Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS Ibrahim Ibrahim; Andika Herlina MP; Vino Rika Novia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1213

Abstract

Kasus penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia mencapai 26,8% yang menjadi penyebab kematian tertinggi. Semua ini didorong oleh faktor resiko hiperkolesterolemia. Tujuan dari pengabmas ini adalah untuk memberi teh hijau pada pasien hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Tahun 2021.Pengabmas ini dengan rancangan dua kelompok dan telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang pada tanggal 13 - 20 Maret 2021. Populasi pada  pengabmas ini adalah sebanyak 85 orang dengan  sampel 20 orang yaitu 10 kelompok intervensi yang diberi teh hijau dan 10 kelompok control tanpa diberi teh hijau. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data diolah secara komputerisasi.Hasil pengabmas diperoleh rata-rata kadar kolesterol kelompok intervensi pada pasien setelah diberikan teh hijau adalah 196,10 dengan standar deviasi 13,303, kadar kolesterol terendah 180 dan tertinggi 220, Rata-rata kadar kolesterol kelompok kontrol pada pasien adalah 258,50 dengan standar deviasi 11,078, kadar kolesterol terendah 240 dan tertinggi 275.  Dapat disimpulkan teh hijau sangat efektif untuk menurunkan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Disarankan bagi petugas kesehatan Puskesmas Andalas yang dapat digunakan pada pasien dalam menurunkan kolesterol tingggi pada penderita hiperkolesterolemia dan dapat diaplikasikan sebagai bentuk terapi nonfarmakologi  yaitu berupa seduhan teh hijau dan mudah dilakukan secara mandiri.
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (LYCOPERSICUM COMMUNE) TERHADAP HIPERKOLESTEROLEMIA PADA LANSIA LAKI-LAKI DENGAN HIPERTENSI 2021 Andika Herlina MP; Vino Rika Novia; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i2.1274

Abstract

Data dari Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, terdapat 5,3% kasus hipertensi dengan komplikasi yang termasuk kedalam sepuluh penyakit terbanyak yang diderita penduduk Indonesia. Berdasarkan profil kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang tahun 2018, hipertensi merupakan penyakit kedua terbanyak di Kota Padang pada tahun 2017. Puskesmas Andalas merupakan puskesmas dengan kasus hipertensi tertinggi di Kota Padang dengan jumlah 2.028 kasus (10,74%). Tujuan npenelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus tomat terhadap hiperkolesterolemia pada lansia Laki-laki dengan hipertensi.Jenis penelitian adalah Quasy Eksperiment (eksperimen semu) dengan  design one Group Pre test dan post test Design. Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas kota Padang pada tanggal 22 september -29 September 2021. Populasi pada penelitian ini seluruh Lansia Laki-laki yang yang rutin melakukan pemeriksaan rutin setiap  bulanan sebanyak 120 orang. sampel 20 responden, semuanya adalah kelompok hipertensi. Dan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Analisa data dilakukan analisa univariat yang bertujuan untuk mencari rata-rata (mean) dan analisa bivariat dengan uji independent sampel t testHasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol responden sebelum diberikan jus tomat (lycopersicumme commune) adalah 260,87, rata-rata kadar kolesterol responden setelah diberikan jus tomat (lycopersicumme commune) adalah 205,64. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat pengaruh pemberian jus tomat (lycopersicumme commune) terhadap kadar kolesterol, p-value = 0,000 (p<0,05).Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian jus tomat (lycopersicumme commune) terhadap hiperkolesterolemia pada Lansia laki-laki dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2021. Diharapkan petugas yang memegang program penyuluhan kesehatan dapat emberikan edukasi dan diaplikasikan sebagai bentuk terapi non farmakologi yaitu berupa jus tomat yang dapat dikonsumsikan sebagai salah satu alternative pengobatan kadar kolesterol yang tinggi.Kata Kunci : Jus Tomat , Hiperkolesterolemia, Lansia, Laki-Laki, Hipertensi
EDUKASI TATALAKSANA KEDARURATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING KOTA PADANG Roza Marlinda; Rhona Sandra; Vino Rika Nofia; Siska Sakti Angraini; Andika Herlina MP
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 2 (2023): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i2.2149

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner akibat pengendapan lemak dan kolestrol sehingga aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Salah satu permasalahan pada perawatan pasien dengan PJK adalah rendahnya tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan dan tatalaksana kedaruratan PJK terutama di lingkungan keluarga. Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan terapi PJK. Pada studi pendahuluan ditemukan masih banyaknya pasien dan keluarga yang belum memahami perawatan dan tatalaksana kadaruratan PJK. Upaya dalam mengatasi masalah yang ada adalah memberikan penyuluhan Kesehatan tentang tatalaksana kedaruratan dan perawatan PJK meliputi definisi, penyebab, penatalaksanaan, cara pencegahan dan perawatan serta tatalaksana kedaruratan PJK pada pasien dan keluarga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan kesehatan. Penerapan metode kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan, diantaranya sosialisasi, diskusi dan evaluasi kegiatan. Sejumlah 18 orang pasien dan keluarga hadir dalam kegiatan ini dengan penerapan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung. Terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan responden pada sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin sebagai upaya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga di masyarakat.