Sri Sundari
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : JIK (Jurnal Ilmu Kebidanan)

EFEKTIVITAS PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI Esti Nugraheny; Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita dalam proses persalinan. Namun berdasarkan data diketahui bahwa sekitar 13,9% wanita tidak dapat mengelola proses nyeri tersebut dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan jumlah persalinan dengan operasi sectio secaria atas permintaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dengan menggunakan aromaterapi inhalasi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan disain pre post experiment design with control group dengan pendekatan prospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin pada bulan Juni-Oktober 2018 di empat tempat Bidan Praktik Mandiri di wilayah Bantul dengan menggunakan teknik acidental sampling dengan sampel berjumlah 62 responden.Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengobservasi nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dengan menggunakan skala 1-10 yang diadaptasi dari buku Potter Perry (2010). Proses analisis data menggunakan deskriptif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa terjadi pengurangan intensitas nyeri persalinan pada kedua kelompok yang diberikan aromaterapi, namun penurunan tingkat nyeri lebih banyak terjadi pada kelompok dengan menggunakan aromaterapi kenanga dibandingkan kelompok dengan menggunakan aromaterapi lavender yaitu dengan penurunan tingkat nyeri 1,3 poin pada kelompok kenanga sedangkan pada kelompok lavender penurunan 0,5 poin. Disimpulkan bahwa, aromaterapi kenanga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif secara non farmakologis.
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL USIA DINI DENGAN PENDEKATAN ASUHAN DINI KESEHATAN REPRODUKSI Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak 2.737 kasus seksual anak usia dini terjadi pada tahun 2017 adalah sodomi sebanyak 771 kasus. Memberikan pemahaman bagi orangtua terkait pendidikan seks anak usia dini melalui program yaitu Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi agar terhindar dari kejahatan seksual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual anak usia dini dengan pendekatan Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua siswa siswi yang memiliki anak usia 5-6 tahun sebanyak 30 responden.Teknik sampling adalah total sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil uji validitas kuesioner dari 30 pertanyaan, sebanyak 4 pertanyaan yang tidak valid dan 26 pertanyaan dinyatakan valid dengan r hitung (0,413).> r tabel dan reliabel (nilai r hitung 0,742 ).Analisis data menggunakan univariat sebagian besar tingkat pengetahuan orangtua baik tentang pendidikan seksual anak usia dini berdasarkan usia responden >25 tahun sebanyak 27 responden (90%), berdasarkan jenis kelamin, perempuan sebanyak 25 responden (83,3%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan S1 sebanyak 18 responden (60%), dan pekerjaan orangtua Ibu Rumah Tangga sebanyak 11 responden (36,7%), dan tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seksual secara keseluruhan baik.Berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan sebagian besar orangtua memiliki pengetahuan baik. orangtua sedini mungkin memberikan pendidikan seksual dan pihak sekolah lebih mengembangkan program Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA Hatniah; Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2019): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tetanus merupakan penyebab utama kematian bayi di berbagai negara. Tetanus neonatorum sebenarnya dapat dengan mudahdihindari dengan perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang cara merawat tali pusat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang perawatantali pusat diPuskesmas Srandakan Bantul Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan januari-Juli 2017.Populasi yang digunakan adalah ibu hamil trimester III berjumlah 30 orang.Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 orang. Pengumpulan data menggunakan data primer.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan hasil uji validitas dari 30 pertanyaansebanyak 5 pertanyaan yang tidak valid dan 25 butir pertanyaan yang valid dengan r hitung (0,452 ) dan reliabel (nilai r hitung 0,789). Analisis menggunakan data univariat. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu hamil trimester III mayoritas pekerjaan sebagaiibu rumah tangga sebanyak 19 responden (63,4%), mayoritas pendidikan SMA sebanyak 16 responden (53,4%), mayoritas umur 20-30 tahun sebanyak 12 responden (40%).Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan tali pusat mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 19 responden (63,3%). Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang perawatan tali pusat di Puskesmas SrandakanBantul Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pemahaman cara merawat tali pusat yang baik benar pada Ibu Hamil guna menghindari Tetanus Neonaturum.
POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 5-6 TAHUN DI TK PERTIWI NANGSRI KLATEN JAWA TENGAH dian astriani; Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 6 No. 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pola asuh memiliki dampak yang signifikan bagi kesesuaian tahab perkembangan anak prasekolah. Banyak dijumpai anak dengan tingkat kemandirian yang kurang atau rendahnya partisipasi dengan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini menganalisis karakteristik orang tua dan anak, serta pola asuh orang tua. Metode: penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif, populasi penelitian adalah orangtua anak TK pertiwi usia 5-6 tahun. Sampel yang di gunakan berjumlah 27 orang. Teknik sampling dengan accidental sampling, pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Sebagian besar Responden berusia 20-35 tahun sebanyak 16 orang (59,2%), Berpendidikan SMK sebanyak 14 orang (51,9%), Ibu Rumah Tangga sebanyak 17 orang (63%), anak usia 6 tahun sebanyak 15 orang (55,6%), jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 15 orang (55,6%), pola asuh orangtua di TK Pertiwi Nangsri pola asuh demokratis 24 orang (88,8%). Kesimpulan: Pola asuh yang digunakan orangtua di TK Pertiwi Nangsri Klaten Jawa Tengah mayoritas menerapkan pola asuh demokratis atau pola asuh yang baik artinya orangtua dan anak memiliki kesetaraan atau persamaan hak dan kewajiban.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BALITA STUNTING DI DESA CANDEN, JETIS II YOGYAKARTA Sri Sundari; Lusi Hardiyani Yunita
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 7 No. 1 (2020): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v7i1.115

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan status gizi yang kronik berdasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) dan hasil nya dibawah standar normal. Angka kejadian stunting balita di Desa Canden sebanyak 116 balita. Faktor yang mempengaruhi karakteristik ibu, karakteristik balita dan hubungan karakteristik ibu dan balita dengan kejadian stunting. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian balita stunting di Desa Canden, Jetis II, Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Retropektif, populasi ibu yang mempunyai balita stunting di Desa Canden, Jetis II, Bantul, berjumlah 28 orang. Sampel penelitian Total Sampling . pengumpulan data sekunder. analisis univariat dan bivariat , Hasil penelitian karakteristik ibu berdasarkan umur mayoritas >25 tahun sebanyak 18 (64,3%), pendidikan SMP sebanyak 10 (35,7%), pekerjaan Petani sebanyak 11 (39,3%), paritas 2-4 sebanyak 18 (64,3%), penghasilan <UMR sebanyak 18 (64,3%), tidak mempunyai JKN sebanyak 17 (60,7%), Kehamilan tinggi badan normal sebanyak 28 (100,0%), mengkonsumsi suplemen teratur 21 (75,0%), IMD sebanyak 23 (82,1%), ASI Eklusif sebanyak 24 (85,7%), dengan MP-ASI sebanyak 28 (100,0%), tidak ada riwayat penyakit/Risiko tinggi sebanyak 26 (92,9%). karakteristik balita umur 37-60 Bulan sebanyak 18 (64,3%), panjang badan lahir <48 cm sebanyak 16 (57,1%), jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 14 (50,0%), berat badan lahir normal sebanyak 26 (92,9%), makan jenis karbohidrat sebanyak 26 (92,9%), sanitasi lingkungan dengan lingkungan bersih sebanyak 22 (78,6%). Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eklusif dengan kejadian Stunting pada balita, dengan nilai signifikan P-Value 1,000. Orang tua memperhatikan asupan gizi balita untuk mendeteksi lebih dini kejadian stunting. Kata kunci: Kejadian, Balita, Stunting,
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 60-72 BULAN Egga Koni Slamet Riyadi; Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 6 No. 2 (2020): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Stimulasi perkembangan adalah upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Kurangnya pemahaman mengenai stimulasi dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu orang tua perlu memahami tumbuh kembang dan stimulasi untuk memajukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan anak pra sekolah. Metode: Desain Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 60-72 bulan di TK Pertiwi Nangsri Klaten Jawa Tengah. Sampel penelitian berjumlah 34 orang teknik sampling dengan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil analisis penelitian ini pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan sebagian besar kurang baik yaitu 19 (55,9%) . Hasil uji statistik diperoleh adanya hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan karakteristik orang tua yaitu usia dengan p value (0,017), pekerjaan dengan p value (0,049), dan pendidikan dengan p value (0,017). Kesimpulan : Berdasarkan hasil dapat dismipulkan adanya pengaruh yang signifikan pada karakteristik usia, pekerjaan, pendidikan, dengan tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan anak pra sekolah usia 60-72 bulan.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Bayi Stunting Rada Silviana; Sri Sundari; Esti Nugraheny
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v8i1.155

Abstract

Latar Belakang: Bayi merupakan aset yang menguntungkan bagi perubahan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan suatu negara. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi usia 0-11 bulan akibat dari kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia Tenggara sebesar 36,4%. Puskesmas Bambanglipuro merupakan peringkat pertama dengan kejadian stunting tertinggi sebesar 16,5%. Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor risiko kejadian stunting, anak yang termasuk dalam kategori stunting cenderung terjadi pada ibu yang mempunyai pengetahuan kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul. Populasi berjumlah 286 baduta. Sampel yang digunakan adalah 30 orang ibu bayi. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan penentuan dan pertimbangan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah univariat. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro dalam kategori baik sebanyak 11 responden (36,7%), kategori cukup sebanyak 11 responden (36,7%), dan kategori kurang sebanyak 8 responden (26,7%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang bayi stunting di Desa Sidomulyo Bambanglipuro Bantul Tahun 2021 diketahui baik sebanyak 11 responden.  
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Zela Ningsih; Sri Sundari; Tita Restu Yuliasri
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v8i1.156

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian perinatala (Perinatal Mortality Rate) di negara berkembang (50/1000) adalah lima kali lebih tinggi daripada negara maju (10/10000). Kejadian asfiksia di Indonesia mencapai 27,0%. Kejadian asfiksia di RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Januari - Desember 2020 sebanyak 300 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta Tahun 2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, pendekatan retrospektif, populasi penelitian 300 responden dan sampel 171 responden., pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling, instrumen penelitian yang digunakan checklist dan dianalisis menggunakan chi square SPSS for windows versi 19.0. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan karakteristik kejadian asfiksia berdasarkan dari usia ibu > 25 tahun 135 (78,9%), pendidikan SMA 105 (61,4%), pekerjaan IRT  109 (63,7%), Paritas 2-4 114   (66,7%), umur kehamilan cukup bulan 154 (90,1%), berat badan lahir normal 151 (88,3%), tidak ada riwayat penyakit 134 (78,4%), riwayat persalinan dengan tindakan 94 (55,0%). tidak mengalami KPD 139 (18,7%), warna air ketuban jernih 118 (69,0%). Kejadian asfiksia sedang 80 (46,8%). Riwayat penyakit  p-value sebesar 0,281 > 0,05, riwayat persalinan p-value  0,045 > 0,05, variabel air ketuban p-value sebesar 0,022 > 0,05, ketuban pecah dini p-value sebesar 0,881 > 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan senopati Bantul berdasarkan Riwayat persalinan dan air ketuban.