Tumbuhan paku (Pteridophyta) mempunyai nilai penting bagi masyarakat Desa Kemutug Lor, karena lokasinya berbatasan langsung dengan hutan di sekitar Baturraden. Tumbuhan Paku memiliki nilai ekologi dan nilai ekonomi bagi kehidupan masyarakat. Nilai ekologi peranannya sebagai tumbuhan bawah dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Tumbuhan ini sangat penting dalam pengaturan tata air dan mencegah erosi, sedangkan nilai ekonomi banyak dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Pemanfaatan dan pengelolaan tumbuhan tumbuhan paku oleh masyarakat perlu terus ditinggkatkan. Pencapaian pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan, diperlukan identifikasi dan arahan pemanfaatan terhadap potensi sumber daya tersebut, berdasarkan berbagai aspek kajian yang terkait. Salah satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang hubungan masyarakat dengan tumbuhan dan lingkungannya adalah etnobotani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman spesies tumbuhan paku dan pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Kemutug Lor Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Eksplorasi pengetahuan lokal masyarakat di lakukan dengan snowball sampling. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif, data kuantitatif didasarkan atas perhitungan Use Velue dan Plant Part Use. Hasil penelitian diperoleh 29 spesies tumbuhan paku dari 17 Famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kemutug Lor sebagai tanaman hias, media tanam anggrek, ramuan obat tradisional, bahan bangunan kandang, bahan sayuran dan sebagai pakan ternak kambing. Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi: seluruh bagian tumbuhan 32%, akar 7%, batang 2%, pucuk 8 %, ental 43%, tangkai daun 5% dan daun kering 3%. Spesies yang paling banyak kegunaannya adalah Cyathea latebrosa (Wall. & Hook.) Copel, yang digunakan untuk tanaman hias, batangnya untuk tiang kandang, pot dan media tanam anggrek, entalnya untuk pakan kambing. Kata kunci: Desa Kemutug Lor, etnobotani, tumbuhan paku