Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya free sex pada remaja : Literatur Review Sutrisminah, Emi; Saskia, Firyal Sechan; Susiloningtyas, Is
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 6 No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v6i1.1349

Abstract

"Free sex" generally refers to sexual activity occurring outside of a committed, exclusive relationship, often without the expectation of marriage. Adolescent sexuality is a multifaceted and intricate aspect of human development, laden with social and psychological complexities. Research within the Indonesian context reveals a concerning trend: a significant proportion of high school students initiate sexual activity during their formative years. This literature review delves into the multifaceted factors that shape adolescent sexual behavior, encompassing a range of influences such as religious beliefs, peer pressure, the quality of sex education received, and the pervasive impact of social media. A profound understanding of these intricate factors is paramount for the development of effective strategies that empower adolescents to make informed and responsible sexual decisions, ultimately fostering their healthy and holistic development. This study employed a Literature Review methodology, utilizing the PubMed and Google Scholar databases to identify relevant research articles. A total of 16 articles were initially retrieved, with 10 articles ultimately selected based on predefined criteria. The search focused on articles published between 2016 and 2023, prioritizing those available in full text, open access, and published in reputable scientific journals, both in English and Indonesian. A comprehensive review of the selected articles was then conducted, focusing on the specific research topic. The results showed that the factors that influence the occurrence of free sex in adolescents are: Religious Values (p value= 0.017, so p<0.05), the role of parents (p value= 0.002, so p<0.005), peers (p value = 0.005, then p<0.005), information media (p value= 0.003, then p<0.005), and socio-economics (p value= 0, then p<0,005). In conclusion, adolescent sexual activity is influenced by a complex interplay of factors, including religious values, parental guidance, peer influence, media exposure, and socioeconomic conditions. Addressing this issue requires a multifaceted approach that encompasses comprehensive sex education, strong family support, and efforts to mitigate the impact of socio-economic disparities.
HUBUNGAN MITOS DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MINAT IBU DALAM PENGGUNAAN IMPLANT DI KELURAHAN KUNINGAN KECAMATAN SEMARANG UTARA Willy Ananda Fridayani; Sutrisminah, Emi
Journal of Fundus Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Fundus
Publisher : STIKES Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Indonesia's growing population has encouraged the government to implement family planning programs, particularly long-term contraceptive methods (MKJP) such as implants. However, use remains low, including in Kuningan Village (2.69%). This low interest is influenced by negative myths, such as the belief that implants can disappear, and a lack of husband support. This situation prompted research into the relationship between myths and husband support on interest in implant use in Kuningan Village. Objective: This study aims to analyze the relationship between myths and husband support on mothers' interest in implant use in Kuningan Village, North Semarang District. Method: This study was an analytical survey with a cross-sectional approach. A total of 89 respondents, consisting of non-MKJP family planning acceptors and those with unmet need, were selected using a cluster sampling technique and proportional random sampling. The research instrument was a questionnaire, and univariate and bivariate data analysis was performed using the chi-square test. Results: The majority of respondents (75.3%) still believed myths, and 56.2% did not receive husband support. The analysis showed a significant relationship between myths (p = 0.003) and husband support (p = 0.010) and mothers' interest in using implants. Conclusion: Myths and husband support significantly influenced mothers' interest in using implants. Perception of myths and the husband's active role in the family planning program were key to mothers' interest in using implants
Studi Deskriptif Pengetahuan Dan Sikap RemajaTentang Pernikahan Dini Di SMK Cut Nya Dien Semarang Travenia, Aisyah; Sutrisminah, Emi; Jannah, Muliatul
Journal of Fundus Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Fundus
Publisher : STIKES Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/fundus.v5i2.537

Abstract

Pernikahan dini, yaitu pernikahan yang terjadi di bawah usia I9 tahun, masih menjadi persoaIan serius di lndonesia, termasuk di Kota Semarang. Praktik ini tidak hanya berdampak pada kesehatan reproduksi dan psikologis remaja, tetapi juga membatasi perkembangan sosial, pendidikan, dan ekonomi mereka. Meskipun data nasional menunjukkan penurunan angka pernikahan dini dalam beberapa tahun terakhir, angka kasus di Jawa Tengah dan Kota Semarang tetap tinggi. Kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi, dampak pernikahan dini, serta minimnya edukasi hukum menjadi faktor utama penyebab tingginya kasus tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja terhadap pernikahan dini di SMK Cut Nya Dien Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yang dilaukan di SMK Cut Nya Dien Semarang, jumlah sampel 60 remaja kelas 11 menggunakan teknik proporsional random sampling dengan instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan dan sikap, analisa menggunakan analisis univariat menggunakan SPSS dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil menunjukkan 61,7% remaja memiliki pengetahuan baik dan sikap positif 81,7% terhadap pencegahan pernikahan dini. Rekomendasi: Bagi remaja diharapkan dapat meningkatkan pemahaman informasi tentang pernikahan dini, bagi SMK diharapkan dapat bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk menyelenggarakan program kesehatan reproduksi remaja dan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan variabel dan metode yang berbeda.
Pola Menstruasi dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri: Menstrual Patterns and Nutritional Status with the incidence of anemia in young women Rahmawati, Meilia; Sutrisminah, Emi; Reihana L, Azzurivia
Jurnal Ilmiah Kebidanan dan Kesehatan (JIBI) Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jibi.v2i1.966

Abstract

Anemia adalah suatu kondisi kesehatan dimana tubuh kekurangan sel darah merah dan ditandai dengan kadar Hb di bawah batas normal yaitu 12g/dL. Di Indonesia prevalensi anemia pada wanita sebesar 44,8%, usia 5-14 tahun 26,4% dan pada usia 15-25 tahun 18,4%. Tingginya prevalensi anemia pada remaja putri disebabkan oleh beberapa faktor antara lain defisiensi Vitamin B (B9 dan B12), penyakit infeksi kronis, dan genetik. Selain itu, penyebab anemia lainnya adalah siklus menstruasi <21 hari dengan pengeluaran darah yang banyak serta kebiasaan mengkonsumsi makanan yang zat besinya sedikit akan menimbulkan masalah status gizi kurus. Penelitian dilakukan dengan metode scoping review menggunakan beberapa media elektronik databased: PubMed, Google Scholar, Science direct databased yang dibatasi 10 tahun terakhir dimulai 2012-2022. Artikel yang digunakan sebanyak 10 artikel Indonesia dan 3 artikel Internasional yang membahas hubungan pola menstruasi dan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja. Scoping review dari 13 artikel penelitian 90% menunjukkan ada hubungan pola menstruasi dan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri