Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Pemanfaatan Serbuk Papan Sebagai Bahan Alternatif Campuran Resin Dengan Metode Pattern Hole Drying Untuk Perbaikan dan Perawatan Kapal Nurhasanah Nurhasanah; Muhammad Helmi
INOVTEK POLBENG Vol 8, No 1 (2018): INOVTEK VOL.8 NO 1 - 2018
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.338 KB) | DOI: 10.35314/ip.v8i1.320

Abstract

Pattern hole drying merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan perawatan dan perbaikan pada kapal konvensional terutama kapal dengan bahan dasar kayu dan fiberglass. Metode ini dilakukan dengan memasukkan cairan resin dan katalis pada rongga-rongga bagian komponen konstruksi yang sudah mengalami pelapukan. Untuk meminimalisir penggunaan resin pada proses perbaikan kapal karena dikhawatirkan biaya tidak terjangkau oleh pemilik kapal maka serbuk papan akan digunakan sebagai bahan alternatif campuran resin. Sebelum metode ini diterapkan, metode ini perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu supaya tidak mempengaruhi berkurangnya kekuatan kapal tersebut. Pengujian dilakukan dengan membuat spesimen berdasarkan standar American Standard Testing for Material (ASTM). Spesimen dilakukan uji tarik dan uji bending dengan tujuan untuk melihat nilai kekuatan dari spesimen yang dibuat dengan berbagai variasi campuran resin dan katalis. Selanjutnya hasil pengujian akan dibandingkan dengan kriteria nilai kuat tarik dan kuat tekan berdasarkan BKI Kapal Kayu dan Fiberglass. Hasil Bending Strenght memenuhi kriteria konstruksi kapal berdasarkan BKI Fiberglass sedangkan Tensile Strenght tidak ada yang memenuhi kriteria BKI Fiberglass maupun BKI Kapal Kayu. Berdasarkan hasil pengujian beberapa spesimen Bending Strenght dan Tensile Strenght diperoleh bahwa semakin banyak campuran serbuk papan maka nilai Bending Strenght semakin besar (memenuhi kriteria) sedangkan Tensile Strength semakin kecil (tidak memenuhi kriteria).
PEMBUATAN ALAT CUCI TANGAN MOBILE DALAM PENCEGAHAN CORONA VIRUS PADA TEMPAT IBADAH Romadhoni Romadhoni; Budhi Santoso; Muhammad Helmi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v4i2.612

Abstract

Setiap orang atau individu dapat melindungi diri dari serangan virus corona, salah satunya dengan rajin membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Ahli kesehatan menganjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15-30 detik. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganjurkan perbanyak busa saat mencuci tangan dengan sabun karena gesekannya dapat membantu mengangkat kotoran dan minyak dari kulit. CDC merekomendasikan beberapa waktu yang tepat untuk mencuci tangan di antaranya sebelum, selama, dan sesudah memasak, sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat luka dan orang sakit, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok, setelah memegang hewan atau makanan hewan, setelah menyentuh atau membuang sampah, sesudah bersin, batuk, atau menyeka hidung, dan setelah berjabat tangan. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, maka perlu di desain dan bangun sebuah alat cuci tangan yang mobile atau bisa di pindah-pindah serta kapasitas tangki yang besar serta beberapa krain air agar masyarakat tidak antri dalam mencuci tangan. Alat cuci tangan ini dinamakan mobile hand washer (MHW) atau wastafel portable. Alat ini akan didistribusikan ke berbagai tempat pelayanan publik yang diantaranya seperiti rumah ibadah, pelabuhan penyebranagan, hingga tempat-tempat umumnya ada keramaian atau pelayanan publik yang tidak lockdown di wilayah Kabupaten Bengkalis.
PENERAPAN MODEL KAPAL KATAMARAN TIPE ASIMETRI UNTUK KAPAL NELAYAN 3GT DI PULAU BENGKALIS Muhammad Helmi; Nurussalamun Nurussalamun; Siswandi B Siswandi B
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2879

Abstract

Kapal nelayan merupakan salah satu penentu sumber pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat nelayan di Pulau Bengkalis maka, memerlukan sentuhan inovasi yang lebih baik. Inovasi yang penulis rencanakan adalah modifikasi lambung kapal nelayan 3GT menjadi lambung kapal katamaran dengan tipe Asimetris bentuk lambung kapal lurus dalam. Adanya perubahan bentuk lambung kapal ini akan berdampak pada pengurangan operasional kapal nelayan di sebabkan adanya penurunan besar mesin kapal dan berdasarkan kelebihan kapal katamaran kapal lebih nyaman. Untuk hasil analisa perbandingan antara kapal nelayan 3GT dengan kapal katamaran tipe simetris bentuk lambung kapal lurus dalam lebih memiliki tahanan total kapal lebih keci dibandingkan kapal nelayan 3GT monohull, sehingga performa kapal yang lebih baik.Kata kunci : kapal katamaran, monohull, Asimetris, tahanan total, mesin induk
Analisis Pengaruh Kesiapan Pemilik Kapal Dalam Pelaksanaan Retrofitting Sistem Ballast Kapal Tanker Menggunakan Pendekatan Dinamika Sistem Hardiyanto Hardiyanto; Zulyani Zulyani; Jamal Jamal; Muhammad Helmi
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 2 (2023): VOL 13 NO 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i2.3658

Abstract

IMO mewajibkan semua kapal existing yang beroperasi pada rute internasional untuk memasang Ballast Water Treatment System (BWTS). Pemasangan BWTS dilakukan dengan melakukan retrofitting kapal exiting yang dijadwalkan bersamaan dengan pembaruan survei International Oil Pollution Prevention (IOPP) dan paling lambat sebelum 8 September 2024. Retrofitting sistem Ballast Water Treatment System (BWTS) pada kapal existing. Retrofitting BWTS merupakan langkah yang memerlukan persiapan cermat oleh pemilik kapal, termasuk persiapan dokumen dan pelaksanaan survei atau 3D scaning. Hasil pengembangan model menggunakan pendekatan dinamika sistem menunjukkan bahwa ketidaktersediaan dokumen yang diperlukan dapat menyebabkan peningkatan biaya sebesar 1,7% dan penambahan durasi sebesar 1,4% dalam proses retrofitting kapal tanker. Hasil simulasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi mitigasi untuk menghindari kegagalan pemenuhan standar BWTS, mengurangi downtime, dan mengoptimalkan pengeluaran biaya.