Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Pencegahan Penyebaran Covid 19 Di Masyarakat Kota Malang Bintari Ratih Kusumaningrum; Ayunda Dewi Jayanti Jilan Putri; Aurick Yudha Nagara; Akhiyan Hadi Susanto; Ika Setyo Rini; Ikhda Ulya; Eriko Prawestiningtyas; Muhammad Satria Herdiyono; Agustinus Lorensa Krisyanto; Mutiaranti Nainggolan
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.088 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.1157

Abstract

Pencegahan penyebaran Covid-19 ini tidak bisa hanya dengan tenaga kesehatan saja yang berperan, namun dibutuhkan kerjasama lintas sector. Unsur yang terlibat adalah pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Agar pencegahan di masyarakat dapat berjalan dengan baik maka harus ada tokoh atau kader kesehatan yang aktif melakukan promosi kesehatan pencegahan Covid-19. Program pengabdian masyarakat kampong tangguh ini bertujuan untuk memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan COVID-19 kepada kader kesehatan di masyarakat. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah pemberian intervensi pada masyarakat dengan pendekatan post tes only terhadap 76 partisipan kader kesehatan di 8 kelurahan di Kota Malang. Media yang digunakan untuk edukasi adalah poster PHBS dan praktik langsung. Hasil yang didapatkan yaitu skor pengetahuan PHBS 74,21 dari skor maksimal 100dan skor observasi perilaku 26,53 dari skor maksimal 30. Sebagian besar sudah ada sarana untuk PHBS namun dalam pelaksanaan protocol kesehatan masih kurang. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi kader dan masyarakat luas karena akademisi turun langsung memberikan contoh PHBS.
Contamination Risk in Indonesian Youtube Videos on Personal Protective Equipment for Corona Virus Disease Laksita Barbara; Mareta Dea Rosaline; Akhiyan Hadi Susanto
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 2 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i2.246

Abstract

AbstractThere are numbers of Indonesian Youtube Videos that show steps to wear and remove Personal Protective Equipment (PPE) for Corona Virus Disease (COVID19). However, the conformity with the current guidelines remains unknown. This paper aims to determine the validity of these videos based on the World Health Organization (WHO) guidelines. We searched on the Youtube website for videos in donning and doffing PPE for droplet precaution and selected the videos using inclusion and exclusion criteria. Included videos were then evaluated with a checklist derived from WHO course on donning and doffing PPE for COVID-19 and WHO recommendation on PPE for Covid-19. The search that was undertaken resulted in 66 videos, and 40 videos were included for evaluation. There is no significant difference in the donning and doffing score between account types (personal, organizational/institutional, news). The average number of viewers of all videos is more than 2700 viewers. The average score of donning is less than 70% of the total score, and the average doffing score is under 65%. The vast majority of the videos do not follow the WHO recommendation on the PPE type and use more equipment than recommended. There are several contamination risks shown by the videos. Indonesian Youtube videos on PPE procedures for COVID-19 must be selected carefully to be used as an instructional or educational media since most of it presents a high risk of cross-contamination.Keyword: personal protective equipment, audiovisual, cross-contamination, trainingAbstrakTerdapat video dalam Bahasa Indonesia yang terkait cara memakai dan melepaskan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Corona Virus Disease (COVID19). Namun, kesesuaian video terhadap pedoman terkini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas video berdasarkan pedoman World Health Organization. Kami menelusuri Youtube untuk memperoleh video instruksi mengenakan dan melepas APD pencegahan kontaminasi droplet dan menyeleksi video tersebut berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Video yang telah diseleksi kemudian dievaluasi menggunakan checklist yang diturunkan dari langkah-langkah yang ditunjukan dalam kursus APD COVID-19 yang disediakan oleh WHO, serta rekomendasi APD dari WHO. Penelusuran Youtube menampilkan 66 video, dan dipilih 40 video yang sesuai dengan kriteria kelayakan. Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam skor mengenakan dan melepaskan APD antara akun personal, organisasi/institusi, dan berita. Rata-rata jumlah penonton video adalah lebih dari 2700. Skor rata-rata pemakaian APD kurang dari 70% dari skor total, dan skor pelepasan APD kurang dari 65%. Sebagian besar video tidak mengikuti rekomendasi WHO dalam pemilihan tipe PPE dan menggunakan alat yang lebih banyak dari yang direkomendasikan. Terdapat sejumlah risiko kontaminasi yang dapat diobservasi dari langkah-langkah yang ditunjukan dalam video. Video Youtube prosedur APD untuk COVID-19 perlu diseleksi dengan cermat untuk digunakan sebagai media instruksi maupun pendidikan karena sebagian besar menunjukan risiko tinggi kontaminasi silang.Kata Kunci: alat pelindung diri, audiovisual, kontaminasi silang, pelatihan
GENERA-Z TANGGUH; GEN-Z OF PRIMAGANDA JOMBANG HIGH SCHOOL EMPOWERMENT TOWARDS HANDLING OF COVID-19 IN THE SCHOOL WITH PREVENTIVE AND 4T (TRACING, TEXTING, TESTING, TREATMENT) EFFORT Akhiyan Hadi Susanto; Rahma Micho Widyanto; Shila Wisnasari; Nurona Azizah; Rustiana Tasya Ariningpraja
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (Agustus 2022)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2022.002.02.1

Abstract

The government has started to require limited face-to-face learning starting in July 2021. Until now, cases of Covid-19 transmission are still being reported. Primaganda High School, Jombang is one of the high schools in Jombang within the Pondok Pesantren environment with moderate exposure to Covid-19 transmission. The risk of transmission during face-to-face learning will be quite high, so there is a need for an integrated management of COVID-19 handling based on proper human resource empowerment. The purpose of community service is to increase empowerment through training. The integrated training was provided for 2 months involving 46 students (referred to as “Genera-Z Tangguh”) as initial movers. Empowerment focuses on preventing the transmission of Covid-19 (education and application of health protocols), and 4T (tracing, texting, testing, treatment) by utilizing digital applications. Activity results include, 1) An increase in the knowledge of Tangguh Genera-Z members about the application of health protocols in schools with an average score of 90 (pre-test mean 30), 2) An increase in knowledge of Tangguh Genera-Z members about 4T cases of Covid-19 with an average post-test score of 70 (pre-test mean 30), 3) The establishment of an integrated Covid-19 handling system related to reporting management and handling of related parties at Primaganda High School Jombang. It can be concluded that this activity is one of the important student social activities and needs to be an example for its application in other schools, to prevent the spread of Covid-19 in the school environment.
PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DALAM MANAJEMEN PENGOBATAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS Shila Wisnasari; Rustiana Tasya Ariningpraja; Akhiyan Hadi Susanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14886

Abstract

Abstrak: Angka kejadian diabetes mellitus (DM) pada lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Manajemen pengobatan menjadi kunci utama pencegahan komplikasi dan peningkatan kualitas hidup lansia dengan DM. Namun, lansia dengan DM seringkali mengalami kesulitan dalam menerapkan perilaku kesehatan untuk mengontrol glukosa darah secara konsisten akibat kurangnya pengetahuan dan komitmen pasien. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melibatkan keluarga dalam manajemen pengobatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan peran keluarga dalam manajemen pengobatan lansia dengan DM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada 21 lansia dengan DM di wilayah RW 10 Desa Genengan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian edukasi menggunakan leaflet, dan pendampingan lansia dan keluarga dalam manajemen pengobatan DM. Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ditunjukkan dengan peningkatan skor pengetahuan dan peran keluarga setelah pemberian edukasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan keluarga mengenai manajemen pengobatan DM sebesar 77,75% dan peran keluarga dalam manajemen pengobatan lansia dengan DM sebesar 125,03% dibandingkan dengan sebelum pemberian edukasi. Selain itu, keluarga berkomitmen untuk berperan aktif dalam manajemen pengobatan dan peningkatan kualitas hidup lansia dengan DM.Abstract: The incidence of diabetes mellitus (DM) in older people continues to increase yearly. Treatment management is the primary key to preventing complications and improving the quality of life of older people with DM. However, due to a lack of knowledge and commitment, they often need help implementing health behaviors to control blood glucose consistently. One effort that can be made is to involve the family in treatment management. This community service activity aims to increase the knowledge and role of the family in the treatment management of older people with DM. This community service activity was conducted for 21 older people with DM in the RW 10 area of Genengan Village, Pakisaji District, Malang Regency. Activities include free health checks, providing education using leaflets, and assisting older people and families in managing DM. Increased knowledge scores and family roles after providing education indicate the success of this community service activities. The evaluation results showed an increase in family knowledge regarding DM treatment management by 77.75% and the role of the family in managing the treatment of elderly with DM by 125.03% compared to before the provision of education. In addition, the family is committed to playing an active role in treatment management and improving the quality of life for older people with DM.