. Syafiuddin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENGEMASAN PRODUK KEPITING RAJUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN IKM Irma Hakim; . Noerfitryani; Nur Insana Salam; . Rosanna; Irwan Mado; . Syafiuddin
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i1.18281

Abstract

Pulau Salemo dan Pulau Sabangko merupakan salah satu pulau yang berada di Desa Mattiro Bombang Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep. Kedua pulau ini memiliki potensi laut berlimpah terutama hasil penangkapan kepiting rajungan. Untuk meningkatkan potensi desa dan memberikan nilai tambah hasil tangkap nelayan terhadap kepiting rajungan maka dilakukan pengembangan IKM yang menghasilkan berbagai produk olahan kepiting rajungan. Tujuan kegiatan pengabdian Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini adalah mengembangkan usaha olahan produk kepiting rajungan dalam meningkatkan pendapatan IKM Salemo Sejahtera. Adapun tahapan kegiatan PPDM meliputi sosialisasi, penyediaan bahan dan alat, pelatihan pengemasan produk kepiting rajungan beku dan olahan, dan pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian PPDM diperoleh mitra PPDM dapat mendesain label kemasan yang menarik dan melakukan proses pengemasan produk kepiting rajungan dengan benar. Selain itu, pelatihan ini memberikan peningkatan penjualan bagi IKM. Kata kunci: Nelayan, pengabdian, produk, pulau. ABSTRACT Salemo Island and Sabangko Island are one of the islands located in Mattiro Bombang Village, Liukang Tupabbiring Utara District, Pangkep Regency. These two islands have abundant marine potential, especially the catch of small Rajungan crabs. To increase the potential of the village and provide added value to the fishermen's catch of small Rajungan crabs, the development of small and medium-sized rajungan crabs was carried out. The purpose of this PPDM service activity is to develop a business for processing small crab products in increasing the income of SME Salemo Sejahtera. The stages of PPDM activities include socialization, provision of materials and tools, training on packaging of frozen and processed rajungan crab products, and assistance. The results of PPDM service activities obtained PPDM partners can design attractive packaging labels and carry out the packaging process for rajungan crab products correctly. In addition, this training provided an increase in sales for IKM.Keywords: Fishermen, community service, product, island.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA KUDA LAUT (Hippocampus barbouri) DI PULAU SABANGKO, DESA MATTIRO BOMBANG KECAMATAN LIUKANG TUPAKBIRING KABUPATEN PANGKEP . Syafiuddin; Andi Niartiningsih; . Budimawan; Muh. Anshar Amran
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 1 OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i1.18376

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas-Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PK-M) “Kelompok Pembudidaya Kuda Laut (Hippocampus barbouri) di Pulau Sabangko, Desa Mattiro Bombang Kecamatan Liukang Tupakbiring Kabupaten Pangkep” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam menjalankan usaha budidaya kuda laut. Metode pelaksanaan PK-M, terdiri dari kegiatan budidaya kuda laut dan kegiatan pendampingan. Pada kegiatan budidaya kuda laut ini, wadah yang digunakan terbuat dari akuarium kaca berukuran 80(P) x 40(L) x 50(T) cm dan berukuran 60(P) x 40(L) x 40(T) cm. Wadah pembesaran kuda laut didesain menggunakan sistem resirkulasi yang dilengkapi dengan saluran pemasukan air (in let) dan saluran pembuangan air (out let) serta dilengkapi pompa celup, aerasi, tempat sangkutan untuk bertenggernya kuda laut. Unit penangkaran ini juga dilengkapi dengan sistem suplai air laut dan instalasi tenaga surya. Penyediaan kuda laut juvenil dan dewasa diperoleh dari hasil penangkaran/budidaya kuda laut di Laboratorum Penangkaran dan Rehabilitasi Ekosistem Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Selanjutnya kuda laut tersebut ditebar dan dipelihara hingga mencapai ukuran dewasa atau calon induk sesuai target yang diharapkan. Jumlah kuda laut yang dipelihara masing-masing sebanyak 50 ekor juvenile berukuran 5 - 6 cm dan calon indukan sebanyak 50 ekor berukuran 8 - 9 cm. Hasil pemeliharaan/pembesaran kuda laut menunjukkan sintasan yang sangat tinggi yaitu berkisar 96 - 100% dan telah mencapai ukuran calon indukan dan indukan dengan ukuran panjang masing-masing berkisar 10 hingga 11 cm dan 12 hingga 13 cm. Selama kegiatan program PK-M, kelompok mitra terlibat secara langsung pada semua tahapan-tahapan budidaya kuda laut. Kata kunci: Budidaya, kuda laut Hippocampus barbouri, sintasan. ABSTRACT Unhas Community Service Program-Community Partnership Program (PPMU-PK-M) “Sea Horse (Hippocampus barbouri) Cultivation Group on Sabangko Island, Mattiro Bombang Village, Liukang Tupakbiring District, Pangkep Regency” was conducted to increase the knowledge and skills of partners in running a seahorse farming business. The PK-M implementation method consists of seahorse cultivation and mentoring activities. For seahorse cultivation activity, the container used is made of a glass aquarium measuring 80(W) x 40(L) x 50(H) cm and 60(W) x 40(L) x 40(H) cm. The seahorse rearing containers were designed as a recirculation system which equipped with inlet and outlet along with submersible pumps, aeration and objects for seahorses to coiling tails. This unit system was also equipped with seawater supply system and solar power installation. The juvenile and adult seahorses were obtained from captive breeding/cultivation of seahorses at the Laboratory of Sea ranching and Ecosystem Rehabilitation, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Hasanuddin University. The seahorses were subsequently stocked and reared until the animals reach the adult size or prospective broodstock according to the targeted size. The number of cultivated seahorses was 50 for 5 - 6 cm juveniles and 50 of 8 - 9 cm prospective broodstok. The results of the seahorse cultivation showed a very high survival rate ranging from 96 - 100% and attained prospective broodstock and broodstock lengths ranging from 10 to 11 cm and 12 to 13 cm, respectively. During the PK-M program activities, each member of partner groups was actively involved in all stages of seahorse cultivation activities. Keywords: Cultivation, seahorse Hippocampus barbouri, survival.
Pair replacement on the spawning success of broodstock Seahorse (Hippocampus barbouri) Syafiuddin, .; Junior, M. Zairin; Jusadi, Dedi; Carman, Odang; Affandi, Ridwan
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.033 KB) | DOI: 10.19027/jai.10.29-37

Abstract

Seahorse, (Hippocampus barbouri) is one of marine living resources having high commercial values and has commonly been traded especially as live ornamental aquarium fish, raw material of traditional medicine and as souvenirs. This expriment was conducted to determine the succces of spawning rate by replacing the broodstock pair of seahorse. This study was done experimentally with treatment of replacement of broodstock pair after spawning under control condition. The experiment was designed to apply completely randomize design by using the following treatments: Treatment A, without replacement neither male nor female. Treatment B, spawned female broodstock  was being mated with her unpaired male broodstock.  Treatment C, a male broodstock that still brood was being mated with his unpaired female broodstock.  Treatment D, a spawned male broodstock that has released larva was being mated with his unpaired female broodstock.  Results showed that under control condition the replacement of broodstock pairs of seahorse had significantly influenced the spawning interval, number of eggs released and number of juveniles produced (P0,05).  It can be concluded that seahorse is not monogamous, either male or female after being spawned may accept other pair for the next spawning. Key words: pair replacement, broodstock, success spawning, Hippocampus barbouri   ABSTRAK Kuda laut, (Hippocampus barbouri) merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang memiliki nilai komersial dan telah banyak diperdagangkan terutama sebagai ikan hias, bahan baku obat tradisional dan juga sebagai suvenir. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji tingkat keberhasilan pemijahan dengan penggantian pasangan induk kuda laut pada wadah budidaya. Percobaan ini dilakukan secara ekperimental dengan perlakuan penggantian pasangan induk setelah pemijahan dalam wadah budidaya. Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut: Perlakuan  A, pemijahan   sepasang  induk kuda laut (tanpa pergantian). Perlakuan B, pemijahan induk betina yang telah memijah dengan induk jantan bukan pasangannya. Perlakuan C, pemijahan  induk  jantan  yang telah memijah (mengerami telur) dengan induk betina bukan pasangannya. Perlakuan D, pemijahan induk jantan yang telah melahirkan dengan induk betina bukan pasangannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggantian pasangan induk pada wadah budidaya sangat berpengaruh terhadap interval pemijahan, jumlah telur yang dikeluarkan dan jumlah juwana yang dihasilkan (P0,05). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kuda laut, tidak bersifat monogami, artinya baik jantan maupun betina setelah memijah dapat menerima pasangan lain untuk pemijahan berikutnya. Kata kunci: induk, keberhasilan pemijahan, pergantian pasangan, Hippocampus barbouri