DEMSY WATTIMENA
Universitas Kristen Indonesia Maluku

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP DI LOKALISASI KAMPUNG JAWA RT 008/RW 004 KECAMATAN PULAU-PULAU ARU KABUPATEN KEPULAUAN ARU JOSEPHUS NOYA; DEMSY WATTIMENA
BADATI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v4i1.565

Abstract

Pekerja seks komersial merupakan gejala kemasyarakatan dimana wanita menjual diri melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencaharian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis Strategi Bertahan Hidup Perempuan Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Kampung Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil Penelitian Di Lokalisasi Kampung Jawa RT 008/RW 004 Kecamatan Pulau-Pulau Aru Kabupaten Kepulauan Aru. Sumber data adalah pekerja seks komersial, mucikari, dan Ketua RT sebagai informan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan  dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan pekerja seks komersial mampu mempertahakan hidupnya dengan cara bekerja sebagai pekerja seks komersial menggunakan strategi jaringan yang merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara menjalani relasi baik formal maupun dengan lingkungan sosial dan lingkungan kelembagaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selain berhubungan seks pekerja seks komersial juga menemani karoke atau minum-minuman keras. Masalah-masalah yang dialami pekerja seks komersial selain faktor ekonomi adapun juga faktor kesehatan. Dari hasil penelitian ini saran yang diberikan bagi Pekerja Seks Komersial harus rutin dalam pemeriksaan kesehatan.
PILIHAN MINAT JULNALISTIK DEMSY WATTIMENA
BADATI Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v3i2.486

Abstract

Jurnalistik tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dansebagainya, namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televise. Berdasarkanmedia yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronicjournalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (onlinejournalism).Penelitian ini dilaksanakan pada Harian Ambon Ekspres. Metode penelitian iniadalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui tinggirendahnya minat terhadap bidang jurnalistik adalah statistik deskriptif dengan prosentase
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS KOLEKTIF M. Asrul Pattimahu; Demsy Wattimena
BADATI Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v5i2.651

Abstract

Artikel ini mengkaji kedalaman makna kehidupan berbangsa sekaligus bernegara di Indonesia ditengah tumbuhnya politik identitas. Dalam artikel ini Pancasila tidak hanya dimaknai sebagai suatu doktrin, tetapi sebagai proyek yang harus terus dihidupkan dalam membangun dan menumbuhkan spiritualitas sosial, menjadi factor kohesi dan melahirkan kesadaran kolektif sebagai identitas pemersatu bangsa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kualitatif dengan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasi data dan memberi makna terhadap data yang dikumpulkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pancasila harus dipahami dalam pengertian sebagai proyek dalam konstruksi identitas nasional, yang muncul setelah identitas agama dan budaya. Dalam situasi ini, Pancasila merupakan nilai baru yang menyatukan dan melengkapi kekayaan makna hidup dalam konteks kehidupan sosial suatu bangsa. Pancasila tidak berhenti pada satu era dalam memberi makna pada kehidupan sosial; justru, kedalaman makna hidup berbangsa terus tumbuh karena membutuhkan kreativitas untuk beradaptasi dengan konteks masyarakat yang juga selalu berkembang.
KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARA PEMIMPIN PADA BAGIAN HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH DEMSY WATTIMENA; RIDO DOMINGGUS LATUHERU
BADATI Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v2i1.410

Abstract

Komunikasi dalam organisasi mempunyai hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi organisasi terhadap gaya kepemimpinan para pemimpin pada bagian humas. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi organisasi para pemimpin pada Bagian Humas sudah berjalan secara efektif hal ini ditandai dengan banyak pegawai yang menyatakan kepuasan terkait informasi dan pesan yang mereka terima seperti proses penyampaian pesan yang secara kontinyu tidak pilih kasih. Pemimpin yang dipercayakan untuk menyampaikan pesan selalu berada dikantor sehinnga informasi penting dapat disampaikan secara baik, penyampaian pesan maksimal. Kemudian gaya kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin pada bagian humas dapat dikatakan sangat bervariasi seperti gaya kepemimpinan otokratis, gaya kepemimpinan birokratis, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan laissez faire tetapi gaya kepemimpinan yang dominan adalah gaya kepemimpinan demokratis yang dimana wewenang, pengambilan keputusan, kebijakan tidak dipegang penuh oleh pemimpin, selalu ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pendapat dan pertimbangan serta komunikasi yang berlangsung dua arah.
POLA PEMBINAAN ANAK BERMASALAH DALAM PERSPEKTIFPEKERJAAN SOSIAL DAN KOMUNIKASI (STUDI EVALUASI DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK “LPKA” KELAS II AMBON) Josephus Noya; Demsy Wattimena
BADATI Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v6i1.749

Abstract

The Institute for Special Guidance for Children is a special prison that only fosters child prisoners. The purpose of this research is to evaluate the implementation of patterned coaching in institutions.This study used a qualitative method by taking location in LPKA Class II Ambon. The data sources are child prisoners as informants and guidance officers. Data collection methods and tools used in this study were interviews using interview guides and documentation. The data analysis method is a qualitative data analysis technique. The results showed that the pattern of guidance in LPKA, namely, spiritual coaching, legal awareness coaching, attitude & character development, physical health coaching, and skills coaching, are all routinely implemented three times a week supported by three advisors and also facilitated with coaching infrastructure. . From the results of this study, suggestions are given to prison students to be more diligent in following coaching and for the prison authorities are expected to further improve the quality of coaching, add development facilities and infrastructure, and also bring in child psychologist coaches.
EFEKTIVITAS PESAN BAHAYA MEROKOK PADA BUNGKUS ROKOK TERHADAP PERILAKU PEKERJA STUDI DI NEGERI WAAI, KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH Alex Robert Tutuhatunewa; Demsy Wattimena
BADATI Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v7i2.872

Abstract

Communication is a process of conveying a message from one person to another to tell about something, with the aim of changing attitudes, opinions and / or behavior. In the science of communication, persuasive communication is known, namely, communication carried out as an invitation or persuasion so that someone who receives the message (communicant) wants to act according to the wishes of the sender of the message (communicator). This study was conducted in relation to smoking habits in the community and the warnings about the dangers of smoking that were conveyed by the government through pictures and writing on each pack of cigarettes. In terms of communication, the government requires all cigarette manufacturers to put pictures and writings on cigarette packs, with the intention that the public is aware of the consequences of smoking that may be experienced by every smoker. The delivery of the message is expected to create public awareness to reduce and/or stop smoking. The problem of cigarettes has become a conversation in all circles of society, which raises the pros and cons of the existence of cigarettes. The development of cigarette consumption in Indonesia is no longer only among adults, but has penetrated into teenagers and even small children. On the basis of the problems mentioned above, this study was conducted with the aim of knowing whether the government's message about the dangers of smoking listed on cigarette packs is effective in changing people's behavior about cigarettes? By using the type of qualitative descriptive research, the researcher tries to describe, summarize, various conditions, and situations, on phenomena and/or social realities that exist in society. From the results of the study conducted, several things were found as follows: First, the public knew about the message about the dangers of smoking which was included on cigarette packs, but apparently the message was not able to influence people not to smoke and/or reduce smoking; Second, smoking has become a lifestyle (life style) and therefore, whatever the reason, it is difficult to expect much from awareness through messages about the effects of smoking on cigarette packs. Therefore, it is suggested that there should be an in-depth study and stricter regulation for someone in buying cigarettes.
LITERASI INFORMASI SD INPRES 52 LAWENA, DESA HUTUMURI, KECAMATAN LEITIMUR SELATAN, KOTA AMBON, PROVINSI MALUKU Demsy Wattimena; Marleen Muskita
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v3i2.885

Abstract

Kota Ambon tepatnya di Desa Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan merupakan salah satu dari 5 Kecamatan yang ada di Kota Ambon. Kemajuan teknologi informatika membuat Masyarakat Hutumuri memilih televisi dan internet khususnya media sosial sebagai sumber hiburan. Televisi dalam melakukan siaranya menggunakan frekuensi milik publik dan seharusnya diperuntukan untuk kemajuan dan perkembangan masyarakat terkususnya siswasiswa SD Inpres 52 Lawena menuju hal positif [6]. Kondisi ini juga terjadi pada Siswa-siswi SD Inpres 52 Lawena Hutumuri. SD Inpres ini merupakan salah satu dari Sekolah Dasar yang berada di Desa Hutumuri. Jumlah siswa sebanyak 104 orang dengan rincian siswa kelas 1 19 orang, kelas 2 16 orang, kelas 3 12 orang, kelas 4 13 orang, kelas 5 17 orang dan kelas 6 27 orang. Jumlah keseluruhan guru pada SD Inpres 52 Lawena Hutumuri berjumlah 16 orang yang terdiri dari 14 guru tetap pegawai negeri sipil (PNS), dan 2 orang guru tidak tetap (GTT). Fasilitas sarana prasana di SD Inpres 52 Lawena Hutumuri antara lain ruang kelas tempat belajar dan perpustakaan tempat untuk membaca buku ketika jam istirahat Kondisi yang ada pada saat ini menunjukan bahwa setiap hari siswa diberi kesempatan untuk belajar atau membaca buku, menghitung pada saat waktu belajar maupun waktu istirahat dan itu terjadi setiap hari ketika sekolah beraktifitas. masalah yang di hadapi calon mitra seperti : 1Kurangnnya Penguatan Literasi Media Digital (Melek Media), Pemanfaatan media internet dan televisi hanya sebgai hiburan belum sebagai sumber informasi, sumber pengetahuan, sumber belajar apalagi sebagai sumber pengembangan bakat dan kreativitas, 2Tidak ada kartu perpustakaan, buku tamu bagi siswa dan guru yang hendak masuk untuk melakukan aktifitas membaca dalam ruang perpustakaan tersebut.
PKM SOSIALISASI PERATURAN ORGANISASI NOMOR DUA TENTANG SISTEM ADMINISTRASI AMGPM DAN PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN PADA AMGPM CABANG BETHANIA RANTING BETLEHEM JEMAAT SABUAI DESA SABUAI Demsy Wattimena
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2020
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktifitas Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) merupakan bagian dari aktifitas pemuda-pemudi gerejawi yang dimana dalam peribadahan pengurus mengagendakan kegiatan ibadah ini Rutin yang dilakukan bergiliran pada setiap rumah atau tempat tinggal masing-masing pengurus dan anggota AMGPM pada setiap hari minggu berjalan pukul 17.00 Wit s/d selesai, selain ibadah, Organisasi AMGPM ini juga melakukan program – program kerja demi pengembangan baik untuk memfasilitasi proses belajar organisasi bagi anggotanya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengembagan Jemaat dan Desa Sabuai ke depan. Diskusi, rapat dan sidang tidak bisa dilepaskan dari sebuah organisasi, permusyawaratan dalam kongres, mubes atau raker membutuhkan persidangan – persidangan hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal keputusan terbaik akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketataatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan yang terjadi pada mitra adalah keterbatasan wawasan terhadap aturan – aturan persidangan organisasi akan berdampak pada anggota organisasi yang tidak mau untuk memimpin sidang disaat ditunjuk untuk memimpin sidang maupun terjadi ketidakteraturan proses persidangan sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan mengenai aturan – aturan yang berlaku dalam sebuah persidangan. Setalah mendiskusikan dan mempelajari permasalahan yang dihadapi calon mitra dalam hal ini AMGPM Cabang Betania Ranting Betlehem, persoalan mendasar yang terjadi di mitra antara lain : (1) Kurangnya sosialisasi tentang Peraturan Organisasi Nomor 2 tentang Sistem Administrasi AMGPM terhadap calon mitra. (2) Kurangnya pengetahuan mitra tentang cara tepat dalam hal melakukan surat menyurat secara baik dan benar teristimewa surat – surat resmi organisasi. (3) Banyaknya anggota organisasi yang pada saat ditunjuk sebagai pemimpin sidang dalam pelaksanaan agenda organisasi selalu menghindar sebagai akibat dari kurangya pengetahuan dan ketrampilan dalam memimpin sidang. (4) Tidak ada foto Presiden dan Wakil Presiden, dan Muka Dima AMGPM. Luaran kegiatan ini akan dipublikasi pada Jurnal EUSEBEIA LPM UKIM 
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT SEKTOR PELAYANAN VI JEMAAT GPM IMANUEL KARANG PANJANG AMBON, DALAM RANGAKA PENANGANAN PANDEMI COVID 19 BERBASIS MEDIA Demsy Wattimena
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2020
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Ambon secara geografis terletak pada garis lintang 3ᵒ – 4ᵒ LS dan garis bujur 128ᵒ – 129ᵒ BT dengan Luas Wilayah administratif kota Ambon adalah 377 Km2 atau 2/5 dari luas Wilayah Pulau Ambon yang terdiri dari luas daratan 359,45 Km2 dan lautan seluas 17,55 Km2 dengan panjang garis pantai 98 Km (PP No. 13 Tahun 1979). Jemaat GPM Imanuel adalah salah satu Jemaat yang berada di Klasis Kota Ambon. Pada tahun 1965, Paramponang Sembahyang dan Muhabeth Imanuel meminta  mendirikan  Rumah  Sembahyang” (Bertempat di depan rumah Bapak Ucu Hutuely – Sektor 3). Bangunan “Rumah Sembahyang” tadi kemudian dibangun menjadi sebuah Gereja dengan nama Gereja IMANUEL yang diresmikan pada 6 September 1966 untuk menampung kegiatan  peribadahan jemaat yang tinggal di Karang Panjang. Melalui SK BPH Sinode Nomor 1348- 41/III/83, tertanggal, 14 Juni 1983 tentang Pemekaran Jemaat Bethel menjadi: Jemaat Imanuel. COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan keluargabesar Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi  saluran pernafasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). COVID-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru  yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019. Status gizi dan pola makan sangat mempengaruhi status kesehatan seseorang dalam menghadapi pandemic covid 19 saat ini. Oleh karena itu pengetahuan tentang pola makan yang baik sangat dibutuhkan. Penguatan spriritualitas bagi warga jemaat diperlukan dalam menghadapi pandemic ini. karena iman warga jemaat diuji ketika kita mengalami suatu ancaman atau bahaya. Untuk itu firman Tuhan yang akan disampaikan diharapkan mampu menumbuhkan iman warga jemaat agar tetap setia pada janji Allah bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita ditengah ancaman dan masalah yang kita hadapi. persoalan mendasar yang terjadi di mitra antara lain, (1)  Kurangnya Pemahaman Masyarakat Tentang Covid-19, (2) Kurangnya pemahaman/pengetahuan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Protokol Kesehatan, (3) Perlu adanya peningkatan spiritualitas iman masyarakat dalam menghadapi pandemic covid-19, (4) Tidak ada buku panduan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Protokol Kesehatan, serta penguatan spiritualitas warga jemaat dalam menghadapi pandemic covid-19 
POLA PEMBINAAN ANAK BERMASALAH DALAM PERSPEKTIFPEKERJAAN SOSIAL DAN KOMUNIKASI (STUDI EVALUASI DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK “LPKA” KELAS II AMBON) Josephus Noya; Demsy Wattimena
JURNAL BADATI Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38012/jb.v6i1.749

Abstract

The Institute for Special Guidance for Children is a special prison that only fosters child prisoners. The purpose of this research is to evaluate the implementation of patterned coaching in institutions.This study used a qualitative method by taking location in LPKA Class II Ambon. The data sources are child prisoners as informants and guidance officers. Data collection methods and tools used in this study were interviews using interview guides and documentation. The data analysis method is a qualitative data analysis technique. The results showed that the pattern of guidance in LPKA, namely, spiritual coaching, legal awareness coaching, attitude character development, physical health coaching, and skills coaching, are all routinely implemented three times a week supported by three advisors and also facilitated with coaching infrastructure. . From the results of this study, suggestions are given to prison students to be more diligent in following coaching and for the prison authorities are expected to further improve the quality of coaching, add development facilities and infrastructure, and also bring in child psychologist coaches.