Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PERENCANAAN PENGOMPOSAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK (STUDI KASUS: TPA PUTRI CEMPO – MOJOSONGO) Budisulistiorini, Sri Hapsari; Sutrisno, Endro; Sinaga, August
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 7, No 1 (2010): Vol 7, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.237 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v7i1.13-22

Abstract

Garbage management system in many cities in Indonesia is only transporting the garbage from their sources to the solid waste landfill without existence of furthermore processing which can lessen the danger which possible can be happened. Therefore, one of the correct processing method is recycle by  composting,  because  50  -  80  %  city  garbage  represent  the  organic  garbage  that  can  be composted. Besides useful to lessen the amount arise the organic garbage, composting also give the advantage to all farmer, as well as assigning value economic for organic garbage. Surakarta City, that have density of population have composition of organic garbage of 70,05 % from the garbage entering the landfill, or equal to 808,51 m3/day. From arising the organic garbage, the land requirement for the composting facility is equal to 1,5 Ha with the compost production is 7.326,05 ton/year. Compost facility in TPA Putri Cempo consisted of garbage input site, activated compost site, filtering site, storage and offices. The cost needed to make this composting facility were Rp  8.937.486.128
STUDI PEMBUATAN KOMPOS PADAT DARI SAMPAH DAUN KERING TPST UNDIP DENGAN VARIASI BAHAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAUN Hadiwidodo, Mochtar; Sutrisno, Endro; Handayani, Dwi Siwi; Febriani, Masyitha Putri
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.646 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i2.78-85

Abstract

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Universitas Diponegoro (TPST Undip) merupakan  sarana pengelolaan sampah  mandiri yang dibangun pada tahun 2015 oleh pihak institusi Universitas Diponegoro. TPST Undip melakukan kegiatan pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan hingga pengolahan sampah untuk wilayah pelayanan yang mencakup seluruh area yang ada di kampus Undip. Pihak TPST Undip sudah melakukan upaya untuk mengolah timbulan sampah tersebut, yaitu dengan melakukan komposting untuk sampah organik biodegradable dan melakukan recycle untuk sampah anorganik. Pengomposan tersebut dilakukan selama 3 – 5 minggu dengan menggunakan bantuan aktivator EM4. Dalam penelitian ini, akan dibuat bioaktivator berupa larutan mikroorganisme lokal (MOL) dari berbagai macam daun yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar kampus, seperti daun ketapang (Terminalia catappa), daun angsana (Pterocarpus indicus) dan daun mahoni (Switenia mahagony). Bioaktivator ini akan menggantikan aktivator komersial EM4 untuk digunakan dalam pengomposan sampah daun kering. Proses pengomposan dilakukan secara aerobik dengan bak bersekat dan dilakukan selama 28 hari. Hasilnya kandungan unsur hara makro yaitu COrganik, N-Total, dan K-Total dalam kompos ini telah memenuhi standar kualitas kompos di Indonesia yang diatur dalam SNI 19-7030-2004
DESAIN PEMBENTUKAN ZONA ATENGAH 1 JARINGAN PIPA DISTRIBUSI PDAM KOTA MAGELANG DI WILAYAH PELAYANAN MAGELANG TENGAH Sutrisno, Endro; Sarminingsih, Anik
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 5, No 2 (2008): Vol 5, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2023.492 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v5i2.8-15

Abstract

.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECODRAINAGE) DI KELURAHAN JATISARI, KECAMATAN MIJEN, KOTA SEMARANG Kamila, Nisaul; Wardhana, Irawan Wisnu; Sutrisno, Endro
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.55 KB) | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.7

Abstract

Abstrak: Penerapan sistem drainase konvensional di daerah padat penduduk dapat mengakibatkan genangan banjir hulu atau hilir. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan curah hujan, kapasitas sistem drainase yang ada, sistem drainase dan perencanaan lingkungan (Eco-drainase) di wilayah studi. Perencanaan dimulai dari evaluasi saluran drainase yang ada di wilayah studi melalui analisis curah hujan dengan metode Log Person III di mana data curah hujan diperoleh dari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prov. Jawa Tengah, dan Departemen Manajemen Sumber Daya Air (PSDA) Prov. Jawa Tengah, kemudian merencanakan sistem Ecodrainage dengan menerapkan bangunan infiltrasi air hujan yang dapat diterapkan di daerah studi, serta membandingkan dengan sistem drainase yang ada, terutama pada kapasitas drainase dan debit, debit diserap dengan baik, serta sisanya dari debit air overflow ke saluran drainase. Dari perencanaan yang dilakukan menunjukkan bahwa setelah menerapkan Ecodrainage, banyak saluran yang awalnya tidak bertemu untuk menampung semua limpasan air, memenuhi. Dengan membandingkan debit ke sistem drainase yang ada: limpasan air ke saluran: 8.64 3m3/dt dan tidak ada debit air yang diserap, sedangkan untuk Ecodrainage, debit limpasan air hujan: 8.64 3m3/dt, aliran air diserap 4.419 m3/dt, dan buang sisanya masuk ke saluran: 4.224 m3/s.Kata Kunci: Eco-drainase, Log Person III, Drainase dan Debit.Abstract: Application of conventional drainage systems in densely populated areas can result in inundation upstream or downstream flooding. The purpose of this project is to determine the rainfall, the capacity of the existing drainage systems, drainage systems and environmental planning (Ecodrainage) in the study area. Planning is starting from the evaluation of the existing drainage channel in the study area through analysis of rainfall with Log Person III method in which rainfall data obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) Prov. Central Java, and the Department of Water Resources Management (PSDA) Prov. Central Java, then planned Ecodrainage system by implementing rain water infiltration buildings that may be applied in the study area, as well as comparing with the existing drainage system, especially on the capacity of drainage and discharge, discharge well absorbed, as well as the rest of the over flow water discharge into the drainage channel. Of planning done showed that after applying Ecodrainage, many channels that were not initially meet to hold all the water runoff, be fulfilling. By comparison discharge to the existing drainage system: water runoff into the channel: 8.643 m3/s and no discharge of water is absorbed, while for Ecodrainage, rain runoff water discharge: 8.643 m3/s, the flow of water absorbed 4.419 m3/s, and discharge the rest goes into the channel: 4.224 m3/s.Keywords: Ecodrainage, Log Person III, Drainage and Debit.
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT LIMBAH KOTORAN SAPI DENGAN METODA FERMENTASI MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR STARBIO DI DESA UJUNG – UJUNG KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Endro Sutrisno; Ika Bagus Priyambada
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ujung-ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang merupakan desa yang sebagian besar penduduknya mengandalkan perekonomian dari sektor pertanian. Namun pada pelaksanaan pertaniannya, desa ini belum memanfaatkan hasil alam, dalam hal ini kotoran sapi, sebagai bahan dasar pupuk organik yang dipergunakan dalam pertaniannya sendiri maupun diperjualbelikan. Sehingga proposal pengabdian masyarakat ini bertujuan agar masyarakat Desa Ujung-ujung dapat membuat kompos berbahan kotoran sapi guna meningkatkan pertanian maupun perekonomian masyarakat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan tiga tahapan; tahap persiapan, tahap sosialisasi dan aplikasi, serta tahap akhir. Tahap persiapan dilakukan dengan pembuatan modul pengomposan. Tahap sosialisasi dilakukan dalam rapat warga dan sosialisasi khusus, serta pelatihan pembuatan kompos dari fermentasi kotoran sapi. Tahap akhir adalah pembuatan laporan akhir. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,  masyarakat Desa Ujung-ujung telah mampu membuat pupuk kompos padat berbahan dasar kotoran sapi yang dapat digunakan dalam pertanian, namun untuk proses mengkomersilkan produk membutuhkan pendampingan lebih lanjut.
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT LIMBAH KOTORAN SAPI DENGAN METODA FERMENTASI MENGGUNAKAN EM4 DAN STARBIO DI DUSUN THEKELAN KABUPATEN SEMARANG Endro Sutrisno; Irawan Wisnu Wardhana; M. Arief Budihardjo; Mochtar Hadiwidodo; Roland Ignasius Silalahi
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang merupakan desa yang sebagian besar penduduknya mengandalkan perekonomian dari sektor pertanian. Namun pada pelaksanaan pertaniannya, dusun ini belum memanfaatkan hasil alam, dalam hal ini kotoran sapi, sebagai bahan dasar pupuk organik yang dipergunakan dalam pertaniannya sendiri maupun diperjualbelikan. Sehingga laporan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar masyarakat Dusun Thekelan dapat membuat kompos berbahan kotoran sapi guna meningkatkan pertanian maupun perekonomian masyarakat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan tiga tahapan; tahap persiapan, tahap sosialisasi dan aplikasi, serta tahap akhir. Tahap persiapan dilakukan dengan pembuatan modul pengomposan. Tahap sosialisasi dilakukan dalam rapat warga dan sosialisasi khusus, serta pelatihan pembuatan kompos dari fermentasi menggunakan EM4 dan starbio pada kotoran sapi. Tahap akhir terdiri dari pembuatan laporan akhir. Hasil yang diharapkan adalah masyarakat Dusun Thekelan mampu membuat pupuk kompos padat berbahan dasar kotoran sapi yang dapat digunakan dalam pertanian, maupun dikomersilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECODRAINAGE) DI KELURAHAN JATISARI, KECAMATAN MIJEN, KOTA SEMARANG Nisaul Kamila; Irawan Wisnu Wardhana; Endro Sutrisno
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.7

Abstract

Abstrak: Penerapan sistem drainase konvensional di daerah padat penduduk dapat mengakibatkan genangan banjir hulu atau hilir. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan curah hujan, kapasitas sistem drainase yang ada, sistem drainase dan perencanaan lingkungan (Eco-drainase) di wilayah studi. Perencanaan dimulai dari evaluasi saluran drainase yang ada di wilayah studi melalui analisis curah hujan dengan metode Log Person III di mana data curah hujan diperoleh dari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prov. Jawa Tengah, dan Departemen Manajemen Sumber Daya Air (PSDA) Prov. Jawa Tengah, kemudian merencanakan sistem Ecodrainage dengan menerapkan bangunan infiltrasi air hujan yang dapat diterapkan di daerah studi, serta membandingkan dengan sistem drainase yang ada, terutama pada kapasitas drainase dan debit, debit diserap dengan baik, serta sisanya dari debit air overflow ke saluran drainase. Dari perencanaan yang dilakukan menunjukkan bahwa setelah menerapkan Ecodrainage, banyak saluran yang awalnya tidak bertemu untuk menampung semua limpasan air, memenuhi. Dengan membandingkan debit ke sistem drainase yang ada: limpasan air ke saluran: 8.64 3m3/dt dan tidak ada debit air yang diserap, sedangkan untuk Ecodrainage, debit limpasan air hujan: 8.64 3m3/dt, aliran air diserap 4.419 m3/dt, dan buang sisanya masuk ke saluran: 4.224 m3/s.Kata Kunci: Eco-drainase, Log Person III, Drainase dan Debit.Abstract: Application of conventional drainage systems in densely populated areas can result in inundation upstream or downstream flooding. The purpose of this project is to determine the rainfall, the capacity of the existing drainage systems, drainage systems and environmental planning (Ecodrainage) in the study area. Planning is starting from the evaluation of the existing drainage channel in the study area through analysis of rainfall with Log Person III method in which rainfall data obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) Prov. Central Java, and the Department of Water Resources Management (PSDA) Prov. Central Java, then planned Ecodrainage system by implementing rain water infiltration buildings that may be applied in the study area, as well as comparing with the existing drainage system, especially on the capacity of drainage and discharge, discharge well absorbed, as well as the rest of the over flow water discharge into the drainage channel. Of planning done showed that after applying Ecodrainage, many channels that were not initially meet to hold all the water runoff, be fulfilling. By comparison discharge to the existing drainage system: water runoff into the channel: 8.643 m3/s and no discharge of water is absorbed, while for Ecodrainage, rain runoff water discharge: 8.643 m3/s, the flow of water absorbed 4.419 m3/s, and discharge the rest goes into the channel: 4.224 m3/s.Keywords: Ecodrainage, Log Person III, Drainage and Debit.
Studi Efisiensi Penyisihan COD dalam Lindi dengan Sistem Evapotranspirasi Menggunakan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza) dan Rumput Belulang (Eleusine indica) Badrus Zaman; Irawan Wisnu Wardana; Endro Sutrisno; Adistia Dian Kurniawati; Amalia Amalia
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 14, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.05 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v14i2.81-87

Abstract

COD dalam lindi merupakan salah satu parameter yang secara umum berada pada konsentrasi yang tiggi sebagai salah satu hasil biodegradasi material organik dan anorganik dalam sampah di TPA. Sistem evapotranspirasi yang menggunakan tumbuhan lokal merupakan salah satu sistem yang menjanjikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisiensi penyisihan COD dalam lindi dengan reaktor evapotranspirasi secara kontinyu yang menggunakan tumbuhan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza) dan Rumput Belulang (Eleusine indica). Hasil uji menunjukkan efisiensi pada semua reaktor mulai sekitar hari ke 3 hingga hari ke 25 mengalami fluktuasi yang cenderung menurun (dari ± 75% menjadi ± 50%), tetapi hari selanjutnya cenderung meningkat. Pola tersebut dipengaruhi oleh peran media tanam, bakteri dalam media tanam, bakteri pada akar tumbuhan dan aktivitas metabolisme tumbuhan uji. Secara keseluruhan reaktor yang menggunakan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza) lebih fluktuatif dibandingkan denga menggunakan Rumput Belulang (Eleusine indica) yang dipengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangannya.
KEMAMPUAN PENYERAPAN ECENG GONDOK TERHADAP AMONIAK DALAM LIMBAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN UMUR DAN LAMA KONTAK (STUDI KASUS: RS PANTI WILASA, SEMARANG) Badrus Zaman; Endro Sutrisno
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 1, No 1 (2006): Vol 1, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.657 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v1i1.49-54

Abstract

Growing of Eichhornia crassipes (Mart), Solms) depend on environmental factors e.g. material organics, sun lighting, water depth, salinity, and pH . However this plant have ability to absorb organic element, organic compound, and other chemical element that can be able to use as biological absorber in waste water treatment.The research is to know the effect of contact time and age of  Eichhornia crassipes (Mart), Solms) toward of ammonia concentration in hospital waste water.The method of this research is Experimental design with One Group Pre Test Post Test Design. The outcome of the research have shown that average ammonia concentration decrease with young plants is 62,17 % at 2 days contact time, 87,1 % at 4 days contact time, and 94,3 % at 6 days contact time. With old plant  ammonia concentration decrease 79,35 % at 2 days contac time, 97,61 at 4 days contact ime, and 98,4 % at 6 days contact time. From the result can be conclude that plant of Eichhornia crassipes (Mart), Solms) had significant ablility to descrease of ammonia concentration in waste water.
STUDI PENGARUH PENCAMPURAN SAMPAH DOMESTIK, SEKAM PADI, DAN AMPAS TEBU DENGAN METODE MAC DONALD TERHADAP KEMATANGAN KOMPOS Badrus Zaman; Endro Sutrisno
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 2, No 1 (2007): Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.415 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v2i1.1-7

Abstract

This research using the domestic organic garbage which is mixed by rice bran and cane pulp, with the variation of mixing pursuant to ratio C/N and moisture is, cane pulp : domestic organic garbage equal to 1:4, 2:7, rice bran : domestic organic garbage, 1:4, 2:7, and also the mixture cane pulp : domestic organic garbage : rice bran, 2:10:2, 1:7:1. Conduct attempted by aerobic and Mac Donald method. So that pursuant to the research can be taken conclusion that mixing lock  up  the  rice  bran  and  cane  pulp with the  domestic  organic  garbage  is  slow  down  the compost maturity so that unnecessary of cane pulp mixing and rice bran of at domestic organic garbage  composting,  compost  quality  of  result  of  mixing as  according  to  value  of  compost quality  at  SNI  19-7030-2004.  Composition  which  it faster  the compost  maturity  is  control  and composition which it has good ratio C/N from 6 variation is variation AS 27 which it consists of two cane pulp and seven domestic organic garbage.