Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Identifikasi Forensik Berdasarkan Pemeriksaan Primer dan Sekunder Sebagai Penentu Identitas Korban pada Dua Kasus Bencana Massal Prawestiningtyas, Eriko; Algozi, Agus Mochammad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 25, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.071 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2009.025.02.3

Abstract

ABSTRACTThe main purposes of identification process in mass disaster is to find the corpses identity in order to give itback to their family by doing some identification methods such as primer identification which must do at thefirst time because they have highly and accurate result as the identifiers. There are many differencesbetween the burned corpses on the the tragedy of the burning of Garuda Airlines and the drowned corpses onthe tragedy of the sinking of Senopati Nusantara ship , many difference characteristic that influence theprocess of forensic identification. In the burned corpses, teeths are still intact and relatives still could beexamined than another primery identifiers. It makes difference priority between one to another cases. So,from the two different cases, we can choose the different primer identifiers as the priority depend on thecondition of the dead bodies related to the accident in order to make the right identity for giving back to therelatives.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Pencegahan Penyebaran Covid 19 Di Masyarakat Kota Malang Bintari Ratih Kusumaningrum; Ayunda Dewi Jayanti Jilan Putri; Aurick Yudha Nagara; Akhiyan Hadi Susanto; Ika Setyo Rini; Ikhda Ulya; Eriko Prawestiningtyas; Muhammad Satria Herdiyono; Agustinus Lorensa Krisyanto; Mutiaranti Nainggolan
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.088 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.1157

Abstract

Pencegahan penyebaran Covid-19 ini tidak bisa hanya dengan tenaga kesehatan saja yang berperan, namun dibutuhkan kerjasama lintas sector. Unsur yang terlibat adalah pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Agar pencegahan di masyarakat dapat berjalan dengan baik maka harus ada tokoh atau kader kesehatan yang aktif melakukan promosi kesehatan pencegahan Covid-19. Program pengabdian masyarakat kampong tangguh ini bertujuan untuk memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan COVID-19 kepada kader kesehatan di masyarakat. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah pemberian intervensi pada masyarakat dengan pendekatan post tes only terhadap 76 partisipan kader kesehatan di 8 kelurahan di Kota Malang. Media yang digunakan untuk edukasi adalah poster PHBS dan praktik langsung. Hasil yang didapatkan yaitu skor pengetahuan PHBS 74,21 dari skor maksimal 100dan skor observasi perilaku 26,53 dari skor maksimal 30. Sebagian besar sudah ada sarana untuk PHBS namun dalam pelaksanaan protocol kesehatan masih kurang. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi kader dan masyarakat luas karena akademisi turun langsung memberikan contoh PHBS.
PERBEDAAN AKTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER PREKLINIK BERDASARKAN LAMA PENDIDIKAN SELAMA PANDEMI COVID-19 Besut Daryanto; Brenda Kristi; Eriko Prawestiningtyas
Majalah Kesehatan FKUB Vol. 9 No. 3 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.03.2

Abstract

Pandemi COVID-19 mengharuskan mahasiswa, termasuk mahasiswa pendidikan dokter preklinik untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring. Terjadi perubahan aktivitas akademik, seperti  perkuliahan daring, penelitian, dan konsultasi dengan dosen Penasihat Akademik (PA), serta melakukan protokol kesehatan selama pandemi. Lama pendidikan menentukan pola aktivitas mahasiswa, hal ini terkait dengan beratnya beban belajar yang harus ditempuh, terutama bagi mahasiswa tingkat akhir sehingga mempengaruhi aktivitas kesehariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas mahasiswa pendidikan dokter preklinik berdasarkan lama pendidikan dalam menjalankan pendidikan, penelitian, dan pelaksanaan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Penelitian analitik cross-sectional ini dilakukan pada 255 mahasiswa tahun kedua hingga keempat melalui purposive sampling di Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi mengisi kuesioner yang sudah tervalidasi melalui Google form. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna proporsi mahasiswa berdasarkan lama pendidikan yang menjalani perkuliahan dengan beban yang lebih berat (p = 0,020), sulit fokus (p = 0,034), tetap di rumah saja (p = 0,042), tidak melakukan perjalanan jarak jauh (p = 0,039), tidak melakukan konsultasi PA minimal 4 kali (p = 0,002), menemukan literatur penelitian (p = 0,004), serta tidak mampu memperoleh data penelitian dengan mudah (p = 0,044) yang didominasi oleh mahasiswa tahun keempat. Hal ini dapat terjadi akibat tingkat stres psikologis maupun beban kuliah yang lebih berat, serta kurangnya waktu luang mahasiswa. Mayoritas penelitian dipilih oleh mahasiswa tahun keempat sebelum pandemi sehingga mengubah rencana penelitian akibat penutupan universitas. Kesimpulan, didapatkan perbedaan aktivitas mahasiswa pendidikan dokter preklinik dalam menjalankan pendidikan, penelitian, dan pelaksanaan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 berdasarkan lama pendidikan.
Potensi Implementasi Telemedicine (Telekonsultasi, Telemonitoring, dan Telenutrisi) pada Penyakit Kronis Pasca Pandemi COVID-19 sebagai Upaya Resiliensi Bangsa Indonesia Prawestiningtyas, Eriko; Hamada, Muhammad; Aulia, Nur; Puspitasari, Diyah; Yusuf, Vincetius; Amar, Nasim
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 3 (2023): Edisi Juni
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.3.6

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 telah berkembang menjadi pandemi dan menarik perhatian negara di penjuru dunia termasuk Indonesia. Adanya pembatasan mobilitas masyarakat berakibat pada berkurangnya akses pelayanan kesehatan bagi pasien non-COVID-19 dan mengakibatkan sebagian besar pasien dengan penyakit kronis enggan untuk melakukan perawatan. Pemberian layanan kesehatan perlu dipersiapkan dengan suatu strategi dimana transmisi COVID-19 dapat diminimalisir, namun layanan tetap dapat diberikan secara efektif, efisien, dan aman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan menggunakan telemedicine yang mencakup telekonsultasi, telemonitoring, dan telenutrisi. Di Indonesia, regulasi penggunaan telemedicine sudah diatur dalam undang-undang. Tujuan: untuk mengetahui potensi implementasi dari telemedicine (telekonsultasi, telemonitoring, telenutrisi) pada penyakit kronis pasca pandemi COVID-19. Metode: studi literatur yang telah dilakukan dalam rentang waktu publikasi 10 tahun terakhir yaitu 2011-2021 serta didapatkan dari database “PUBMED”, “Science Direct”, dan “Cochrane” dengan menggunakan kata kunci “Teleconsultation”, “Telenutrition”, “Telemonitoring”, dan “Chronic disease”. Hasil dan Kesimpulan: Didapatkan 19 artikel yang valid dan reliabel berdasarkan kriteria inklusi menyatakan bahwa penggunaan telemedicine (telekonsultasi, telemonitoring dan telenutrisi) dapat meningkatkan kualitas hidup, memperbaiki outcome pasien serta menurunkan mortalitas dan morbiditas terutama pada pasien dengan penyakit kronis. Pasien juga merasa puas dan merekomendasikan penggunaan telemedicine dalam masa mendatang. Dibutuhkan studi lanjutan terkait penggunaan telemedicine pada pasien dengan penyakit kronis, terutama di masa pasca pandemi COVID-19.
Determinants of Suboptimal Use of Digital Marketing at X Hospital Pradana, Endy Wira; Hanggriyani, Kristiwi; Prawestiningtyas, Eriko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 32 Supplement 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2022.032.01.17s

Abstract

During the Covid-19 pandemic era, digital-based hospital activities were chosen as an alternative solution to support the physical distancing policy. Digital marketing is a digital-based marketing activity to reach customers widely. This study aimed to determine the determinants of suboptimal digital marketing in X Hospital. This research was conducted using a qualitative descriptive method. Data were collected using observation, document review, and Focus Group Discussion (FGD). FGD respondents determined were six respondents consisting of the Head of General and Administrative Division, Head of Finance, two Public Relations and Marketing Staff, Hospital Management Information System (SIMRS) staff, and Patient Registration Coordinator. The root of the problem is presented in the fishbone diagram and followed by the 5-Whys method. The priority of the root of the problem found was that the PR and marketing unit staff of X Hospital had not optimally used the features on social media for marketing activities. The alternative solution was chosen using a scoring method on Capability, Accessibility, Readiness, and Leverage (CARL), which was optimizing the Instagram business feature as the main social media for X Hospital in the digital marketing activities.
Determinant Factors of Limited Oxygen Supply at Marsudi Waluyo Hospital during the Covid-19 Pandemic Suryaningati, Engelbertha Retno; Hanggriyani, Kristiwi; Prawestiningtyas, Eriko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 32 Supplement 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2022.032.01.10s

Abstract

The demand for oxygen in hospitals has been increasing during the Covid-19 pandemic due to oxygen therapy required by most Covid-19 patients. Fulfillment of oxygen supply is related to logistics management. This study aimed to determine the factors affecting the limited oxygen supply at Marsudi Waluyo Hospital, Malang. This research was conducted with a qualitative descriptive method. Data collection was carried out by observing the process of ordering and replacing oxygen cylinders for central oxygen fulfillment at the Facility Maintenance Unit (FMU), reviewing oxygen usage and supply reports, and conducting Focus Group Discussion (FGD) to identify the root of the problem. The FGD respondents consisted of the Head of General Affairs and Administration, the Head of Finance, the Coordinator and Staff of the Facility Maintenance Unit, and the Head of the Inpatient Installation. The root of the problem was compiled using the 5 Whys method and grouped into Man, Material, Money, Method, Machine, Management, and Environment categories. The root of the problem identified was the limited number of human resources in the Facility Maintenance Unit, the procedure for procuring oxygen cylinders that did not include a case of oxygen demand surge, and no oxygen supply other than oxygen cylinders.
Analisis Tanggung Jawab Medis Era Rekam Medis Elektronik di Indonesia Manela, Citra; Sawitri, Retno; Prawestiningtyas, Eriko
Soepra Jurnal Hukum Kesehatan Vol 10, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/sjhk.v10i2.11411

Abstract

Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan secara elektronik. Hal ini membuat dokter menghadapi risiko tanggungjawab baru dalam lingkungan medis yang tunduk pada pertukaran informasi kesehatan elektronik. Sistem rekam medis elektronik yang sedang berkembang telah merevolusi cara pemberian layanan kesehatan. Pergeseran informasi elektronik dan risiko tanggung jawab merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh setiap dokter yang berpraktek. Tujuan penulisan ini adalah membahas tentang perubahan historis dari rekam medis kertas ke rekam medis elektronik serta bagaimana tanggung jawab hukum dokter yang menggunakan rekam medis elektronik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif (normative legal research) yang mengkaji bahan-bahan hukum primer dan sekunder yang berkaitan dengan rekam medis elektronik serta tanggungjawab hukum dokter di era rekam medis elektronik. Pengisian rekam medis yang lengkap, memahami dan beradaptasi dengan sistem rekam medis elektronik, keamanan data dan pengelolaan rekam medis yang baik tentunya harus dilakukan. Kasus tanggung jawab hukum yang baru di era rekam medis elektronik ini, kemungkinan besar akan melibatkan peninjauan data yang diambil dari rekam medis elektronik. Data pada catatan elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah sehingga rekam medis elektronik dapat menjadi alat bukti hukum dalam pembuktian kasus malpraktek.
Pengalaman Pasien Dirawat Inap di Rumah Sakit sebagai Upaya Penyusunan Strategi Pemasaran Pamungkas, Fantri; Hariyanti, Tita; Prawestiningtyas, Eriko; Juhariah, Siti
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 14 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.728 KB) | DOI: 10.18202/jam23026332.14.1.12

Abstract

An increasing number of hospitals in East Java during the past five years is 20%. This raises the tight competition. The hospital did the understanding of consumer behavior to the application of the concept of customer-oriented marketing. This study examines the experiences of patients during care with phenomenological qualitative research methods to obtain the meaning of the experience of patients during care. The result of the study shows the choice of the hospital as a place for health care based on the patient's experience before entering the hospital (patient feeling when declared sick, the search for treatment and patient experience when going to the hospital). Moreover, a patient's view to the hospital consists of five P namely the place, price, people, product, and process. In the process of getting inpatient care in a hospital X, informants experience pleasant and unpleasant experiences. These experiences can be used to develop marketing strategies in the hospital X and conduc in accordance with the change of the current condition of the hospital and the hospital made plans in the future.