Iwin Sumarman
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Perbaikan Gejala dan Tanda Klinis serta Kualitas Hidup Pasien Rinitis Alergi Kadarullah, Oke; Lasminingrum, Lina; Sumarman, Iwin
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2017): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Rinitis alergi (RA) merupakan penyakit inflamasi di mukosa hidung yang diperantarai IgE setelah paparan alergen. Polusi dapat memperberat inflamasi alergi. Terapi RA ditujukan untuk memperbaiki gejala, mencegah perburukan, dan meningkatkan kualitas hidup. Ekstrak kulit manggis merupakan herbal yang lazim digunakan sebagai terapi adjuvan/tambahan dengan efek antiinflamasi dan antioksidan. Kapasitas antioksidannya lebih tinggi dibandingkan buah lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai perbaikan gejala klinis, tanda klinis, serta kualitas hidup pada RA menetap sedang berat.Metode: Penelitian ini merupakan quasi experimental randomized trial open label pre and post test design.Penelitian berlangsung di poliklinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung bulan September −November 2013. Kelompok kontrol mendapat terapi standar berupa tablet loratadin dan kortikosteroid intranasal, sedangkan kelompok perlakuan diberi tambahan kapsul ekstrak kulit manggis selama 14 hari. Diagnosis berdasarkan anamnesis , pemeriksaan fisik dan tes kulit tusuk. Lalu dinilai skor gejala hidung semikuantitatif Weeke, Davis dan Okuda (TNSS), skor nasoendoskopi adaptasi Lund Kennedy, serta skor gangguan kualitas hidup RQLQ dari Juniper. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.Hasil: Dari 34 subjek terbagi dalam dua kelompok, perbaikan skor TNSS, skor nasoendoskopi, dan skor RQLQ didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05) pada tiap kelompok pascaterapi. Namun perbandinganseluruh variabel pemeriksaan pasca terapi antara kedua kelompok tidak siginifikan (p>0,05).Simpulan: Pemberian kapsul ekstrak kulit manggis sebagai terapi adjuvan tidak efektif pada pasien RA menetap derajat sedang berat dalam meningkatkan efektivitas terapi standar.Kata kunci: ekstrak kulit manggis, klinis, terapi adjuvan, rinitis alergi.
HUBUNGAN KADAR IL-8 SEKRET MUKOSA HIDUNG PADA RINOSINUSITIS KRONIK TANPA POLIP-NONALERGI DENGAN FUNGSI PENGHIDU SETELAH PEMBERIAN ANTIBIOTIK MAKROLID Candra, Edo Wira; Sumarman, Iwin; Ratunanda, Sinta Sari; Madiadipoera, Teti
Majalah Kedokteran Bandung Vol 46, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.558 KB)

Abstract

Rinosinusitis kronik (RSK) merupakan inflamasi kronik dengan etiologi multifaktorial. Interleukin-8 (IL-8) adalah sitokin proinflamasi yang dominan pada RSK tanpa polip-nonalergi. Penurunan fungsi penghidu merupakan suatu gejala yang sering dikeluhkan. Klaritromisin merupakan antibiotik makrolid yang efektif karena memiliki efek antibakteri dan antiinflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbaikan gejala klinis, fungsi penghidu dan kadar IL-8 sekret mukosa hidung, serta mencari korelasi IL-8 dengan fungsi penghidu pada RSK tanpa polip-nonalergi.Penelitian ini merupakan randomized clinical trial open labeled pre and posttest design. Data dianalisis memakai Uji Wilcoxon, Mann Whitney, dan korelasi Rank Spearman. Penelitian berlangsung di poliklinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin pada 26 subjek yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan klaritromisin dan kelompok kedua diberikan amoksisilin-klavulanat. Diagnosis berdasarkan penilaian skor gejala dengan visual analogue scale (VAS), nasoendoskopi, fungsi penghidu dengan sniffin sticks test, dan dilakukan pengukuran kadar IL-8 sekret mukosa hidung dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Didapatkan perbaikan VAS, nasoendoskopi, fungsi penghidu, dan kadar IL-8 yang signifikan (p=0,001) pada kedua kelompok pascaterapi, dan penurunan skor VAS total yang signifikan pada kelompok klaritromisin (p=0,036). Terdapat korelasi signifikan penurunan kadar IL-8 dengan peningkatan fungsi penghidu (p=0,05) dan dengan gejala hidung tersumbat (p=0,022) hanya pada kelompok klaritromisin. Simpulan, pemberian klaritromisin efektif menurunkan gejala klinis terutama hidung tersumbat, meningkatkan fungsi penghidu, dan menurunkan kadar IL-8 sekret mukosa hidung pada RSK tanpa polip nonalergi. [MKB. 2014;46(1):6?14]Kata kunci: Interleukin-8, klaritromisin, rinosinusitis kronik tanpa polip nonalergi, sniffin sticks testCorrelation between IL-8 level of Nasal Secretion in Non Allergic-Chronic Rhinosunusitis without Nasal Polyp and Olfactory Function After Macrolide Treatment Chronic rhinosinusitis (CRS) is a chronic inflammatory disease caused by multifactorial etiology. Interleukin-8 (IL-8) plays an important role as a major proinflammatory cytokine in non-allergic chronic rhinosinusitis without polyp. The common symptom is olfactory function disturbance. Claritrhomycin as a macrolide antibiotics is effective for CRS because of their antibacterial and antiinflamatory activities. The purpose of this study was to observe improvement of clinical symptom depending on the visual analogue scale (VAS) score, olfactory function, IL-8 level of nasal secretion, and correlation between IL-8 with olfactory function in non-allergic CRS without nasal polyp. This was a randomized controlled trial open labeled pre- and post-test design. Data analysis used Wilcoxon, Mann Whitney, and rank Spearman correlation test. This study was conducted at the Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery Division of Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung. There were 26 subjects divided in two groups, the first group was given clarithromycin and the second group was given amoxicillin-clavulanate. The two groups underwent visual analogue scale (VAS) assessment, nasoendoscopy, sniffing sticks test and nasal secretion of IL-8 by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). The two groups had a significant improvement VAS score after therapy (p=0.001) and clarithromycin group showed a statistically significant (p=0.036) effect on decreasing the total VAS score compared to the amoxcicillin-clavulanate group. There was significant correlations between decreasing IL-8 level, increasing olfactory function (p=0.05), and nasal obstruction symptom in VAS (p=0.022) was showed only in clarithromycin group. In conclusion, clarithromycin is effective in reducing clinical symptoms, especially in nasal obstruction, increasing olfactory function and decreasing IL-8 of nasal mucous secretion in non-allergic chronic rhinosinusitis without polyp. [MKB. 2014;46(1):6?14]Key words: Clarithromycin, interleukin-8, non allergic-chronic rhinosinusitis without polyp, sniffin sticks test DOI: 10.15395/mkb.v46n1.221
Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Perbaikan Gejala dan Tanda Klinis serta Kualitas Hidup Pasien Rinitis Alergi Kadarullah, Oke; Lasminingrum, Lina; Sumarman, Iwin
MAGNA MEDICA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2017): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.702 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.4.2017.43-50

Abstract

The Effectiveness of Mangosteen Peel Extract as Adjuvant Therapy for Improvement of Clinical Symptoms and Signs and Quality of Life of Allergic Rhinitis PatientsLatar belakang: Rinitis alergi (RA) merupakan penyakit inflamasi di mukosa hidung yang diperantarai IgE setelah paparan alergen. Polusi dapat memperberat inflamasi alergi. Terapi RA ditujukan untuk memperbaiki gejala, mencegah perburukan, dan meningkatkan kualitas hidup. Ekstrak kulit manggis merupakan herbal yang lazim digunakan sebagai terapi adjuvan/tambahan dengan efek antiinflamasi dan antioksidan. Kapasitas antioksidannya lebih tinggi dibandingkan buah lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai perbaikan gejala klinis, tanda klinis, serta kualitas hidup pada RA menetap sedang berat. Metode: Penelitian ini merupakan quasi experimental randomized trial open label pre and post test design. Penelitian berlangsung di poliklinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung bulan September −November 2013. Kelompok kontrol mendapat terapi standar berupa tablet loratadin dan kortikosteroid intranasal, sedangkan kelompok perlakuan diberi tambahan kapsul ekstrak kulit manggis selama 14 hari. Diagnosis berdasarkan anamnesis , pemeriksaan fisik dan tes kulit tusuk. Lalu dinilai skor gejala hidung semikuantitatif Weeke, Davis dan Okuda (TNSS), skor nasoendoskopi adaptasi Lund Kennedy, serta skor gangguan kualitas hidup RQLQ dari Juniper. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.Hasil: Dari 34 subjek terbagi dalam dua kelompok, perbaikan skor TNSS, skor nasoendoskopi, dan skor RQLQ didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05) pada tiap kelompok pascaterapi. Namun perbandingan seluruh variabel pemeriksaan pasca terapi antara kedua kelompok tidak siginifikan (p>0,05).Simpulan: Pemberian kapsul ekstrak kulit manggis sebagai terapi adjuvan tidak efektif pada pasien RA menetap derajat sedang berat dalam meningkatkan efektivitas terapi standar. Background: Allergic rhinitis (RA) is an inflammatory disease in the IgE-mediated nasal mucosa after allergen exposure. Pollution can aggravate allergic inflammation. RA therapy is aimed at improving symptoms, preventing deterioration, and improving quality of life. Mangosteen skin extract is an herb commonly used as adjuvant / additional therapy with anti-inflammatory and antioxidant effects. Antioxidant capacity is higher than other fruit. The purpose of this study was to assess the improvement of clinical symptoms, clinical signs, and quality of life in moderate to severe RA.Methods:This research is a quasi experimental randomized trial of open label pre and post test design. The research took place in the polyclinic of Ear Nose Throat Surgery Head Surgery of Neck Hospital. Hasan Sadikin Bandung in September-November 2013. The control group received standard therapy in the form of loratadine tablet and intranasal corticosteroid, while the treatment group was given additional mangosteen leaf extract capsule for 14 days. Diagnosis based on anamnesis, physical examination and puncture skin test. Then assessed the semiticivity of Weeke, Davis and Okuda (TNSS) nose score, Lund Kennedy's adaptation nasoendoskopi score, and Juniper's RQLQ quality-disruption score. Data were analyzed using the Wilcoxon and Mann Whitney tests.Results: The 34 subjects divided into two groups, improvement of TNSS score, nasoendoskopi score, and RQLQ score showed significant results (p <0.05) in each post-therapy group. However, the comparison of all post-therapy examination variables between the two groups was not significant (p> 0.05).Conclusion: The administration of mangosteen skin extract capsules as adjuvant therapy is not effective in patients with moderate to severe RA in improving the effectiveness of standard therapy.