Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN MULTIKEAKSARAAN SADAR HUKUM DI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR Udik Pudjianto
Jurnal AKRAB Vol. 8 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v8i2.166

Abstract

Pembelajaran multikeaksaraan merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam membaca, menulis, berhitung dan mengembangkan keterampilannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Pengembangan model pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum bertujuan (1)menemukan bentuk model pembelajaran sadar hukum yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. (2) mengembangkan perangkat pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah, (3) mengembangkan bahan ajar pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengembangan model ini adalah wilayah pinggiran hutan di kecamatan Bringin, kabupaten Ngawi provinsi Jawa Timur yang disana terdapat Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) Surya Jaya. Adapun hasil pengembangan model multikeaksaraan sadar hukun ini adalah (1) naskah model penyelenggaraan pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal, (2)naskah bahan ajar pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. Hasil analisis penyelenggaraan ujicoba pembelajaran multikeaksaraan yaitu sebagai berikut [a] naskah model, nilai rata rata kemenarikan adalah 15,2, nilai rata rata kesesuaian 16,4, nilai rata rata kemudahan 14,3. [b] Hasil analisis ujicoba bahan ajar menunjukkan nilai rata rata ke-menarikan adalah 13,2, nilai rata rata kesesuaian 14,3, nilai rata rata kemudahan 10,42 dikategorikan mudah. [c] Hasil analisis ujicoba naskah panduan pembelajaran menunjukkan nilai rata rata kemenari-kan adalah 12,7, Pembelajaran multikeaksaraan merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam membaca, menulis, berhitung dan mengembangkan keterampilannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Pengembangan model pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum bertujuan (1)menemukan bentuk model pembelajaran sadar hukum yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. (2) mengembangkan perangkat pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah, (3) mengembangkan bahan ajar pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengembangan model ini adalah wilayah pinggiran hutan di kecamatan Bringin, kabupaten Ngawi provinsi Jawa Timur yang disana terdapat Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) Surya Jaya. Adapun hasil pengembangan model multikeaksaraan sadar hukun ini adalah (1) naskah model penyelenggaraan pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal, (2)naskah bahan ajar pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. Hasil analisis penyelenggaraan ujicoba pembelajaran multikeaksaraan yaitu sebagai berikut [a] naskah model, nilai rata rata kemenarikan adalah 15,2, nilai rata rata kesesuaian 16,4, nilai rata rata kemudahan 14,3. [b] Hasil analisis ujicoba bahan ajar menunjukkan nilai rata rata ke-menarikan adalah 13,2, nilai rata rata kesesuaian 14,3, nilai rata rata kemudahan 10,42 dikategorikan mudah. [c] Hasil analisis ujicoba naskah panduan pembelajaran menunjukkan nilai rata rata kemenari-kan adalah 12,7, Pembelajaran multikeaksaraan merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam membaca, menulis, berhitung dan mengembangkan keterampilannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Pengembangan model pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum bertujuan (1)menemukan bentuk model pembelajaran sadar hukum yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. (2) mengembangkan perangkat pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah, (3) mengembangkan bahan ajar pembelajaran multikeaksaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengembangan model ini adalah wilayah pinggiran hutan di kecamatan Bringin, kabupaten Ngawi provinsi Jawa Timur yang disana terdapat Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) Surya Jaya. Adapun hasil pengembangan model multikeaksaraan sadar hukun ini adalah (1) naskah model penyelenggaraan pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal, (2)naskah bahan ajar pembelajaran multikekasaraan sadar hukum yang sesuai kebutuhan daerah dan sumber daya lokal. Hasil analisis penyelenggaraan ujicoba pembelajaran multikeaksaraan yaitu sebagai berikut [a] naskah model, nilai rata rata kemenarikan adalah 15,2, nilai rata rata kesesuaian 16,4, nilai rata rata kemudahan 14,3. [b] Hasil analisis ujicoba bahan ajar menunjukkan nilai rata rata ke-menarikan adalah 13,2, nilai rata rata kesesuaian 14,3, nilai rata rata kemudahan 10,42 dikategorikan mudah. [c] Hasil analisis ujicoba naskah panduan pembelajaran menunjukkan nilai rata rata kemenari-kan adalah 12,7, nilai rata rata kesesuaian 17,4, nilai rata rata kemu-dahan 15,3 dikategorikan mudah. Berdasar hasil tes akhir diperoleh bahwa 3 orang (30%) memperoleh hasil sangat baik, 5 orang (50%) memperoleh hasil baik, 2 orang (20%) memperoleh hasil cukup baik.
Aplikasi Pembelajaran Biologi Berbasis Android Pada Siswa Kejar Paket C Udik Pudjianto
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/justindo.v2i1.1041

Abstract

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA. Pada pembelajaran IPA tidak hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi memahami suatu proses penemuan serta pencaian kompetensi yang diinginkan. Saat ini masih banyak siswa kejar Paket C yang kurang memahami materi klasifikasi makhluk hidup dan belum bisa menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan adanya bahan belajar yang dapat membantu siswa kejar Paket C dalam menguasai materi di pelajaran tersebut. Salah satu jenis media belajar yang akan dibuat adalah aplikasi pembelajaran berbasis Android. Penelitian yang mengembangkan aplikasi bahan belajar ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dan melakukan wawancara dengan salah satu pamong belajar BPPAUD dan DIKMAS Jawa Timur. Pada penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan aplikasi pembelajaran biologi bagi siswa kejar Paket C yang bertujuan memberikan informasi tentang mata pelajaran biologi dengan materi klasifikasi makhluk hidup beserta soal latihan agar siswa mengetahui kemampuannya dalam penguasaan materi.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN EDMODO Udik Pudjianto; Nia Saurina; Lestari Retnawati; Firman Hadi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.605 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i2.2645

Abstract

Artikel ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang juga merupakan hasil dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran secara online dengan Edmodo menggunakan model pembelajaran Direct Instruction bagi guru di Sekolah Dasar Negeri Kemayoran 1 Kota Bangkalan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran Direct Instruction dilihat pada hasil pretest, nilai minimal didapatkan nilai 42,50, nilai maksimal 78,60 dan nilai rata-rata pada 59,43. Nilai ini mengalami kenaikan yang ditunjukkan pada hasil post test dengan nilai minimal didapatkan nilai 80,00, nilai maksimal 95,00 dan nilai rata-rata pada 85,20. Selain itu dari hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran dengan persentase rata-rata sebesar 81,28%. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan materi para peserta pelatihan adalah pada sangat baik dan berada pada Kategori “Tinggi”.
Pembuatan Media Pembelajaran untuk Anak Menggunakan Assemblr Studio Pribadi Ikhsan, Teguh; Anang Kukuh Adisusilo; Nonot Wisnu Karyanto; Lestari Retnawati; Udik Pudjianto
PENITI BANGSA (Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Masyarakat) Vol 2 No 2 (2024): PENITI BANGSA
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/PENITI-BANGSA.v2i22024.414

Abstract

Learning media is an essential component that supports the success of the learning process, as it influences learning activities and collaborates to achieve educational goals. The elementary school teachers at SD Raudlatul Jannah possess a strong potential in mastering information technology, particularly in creating learning media to enhance classroom activities. This community service activity employs the Multimedia Development Lifecycle (MDLC) method, which integrates various media such as images, animations, audio, and video, focusing on multimedia applications. The PkM team conducted six tests to develop learning media using Assemblr Studio based on Augmented Reality. These tests examined how participants could create educational media by following steps like starting a new project, adding objects, incorporating interactions, building scenes, adding text, and publishing the application
Pelatihan Pembuatan Branding IGPAUDMNU Melalui Optimalisasi Instagram pratama, firman hadi sukma; Nia Saurina; Lestari Retnawati; Nonot Wisnu Karyanto; Noven Indra Prasetya; Udik Pudjianto
PENITI BANGSA (Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Masyarakat) Vol 2 No 1 (2024): PENITI BANGSA
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/PENITI-BANGSA.v2i12024.136

Abstract

Branding is the definition and development of identity for a brand includingcharacter, content, and relationship with consumers in any type ofcommunication or interaction. Institutional branding is the identity of aninstitution that can create a perception in the minds of readers, namelyregarding the values ​​and qualities held by the owner of the name. Branding ofan institution is also a way to shape self-image, personal character, areas ofexpertise and interest as well as special things for the community with the aimof forming positive perceptions. In the personal branding process, self-imagecan be formed when uploading photos and videos on Instagram.IGPAUDMNU is an association of Early Childhood Education Teachers underthe auspices of the Muslimat Nadhalatul Ulama whose members are teachersthroughout East Java Province. The aim of this community service activity isInstagram training to improve Institutional Branding for IGPAUDMNU EastJava Province using Instagram.The implementation method in community service uses qualitative methodswhich include delivering material, collecting data by interviews. Thedescription of the material starts from motivation about technology to lateroperation and optimization of the application. Data collection was carried outby interviews and taking documentation through pictures of each social mediaowned by Wijaya Kusuma University Surabaya with the ukwsmediacenter igaccount.Community service activities can provide benefits for teachers in terms ofinformation services, communication and documentation facilities for everyactivity carried out by young children as students of the participants which canbe seen by the entire community. Teachers can understand how to use socialmedia as a means of communication, information and documentation.Keywords: institutional branding, Instagram, IGPAUDMNU