Priyanto, AT. Sugeng
Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Interaksi Simbolik dalam Budaya Ngarot Masyarakat Desa Jambak Kecamatan Ciedung Kabupetan Indramayu Yasin, Moch. Fikri; Priyanto, AT. Sugeng; Setiajid, Setiajid
Unnes Political Science Journal Vol 1 No 1 (2017): January
Publisher : Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya ngarot adalah salah satu upacara adat di Desa Jambak yang masih sangat dipercayai dan selalu dilestarikan. Kebudayaan ngarot ini merupakan sarana pewarisan nilai-nilai luhur dan sistem pertanian melalui seni pertunjukkan tradisional. Dengan adanya budaya ngarot ini generasi muda selanjutnya dapat terus melestarikan dan memahami nilai yang terkandung dalam budaya ngarot. Mitos terkait budaya ngarot yaitu pada dasarnya adalah kegiatan hiburan di mana diawali dengan adanya kegiatan para pemuda yang menanami sawah desa secara bergotong royong pada siang hari dan kemudian pada malam hari diadakan sebuah hiburan untuk mengobati rasa lelah di siang hari kegiatan ini diadakan untuk menyambut musim tanam tiba. (2) Interaksi simbolik terjadi selama rangkaian kegiatan upacara adat ngarot meliputi iring-iringan pengantin cilik, persembahan tarian topeng, dan hiburan rakyat. Interaksi simbolik dalam budaya ngarot berupa pertukaran simbol. Benda simbolis tersebut meliputi riasan bunga kepala kasinoman perempuan, perhiasan emas, busana kasinoman perempuan, keris yang dibawa kasinoman laki-laki, bibit padi, bambu, kendi, daun pohon, saweran kepada penari topeng. Saran yang peneliti rekomendasikan adalah (1) Kepada Kepala Desa Jambak, Tokoh Agama/masyarakat, dan sesepuh desa untuk lebih memperhatikan ngarot sehingga ngarot yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna dan tata kegiatan serta pelaksanaannya dapat lebih tradisional sesuai ngarot yang terdahulu. (2) Kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu diharapkan adanya dukungan baik pendanaan maupun pembinaan serta perhatian lebih agar ngarot dapat terus dilestarikan.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Program Pendidikan Karakter untuk Siswa Boarding Scholl Berbasis Sis Dorm Nurul Hidayah; Suyahmo Suyahmo; Agustinus Sugeng Priyanto
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2552

Abstract

Perkembangan sikap siswa di asrama merupakan hal yang penting bagi sekolah dan orangtua. Untuk mengoptimalkan sikap siswa dibutuhkan solusi yang tepat mengingat masa pandemi memberi efek psikologi siswa. Pembina asrama dan guru sangat berperan penting dalam hal ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan instrumen penilaian sikap siswa yang terdiri penilaian sikap sosial dan sikap spiritual di asrama. Desain SIS Dorm yang diusulkan harapannya memberikan alternatif instrument yang efektif dan efisien. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebutuhan media instrumen 95,5% menjawab pengembangan instrumen berbasis SIS Dorm. (2) Sesuai kebutuhan penilaian sikap siswa, 95,4% menjawab bahwa SIS Dorm penggunannya untuk pembina asrama, guru (walikelas dan konselor), siswa, dan orangtua. (3) Fungsi SIS Dorm 81,8% menjawab akan mendukung semua hal yang dibutuhkan oleh asrama dan sekolah terkait penilaian sikap siswa. Adapun pengembangan instrument penilaian sikap siswa terintegrasi dengan program pendidikan karakter sekolah
Analisis Kebutuhan Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Program Pendidikan Karakter untuk Siswa Boarding Scholl Berbasis Sis Dorm Nurul Hidayah; Suyahmo Suyahmo; Agustinus Sugeng Priyanto
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2552

Abstract

Perkembangan sikap siswa di asrama merupakan hal yang penting bagi sekolah dan orangtua. Untuk mengoptimalkan sikap siswa dibutuhkan solusi yang tepat mengingat masa pandemi memberi efek psikologi siswa. Pembina asrama dan guru sangat berperan penting dalam hal ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan instrumen penilaian sikap siswa yang terdiri penilaian sikap sosial dan sikap spiritual di asrama. Desain SIS Dorm yang diusulkan harapannya memberikan alternatif instrument yang efektif dan efisien. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebutuhan media instrumen 95,5% menjawab pengembangan instrumen berbasis SIS Dorm. (2) Sesuai kebutuhan penilaian sikap siswa, 95,4% menjawab bahwa SIS Dorm penggunannya untuk pembina asrama, guru (walikelas dan konselor), siswa, dan orangtua. (3) Fungsi SIS Dorm 81,8% menjawab akan mendukung semua hal yang dibutuhkan oleh asrama dan sekolah terkait penilaian sikap siswa. Adapun pengembangan instrument penilaian sikap siswa terintegrasi dengan program pendidikan karakter sekolah
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pembelajaran Diferensiasi Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Penggerak Fitria Martanti; Joko Widodo; Rusdarti Rusdarti; Agustinus Sugeng Priyanto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profil pelajar pancasila merupakan karakter siswa yang harus dibentuk dan diwujudkan dalam implementasi kurikulum merdeka. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tegowanu Grobogan yang merupakan salah satu sekolah penggerak yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka selama satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran IPS, hambatan dan faktor pendorong maupun penghambat dalam pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran IPS di Sekolah penggerak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran IPS dilaksanakan melalui diferensiasi proses, diferensiasi konten dan diferensiasi produk yang sudah sesuai dengan prinsip pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dalam mata pelajaran IPS masih belum maksimal dilakukan, hal ini karena guru masih kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Guru masih kesulitan dalam membuat Modul Ajar yang sesuai dengan pembelajaran yang berdiferensiasi dan mengelola kelas yang sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Faktor pendorong implementasi pembelajaran berdiferensiasi yaitu kepemimpinan kepala sekolah yang selalu memberikan motivasi kepada guru dan menyelenggarakan berbagai pendampingan bagi guru melalui berbagai kegiatan seminar, in house training maupun kegiatan workshop. Adapun faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi adalah pada kesiapan guru dalam merencanakan pembelaajaran berdiferensiasi dan kemampuan guru yang belum maksimal dalam melakukan asesmen dignostik dan pada pemahaman tentang dimensi profil pelajar Pancasila yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.
Interpretation of Javanese Ethics in Handling Deviant Behavior of Adolescents: An Interpretative Phenomenological Analysis Suprihatiningsih Suprihatiningsih; Tri Marhaeni Pudji Astuti; Agustinus Sugeng Priyanto; Sunarto Sunarto
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v13i3.83968

Abstract

This study aims to understand the application of Javanese ethical values in dealing with deviant behavior of adolescents in Bandengan Fishing Village, Kendal Regency. Using Interpretive Phenomenological Analysis (IPA), this study involved five adolescents with a history of deviant behavior and community leaders active in Javanese ethics-based intervention programs. Data was collected through in-depth interviews (January–April 2024) and Focus Group Discussions (FGDs) (May–June 2024) that explored perceptions, experiences, and strategies for overcoming social stigma. The study participants, consisting of adolescents with a history of deviant behavior and community leaders who are considered to have insight into Javanese ethics, offered diverse perspectives on concepts such as gotong royong (cooperation), tepo seliro (mutual respect), and rukun (harmony) in the context of behavior formation. The analysis results found main themes, including the importance of social acceptance in building adolescents' sense of self-esteem, the role of community support in building positive behavior, and the influence of instilling local values in strengthening adolescent mental resilience. These findings suggest that Javanese ethical values not only serve as a method of handling behavior but also as a tool to reduce stigma and improve social integration for adolescents who engage in deviant behavior. In the long term, these results can be implemented in social practice to develop more effective and contextually relevant models of culture-based interventions. This research makes an important contribution to the social intervention approach by offering insights into the potential of local ethics in supporting the formation of adolescent characters in a community-based environment.