Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Potensi Lendir Lele (Clarias batrachus) sebagai Saliva Buatan untuk Perawatan Mulut Kering Zipora Silka Yoretina; Deaoxi Renaschantika Djatumurti; Roissatun Nasikah; Hendri Susanto; Heribertus Dedy Kusuma Yulianto
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.62569

Abstract

Xerostomia merupakan kondisi klinis pasien berupa mulut kering yang dapat meningkakan pertumbuhan jamur Candida albicans penyebab kandidiasis. Penanganan pasien xerostomia dapat dilakukakan dengan pemberian saliva buatan. Lendir lele memiliki karakristik dan kemampuan dalam mengganti fungsi saliva sekaligus sebagai antijamur Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi lendir lele (Clarias batrachus) sebagai saliva buatan untuk perawatan mulut kering. Lendir lele (Clarias batrachus) diekstraksi kemudian diformulasikan menjadi saliva buatan dengan konsentrasi 13,2%, 14,4%, dan 17,2%. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan permukaan menggunakan indikator besarnya sudut kontak tiap tetesan pada glass slide, mengukur derajat keasaman saliva buatan dengan pH meter, serta uji daya hambat pertumbuhan Candida albicans dengan metode disc-diffusion. Data kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA satu jalur dan LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji ANOVA menunjukkan perbedaan sudut kontak antara saliva buatan 13,2%, 14,4% dan 17,2% pada glass slide dengan saliva alami dan kontrol positif (p<0.05), Perbedaan daya hambat terhadap koloni Candida albicans signifikan antara saliva buatan dengan kontrol positif dan saliva alami (p<0.05). Berdasarkan uji pH, terdapat perbedaan signifikan ketiga konsentrasi saliva buatan (13,2; 14,4; 17,2%) dengan saliva alami dan kontrol positif. Lendir lele berpotensi sebagai bahan pembuatan saliva buatan dan dapat berfungsi sebagai anti-jamur (Candida albicans).
Kemampuan Pembasahan Saliva Buatan dengan Kandungan Ekstrak Mukus Lele (Clarias batrachus) Zipora Silka Yoretina; Anne Handrini Dewi; Hendri Susanto; Heribertus Dedy Kusuma Yulianto
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.62571

Abstract

Xerostomia merupakan keluhan subyektif mulut kering yang sering berhubungan dengan adanya penurunan fungsi kelenjar saliva. Penanganan pasien xerostomia dapat dilakukan dengan pemberian saliva buatan. Mukus lele memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menggantikan fungsi saliva, sehingga dengan konsentrasi yang tepat mampu berperan sebagai lubrikan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kemampuan pembasahan antara saliva manusia dengan saliva buatan yang mengandung mukus lele (Clarias batrachus) pada permukaan hidrofobik. Mukus lele (Clarias batrachus) diekstraksi kemudian diformulasikan menjadi saliva buatan dengan menambahkan 0,1% methylparaben, 0,05% EDTA, 4,69% dekstrosa, dan aqua pro-injection. Pengujian dilakukan dengan mengukur kemampuan pembasahan saliva buatan menggunakan indikator besarnya sudut kontak sampel pada permukaan hidrofobik selama 5 menit. Data yang digunakan merupakan rerata nilai sudut kontak pada kedua sisi tetesan di menit ke-0, 0,5, 1, 1,5, 2, dan 5 yang dianalisis menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil independent sample t-test  menunjukkan sudut kontak saliva buatan mukus lele lebih kecil daripada saliva manusia (p<0,05) pada pengamatan menit ke-0, 0,5, 1, 1,5, 2, dan 5. Kemampuan pembasahan saliva buatan mukus lele memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan saliva manusia, sehingga saliva buatan ini memberikan fungsi lubrikatif dan protektif yang tidak terlalu menyerupai saliva manusia.
Self-Medication Behavior of Dental Students with Oral Ulceration Lesions: A Cross-Sectional Study in Yogyakarta, Indonesia Iriana, Fita Fathaya; Susanto, Hendri; Amalia, Rosa
Journal of Dentistry Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective: Self-medication refers to medication behavior for self-diagnosed symptoms. Oral ulcers are self-medicated lesions in the oral cavity. Dental students have different knowledge about oral cavity lesions and may self-medicate using drugs. This study aimed to determine the self-medication behavior of dental students for oral ulcers. Methods: This cross-sectional study was conducted on dental students in the Faculty of Dentistry from different batch years. Purposive sampling was used to select students with oral ulcer lesions in the last six months. A validated and reliable questionnaire was used to assess self-medication behavior. Data collection using the online form. Student behavior data were presented descriptively and analyzed using a one-way ANOVA test. Results: The mean of self-medication behavior for oral ulcers was observed to be higher for the earliest intake group (2015–2016) of students than for the middle (2017–2018) or most recent (2019–2020) year groups. The results of the one-way ANOVA test showed that the p-value was not significant between the groups of dental students. Conclusion: No difference was observed in the self-medication behavior for oral ulcers among dental students based on their study year.