Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GRANDPARENTING PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA MASA PANDEMI COVID-19 AF Suryaning Ati MZ; Arfian Mudayan; Muhammad Shulhuddin Mubarok; Sabbihisma Maydita Dewantari
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 13, No 1 (2022): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v13i1.1546

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh grandparenting terhadap pembentukan karakter anak pada pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sosiodemografi dan wawancara dengan Responden berjumlah 25 nenek dengan rentang usia 46-60 tahun yang memiliki latar belakang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan S1 berada di wilayah Kecamatan Laren dan Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian menunjukkan pengasuhan grandparenting terjadi akibat beberapa faktor yaitu perceraian, kematian dan waktu bekerja orang tua yang harus melimpahkan tanggung jawab mengasuh kepada nenek. Pola pengasuhan yang di gunakan grandparenting pada pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi covid-19 berupa pengasuhan yang otoriter dan permissif dengan menggunakan metode penjelasan, pemberian contoh dan pembiasaan. Dalam pola asuh yang digunakan nenek berdampak baik dalam membentuk karakter berupa disiplin, tanggung jawab, jujur, religius dan mandiri pada cucu mereka. Dengan terbentuknya karakter anak dengan baik maka dalam membiasakan anak dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19 dengan hidup bersih dan sehat juga berjalan dengan baik.Kata Kunci: Grandparenting, Karakter anak, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Covid-19ABSTRACTThis study aims to determine the parenting style of grandparenting on the formation of children's character in the implementation of Distance Learning (PJJ) during the covid-19 pandemic. This research is a type of qualitative research with a case study approach. Data collection using sociodemographic questionnaires and interviews with respondents totaling 25 grandmothers with an age range of 46-60 years who have educational backgrounds ranging from elementary, junior high, high school and undergraduate are in the Laren and Solokuro sub-districts, Lamongan district. The results showed that grandparenting was caused by several factors, namely divorce, death and working time, parents who had to delegate parenting responsibilities to grandmothers. The parenting pattern used by grand parenting in the implementation of Distance Learning (PJJ) during the COVID-19 pandemic is in the form of authoritarian and permissive parenting by using explanation, example and habituation methods. In the parenting style used by grandmothers, it has a good impact in shaping the character in the form of discipline, responsibility, honesty, religion and independence in their grandchildren. With the formation of a child's character well, familiarizing children with implementing health protocols during the COVID-19 pandemic by living clean and healthy also goes well.Keywords: Grandparenting, Child character, Distance Learning (PJJ), Covid-19
Peran Pendidik dalam Menanamkan Nilai Moral pada Peserta Didik di SDN 4 Made (Ditinjau dari Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia) Mafruhan Mafruhan; Ahmad Ipmawan Kharisma; Arfian Mudayan
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i2.509

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi penurunan dan kemerosotan nilai moral pada siswa. Karena itu, peran pendidik dalam menanamkan nilai moral pada peserta didik di SDN 4 Made diperlukan. Untuk menyelesaikan masalah ini, penulis akan melakukan penelitian dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tempat penelitian ini adalah SDN 4 Made Lamongan. Studi ini melibatkan pendidik atau guru (guru kelas II dan V). Wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Untuk menguji keabsahan data yang didapat, penelitian ini menggunakan metode analisis data model Miles & Huberman, serta metode triangulasi metode/metode. Penelitian ini menemukan bahwa guru di kelas II dan V menanamkan nilai moral berdasarkan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia pada aspek tolong menolong, memaafkan, sopan santun, saling menghormati, tanggung jawab, disiplin, dan berbagi di setiap indikator. Penanaman nilai moral ini menghasilkan peserta didik memiliki kepribadian dan karakter yang baik. Pendidik SDN 4 Made, terutama guru kelas II dan V, telah melaksanakan semua indikator dalam setiap aspek dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Sudut di Kelas IV MI Tarbiyatus Sa’adah Nur Khotimah; Humairah Humairah; Arfian Mudayan
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 2 (2024): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v4i2.573

Abstract

Siswa di tingkat sekolah dasar sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi sudut matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan yang dihadapi siswa saat belajar materi sudut, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada kesulitan tersebut. Materi matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Studi ini melibatkan orang tua dan siswa-siswi MI Tarbiyatus Sa'adah, guru matematika kelas IV. Untuk mengumpulkan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan. Penulis menggunakan model yang diciptakan oleh Miles dan Huberman untuk menganalisis data, yang mencakup pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesulitan belajar yang dialami siswa terdiri dari kesulitan membaca dan memahami soal, kesulitan transformatif dan memproses, dan kesulitan menuliskan jawaban akhir. Ketiga masalah ini berbeda dalam cara siswa menjawab pertanyaan guru di kelas. Namun, ada dua jenis faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa: faktor internal, seperti motivasi, minat, dan rasa percaya diri; faktor eksternal, seperti keluarga dan lingkungan sekolah.
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Articulate Storyline 3 di Sekolah Dasar A.F. Suryaning Ati MZ; Arfian Mudayan; Wiwid Widiyanti; Salsabillah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7944

Abstract

The implementation of this training activity aims to improve the abilities and skills of teachers at SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo in creating articulate storyline 3-based learning media. Through the training and mentoring carried out, the training participants can master the creation and use of the articulate storyline 3 application and successfully create learning media based on articulate storyline 3. This is a solution to various kinds of learning problems. The training targets who will be involved in this activity are all teachers at SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. The method that will be carried out is the training planning stage for teachers using the articulate storyline 3 application, preparing materials for making learning media using the articulate storyline 3 application, preparing activity proposals, coordinating with partners, and providing tools and materials that will be used in training activities. The second stage is the implementation of training in creating learning media based on Articulate Storyline 3. In the evaluation stage, there are several activities, including checking the completeness of assignments in the form of digital learning media created using the Articulate Storyline 3 application by training participants, as well as giving posttests to participants. The evaluation results show that the assessment for creating articulate storyline 3 based learning media obtained a result of 89.08 with very good criteria. Meanwhile, the posttest results of the training participants obtained a result of 93.5 in the very good category. The evaluation results also show that the majority of training participants do not have experience, so this training material provides useful new knowledge. Increased teacher competency, and all participants are willing to apply training materials in creating learning materials. By improving skills in creating digital-based learning media, teachers can optimize the learning process. The results of community service that have been carried out, namely the success of implementing community service activities, apart from being measured from the components above, can also be seen from participant satisfaction after participating in training activities. Conclusion: The implementation of community service activities has been carried out well and the teacher is able to create articulate storyline-based learning media 3.
SOSIALISASI LANDASAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR PADA KURIKULUM MERDEKA DI MI MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM Mudayan, Arfian; MZ, A.F. Suryaning Ati; Putri, Rossa Selfi Yuliana; Sururi, Hamam Afif
Jurnal Interaktif: Warta Pengabdian Pendidikan Vol 4 No 1 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/interaktif.v4i1.148

Abstract

The socialization of educational foundations within the Merdeka Curriculum in primary schools is crucial for enhancing teachers' understanding as implementers of the new curriculum. This community service aims to introduce the educational foundations that underpin the Merdeka Curriculum to teachers at MI Muhammadiyah 16 Karangasem. The methods employed include lectures, visual presentations, discussions, question-and-answer sessions, and case studies. The results indicate an improvement in teachers' understanding, enthusiasm, and active participation in comprehending the philosophical, juridical, sociological, psychological, and technological foundations of the Merdeka Curriculum. Overall, this activity successfully enhances teachers' understanding of the Merdeka Curriculum's foundations. However, further accompanying programs and ongoing monitoring are necessary to ensure optimal implementation in the field.
Pemberdayaan Guru Melalui Pelatihan Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Inklusi Pada Guru Lingkup Dikdasmen Kecamatan Babat Zativalen, Oriza; Irmaningrum, Rizka Novi; Susandi, Ari; Mudayan, Arfian
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9073

Abstract

Anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, anak kesulitan belajar, dan anak inklusi berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak lain. Hak asasi manusia yang menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak asasi yang paling dasar dari anak-anak, membuat pendidik berusaha untuk lebih giat dan memperluas akses pendidikan kepada semua siswa dalam berbagai latar belakang (Ikramullah & Sirojuddin, 2020). Perluasan pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pendidik dalam hal ini guru atau sekolah, namun membutuhkan peran serta dari keluarga, masyarakat, dan negara yang diharapkan mampu menuntaskan kesenjangan pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada guru SD lingkup kecamatan babat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif di sekolah dasar inklusi, meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif di sekolah dasar inklusi. Selain itu, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini ini cukup tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran inklusi di sekolah dasar dan mendukung terwujudnya pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.