Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA Dyah Hapsari
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v3i1.2133

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan memberdayakan usaha rumahan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tanjung Batu yang berbasis pada potensi lokal. Kegiatan ini juga berusaha untuk membekali warga masyarakat dengan wawasan dan memotivasi untuk mau berusaha dengan harapan nantinya mereka dapat mengembangkan beragam usaha sebagai sumber pendapatan yang bertumpu pada potensi lokal yang dimiliki desa tersebut. Kegiatan yang menitikberatkan pada Strategi Pemberdayaan Usaha Rumahan Berbasis Potensi Lokal untuk Meningkatkan Produktivitas Keluarga ini diikuti oleh 21 orang yang hadir yang mayoritas adalah kaum wanita. Materi yang diberikan terfocus pada upaya mengubah pola pikir mereka agar mau memanfaatkan potensi local yang ada dan setelah itu tim pengabdian mengidentifikasi berbagai usaha rumahan penduduk setempat untuk diberdayakan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
Ekonomi Kreatif Di Desa Tanjung Medang Randi; Abdul Kholek; Muhammad Izzudin; Dyah Hapsari; Tri Agus Susanto
JRAK (Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis) Vol 8 No 1 (2022): JRAK Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Januari 2022
Publisher : LPPM POLITEKNIK LP3I BANDUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38204/jrak.v8i1.737

Abstract

Keterbatasan masyarakat desa dalam mengelola ekonomi kreatif menyebabkan potensi yang tersedia tidak meningkatkan perekonomian masyarakat desa terutama pendapatan desa. Potensi yang cukup besar baik sungai, buah nanas dan hasil perkebunan karet tidak menjadikan masyarakat desa Tanjung Medang sejahtera secara ekonomi, berdasarkan data Kementrian Sosial jumlah keluarga kurang mampu atau penerima manfaat PKH di desa Tanjung Medang yaitu sebanyak 185 orang Keluarga Penerima Manfaat PKH. Artikel ini bertujuan untuk Tata Kelola Ekonomi Kreatif di Desa Tanjung Medang (Studi pada Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes). Desa Tanjung Medang yang selama ini mengalami permasalahan dalam pengembangan tata kelola ekonomi kreatif dan pemanfaatan potensi desa sebagai destinasi wisata desa. Melalui studi dokumen dan pengamatan di desa, masyarakat desa Tanjung Medang bisa meningkatkan perekonomian desa melalui BUMDes. Selain itu, permasalahn ini bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan masyarakat desa dan menciptakan destinasi wisata desa. Metode yang digunakan penulis adalah metode analisis kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif studi kajian pustaka.
Strategi Pendampingan Inovasi Produk Olahan Kopi di Desa Palak Tanah, Muara Enim Abdul Kholek; Muhammad Izzudin; Alfitri Alfitri; Dyah Hapsari
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.3.329-338

Abstract

Coffee is one of the leading commodities in Muara Enim Regency, South Sumatra Province. The coffee commodity is the backbone of the village community's economy, especially in the highlands of South Sumatra. One of them is Palak Tanah Village, Muara Enim Regency. The coffee commodity has been processed by farmers from generation to generation with an economic chain that still relies on tokeh (local collectors). Selling coffee beans that are still raw and unprocessed has no added value to the community's economic well-being. This condition because the rural community does not undertake product innovation for coffee commodities. Regarding this circumstance, our team tries to serve and empower through Coffee Processed Product Innovation Assistance in Tanah Palak Village, Muara Enim, South Sumatra. The aim of the assistance from the university is to encourage the successful realization of one product innovation per village for the village community. The method used was PLA (Participatory Learning and Action), divided into two stages involvement in initial mapping and mentoring activities to produce village innovation products. This empowerment activity was carried out for 40 days by Sriwijaya University students and lecture. The main products of this assistance were processed village superior coffee. There are dodol (taffy made) and kemplang (crisp) coffee. The empowerment was done by a team in Palak Tanah Village for 40 days and evaluating whether the village community was able to understand and apply innovations for processed coffee products. The key to the success of this empowerment program is repackaging, branding, and online marketing. In the last week's evaluation, the companion team made sure that the village community was able to market their own products through the online shop.
Joyfull learning: Pelatihan Guru Pelajaran Sosiologi di Kota Prabumulih dan Lahat Ridhah Taqwa; Mulyanto Mulyanto; Didi Tahyudin; Dyah Hapsari; Lamtarida Deasy L. Toruan; Muslim Muslim; Melinda Melinda; Adetia Wulindari; Ariyanti A. Pratiwi
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.605 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i2.7759

Abstract

Pelajaran sosiologi dinilai monoton dan membosankan siswa, karena materinya terlalu teoritis, dan banyak guru sosiologi tidak berlatar belakang sarjana sosiologi. Karena itu diperlukan model pembelajaran yang menyenangkan, praktis, tidak monoton dan menarik minat siswa terhadap mata pelajaran sosiologi. Tujuan pelatihan adalah mengubah paradigma pembelajaran yang bersifat konvesional  menjadi kreatif dan menyenangkan, mempraktikkan dan menerapkan  metode “Joyfull learning” sebagai strategi pembelajaran Sosiologi dalam memahami fenomena sosial, dan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga pelajaran sosiologi menarik peserta didik. Metode penyampaian materi kepada peserta training, selain metode ceramah dan diskusi, sekaligus studi kasus, juga dengan role playing. Model pembelaharan yang disebut Joyfull learning ini telah dipraktikkan di 2 sekolah (SMA) di Kota Prabumulih dan Lahat yang diikuti  guru-guru, baik yang berlatar pendidikan sosiologi atau sosiologi murni, maupun bidang guru berlatar bidang ilmu sosial lainnya. Materi training dan praktik yang disampaikan kepada guru Sosiologi, yaitu : (1) teka teki Silang); (2) tebak kata; (3) tebak tokoh sosiologi; Hasilnya setelah ditraining guru sosiologi lebih kreatif mengemas materi pembelajaran, sehingga lebih menyenangkan dan menarik bagi peserta didik. Pelajaran sosiologi pun lebih mudah diaplikasikan di kelas.
Kontribusi Modal Sosial dalam Kesuksesan Revitalisasi Permukiman Kumuh Kota Palembang Damayanti, Alfina; izzudin, Muhammad; Yanti, Mery; Hapsari, Dyah
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v3i2.1659

Abstract

Slum settlements are one of the problems in developing countries, including in Indonesia, one of which is in the city of Palembang. One way to reduce slum settlements is by revitalizing them. One of the revitalization of slum settlements carried out by the people of Palembang City is located in the 26 Ilir sub-district by turning the slum settlements into a clean and beautiful area which is carried out in mutual cooperation which is the social capital owned by the community. In simple terms, social capital can be understood as productive assets owned by each individual in a group or society that can be developed and utilized to achieve goals for mutual benefit. This research focuses on the social capital owned by the community in turning slum settlements into Kampung Sayur Cempako, Kelurahan 26 Ilir, Palembang City. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Methods of data collection consisted of observation, interviews with ten informants who were determined purposively, and documentation. The results of the study show that social capital in the form of mutual cooperation, norms, networks, trust, reciprocity, and proactive actions owned by the community can help the community overcome obstacles in revitalizing slum areas
Studi Dampak Sosial Ekonomi Ketahanan Pangan Masyarakat Kota di Masa Pandemi COVID-19: Perspektif Sosiologi Jayatra, Alfin; Hapsari, Dyah; Soraida, Safira; Izzudin, Muhammad
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v9i2.54506

Abstract

Jumlah penduduk kota di Indonesia meningkat pesat dalam satu decade terakhir. Kondisi ini membuat ketersediaan pangan masyarakat kota semakin tinggi. Hal ini menjadi semakin rumit ketika pandemic COVID-19 terjadi di perkotaan Indonesia secara cepat tersebar, yang membuat pemerintah membuat kebijakan PSBB. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak sosial ekonomi akibat adanya partisipasi masyarakat kota dengan pembuatan Kampung tangguh jagoan dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat di Kelurahan Sungai Selayur, Kota Palembang. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan metode kualiatif deskriptif, dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) kepada 9 informan. Teori yang diacu adalah teori perubahan sosial dari Piort Sztompka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak sosial adanya kampong tangguh jagoan adalah komunikasi antar warga sangat baik, partisipasi aktif setiap stakeholder, dan perbaikan pembangunan dibidang keamanan. Sedangkan dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat adalah pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dengan adanya berbagai jenis sayur-sayuran dan jenis dapat terpenuhi dan peningkatan pendapatan pengelola kampung tangguh jagoan.
Implementasi Kebijakan Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Indonesia: Policy Implementation on Establishment and Management of Village-Owned Enterprises in Indonesia Andy Alfatih; Diana Dewi Sartika; Dyah Hapsari Eko Nueraheni
Society Vol 9 No 1 (2021): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v9i1.295

Abstract

One of the efforts to obtain and increase village revenue was by running a business through a village-owned enterprise (VOEs). A policy was needed for utilizing village resources in establishing a village-owned enterprise. The Musi Rawas Regency Government had made a policy, namely Musi Rawas Regency Regional Regulation Number 10 of 2013, concerning Guidelines for the Establishment and Management of Village-Owned Enterprises (VOEs). Villages of Musi Rawas Regency had implemented this regulation. This research aimed to evaluate the implementation of this regional regulation. This research method is descriptive quantitative comprises a sample survey and descriptive analysis indicators resulting from the sample survey. The population of this research was 174 Village-Owned Enterprises (VOEs/BUMDes) in Musi Rawas Regency. At the same time, the sample was 64 VOEs which was taken by referring to the Slovin formula. There were primary data and secondary ones. Primary data came mainly from the questionnaire and field observation. Meanwhile, secondary data were sourced from documents, such as archives and reports. Data were analyzed by descriptive technique. The descriptive technique was done by displaying data, assessing them, delivering argument, quoting theory for justification and confirmation, and concluding. Implementing the Regional Regulation concerning Guidelines for the Establishment and Management of Village-Owned Enterprises (VOEs) was successful. This could be seen from several indicators, refers to Ripley & Franklin (1986), namely: 1) There existed compliance of policy implementers towards the content of the regional regulation. The degree of compliance was high and was in a good category. 2) The establishment and management of VOEs (the smoothness of routine functions) were also high and classified as good, and 3) The performance of the management of VOEs was also good. The impact of policy implementation (regional regulation of Musi Rawas Regency) was positive (good).