Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS NEPHROROTEKTIF EKSTRAK AIR DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina ) PADA TIKUS MODEL GAGAL GINJAL Budi Siswanto; Ranti Dwi Astriani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.938 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.107

Abstract

Latar Belakang.Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.Pemanfaatan bahan-bahan alam berupa herbal di Indonesia mulai dikembangkan, hal terjadi karena masyarakat menyadari dampak efek samping yang ditimbulkan dari obat-obat sintetik lebih besar dibandingkan dengan obat-obat yang terbuat dari herbal. Rumusan Masalah ekstrak daun afrika (vernonia amygdalina ) dapat melindungi kerusakan ginjal pada tikus putih yang di induksi dengan gentamisin. Tujuan mengetahui bukti ilmiah kemampuan ekstrak daun afrika ((vernonia amygdalina ) dalam melindungi kerusakan ginjal tikus putih akibat perlakuan nephrotoksik gentamisin.Hipotesa Ada pengaruh Ektraks Air Daun Afrika ((vernonia amygdalina ) terhadap perlindungan Ginjal.Disain Penelitian ini bersifat eksperimen murni secara deskriptif yang menganalisa perubahan creatinin dan BUN. Kesimpulan ada pengaruh pemberian ekstrak daun afrika(Vernonia amygdalina ), terhadap kadar ureum dan kreatinin tikus putih (Rattus Novergicus) jantan galur Wistar yang di induksi gentamisin dan kaptoptil yang bermakna secara statistik, yaitu Pada perlakuan 1 bahwa Kadar Ureum 44.7 ± 11.12 mg/dl, dan kreatinin serum darah 0.7 ± 0.06 mg/dl. Pada perlakuan 2 kadar ureum serum darah adalah 37.1mg/dl ± 6.34 mg/dl dan kadar kreatinin serum darah 0.6 ± 0.13 mg/dl. Pada perlakuan 3 kadar ureum serum darah 29.4 ± 7.61mg/dl dan kreatinin serum 0.5 ± 0.16 mg/dl. Perlakuan 3 memberikan pengaruh yang cukup besar bila dibandingkan dengan perlakuan 1, perlakuan 2 dan kontrol (+) yaitu sebesar 29.4 ± 7.61mg/dl pada kadar serum ureum dan 0.5 ± 0.16 mg/dl pada kreatinin serum darah.
SOSIALISASI 6 LANGKAH CUCI TANGAN, PENGGUNAAN MASKER DAN PENERAPAN JAGA JARAK YANG BAIK DAN BENAR DALAM MENJALANI ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI PERUMAHAN GLOBAL MANSION RW-14 KECAMATAN PERIUK KOTA TANGERANG Ranti Dwi Astriani; Hanny Siti Nuraeni; Destriana Destriana; Shufiyani Shufiyani; Ruri Ruri; Ikrima Ikrima
Jurnal Menara Pengabmas Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Menara Pengabmas
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BANTEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jmp.v1i1.511

Abstract

Wabah Corona virus (COVID-19) saat ini sudah menyebar di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Saat itu, belum terdapat vaksin dan obatnya sehingga salah satu cara memutus rantai penularan virus adalah dengan melakukan pencegahan dengan mengaplikasikan protokol kesehatan. Pengaplikasian protokol kesehatan memiliki kendala yaitu di masa adaptasi kebiasan baru ini, belum semua masyarakat terbiasa dengan protokol kesehatan sehingga hal ini menjadi tujuan utama dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi 6 langkah cuci tangan, penggunaan masker dan penerapan jaga jarak yang baik dan benar. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu membuat dan mendesain leaflet dan video protokol kesehatan, memberikan penyuluhan atau pemberian informasi mengenai covid, protokol kesehatan, dan makanan yang menunjang imun, melatih cara melakukan 6 langkah cuci tangan, membagikan masker untuk dipakai kegiatan sehari-hari, dan megadakan perlombaan yang berkaitan dengan sosialiasi protokol kesehatan. Sosialisai ini dilakukan secara online dan dihadiri oleh 26 orang peserta. Tingkat pemahaman diukur dari hasil pre-test dan post-test. Setelah dilakukan kegiatan ini, pemahaman peserta mengenai protokol kesehatan meningkat secara signifikan sebesar 27,21% (Wilcoxon, p=0.000), serta masyarakat dapat mengaplikasikan protokol kesehatan dan penguatan imun melalui lomba pembuatan makanan sehat dan video protokol kesehatan.
INCREASING KNOWLEDGE THROUGH ANEMIA DISCUSSION, HEMOGLOBIN (Hb) SKRINNING AND COVID-19 VACCINES IN YOUNG WOMEN Ranti Dwi Astriani; Hanny Siti Nuraeni; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Menara Pengabmas Vol 1 No 2 (2023): JURNAL MENARA PENGABMAS
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BANTEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jmp.v1i2.646

Abstract

The problem in this community service activity is the lack of understanding about anaemia among adolescent girls in Global Mansion Housing, Periuk Village, Tangerang City. According to data from the Tangerang City portal, the achievement of COVID-19 vaccination in Periuk urban village is still low (<40%). This should certainly be a common concern, because vaccination is being intensified by the government to prevent and reduce the risk of spreading the COVID-19 virus. Based on WHO 2010, the prevalence of anaemia among adolescent girls in developing countries is around 53.7% of all adolescent girls. According to Riskesdas 2018, anaemia in adolescent girls aged 13-18 years in Indonesia is still high at 22.7%. The purpose of this community service is to provide an understanding of anaemia prevention and the COVID19 vaccine to reduce the spread of the COVID-19 virus. Community service activities are carried out offline by conducting counselling in the form of presentations, brochures, questions and answers, pre-and post-test with adolescent girls and parents. During the activity, participants can follow well, easily understand and engage in discussions. The conclusion of this activity is that there is a significant increase in understanding of anaemia and the COVID-19 vaccine in adolescent girls (30%).
Preeclampsia support group sebagai upaya pemberdayaan kader dalam pencegahan dan pengendalian preeklampsia Venny Patricia; Ahmad Yani; Hanny Siti Nuraeni; Ranti Dwi Astriani; Darti Rumiatun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22228

Abstract

AbstrakPreeklampsia merupakan salah satu penyumbang utama angka kematian ibu di Indonesia. Salah satu upaya menurunkan preeklampsia adalah melalui penyuluhan terhadap kader mengenai preeklampsia, deteksi dini, serta pencegahannya. Kader merupakan perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan di tingkat desa sehingga dapat diberdayakan dalam upaya pencegahan dan pengendalian preeklampsia, terutama dalam memberikan pemahaman kepada ibu hamil di wilayah masing-masing. Dalam pengabdian ini, dilakukan penyuluhan dan pendampingan mengenai deteksi dini preeklampsia kepada para kader. Sasaran kegiatan ini adalah para kader di 14 desa di kecamatan Padarincang, kabupaten Serang, Banten. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader mengenai pencegahan dan pengendalian preeklampsia serta deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil melalui pemeriksaan tekanan darah dan protein urine melalui pemanfaatan support group. Kegiatan dilakukan dalam 4 tahapan yaitu pengurusan perizinan, penyuluhan, skrining preeklampsia, serta monitoring dan evaluasi keberlanjutan program. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan kader mengenai preeklampsia, deteksi dini, dan upaya pencegahannya mengalami peningkatan sesudah diberi penyuluhan. Pengetahuan dan keterampilan kader dengan kategori baik yaitu sebesar 15% sebelum diberikan penyuluhan dan meningkat menjadi sebesar 55% setelah diberikan penyuluhan. Support group yang dibentuk terbukti efektif dalam membangun komunikasi dan koordinasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian preeklampsia di wilayah kecamatan Padarincang. Untuk menjamin keberlanjutan program, preeclampsia support group tetap digunakan sebagai sarana koordinasi antara para kader, bidan desa, tenaga kesehatan lainnya di puskesmas, aparatur desa dan kecamatan, serta tim pengabdian. Kata kunci: bidan; hipertensi; kader; preeklampsia; proteinuria. AbstractPreeclampsia is one of the main contributors to maternal mortality rates in Indonesia. One effort to reduce preeclampsia is through educating cadres since they are an extension of health workers so that they can be empowered in efforts to prevent and control preeclampsia, especially in providing understanding to pregnant women in their areas. In this community service, education and assistance regarding the early detection of preeclampsia were provided to cadres. The target was cadres in 14 villages in Padarincang, Serang district, Banten. This activity aimed to increase cadres' knowledge and skills regarding the prevention and control of preeclampsia as well as the early detection of preeclampsia in pregnant women through checking blood pressure and urine protein through the use of support groups. Activities were carried out in 4 stages, namely processing activity permits, counseling, preeclampsia screening, and monitoring and evaluating program sustainability. The results of the service showed that the cadres' knowledge and skills regarding preeclampsia, early detection, and prevention efforts had increased after being given counseling. The knowledge and skills of cadres in the good category were 15% before being given counseling and increased to 55% after being given counseling. The support group was proven to be effective in building communication and coordination in efforts to prevent and control preeclampsia in the Padarincang sub-district area. To ensure the continuation of the program, the support group is still used as a means of coordination between cadres, midwives, community health center authorities, village and sub-district officials, and the community service team. Keywords: midwife; hypertension; cadre; preeclampsia; proteinuria.