Lala Palupi Santyaputri, Lala Palupi
Universitas Pelita Harapan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Students Intention to Join Merdeka Belajar Kampus Merdeka Based on Theory of Planned Behavior Yohana F. Cahya Palupi Meilani; Pujianto Yugopuspito; Lala Palupi Santyaputri; Erric Raymond Tatimu; Ronald Suryaputra
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.3751

Abstract

This study aims to determine the effect of the variable attitude toward behavior, subjective norms, perceived behavior control on students' intentions to join Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program based on the theory of planned behavior (TPB) in private university, Universitas Pelita Harapan (UPH). The MBKM program is expected to be able to bring private universities closer to the conditions of the Industrial World Business World to produce graduates who have the competencies according to the MBKM program offered. This study was conducted quantitatively on 379 UPH student respondents that has not joined MBKM program based on convenience sampling. Data processing was carried out with partial least squares using the Smart PLS program. The results show that attitude, subjective norms, and moral have a positive effect on students' intention to join MBKM program. The contribution of this research provides input for university administrators to know how to motivate students to have intention join MBKM program.
Masculinity of Women in RED Cobex, a Comedy Genre Lala Palupi Santyaputri
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 5 No. 1 (2017): Eksplorasi Keragaman Media Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v5i1.41

Abstract

Abstrak: Visualisasi dalam film memiliki pengaruh besar dalam pikiran penonton. Penonton film secara tidak sadar membentuk persepsi tertentu terhadap gambaran pokok dalam konstruksi gender. Dalam hal ini gambaran yang akan diteliti dalam film ini adalah perbedaan visualisasi perempuan dalam sinema dengan genre komedi khususnya maskulinitas perempuan dalam film “Red Cobex” yang diproduksi pada tahun 2010. Konstruksi visual tertentu akan menciptakan makna pada pikiran audiens akan membuat konstruksi stereotype tertentu atas gender. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa konten sebagai model untuk menjabarkan perbedaan visualisasi gender yang mempengaruhi persepsi audiens. Abstract: Visualization in film has great influence in the audience’s mind. In this case the cinema viewers who regularly watch a comedy genre unconsciously form a certain perception of an underlying description in gender construction. The description in this particular movie that will be examined is the visualization of gender differences in comedy, especially masculinity on women on Red Cobex the movie produced in 2010. A particular visual construction will create meaning in the audience’ mind on certain stereotype over gender issue. Using deductive content analysis the visualization of women that affect the perception of the audience is broken down.
Eksplorasi Visual Naratif Indonesia-Tionghoa dalam Film Karya Mahasiswa Santyaputri, Lala Palupi; Nursalim, Olivia; Karenina, Catherine
Deskomvis: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media Vol. 1 No. 1 (2020): DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media
Publisher : Asosiasi Program Studi Desain Komunikasi Visual Indonesia (Asprodi DKV)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38010/deskomvis.v1i1.4

Abstract

Indonesia-Tionghoa dalam film Indonesia jarang menjadi subyek utama pada narasi bahkan masih termarjinalkan. Marjinalisasi pada Indonesia-Tionghoa ini melihat kembali sejarah Indonesia yang tidak memberikan ruang yang sama dengan warga negara Indonesia yang lain. Perkembangan film Indonesia saat ini melahirkan pembuat film dari generasi milenial terutama yang lahir dari sekolah perfilman. Analisa secara narasi dan visual dilakukan pada dua karya mahasiswa tentang Indonesia-Tionghoa dengan menggunakan metodologi penelitian naratif dengan pendekatan kualitatif. Tahapan riset yang dilakukan oleh sutradara akan menjadi titik tolak dalam penelitian ini terutama dalam mempelajari sejarah. Dua obyek penelitian yang diangkat dalam penelitian masing-masing ini adalah biopic “Lebih Cina dari Tionghoa” (2019) dan film fiksi “Bulikan” (2019). Dua film ini mewakili representasi Indonesia-Tionghoa masa kini dan masa lalu. Penelitian ini sebagai studi representasi pada visualisasi dan narasi film karya generasi baru.
Visualisasi film dokumenter pendek Soember Bahagia Lim, Ellen; Santyaputri, Lala Palupi
Deskomvis: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media Vol. 5 No. 1 (2024): Deskomvis: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media
Publisher : Asosiasi Program Studi Desain Komunikasi Visual Indonesia (Asprodi DKV)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38010/deskomvis.v5i1.69

Abstract

Kehadiran seni urban di tengah masyarakat yang bermukim pada sebuah kota memiliki maksud untuk menyampaikan aspirasi dan opini terhadap konflik yang didapati pada kehidupan hirup pikuk perkotaan. Seni urban memakai ruang publik guna merealisasikan intensi interaktif antara pengamat, hasil karya, dan publikasi itu sendiri. Salah satu jenis seni urban yang memanfaatkan ruang publik ialah gambar pada karoseri truk. Perancangan film dokumenter “Soember Bahagia” akan membuktikan nilai tersebut dengan mendedikasikan penelitiannya langsung ke dalam kehidupan para narasumber yakni, sopir truk, pemilik bengkel karoseri, pelukis truk, dan peneliti fenomena gambar truk. Proyek ini melaksanakan empat tahapan pembuatan film dokumenter yaitu, praproduksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi. Sebagai hasilnya, film yang dimuat dalam durasi lima belas menit ini berhasil menampilkan representasi kehidupan masyarakat kota melalui dokumentasi wawancara bersama narasumber, keseharian sopir truk, aktivitas perkotaan, dan lainnya.