Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS MISKONSEPSI TERMODINAMIKA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA Hanatan, Ardiana; Pujayanto, Pujayanto; Radiyono, Yohanes
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 5, No 3 (2014)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.687 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Prosentase miskonsepsi, 2) Indikasi keterangan lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi, dan 3) Prosentase kelengkapan konsep, pada konsep Termodinamika beberapa buku ajar SMA. Buku ajar SMA yang diteliti ada tiga buah. Buku yang pertama adalah buku berjudul Terpadu: Fisika untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 2 karangan Bob Foster yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2012. Buku kedua adalah buku berjudul Fisika untuk SMA Kelas XI karangan Marthen Kanginan yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2007. Buku ketiga adalah buku berjudul Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI karangan Sri Handayani dan Ari Damari yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Obyek penelitian, adalah konsep termodinamika dalam ketiga buku. Penelitian dilakukan dengan cara menguji konsep yang ada dalam buku halaman per halaman kemudian membandingkannya dengan buku Fisika Universitas dan wawancara tim ahli. Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dalam tabel. Teknik pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa: 1) Prosentase miskonsepsi konsep termodinamika dalam buku ajar sesuai silabus pada buku pertama adalah 8,33%, buku kedua 21,43%, dan buku ketiga adalah 0%. Prosentase miskonsepsi konsep termodinamika dalam buku ajar secara keseluruhan pada buku pertama adalah 10,53%, buku kedua adalah 20%, dan buku ketiga adalah 6,25%. 2) Indikasi lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi, dalam buku ajar pertama terdapat 17 buah yang terdiri dari: 3 konsep tidak lengkap, 7 penulisan notasi perlu perbaikan, 1 penulisan langkah perhitungan perlu perbaikan, 2 penulisan hasil perhitungan perlu perbaikan, dan 4 gambar perlu perbaikan. Dalam buku ajar kedua terdapat 7 indikasi lain yang dapat menimbulkan miskonsepsi yang terdiri dari: 1 konsep tidak lengkap, 3 penulisan notasi perlu perbaikan, 2 penulisan hasil perhitungan perlu perbaikan, dan 1 gambar perlu perbaikan. Dan dalam buku ajar ketiga terdapat 10 indikasi lain yang dapat menimbulkan miskonsepsi yang terdiri dari: 1 konsep tidak lengkap, 2 penulisan notasi perlu perbaikan, 2 keterangan perlu perbaikan, 1 penulisan hasil perhitungan perlu perbaikan, dan 4 gambar perlu perbaikan. 3) Prosentase kelengkapan buku ajar dalam konsep termodinamika sesuai silabus pada buku pertama adalah 85,71%, buku kedua 100%, dan buku ketiga 50%. Kata kunci : miskonsepsi, termodinamika, buku ajar fisika SMA
Pelatihan Pembuatan Media Interaktif untuk Pembelajaran Fisika Bermakna di Masa Pandemi untuk Guru Fisika SMA Kabupaten Kediri Ardiana Hanatan; Endang Purwaningsih; Purbo Suwasono; Sentot Kusairi
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2022): Vol 6, No 1(2022)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.995 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v6i1.45213

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan media interaktif pada para guru Fisika yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika (MGMP) Kabupaten Kediri. Diberikan pula pelatihan mengenai moodle, pendalaman materi Fisika, dan juga Technological, Pedagogical, Content Knowledge (TPACK). Pelatihan dilakukan secara blended learning selama 32 jam yang diikuti oleh 36 peserta. Peserta memberikan respon positif terhadap pelatihan yang dilakukan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam persiapan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh guru sebelum diadakannya pelatihan dan setelah diadakannya pelatihan. Antusiasme para peserta yang tinggi tercermin dalam feedback yang diberikan bahwa diperlukan adanya pelatihan lanjutan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DENGAN PENILAIAN TES DAN NON TES Diana Dwi Yuliawati; Kamila Aliya Bintang; Muhammad Syarhan Fath A.; Risma Fitrotul; Zenityas Gheafitri; Ardiana Hanatan
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF) Universitas Jember
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.956 KB) | DOI: 10.19184/jpf.v11i2.31048

Abstract

This study aims to analyze students' critical thinking skills by assessing test and non-test to class X Mathematics and Natural Sciences students in one of the State Senior High Schools in Malang Regency. This type of research is a mix method research that combines quantitative research and qualitative research. This research was conducted on students of class X MIPA using a sample of 25 students by taking critical thinking skills tests in the form of multiple choice questions and essays as well as conducting non-test assessments. The results showed that students' critical thinking skills were still low because students were only able to determine physics equations but were unable to apply the formula to physics problems. Therefore, improving the variation of the learning system carried out by the teacher is highly recommended so that students are able to apply the formula to physics problems. Key word: critical thinking, test assessment, non test
Analisis Kesulitan Siswa SMA Pada Materi Hukum Newton Menggunakan Instrumen Force Concept Inventory (FCI) Azzahidah, Mutammimatul 'Abidah; Kusairi, Sentot; Hanatan, Ardiana; Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 15, No 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v15i1.14990

Abstract

Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Malang. Subjek penelitian berjumlah 86 siswa, terdiri atas 50 siswa perempuan dan 36 siswa laki-laki. Semua subjek telah memperoleh materi Hukum Newton di kelas X. Instrumen penelitian terdiri atas 9 butir soal pilihan ganda yang diadaptasi dari Force Concept Inventory (FCI). Penelitian survei dengan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif dan persentase jawaban benar pada setiap indikator dan tiap opsi jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada konsep Hukum Newton dalam kategori sangat rendah, dibuktikan dengan rerata sebesar 33,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada materi Hukum Newton. Kesulitan siswa paling tinggi terdapat pada indikator menganalisis gaya yang bekerja pada benda. Siswa belum mampu memahami makna soal sehingga pemikiran siswa lebih banyak menggunakan intuisi dalam menentukan interaksi gaya pada kasus-kasus tertentu. Guru perlu memberikan penekanan dan pelatihan pada siswa terkait dengan gaya yang bekerja pada benda dan interaksi benda yang menyebabkan gaya.Kata kunci: Kesulitan Siswa, Hukum Newton, FCI.
Pelatihan Penyusunan Soal Fisika berbasis Literasi Sains dalam Rangka mendukung Keberhasilan AKM Level 5 untuk Guru Fisika SMA Kabupaten Malang Hanatan, Ardiana; Khusaini, Khusaini; Kusairi, Sentot; Sulur, Sulur
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v7i2.55571

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pelatihan penyusunan soal Fisika berbasis literasi sains pada guru Fisika yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika (MGMP) Kabupaten Malang. Pelatihan tersebut dilakukan untuk mendukung keberhasilan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau level 5. Pelatihan dilakukan secara secara blended learning selama 32 jam yang diikuti oleh 40 peserta. Peserta memberikan respon positif terhadap pelatihan yang dilakukan. Adanya pelatihan yang dilakukan membuat para guru memiliki beragam rencana untuk melakukan asesmen pembelajaran Fisika di sekolah.  Antusiasme para peserta yang tinggi tercermin dalam feedback yang diberikan bahwa diperlukan adanya pelatihan lanjutan.