Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kimia dan Rekayasa

The Effect of Nutrient And CO2 Change to Spirullina sp. Growth Cultivation: Pengaruh Perubahan Nutrien dan Gas CO2 terhadap Kultivasi Pertumbuhan Mikroalga Spirullina sp. Widia Arrifa Asna; Sumardiyono
Jurnal Kimia dan Rekayasa Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Kimia dan Rekayasa Edisi Juli 2020
Publisher : Program Studi S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.812 KB) | DOI: 10.31001/jkireka.v1i1.8

Abstract

Spirulina sp. is a microalgae recently being developed because of its functions and benefits. This study aimed to determine the optimum growth of Spirulina cultivation using nutrient variables, which were cultured in three different containers, namely open pond batch, closed pond batch and open pond continue. Spirulina sp. was cultivated using NPK fertilizer and urea with freshwater media and light obtained from TL lamps 20 watts. The growth was observed every 24 hours for the analysis process using count booths to determine the number of Spirulina cells. Growth density rate of  Spirulina cells in the open pond container batch was 500 cells / ml, in the closed pond batch was 400 cells / ml and in the open pond continue was 290 cells / ml with the number of starter cells of 110 cells / ml. Abstrak Spirulina sp. merupakan jenis mikroalga yang sedang banyak dikembangkan akhir-akhir ini karena memiliki banyak fungsi dan manfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan optimum pada kultivasi Spirulina sp dengan menggunakan variabel nutrien yang dikultur dengan 3 wadah yang berbeda yakni open pond batch, closed pond batch dan open pond continue. Spirulina sp. dikultivasi menggunakan pupuk NPK dan urea menggunakan media air tawar serta cahaya didapatkan dari lampu TL 20 watt kemudian pertumbuhan diamati setiap 24 jam untuk proses analisa digunakan bilik hitung untuk mengetahui jumlah sel spirulina. Angka pertumbuhan kepadatan sel mikroalga Spirulina sp. pada wadah open pond batch 500 sel/ml, pada closed pond batch 400 sel/ml dan pada open pond continue 290 sel/ml dengan jumlah sel stater 110 sel/ml
Microalgae Chlamydomonas reinhardtii Cultivication as A Single Cell Protein in Raceway Open Pond Bioreactor: Kultivasi Mikroalga sebagai Produsen Protein Sel Tunggal dalam Bioreaktor Kolam Lintasan Terbuka (RACEWAY OPEN POND BIOREACTOR) Sumardiyono
Jurnal Kimia dan Rekayasa Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Kimia dan Rekayasa Edisi Januari 2021
Publisher : Program Studi S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jkireka.v1i2.16

Abstract

Research on the cultivation of Chlamydomonas reinhardtii in an open pond bioreactor has been carried out using seawater media. Cultivation using media with a depth of 10, 12 and 14 cm to the bottom of the pond, at a temperature of 30, 40 and 50 ° C. The light source is produced by a tube electric lamp (TL) with a power of 8, 15, 23 Watt. Microalgae growth was observed every 8 hours by measuring the density of the cells using a spectrophotometer. The results showed that the depth of cultivation media, temperature, and light intensity affected the growth rate of C. reinhardtii microalgae. The highest number of C. reinhardtii microalgae cells was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a cell number of 1.65 x 108. The fastest growth rate of C. reinhardtii microalgae was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 40 ° C, and a light intensity of 23 watts with a k value of 2.71 x 10-2 cells / hour. The highest protein content was obtained at a culture media depth of 10 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a protein content of 4.444 mg / 100 ml sample. AbstrakTelah dilakukan penelitian kultivasi Chlamydomonas.reinhardtii dalam bioreaktor kolam terbuka (openpond bioreactor) dengan media air laut. Kultivasi dilakukan dalam media dengan kedalaman 10 ,12 dan 14 cm terhadap dasar kolam, pada suhu 30, 40 dan 50°C. Sumber cahaya dihasilkan oleh lampu listrik tabung (TL) dengan daya 8, 15, 23 Watt. Pertumbuhan mikroalga diamati setiap 8 jam dengan mengukur densitas selnya menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian didapatkan kedalaman media kultivasi, temperatur, dan intensitas cahaya berpengaruh terhadap laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii. Jumlah sel mikroalga C. reinhardtii terbanyak didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan jumlah sel sebanyak 1,65 x 108. Laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii tercepat didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 40 °C, dan intensitas cahaya 23 watt dengan nilai k sebesar 2,71 x 10-2 sel/jam. Kadar protein tertinggi didapatkan pada kedalaman media kultur 10 cm, temperatur 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan kadar protein sebesar 4,444 mg/100 ml sampel.
Parameter Analysis of Nitrite, Nitrate, Ammonia, Phosphate in Agricultural Wastewater., Genuk Harjo, Wuryantoro, Wonogiri : Analisis Parameter Nitrit, Nitrat, Amoia, Fosfat Pada Air Limbah Pertanian Dusun Bendungan, Genuk Harjo, Wuryantoro, Wonogiri Syahriyati Mutiah; Sumardiyono; Peni Pujiastuti
Jurnal Kimia dan Rekayasa Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Kimia dan Rekayasa Edisi Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jkireka.v3i1.43

Abstract

The water quality of the Wuryantoro watershed decreased due to the entry of environmental pollutant burden in the form of land use and various human activities such as settlements, agriculture and industry. The land use of the Wuryantoro watershed was dominated by agricultural land. This study aimed to analyze the quality of agricultural wastewater based on the parameters of Nitrate, Nitrite, Ammonia, Phosphate and calculate the agricultural pollution load originating from the residence time of fertilization. Grabs sampling was carried out at 3 points of agricultural land outlets representing the entire population before entering the Wuryantoro river. The research was conducted in April - June 2015 by analyzing parameters of Nitrate, Nitrite, Ammonia and Phosphate used referring to SNI and APHA using a UV-Vis Spectrophotometer. The end point showed that the level and load of NO3 and NH3 parameters were still below the quality standard according to PP 82 of 2001 concerning Water Quality Management and Water Pollution Control, while the NO¬2 parameter for 2 days and 6 days of fertilization time exceeded the quality standard. The PO4 parameter was above the required threshold based on the Class II criteria according to PP 82 of 2001. AbstrakKualitas perairan DAS Wuryantoro semakin menurun akibat masuknya sumber beban pencemar lingkungan berupa pemanfaatan lahan dan berbagai aktivitas manusia seperti permukiman, pertanian dan industri. Penggunaan lahan DAS Wuryantoro didominasi oleh lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air limbah pertanian berdasarkan parameter Nitrat, Nitrit, Amonia, Fosfat dan menghitung beban pencemaran pertanian yang berasal dari waktu tinggal pemupukan. Teknik sampling secara grabs sampling dilakukan pada 3 titik outlet lahan pertanian yang mewakili dari keseluruhan populasi sebelum masuk ke sungai Wuryantoro. Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni tahun 2015 metode analisis parameter Nitrat, Nitrit, Amonia dan Fosfat yang digunakan mengacu pada SNI dan APHA dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar dan beban pencemaran parameter NO3 dan NH3 masih berada di bawah baku mutu menurut PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sedangkan parameter NO­2 untuk waktu tinggal pemupukan 2 hari dan 6 hari melebihi baku mutu. Pada parameter PO4 sudah di atas ambang batas yang dipersyaratkan berdasarkan kriteria Kelas II menurut PP 82 tahun 2001.