Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALAI Chamy Rahmatiqa; Ropendi Pardede; Riri Yulia Handayani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.474

Abstract

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukan cakupan pemberian ASIEkslusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 42%. Menurut laporan tahunan Puskesmas Alai tahun 2017didapatkan cakupan pencapaian ASI ekslusif hanya 62,6% sedangkan target pencapainnya 100%.Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Alai. Sasaran kegiatan adalah ibu yang berkunjung di PuskesmasAlai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah pengukuran pengatahuan ibutentang ASI Eksklusif, dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan kesehatan dengan dua topik yangdisederhanakan yaitu tentang ASI Eksklusif. Sebelum diadakan penyuluhan terlebih dahulu diberikanpretest dan setelah penyuluhan diadakan posttest. Hasil adalah ditemukannya dari 28 ibu yang memilikidan akan memiliki bayi sebanyak 67% (18 orang) memiliki tidak pengetahuan tentang ASI Eksklusif, danhanya 33 % (10 orang) berpengetahuan dengan baik. Hasil dari pelaksanaan penyuluhan terlihat adapeningkatan pengetahuan, dimana sebanyak 86% (24 orang) berpengetahuan baik. Simpulan dalampengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu setelah pemberian penyuluhankesehatan tentang ASI Eksklusif dari 33% menjadi 87%. Diharapkan Kepada pihak Puskesmas Alaidiharapkan melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif secara berkala dan teratur minimal 1 kali dalamsatu bulan (Kelas Ibu Hamil) di Puskesmas Alai dan menyediakan angggaran khusus untuk programpencapaian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Padang.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI Tiurmaida Simandalahi; Emira Apriyeni; Ropendi Pardede
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 10, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.667 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v10i1.314

Abstract

ABSTRAK Gempa bumi merupakan bencana yang menimbulkan korban luka-luka dan kematian tertinggi dibandingkan dengan lainnya. Tingginya korban jiwa pada gempa bumi Sumatera Barat September 2009 ditemukan 1.195 orang meninggal dunia dimana korban terbanyak adalah orang tua dan anak-anak. Ini diduga kurangnya pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana, sehingga memerlukan suatu upaya pengurangan resiko bencana melalui sosialisasi Pendidikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaaan bencana gempa bumi. Jenis Penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan One-Group Pre-Test-Post-Test, yang dilakukan di SDN 12 Naras 1 Kota Pariaman mulai Juli - Agustus 2018, dengan populasi siswa/siswi kelas III dan IV sebanyak 48 orang yang semuanya dijadikan sampel (total populasi). Analisa data secara univariat dan bivariat dengan memakai uji T-Test dependent. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan pretest 4,4, dan posttest 6,9. Uji statistik menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi terhadap pengetahuan siswa dengan p value 0,01. Disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Sosialisasi Pendidikan Kebencanaan harus selalu ditingkatkan dan menjadikannya sebagai kurikulum inti dalam materi pembelajaran serta rutin melakukan pelatihan atau simulasi yang berkolaborasi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan;  Kesiapsiagaaan Bencana THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON STUDENT KNOWLEDGE ABOUT PROSPERITYEARTHQUAKE DISASTER ABSTRACTAn earthquake causes the highest number of injuries and deaths compared to other disasters. The high number of fatalities in the September 2009 West Sumatra earthquake was found in 1,195 people who died where the majority of victims were parents and children. This was suspected of lack of knowledge and lack of preparedness in anticipating disasters, thus requiring an effort disaster risk reduction through education dissemination. This study aims to determine the effect of health education on students' knowledge of earthquake preparedness.The type of research is Quasi Experiment with the One-Group Pre-Test-Post-Test approach, which was conducted at SDN 12 Naras 1Pariaman City from March to August 2018, with a population of students of class III and IV as many as 48 people who were all sampled (total population). Data analysis used univariate and bivariate by using the dependent T-Test.The results showed that the average knowledge pretest was 4.4, and posttest was conducted to 6.9. Statistical tests showed that there was an effect of health education on earthquake disaster preparedness on students' knowledge with p value 0.01. It was concluded that there was an effect of health education on students' knowledge about earthquake disaster preparedness. Disaster Education Dissemination must always be improved and make it a core curriculum in learning material and routinely conduct training or simulations collaborating with the Regional Disaster Management Agency. Keywords: Health Education; Knowledge; Preparedness Disaster
KELENGKAPAN RESUME MEDIS DAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KLAIM BPJS RAWAT INAP DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG, INDONESIA Ropendi Pardede
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.787

Abstract

Resume medis dan keakuratan kode diagnosa adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari klaim BPJS rawat inap. Jumlah pending klaim BPJS rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang per bulan berkisar 170 berkas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa klaim BPJS rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi wawancara. Informan berjumlah 9 orang. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam (Indepth Interview), observasi lapangan dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan komponen input menunjukan tenaga pengisian resume medis adalah dokter residen, tenaga coder adalah lulusan D3 Rekam, sarana dan prasarana untuk kelengkapan resume medis masih kurang, sedangkan untuk pengkodean sudah mencukupi, SOP secara tertulis sudah ada namun tidak tersebar di semua bagian. Untuk komponen proses kelengkapan resume medis masih ada kekurangan, untuk pengkodean masih ada tenaga coder yang melakukan pengkodean tanpa merujuk ICD 10 dan ICD 9 CM. Validasi resume medis dan validasi kode diagnosa dilakukan oleh case manager. Analisis Kelengkapan Resume Medis dan Keakuratan Kode Diagnosa di RSUP Dr. M. Djamil Padang belum terlaksana berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang YR.01.01/XVI.I/204/2018 dan PMK no 76 tahun 2016. Diharapkan RSUP Dr. M. Djamil Padang dapat memperhatikan dokter dan coder mulai dari kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku, agar kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa bisa tercapai sesuai harapan.
ANALISIS PELAKSANAAN PROSEDUR KLAIM NON KAPITASI PUSKESMAS BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KOTA PADANG ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF CLAIM NON KAPITASI PUSKESMAS PROCEDURE BADAN PENYELANGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN OF PADANG CITY Yuliva .,; Ropendi Pardede; Wyzri Andipo
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.589

Abstract

ABSTRAKRumitnya proses pengajuan klaim non kapitasi dan seringnya terjadi keterlambatan pembayaran, mengakibatkan tidak teraturnya Puskesmas melakukan pengajuan klaim non kapitasi ke BPJS Kesehatan, data BPJS Keshatan Cabang Padang  menunjukkan bahwa dari 22 Puskesmas di Kota Padang terdapat 10 Puskesmas yang tidak mengajukan klaim non kapitasi selama 3 bulan berturut- turut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pelaksanaan prosedur klaim non kapitasi Puskesmas BPJS Kesehatan Kota Padang.Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggali informan dari BPJS Kesehatan, Puskesmas Pauh, Nanggalo, dan Bungus Teluk Kabung yang berjumlah 8 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam. Pengolahan data mengunakan triagulasi sumber dan metode. Rekaman hasil wawancara mendalam dibuat dalam bentuk transkip dan dianalisis serta diinterpretasikan dalam bentuk hasil penelitian.Hasil penelitian didapatkan jumlah petugas entri Puskesmas masih belum cukup, verifikator bidang PMP belum mencukupi namun staf keuangan BPJS Kesehatan Cabang Padang sudah mencukupi. Sarana dan prasarana dalam prosedur klaim non kapitasi Puskesmas sudah lengkap dan metode yang digunakan oleh BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan bisnis prosesnya serta pihak Puskesmas sesuai dengan SOP dan Perjanjian Kerja Sama. Proses melengkapi berkas klaim belum berjalan dengan baik, klaim yang diserahkan tidak lengkap dan sering terlambat. Masih ada berkas klaim yang tidak lolos proses verifikasi, saat proses verifikasi ulang masih ditemukan berkas yang tidak lengkap dan salah. Persetujuan klaim tertunda saat kepala cabang tidak ditempat. Secara keseluruhan, mekanisme prosedur klaim sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman atau bisnis proses yang ada, dalam pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik dan lancar namun masih ada sedikit kendala.Penyerahan berkas pengajuan klaim oleh Puskesmas masih ada yang belum lengkap dan tidak tepat waktu, serta pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan belum tepat pada waktunya.Disarankan agar petugas entri Puskesmas tidak memiliki tugas ganda agar tidak terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan penyerahan berkas pengajuan klaim. Kata Kunci:  Analisis, Klaim, BPJS Kesehatan, Puskesmas, Non Kapitasi ABSTRACTThe complexity of the process by filing of non-capitation claims and the frequent delay of payment, resulting in irregularity of puskesmas filed non-capitation claims to BPJS Keehatan, file of BPJS Keshatan Padang  showed that from 22 Puskesmas in Padang city there were 10 Puskesmas that didn’t filing of non-capitation claims in 3 consecutive months. This research is to find out the analysis of the implementation non-capitation claims Puskesmas procedure BPJS Padang.This research is a qualitative explorative research done by digging informants from BPJS Kesehatan, Puskesmas Pauh, Nanggalo, and Bungus Teluk Kabung which amounted to 8 people. Data collection is done through observation, document review and in-depth interview. Data processing uses source and method triagulation. Records of in-depth interview results were made in the form of transcripts and analyzed and interpreted in the form of research results.The result of the research was found that the entry staff in Puskesmas was not enough, the PMP field verifier was not sufficient yet the acounting staff of BPJS Kesehatan Branch of Padang was sufficient. Facilities and infrastructure are complete and the method used by BPJS Kesehatan is in accordance with the business process and the Puskesmas in accordance with SOP and Cooperation Agreement. The process of completing the claim file has not gone well, the submitted claims are incomplete and often late. There is still a claim file that does not pass the verification process, while the re-verification process still found incomplete and incorrect files. Claim approval pending when the branch head is not in place. Overall, the mechanism of claims procedures have been implemented in accordance with the guidelines or business processes that exist, in the implementation is running well and smoothly but there are still a few constraints.Submission of claims filed by Puskesmas is still incomplete and not timely, and the claim payment by BPJS Kesehatan has not been right on time. It is recommended that Puskesmas entry officers do not have double duty to avoid delay and incomplete submission of claim filing. Keywords:  Analysis, Claim, BPJS Kesehatan, Puskesmas, Non Kapitasi
PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA (CITRULLUS LANATUS) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUKESMAS HIANG KABUPATEN KERINCI TAHUN 2019 THE INFLUENCE OF WATERMELON JUICE (CITRULLUS LANATUS) ON CHANGES IN BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION IN THE WORK AREA OF THE HIANG COMMUNITY HEALTH CENTER IN KERINCI REGENCY IN 2019 Ropendi Pardede; Indah Komala Sari; Tiurmaida Simandalahi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.417

Abstract

ABSTRAKPenderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya. 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi. Di indonesia termasuk dari 5 (lima) negara yang menyumbang kasus hipertensi lebih dari 50% kasus ini muncul. Di Puskesmas Hiang penyakit Hipertensi merupakan urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak, pada tahun 2017 penderita penyakit Hipertensi sebanyak 240 orang dan tahun 2018 meningkat menjadi 357 orang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian Quasy Eksperimen dengan rancangan Two Grup Posttest Design. Dilaksanakan di wialayah kerja Puskesmas Hiang pada April–Agustus 2019. Populasi berjumlah 95 orang. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling berjumlah 16 orang. Pengumpulan data  menggunakan lembar observasi, data diolah secara komputerisasi. Analisis univariat menggunakan mean dan analisis bivariat menggunakan uji independent t-tes dengan α= 0,05. Hasil didapatkan rata-rata tekanan darah kelompok kontrol pretest sistolik 147.50 dan diastolik 95.00, kelompok kontrol posttest sistolik 131.25 dan diastolik 85.00.  Sedangkan kelompok intervensi pretest sistolik 147.50 diastolik  95.00 dan kelompok  intervensi  posttest sistolik 123.75 diastolik 75.00. Hasil univariat kelompok intervensi, ada pengaruh terhadap penurunan tekanan darah terhadap penderita hipertensi. Didapatkan nilai p-Value sistolik 0,022 dan diastolik p-value 0,019. Disimpulkan ada pengaruh pemberian jus semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan pihak puskesmas dapat memberikan informasi kesehatan tentang manfaat buah semangka kepada masyarakat sebagai salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, dan pihak puskesmas juga dapat menerapkan secara langsung kepada masyarakat cara pembuatan jus semangka. Kata Kunci: Semangka, Tekanan darah, Hipertensi ABSTRACTPeople with hypertension in the world continues to increase every year. 1.13 billion people in the world suffer from hypertension. This means that 1 in 3 people in the world is diagnosed with hypertension. An estimated 9.4 million people die from hypertension. In Indonesia, including from 5 (five) countries which accounted for hypertension cases more than 50% of these cases emerged. In Puskesmas Hiang Hypertension is the second out of 10 most diseases, in 2017 there were 240 people with hypertension and in 2018 it increased to 357 people. The study aims to determine the effect of giving watermelon juice to changes in blood pressure in patients with hypertension. This type of research is Quasy Experiment with the design of Two Group Posttest Design. Held in the working area of hiang puskesmas in April-August 2019. The population of hypertension sufferers is 95 people. Sampling: Purposive Sampling technique totaling 16 people. Data collection uses observation sheets, data is processed computerized. Univariate analysis using the mean and bivariate analysis using the independent t-test with α = 0.05. The results obtained an average blood pressure in the systolic pretest control group 147.50 and 95.00 diastolic, 131.25 systolic posttest control group and 85.00 diastolic. While the systolic pretest intervention group was 147.50 diastolic 95.00 and the systolic posttest intervention group was 123.75 diastolic 75.00. Univariate results of the intervention group, there is an influence on the reduction in blood pressure in patients with hypertension. Obtained systolic p-value of 0.022 and diastolic p-value of 0.019. It was concluded that there was an effect of giving watermelon juice to changes in blood pressure in patients with hypertension. It is expected that the puskesmas can provide health information about the benefits of watermelon to the community as a way to reduce blood pressure in hypertensive patients, and the puskesmas can also apply directly to the community how to make watermelon juice. Keywords: Watermelon, Blood Pressure, Hypertension
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS DI PUSKESMAS MAPADDEGAT KABUPATEN MENTAWAI 2018 FACTORS CONNECTED WITH USE OF THE CARDS OF BPJS IN PUSKESMAS MAPADDEGAT DISTRICT OF MENTAWAI 2018 Alfita Dewi; Ropendi Pardede; Dewi Krisnawati
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.583

Abstract

ABSTRAK Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran, masih belum validnya data serta masih ditemuinya masyarakat miskin yang belum mendapatkan jaminan kesehatan. Hal tersebut saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah untuk segera melakukan pendataan ulang. Tujuan dari penelitian ini adalah Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Kartu peserta BPJS di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Mentawai tahun 2018” Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Penelitiian ini dilakukan di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Kepulauan Mentawai selama 10 hari, dengan sampel 97 orang yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Terlihat bahwa dari 60 responden terdapat responden pada Pengguna BPJS sebanyak 30 (50,0%) dan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 30 (50,0%), Terlihat bahwa pada Pengguna BPJS pendidikan yang rendah sebanyak 8 (26,7%), sedangkan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 6 (20,0%) responden pendidikan rendah, terlihat bahwa pada Pengguna BPJS Sikap yang Negatif sebanyak 11 (36,7%), sedangkan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 22 (73,3%) responden Sikap Negatif, ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan Keikut sertaan BPJS pada Non Pengguna BPJS dan kasus, ada hubungan bermakna antara Sikap dengan Keikutsertaan BPJS, ada hubungan bermakna antara Perilaku petugas kesehatn dengan Keikutsertaan BPJS di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saran dari penelitian ini adalah Program penyuluhan kepada masyarakat, khususnya mengenai pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta BPJS mulai dari preventif sampai rehabilitative untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta, dan Agar meneliti lebih jauh tentang faktor yang berhubungan dengan Penggunaan di Puskesmas oleh peserta BPJS dengan variabel yang berbeda dan juga dengan melihat arah dan kekuatan hubungan tersebut dengan uji yang berbeda. Kata kunci: BPJS ; Sikap ;  Perilaku Petugas ABSTRACT All residents of Indonesia are required to become health insurance participants managed by BPJS including foreigners who have worked for a minimum of six months in Indonesia and have paid dues, still not valid data and still meet the poor who have not received health insurance. It is now a homework for both central and local governments to immediately re-register. The purpose of this study are Factors related to the use of participant BPJS Card at Mapaddegat Public Health Center of Mentawai Regency 2018 "Quantitative research type with case control approach. This research was conducted at Puskesmas Mapaddegat Regency Mentawai Islands for 10 days, with sample 97 people taken by purposive sampling. The result showed that from 60 respondents there are respondents on User BPJS as much as 30 (50,0%) and on Non User BPJS as much as 30 (50,0%), It is seen that at User of low education BPJS equal to 8 (26,7% ), whereas in Non User BPJS as much as 6 (20,0%) low education respondents, it can be seen that on User of BPJS Negative Attitude is 11 (36,7%), whereas in Non User BPJS counted 22 (73,3%) respondent Negative attitude, there is a significant relationship between education with the participation of BPJS on Non User BPJS and case, there is a significant relationship between Attitudes with the participation of BPJS, there is a meaningful relationship between the behavior of health officers with the participation of BPJS in Mapaddegat District Health Center Mentawai Islands District. Suggestion from this research is extension program to society, specially about health service which can be exploited by BPJS participant start from preventive to rehabilitative to improve knowledge and attitude of participant, and to examine more about factors related to use in health center by participant of BPJS with variable which is different and also by looking at the direction and strength of the relationship with different test Keywords: BPJS ; Attitude ; Behavior Officer 
KELENGKAPAN REKAM MEDIK PADA PASIEN HIV/ AIDS : LITERATUR REVIEW COMPLETE MEDICAL RECORD IN HIV / AIDS PATIENTS: LITERATURE REVIEW Sri Handayani; Ropendi Pardede; Fajrilhuda Yuniko
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.594

Abstract

ABSTRAK  Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui dan mempelajari terkait kelengkapan rekam medis pada pelayanan HIV/AIDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review melalui telaahan jurnal dengan kriteria yaitu penelitian yang telah di publish/ diterbitkan, minimal berasal dari jurnal terakreditasi, jurnal yang berkaitan dengan rekam medis pada pasien HIV/AIDS. Data di kumpulkan dengan mereduksi informasi yang dibutuhkan dan di sajikan dalam bentuk simpulan.  Hasil penelitian Kelengkapan data rekam medik pasien HIV/AIDS masih rendah, masih banyak data yang tidaklengkap seperti no register, jenis kelamin, tanggal konfirmasi tes HIV, tempat tes, enty poin, pendidikan, status pekerjaan, dan faktor risiko. Faktor penyebab ketidak lengakapn data ini adalah dokter, konselor dan perawat kurangnya perhatian serta tanggung jawab terhadap kelengkapan setiap variable serta poin dalam rekam medis yang terlalu banyak untuk diisi. Oleh karena itu penulis menyarankan perlu adanya kordinasi antara rekam medis, POKJA/ instalasi khusus HIV, perawat dan dokter untuk melengkapi setiap variabel serta mereduksi poin – poin yang harus diisi sehingga lebeih efisien. Selain itu perlu mempertimbangkan pembuatan rekam medis electronik dengan mempertimbangan kesiapan SDM, sarana prasarana dan metode pengasawan sehingga terwujudnya kelengkapan data dan data yang berkualitas. Kata Kunci : Kelengkapan Rekam Medis, HIV/AIDS  ABSTRACT Medical records are one important part in helping the implementation of providing services to patients. Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III / 2008 concerning medical records, Medical Records are files containing records and documents about patient identity, examinations, treatment actions and other services that have been provided to patients. The purpose of this research is to know and study the completeness of medical records related to HIV / AIDS services. The method used in this study is a literature review through the review of journals with the criteria of research that has been published / published, at least from accredited journals, journals related to medical records in HIV / AIDS patients. Data is collected by reducing the information needed and presented in the form of conclusions. Results of research Complete medical record data for HIV / AIDS patients is still low, there are still many incomplete data such as no register, gender, date of confirmation of HIV testing, test place, entry points, education, employment status, and risk factors. Factors causing the inability of this data are doctors, counselors and nurses lack of attention and responsibility for the completeness of each variable and points in the medical record that are too many to be filled. Therefore the authors suggest the need for coordination between medical records, HIV LWGs / special installations, nurses and doctors to complete each variable and reduce points to be filled so that they are more efficient. In addition it is necessary to consider making electronic medical records taking into account the readiness of human resources, infrastructure facilities and methods of volunteers so that quality data and data are realized.Keywords: Completeness of Medical Records, HIV / AIDS