasil meningkatkan secara signifikan pengetahuan santri tentang penggunaan obat topikal skabies. Rata-rata nilai pengetahuan meningkat drastis dari 53,7% (sebelum) menjadi 93,1% (sesudah) edukasi. Hasil uji N-Gain sebesar 0,8832 menempatkan peningkatan pengetahuan pada kategori tinggi. Metode presentasi dinilai sangat efektif (efektivitas >76%) dalam meningkatkan pemahaman santri. Edukasi menggunakan metode presentasi sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman santri putri tentang penggunaan obat topikal untuk skabies. Kegiatan ini direkomendasikan untuk diterapkan secara berkelanjutan guna mendukung kesehatan dan kualitas hidup santri di lingkungan pesantren. Education on the Use of Topical Scabies Medication for Students at the KH. Syamsuddin Islamic Boarding School in Ponorogo  Scabies is a common health problem in Islamic boarding schools. Students' low knowledge regarding how to use topical medications correctly often becomes an obstacle in effective prevention and treatment efforts. This service activity aims to increase female students' knowledge regarding the use of topical medicine for scabies. Education was carried out through presentation methods to 100 female students in class XI MA. The effectiveness of the activity was measured using a pretest-posttest design with a questionnaire. Increased knowledge was analyzed using the N-Gain test. This activity succeeded in significantly increasing students' knowledge about the use of topical scabies medication. The average knowledge score increased drastically from 53.7% (before) to 93.1% (after) education. The N-Gain test result of 0.8832 places the increase in knowledge in the high category. The presentation method is considered very effective (effectiveness >76%) in increasing students' understanding. Education using the presentation method is very effective in increasing female students' understanding of the use of topical medication for scabies. This activity is recommended to be implemented on an ongoing basis to support the health and quality of life of students in the Islamic boarding school environment.