Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Kerusakan Gigi (Ompong) Dengan Kejadian Anemia Pada Lanjut Usia (Lansia) Di Kecamatan Saku Kota Palembang Rifai Ibrahim; Fandianta Fandianta
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkankan insidensi anemia dihubungkan dengan bertambahnya usia telah menimbulkan spekulasi, bahwa penurunan hemoglobin kemungkinan merupakan konsekuensi dari pertambahan usia. Menurut UU No. 13 Tahun 1998 dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Insidensi anemia bervariasi tetapi diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia menderita anemia, dimana prevalensi tertinggi berada di Nagara-negara berkembang. Tahun 2020, Indonesia diperkirakan merupakan Negara urutan ke 4 terbesar jumlah penduduk usia lanjut sesudah China, India, dan Amerika Serikat. Meningkatnya populasi usia lanjut di Indonesia akan membawa pengaruh besar didalam pengelolaan masalah kesehatan dan kesejahteraannya. Hasil Survey Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001 menemukan penyakit tidak menular pada usia lanjut di Indonesia dengan persentase terbesar adalah anemia 46,3% dan penyakit tekanan darah tinggi 42,9%
PROFIL UREUM DAN KREATININ DARAH SERTA FAKTOR KARAKTERISTIK HIPERTENSI DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhayati Nurhayati; Rida Safira; Hamril Dani; Fandianta Fandianta; Handayani Handayani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.393 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1091

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, jika pembuluh darah yang rusak tersebut ada pada ginjal maka dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal bahkan ginjal dapat mengalami kerusakan ditandai dengan meningkatnya kadar ureum dan kreatinin. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui profil ureum dan kreatinin darah serta faktorkarakteristik karakteristik hipertensi di rs bhayangkara Palembang. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian dilaksanakan 2021. Sampel adalah semua data yang terdokumentasi secara lengkap dalam rekam medik menderita hipertensi yang menjalani pengobatan dan melakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin di Laboratorium RS Bhayangkara Palembang (153 data) Hasil Penelitian : 61orang(40%) dan 102 orang (66,7%) memiliki kadar ureum dan kreatinin tidak normal sedangkan 92(60%) dan 51 orang (33,3%) memiliki kadar ureum dan kreatinin normal. Berdasrkan uji statistik chi square menyatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, dan lama menderita hipertensi dengan kadar ureum dan kreatinin dan tidak ada hubungan antara umur dengan kadar kreatinin sedangkan ada hubungan umur pada penderita hipertensi pada pemeriksaan ureum Disarankan kepada penderita hipertensi agar rutin melakukan pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal. Kata Kunci: Ureum, Kreatinin.Hipertensi ABSTRACT Hypertension can cause damage to blood vessels, if the damaged blood vessels are in the kidneys can cause a decrease in kidney function and even the kidneys can be damaged is characterized by increased urea and creatinine levels. Research Objectives : To determine. Profile of urea and creatinine levels and the characteristic factors of hypertensive patients at Bhayangkara Hospital Palembang. Research is analytical with a cross-sectional approach. The research was conducted 2021. Sample is all fully documented data in medical records of suffering from hypertension who underwent treatment and performed ureun and creatinine tests at the Laboratory of Bhayangkara Hospital, Palembang (102 data).Results: 41people(40%)68 people (66.7%) had no ureu and creatinine levels normal and 61peaple(60%)and 34 people (33.3%) had normal urea and creatinine levels. Based on the chi square statistical test, it states that there is a relationship between, and length of suffering from hypertension with ureua and creatinine levels in hypertensive patients and there is no relationship between age and creatinine levels, but there are relationship ureum levels in people with hypertension., it is recomended for someone with hypertension to regularly check kidney function. Keyword : Ureum, creatinine,Hypertension,
ANALISIS KADAR GLUKOSA DARAH PUASA MENGGUNAKAN SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA Asrori Asrori; Fandianta Fandianta; Erwin Edyansyah; Resti Dora Permata; Handayani Handayani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1600

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaaan glukosa darah merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan di laboratorium dengan parameter pemeriksaan glukosa darah sewaktu, glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam PP. WHO telah merekomendasikan untuk menggunakan sampel plasma pada pemeriksaan glukosa darah, antikoagulan yang telah direkomendasikan pada pemeriksaan glukosa darah ini adalah Natrium Fluorida (NaF). Namun, saat ini pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan serum juga masih banyak dipakai dalam pemeriksaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa menggunakan serum dan plasma Natrium Fluorida (NaF). Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022 dan dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil: Pada penelitian ini rata-rata kadar glukosa darah puasa pada serum adalah 73,31 mg/dL, sedangkan rata-rata glukosa darah pada plasma NaF adalah 76,03 mg/dL. Dari uji statistic t-dependent didapatkan p < α (0,05) yaitu value = 0,000, yang berarti ada perbedaan. Kesimpulan: Adanya perbedaan rata-rata kadar glukosa darah puasa menggunakan serum dan plasma NaF.
Kesiapan Dosen Dalam Pembelajaran Menggunakan E-Learning Fandianta Fandianta; Herry Hermansyah; Refai Refai
Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jmpb-widyakarya.v1i2.355

Abstract

The implementation of learning using e-learning must be supported by several readiness factors. Organizational readiness factors, such as regulations, infrastructure, technology, and policies, have a significant effect on learning outcomes using e-learning. However, the human element in its use is also the most important factor in online learning. This research was conducted to measure the readiness of lecturers using e-learning on several factors, namely; Technology access factor, skill and training factor, instructor attitude factor. The sample of this study was 100 active lecturers. Univariate data analysis was performed by calculating the average readiness index and frequency and identifying categories of readiness intervals for using e-learning. The results of this study show the readiness of lecturers in using e-learning assessed from technology mastery factors, skill and training factors, and instructor attitude factors. However, for a very mature level, refinement and development of all these factors are still necessary. In addition, the training aspect is considered quite ready, but management must open training opportunities for lecturers to run online classes.