Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Astronomi Rasi Bintang untuk Anak Usia Dini Muhammad Qorib; Zailani Zailani; Radiman Radiman; Amrizal Amrizal; Abu Yazid Raisal
Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan Vol 7, No 2 (2021): Al-Marshad
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jam.v7i2.8057

Abstract

Astronomy is important to be introduced and taught to children because many things related to it are closely related to the actual lives of children. To introduce astronomy to children, the thing that is most considered as an obstacle is the availability of astronomical tools and the practical use of children learning astronomy. The method used in this research is Research and Development (research and development). Based on the assessments of the two validators for the media, the average value obtained is 76.88%. In terms of media, this constellation board is categorized as quite feasible to be developed. Based on the assessments of the two validators for the material, the average value obtained is 80.36%. From a media perspective, this constellation board is in the category worthy of being developed. The average validation from media experts and material experts was obtained at 78.62% with a fairly decent category.
Studi pengaruh volume ruang bakar pada kinerja sepeda motor empat langkah sebagai aktivitas dalam project-based learning termodinamika di sekolah menengah kejuruan Budi Utama; Yudhiakto Pramudya; Abu Yazid Raisal
Berkala Fisika Indonesia : Jurnal Ilmiah Fisika, Pembelajaran dan Aplikasinya Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/bfi-jifpa.v13i2.23173

Abstract

Termodinamika jarang diajarkan dengan kegiatan praktik. Penelitian dilakukan untuk menginvestigasi kinerja mesin kendaraan bermotor berkaitan dengan efisiensi penggunaan bahan bakar. Kinerja mesin dapat diajarkan dengan pendekatan Project Based Learning. Modifikasi volume ruang bakar pada kepala silinder dilakukan untuk mengubah kinerja mesin. Tekanan dan daya yang dimiliki oleh sebuah mesin kendaraan merupakan komponen utama pada kinerja mesin. Hasil analisis data pada modifikasi ruang bakar diperoleh diameter sebelum dimodifikasi 50 mm menjadi 54 mm, TMA dari 49,5 mm menjadi 54 mm, TMB dari 5,5 mm menjadi 3,5 mm, rasio kompresi dari 9 : 1 menjadi 15 : 1. Hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar dari 86,5 ml menjadi 89,5 ml pada putaran 6000 rpm, dari 62,33 ml menjadi 64,166 ml pada 4000 rpm, dari 48,166 ml menjadi 50 ml pada 2000. Modifikasi ini mengakibatkan kenaikan pada energi panas yang masuk ke sistem yaitu 0,1 kJ, efisiensi termal naik 0,1%, kerja bersih naik 0,4 kJ, dan tekanan efektif rata-rata naik sebesar 0,3 N/cm2.  Study of the Effect of Combustion Chamber Volume on Four-Step Motorcycle Performance as an Activity in Thermodynamics Project Based Learning in Vocational High Schools. Thermodynamics is rarely taught with practical activities. The research was conducted to investigate the performance of motorized vehicle engines related to fuel efficiency. Machine performance can be taught with a Project Based Learning approach. Modification of the volume of the combustion chamber on the cylinder head is done to change engine performance. The pressure and power possessed by a vehicle engine are the main components of engine performance. The results of data analysis on the modification of the combustion chamber obtained the diameter before being modified from 50 mm to 54 mm, TMA from 49.5 mm to 54 mm, TMB from 5.5 mm to 3.5 mm, compression ratio from 9: 1 to 15: 1. This causes fuel consumption from 86.5 ml to 89.5 ml at 6000 rpm, from 62.33 ml to 64.166 ml at 4000 rpm, from 48.166 ml to 50 ml at 2000. This modification increases energy. The heat entering the system is 0.1 kJ, the thermal efficiency increases by 0.1%, the net work increases by 0.4 kJ, and the average effective pressure increases by 0.3 N/cm2.
Building Self-Efficacy in Physics Learning Using Scaffolds Abu Yazid Raisal; Rukiyati Sugiyo; Arif Sapta Mandala
Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2022): November (Article In Press)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um058v7i2p34-41

Abstract

One of the students’ main obstacles in studying physics is their low self-efficacy. A person’s self-efficacy level affects their process of behavior selection, determining the amount of effort against obstacles, determining ways of thinking and emotional reactions, along with predicting future behavior. This study used a qualitative method with a descriptive approach. Teachers can use scaffolding to increase students’ self-efficacy in learning. Scaffolding is a series of activities carried out to help children learn. The teacher provides excellent assistance to students during the early stages of learning; then, the assistance is slowly reduced until students can learn independently.Keywords: self-efficacy, physics learning, scaffolding AbstrakSalah satu hambatan yang utama muncul dari dalam diri siswa ketika belajar fisika adalah self-efficacy siswa yang rendah. Tingkat self-efficacy seseorang memiliki peran dalam menentukan pemilihan perilaku, menentukan besarnya upaya terhadap hambatan, menentukan cara pikir dan reaksi emosional, dan prediksi perilaku yang akan muncul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Guru dapat menggunakan scaffolding untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pembelajaran. Scaffolding merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu anak dalam belajar. Guru memberikan bantuan besar kepada siswa selama tahap awal pembelajaran kemudian seiring waktu bantuan perlahan dikurangi hingga siswa mampu melakukannya secara mandiri. Kata Kunci:  self-efficacy, pembelajaran fisika, scaffolding 
PENENTUAN WAKTU SUBUH MENGGUNAKAN ALL SKY CAMERA DAN METODE MOVING AVERAGE DI KOTA MEDAN Marataon Ritonga; Arwin Juli Rakhmadi; Abu Yazid Raisal
Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/mahkamah.v8i1.13033

Abstract

Waktu salat Subuh dimulai ketika terbit fajar shadiq dan berakhir sampai terbit Matahari. Di Indonesia banyak ahli falak yang menetapkan kriteria ketinggian Matahari untuk menentukan awal waktu salat Subuh dengan ketinggian yang bervariatif, mulai dari -18 derajat sampai -20 derajat di bawah ufuk bahkan pada ketinggian -13 derajat di bawah ufuk. Kementerian Agama RI menetapkan ketinggian Matahari untuk waktu salat Subuh pada -20 derajat di bawah ufuk. Dengan adanya perbedaan dalam menetapkan ketinggian Matahari di bawah ufuk, para ahli falak maupun astronomi banyak melakukan pengamatan ulang terhadap kemunculan fajar shadiq. Salah satunya melakukan pengamatan fajar shadiq menggunakan All Sky Camera dengan metode moving average dan pendekatan Gradien. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan (field Research) melalui observasi untuk mendapatkan data dilapangan secara langsung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan kemunculan fajar shadiq pada saat ketinggian Matahari pada -15 derajat di bawah ufuk.