Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dijalin antara individu satu dengan individu yang lain. Apabila interaksi sosial rendah maka akan kesulitan dalam berinteraksi. Siswa yang kesulitan berinteraksi sosial akan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan. Namun di lingkungan sekolah interaksi sosial siswa masih kurang dengan teman sebayanya. Siswa masih kurang bergaul dengan yang lain, acuh tak acuh, kurang kompak dalam kegiatan, sulit mengungkapkan pendapat saat diskusi kelompok, suka membuat keributan, masih suka menyendiri dan sulit bekerja sama dengan kelompok. Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas teknik role playing untuk meningkatkan interaksi sosial siswa dengan menggunakan format klasikal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian Quasi Eksperimen rancangan The Non Equivalent Control Group. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Padang, menggunakan purposive sampling dan didapatkan sample kelas XI F-9 dan XI F-11. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, dan Man Whitney U 2 Independent Sample Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan interaksi sosial yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Sehingga teknik role playing dikatakan efektif terhadap peningkatan interaksi sosial siswa di SMAN 1 Padang. Dengan demikian guru bimbingan dan konseling diharapkan dapat melaksanakan teknik role playing dengan format klasikal untuk meningkatkan interaksi sosial siswa.