Perdana Aditya Rahman
Rheumatology And Immunology Division, Department Of Internal Medicine, University Of Brawijaya, Malang, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Menurunkan Angka Kejadian dan Mencegah Kekambuhan COVID-19, Lupus, Reumatik, dan Alergi Melalui Pembentukan Desa Binaan Dewi, Elvira Sari; Wahono, Cesarius Singgih; Barlianto, Wisnu; Handono, Kusworini; Sari, Tita Luthfia; Hasanah, Dian; Rahman, Perdana Aditya; Anshory, Muhammad; Wulandari, Desy; Sari, Dewi Purnama; Endharti, Agustina Tri; Nurdiana, Nurdiana; Kalsum, Umi; Susianti, Hani; Kalim, Handono
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.075 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i1.30161

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi mempengaruhi keberhasilan terapi, penurunan angka kejadian, dan pencegahan kekambuhan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun desa-desa binaan tanggap COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi di Malang oleh Tim Kelompok Kajian Lupus, Autoimun, Reumatik, dan Alergi (LAURA) Universitas Brawijaya. Warga desa binaan diberikan penyuluhan berupa seminar awam dan pelatihan tentang pertolongan awal pada penyakit COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi, kemudian diminta mengisi kuesioner posttest untuk mengukur pemahaman. Desa-desa binaan diberikan thermo-gun dan wastafel untuk menerapkan protokol kesehatan. Satu bulan kemudian dievaluasi adanya kejadian COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi di desa binaan. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata warga desa binaan memahami 78,3% materi yang diberikan dan menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diajarkan saat penyuluhan. Dilaporkan tidak ada kejadian COVID-19 serta kekambuhan lupus, reumatik, dan alergi dalam satu bulan terakhir kegiatan. Kesimpulan: pembangunan desa-desa binaan di Malang meningkatkan tanggap warga terhadap COVID-19, lupus, reumatik, dan alergi.
Exploring Knowledge Gaps in Systemic Lupus Erythematosus Among Pre-Clinical Students and Junior Doctors in Medical Faculty Pratama, Mirza Zaka; Rahman, Perdana Aditya; Wahono, Cesarius Singgih; Handono, Kusworini
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 6 No. 1 (2025): June
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Understanding knowledge gaps is essential for developing more effective educational interventions that can bridge theory and practice. This study aimed to evaluate knowledge gaps in Systemic Lupus Erythematosus between pre-clinical students and junior doctors at a medical faculty. A cross-sectional study was conducted with 250 participants, divided equally between pre-clinical students and junior doctors (N=125 each). Variables such as gender, educational year, GPA, and study time were analyzed. Knowledge was assessed in five domains: pathophysiology, clinical manifestations, diagnosis, treatment, and complications. Linear regression analysis was used to identify factors associated with mean knowledge scores. No significant differences in gender distribution or study time (p = 0.899, p = 0.633, respectively). However, GPA scores were significantly higher among junior doctors (p < 0.001). Pre-clinical students scored higher than junior doctors in all SLE-related domains. GPA and study time were the strongest predictors of higher scores (Beta = 0.917, p < 0.001; Beta = 0.261, p < 0.001). GPA and study time significantly contributed to SLE knowledge scores, while gender and educational year did not. These findings suggest that academic performance and consistent study habits play critical roles in mastering SLE concepts among medical trainees.