Edukasi berhubungan dengan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat. Tingkat pengetahuan masyarakat memengaruhi tingkat kesadaran untuk melakukan deteksi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ginjal kronik. Studi analitik komparatif dilakukan pada 70 data pre dan post tes dengan edukasi personal langsung mengenai ginjal dan penyakit ginjal kronik. Subjek penelitian adalah masyarakat Jawa Barat yang merupakan peserta acara World Kidney Day 2019, berusia ≥ 18 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit ginjal, dan tidak berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Pertanyaan terdiri dari 24 soal dan dikelompokan menjadi 6. Data dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis, Mann Whitney, dan Wilcoxon Signed Rank test. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai yang bermakna antara responden dengan perbedaan jenis kelamin (p=0.223), usia (p=0,553), tingkat pendidikan (p=0,709), adanya riwayat diabetes (p=0,087) dan hipertensi (p=0,292). Jawaban yang paling banyak benar ialah mengenai pencegahan penyakit ginjal kronik dengan mengonsumsi asupan cairan yang cukup (pre tes=90.0%; post tes=95.7%). Secara keseluruhan, nilai pre tes berbeda bermakna dengan nilai post tes (median pre tes=14.50; median post tes=19.00, p<0,001). Simpulan penelitian adalah terdapat pengaruh edukasi personal secara langsung terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ginjal kronik.Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, Penyakit Ginjal Kronik