Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tanggung Gugat Nominee Atas Penjualan Tanah Yang Mengakibatkan Pembatalan Jual Beli Hartawan; Sriwati; Irta Windra Syahrial
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2023.20.3.355-372

Abstract

Jurnal ini mengangkat kasus mengenai pembuatan dan pelaksanaan suatu perjanjian jual beli antara INS dan FS dengan objek tanah yang tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan yaitu Pasal 1320 angka 4 dan Pasal 1338 ayat (3) KUHPer jo Pasal 21 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA, sehingga mengakibatkan batalnya perjanjian jual beli. Tidak memenuhinya ketentuan perundang-undangan dikarenakan tanah yang menjadi objek perjanjian jual beli antara INS dan FS dilatarbelakangi dengan adanya perjanjian pinjam nama (nominee agreement) antara INS dan SEM selaku Warga Negara Asing yang melanggar Pasal 26 ayat (2) UUPA, sehingga secara de facto kepemilikan tanah yang menjadi objek jual beli adalah kepemilikan SEM selaku Warga Negara Asing. Sehingga daripada perjanjian jual beli yang dibuat antara INS dan FS telah melanggar syarat sahnya perjanjian yaitu “suatu sebab yang halal” yang mana akibatnya adalah perjanjian jual beli tersebut batal demi hukum. Perbuatan INS dalam membuat dan melaksanakan perjanjian jual beli yang melanggar ketentuan perundang-undangan dapat dikatakan sebagai suatu perbuatan melawan hukum sesuai Pasal 1365 KUHPer, dimana daripada seluruh unsur Perbuatan Melawan Hukum telah terpenuhi. Sehingga berdasarkan Pasal 1365 KUHPer, maka INS selaku penjual wajib bertanggung gugat atas suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukannya yang membawa kerugian bagi FS selaku pembeli. Kata kunci: Perjanjian Pinjam Nama, Perjanjian Jual Beli, Perbuatan Melawan Hukum, Tanggung Gugat
Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Yang Dirugikan Atas Perbuatan Kartel Produsen Kendaraan Bermotor Chelsea Angelia Hartono; Lanny Kusumawati; Irta Windra Syahrial
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2023.21.2.421-434

Abstract

This thesis raises a case regarding the actions and implementation of a cartel agreement between the President Director of PT X and the President Director of PT Y with the object of a 110 cc & 125 CC automatic scooter that does not meet the statutory provisions, namely article 1320 number (4), 1338 paragraph (3) and 1365 of the Criminal Code in conjunction with Article 5 paragraph (1), Article 11, and 47 of Law No. 5 of 1999 in conjunction with Article 4 and Article 45 paragraph (1) of Law No. 8 of 1999, which resulted in unlawful acts. The non-compliance with the statutory provisions was because the automatic scooter motorcycle was motivated by the existence of a cartel agreement between the President Director of PT X and the President Director of PT Y in violation of Article 5 paragraph (1). So that the price fixing agreement made has violated the legal requirements of an agreement, namely "a lawful cause" where as a result the agreement is null and void. For their actions, the two PTs violating the provisions of the law can be said to be an unlawful act in accordance with Article 1365 of the Criminal Code, in which all elements of unlawful acts have been fulfilled. Based on Article 1365 of the Criminal Code, then PT X and PT Y as business actors producing motorized vehicles obliged to be responsible for an act against the law that brings harm to the consumers as buyers. Keyword: Cartel Agreement; Pricing Agreement; Tort; Liability
Tanggung Gugat Pengelola Statuter OJK Terhadap Kerugian Nasabah Atas Penundaan Pembayaran Klaim Asuransi Yang Sudah Jatuh Tempo Ditinjau Dari Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian Melinda Christiani; Yoan Nursari Simanjuntak; Irta Windra Syahrial
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2023.21.2.435-451

Abstract

This article raises a case regarding the actions of OJK statutory managers who in carrying out their functions, duties and authorities do not meet the provisions of the legislation, namely Article 62 paragraph (2) of the Insurance Law. The statutory provisions are not fulfilled because the OJK statutory manager in carrying out his functions, duties, and authorities is not in accordance with the statutory manager's duties as regulated in Article 62 paragraph (2) of the Insurance Law, but the actions of the OJK statutory manager do not result in losses for customers for delaying payments. insurance claims that are past due. The actions of the OJK statutory manager in carrying out their functions, duties, and authorities that violate the provisions of the legislation cannot be considered as an unlawful act as regulated in Article 1365 of the Civil Code where all elements of unlawful acts are not fulfilled. Based on Article 64 of the Insurance Law in conjunction with Article 1365 of the Civil Code, statutory managers are not obliged to be responsible for their unlawful acts. Keywords : Insurance Agreement, Statutory Manager, Tort, Liability