Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UPAYA PREVENTIF MAHASISWA POLTEKKES PALEMBANG TERHADAP COVID-19 Sarmalina Simamora; Ridho Putrama Meijandi
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.970

Abstract

Latar Belakang: di awal tahun 2019 di Wuhan ditemukan adanya virus yang disebut virus corona. Virus ini menyebabkan corona virus desease (Covid-19). Berbagai upaya dianjurkan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Upaya tersebut antara lain mengkonsumsi vitamin c, berolahraga dirumah, berjemur, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Anjuran ini tidak hanya berlaku untuk lansia atau orang yang memiliki penyakit co-morbid. Mahasiswa juga harus melaksanakan anjuran itu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya preventif mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang terhadap covid-19. Metode: jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan rancangan deskriptif. Penentuan responden dilakukan secara Data penelitian ini menggunakan data primer dengan pengisian kuesioner oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang menggunakan media google form. Jumlah responden adalah 1431 orang Hasil : mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang sudah menunjukkan berbagai upaya dengan melakukan kebiasaan yang baik untuk menghindari penularan virus corona. Kesimpulan : Menjaga jarak dan berolah raga adalah dua kebiasaan terbanyak yang dilakukan oleh mahasiswa Mereka memahami bahwa memakai masker dan mencuci tangan merupakan cara untuk mencegah penularan virus corona, namun belum semua melakukan kebiasaan tersebut. Disamping itu mahasiswa juga memahami bahwa berolah raga, berjemur dan mengkonsumsi vitamin c juga dapat mencegah penularan virus corona, meski masih ada sebagian kecil mahasiswa yang belum memahaminya.
Peduli Penggunaan Insulin (Care for Use of Insulin) Sarmalina Simamora; Sarmadi; Mona Rahmi Rulianty; Ferawati Suzalin
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i3.4823

Abstract

Insulin direkomendasikan untuk penderita diabetes mellitus dengan kadar HbA1c > 9. Harga Insulin injeksi mahal, namun obat ini dibiayai oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tetapi jarum suntiknya tidak. Jarum suntik dirancang sekali pakai, tetapi umumnya pasien menggunakan lebih dari sekal. Penggunaan secara berulang menyebabkan jarum tumpul, ujung jarum kehilangan lapisan minyak, bahkan dapat mengakibatkan infeksi. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan insulin melalui Program Rujuk Balik di apotek atau di Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Pasien memerlukan edukasi agar penggunaan jarum suntik ini efektif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi peserta agar lebih peduli tentang cara penggunaan insulin, jarum suntiknya, penyimpanan dan pembuangan limbah yang benar, sehingga obat yang mahal ini membawa hasil terapi yang optimal bagi masyarakat. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Merdeka. dihadiri oleh 14 peserta Hasil penilaian terhadap pengetahuan penderita diabetes mellitus di Puskesmas Merdeka menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 68, 18% setelah edukasi, dengan tingkat pengetahuan mencapai 100 % pada ukuran jarum suntik dan kemiringan sudut penyuntikan
PENGENDALIAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK MELALUI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM KELOMPOK MASYARAKAT Sarmalina Simamora; Sarmadi .; Mona Rahmi Rulianti; Ferawati . Suzalin
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 Juni (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.606 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i1.642

Abstract

Antibiotics are needed to treat infections caused by pathogenic bacteria. The use of antibiotics to treat bacterial infections if done in an inappropriate manner can have detrimental consequences, both clinical and economic. Incorrect dosage, timing and frequency of use can cause resistance. From various studies in various places it was found that people's knowledge and behavior in using antibiotics is still not wise. The purpose of this activity is for participants to have good knowledge about the use of antibiotics. Partners were the mother of the arisan group were 29 people and the church women's group were 33 people. Measurement of knowledge was carried out by means of questionnaires and education was given orally and in writing by presenting a paper. The results showed an increase in knowledge about antibiotics in the good and very good categories, from 25.8% to 80.64% after education. The conclusion, their knowledge increase after education and can play a role in controlling bacterial resistance in their families and their community.
UPAYA PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK MELALUI PENYERAHAN ANTIBIOTIK SECARA TEPAT DI APOTEK WILAYAH SEBERANG ULU PALEMBANG Sarmalina Simamora; Subiyandono Subiyandono; Sarmadi Sarmadi; Tedi Tedi
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No Tahun (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.094 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v2iTahun.1200

Abstract

Penjualan antibiotik tanpa resep dokter, khususnya sediaan oral maupun parenteral sesungguhnya adalah hal yang tidak benar, karena antibiotik termasuk golongan obat keras. Beberapa jenis obat keras memang dapat diserahkan oleh Apoteker dalam jumlah tertentu, termasuk antibiotika jenis sediaan topikal. Penjualan antibiotika oral secara bebas dapat menjadi pemicu terjadinya resiko yang tidak diinginkan. Selain resiko efek samping, resistensi bakteri merupakan resiko yang berdampak luas pada masyarakat. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prilaku petugas kesehatan, demikian juga petugas apotek. Pengetahuan yang rendah menimbulkan rendahnya kepedulian akan akibat dari penggunaan antibiotika secara sembarangan.Pengetahuan dan perilaku ini dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, salah satunya adalah dengan pendekatan edukasi yang bersifat informal. Cara ini dapat dilakukan dalam berbagai jenis situasi dan berbagai tingkatan pengetahuan. Karena sifatnya yang informal kegiatan ini dilakukan di lokasi apotek wilayah Seberang Ulu Palembang ( 17 apotek). Pengetahuan petugas yang umumnya masih rendah sampai sedang, terutama pemahaman akan Obat Wajib Apotek menjadi alasan mereka menyerahkan antibiotik tanpa resep dokter. Setelah diberikan edukasi, terdapat perubahan prilaku petugas sekalipun belum seluruhnya. Beberapa apotek sudah tidak melayani penjualan antibiotik tanpa resep, sedang yang lainnya sudah memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) saat penyerahan obat.
Perbandingan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Mengatasi Diare Sebelum dan Sesudah Penyuluhan di Desa Lingkis Kecamatan Jejawi Kabupaten OKI Sarmalina Simamora; Indri Septiani
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.352 KB) | DOI: 10.36086/jkpharm.v3i2.827

Abstract

Background: Diarrhoea is a disease that is still a reasonably high health problem in Indonesia. Especially in toddlers, low maternal knowledge can be detrimental and even cause death. The aims of this study to identify whether or not there is a comparison of the knowledge of mothers under five on how to deal with diarrhoea before and after counselling in Lingkis Village, Jejawi District, OKI Regency. Methods: This is the Pre-Experimental research with a One Group Pretest-Posttest design. This research was conducted in March- May 2021. The sample were all mothers of toddlers whose toddlers had or were having diarrhoea who came to the integrated service post (Posyandu) in Lingkis village totalling, 38 respondents. Jejawi District, OKI Regency. With the provision of counselling in statistical tests using Wilcoxon analysis. Results: From the results of the Pretest and Posttest questionnaires tested with Wilcoxon analysis, there was an increase in knowledge after counselling with a value of Sig.2-tailed = 0.000 (P<0.05). The average value of respondents before counselling was 55.26, and the average value of respondents after counselling was 76.31. Conclusion: There is an increase in the knowledge of mothers under five in dealing with diarrhoea after counselling in Lingkis Village, Jejawi District, OKI Regency
PENANGANAN DISMENOREA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN DI KOTA PALEMBANG Sonlimar Mangunsong; Sarmalina Simamora
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v5i1.1727

Abstract

Remaja putri sebagai bagian dari masyarakat dapat juga mengalami masalah kesehatan. Gangguan kesehatan yang banyak dialami oleh remaja putri pada usia produktif adalah dismenore primer. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembina adalah salah satu sekolah yang bermitra dengan Poltekkes Palembang. Tujuan Kegiatan adalah memberikan pengetahuan dalam mengatasi gangguan dismenore pada remaja putri sacara prakits melalui tindakan non farmakologis maupun farmakologis. Metode yang dilakukan adalah ceramah dan diskusi terhadap gangguan dismenore. Jumlah responden 24 orang remaja putri. Pada awalnya diberikan pertanyaan terkait pengetahuan remaja dalam mengatasi dismenore pada dirinya. Selanjutnya mereka diberi materi tentang dsimenore, penyebabnya, tindakan untuk mengurangi gejalanya maupun penanggulangan yang dapat dilakukan saat serangan datang. Pada akhir kegiatan dilakukan post test dan diskusi. Dari hasil kegiatan ini ditemukan bahwa sakit dismenore yang dilalami siswa selalu datang berulang, dapat mengganggu proses pendidikan dan dapat berdampak pada capaian hasil atau prestasi siswa. Kondisi inilah yang dialami oleh sebagian remaja putri di SMK Pembina Palembang. Meskipun mereka mempelajari tentang kefarmasian, namun untuk tingkat sekolah menengah tentu masih sangat terbatas. Solusi permasalahan yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan memberikan edukasi yang benar untuk mengatasi dismenore telah tepat. Hasil dari kegiatan ini adalah remaja putri mengalami perubahan dalam hal pengetahuan dari rendah sampai sedang menjadi tinggi, Parasiswa juga memiliki kemampuan untuk mengatasi serangan nyeri akibat dismenore primer yang mereka alami.
MANAJEMEN RISIKO DALAM MENGANTISIPASI KEJADIAN BENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PALEMBANG Sarmalina Simamora; Sonlimar Mangunsong; Anayani Dalilah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 1 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i1.1664

Abstract

Latar Belakang: Palembang secara histori termasuk kota yang tidak rawan bencana alam. Namun karena jumlah penduduk terus meningkat, pembangunan fisik semakin banyak, tentu ruang terbuka hijau semakin berkurang. Bencana mulai timbul, seperti banjir saat hujan lebat, dan kebakaran saat kemarau. Dalam mengantisipasi bencana, Puskemas memiliki tugas dalam melaksanakan manajemen risiko terhadap potensi bencana di Kota Palembang. Kesiapan menghadapi bencana ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan tenaga kesehatan dan pengelolaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan tenaga kesehatan yang diberi tanggung jawab sebagai pengelola, kebijakan yang ada di Puskesmas seperti ketersediaan SOP dan pendanaan yang berdampak terhadap aspek kesiapsiagaan Puskesmas dalam penanggulangan bencana di wilayah kerjanya masing masing. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap 13 orang tenaga kesehatan yang Puskesmasnya ada di wilayah yang pernah terdampak bencana. Hasil: Petugas Puskesmas memiliki pengetahuan yang baik (97%), sekalipun belum tersedia kebijakan yang memadai (86%), belum ada SOP (52%), dan sumber pendanaan yang jelas (35%) di beberapa Puskesmas. Sedangkan, penilaian terhadap aspek kesiapsiagaan Puskesmas berdasarkan kegiatan wawancara termasuk dalam kategori baik: (80%). Kesimpulan: Penempatan tenaga kesehatan sebagai pengelola risiko bencana di Puskesmas sudah tepat, karena semuanya sudah memiliki pengetahuan yang baik. Hal ini akan lebih baik jika semua Puskesmas diperkuat dengan kebijakan di kota Palembang.