Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MODEL KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Ismiyati, Ismiyati; Rumiatun, Darti
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 12 No 2 Desember 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v12i2.434

Abstract

Kematian remaja usia 15-19 tahun disebabkan adanya permasalahan dalam kesehatan reproduksi seperti komplikasi kehamilan, perdarahan, sepsis, persalinan terhambat, komplikasi pada aborsi yang tidak aman, penyakit seksual, serta penyalahgunaan obat-obat terlarang. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka akan mencari informasi dari media, teman sebaya, dan orang tua. Namun, kenyataan yang ada pada saat ini adalah banyak remaja yang tidak mendiskusikan kesehatan reproduksi kepada orang tuanya. Alasan orang tua tidak berbicara dengan remaja tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi salah satunya adalah kemampuan komunikasi yang masih kurang dalam kesehatan reproduksi. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dilakukan penelitian untuk membangun model pendekatan komunikasi efektif tentang kesehatan reproduksi untuk orang tua ke remaja. Death of adolescents aged 15-19 years of differences in reproductive health complications such as pregnancy complications, bleeding, sepsis, obstructed labor, complications in unsafe abortion, sexy diseases, and the use of illegal drugs. To overcome this, they will seek information from the media, peers, and parents. However, the challenge at this time is that many teenagers do not discuss health for their parents. The reason parents don't talk to teens about sexuality and health is one that supports communication that is still lacking in reproductive health. To overcome this problem, research is conducted to build a model that discusses effective communication for parents. This study uses a constructive paradigm with qualitative methods with a sound foundation of theory to understand effective communication models between parents and adolescents in discussing the health of accepting adolescents. The results of this study found a communication model between parents and adolescents. When discussing with corpses, parents need to be debated by overcoming adolescent challenges and needs. Besides, parents also need to make good interactions so that trust emerges between the two. Communication requires knowledge, skills, and attitudes from parents so that adolescents can be open with their problems. To facilitate information, parents can use the media. Parents also need to argue about what works when they talk or discuss freedom.
ANALISIS KUALITATIF PRILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KABUPATEN LEBAK Kadar Kuswandi; Ismiyati Ismiyati; Darti Rumiatun
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 14 No 1 (2019): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v14i1.284

Abstract

Latar Belakang: Seiring perkembangan zaman dari pengaruh budaya Barat maka membawa kebebasan dan akses informasi yang terbuka sehingga memberikan kesempatan pada remaja memiliki perilaku negatif dalam kesehatan reproduksi. Prevalensi perilaku seksual aktif pada remaja laki-laki (56,6%) lebih tinggi bila dibandingkan dengan remaja perempuan (43,7%) Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Subjek atau partisipan dalam penelitian ini adalah pemegang program kesehatan reproduksi remaja di dinas kesehatan, BKKBN tingkat kabupaten, dan puskesmas, serta kelompok remaja. Hasil: Remaja menyatakan bahwa seks bebas itu merupakan aktifitas yang dilakukan oleh sepasang manusia (lawan jenis maupun sesame jenis), mulai dari pegangan tangan, perabaan daerah sensitive, pelukan, ciuman, sampai pada hubungan seks pra nikah. Namun, perilaku seks bebas di wilayah tersebut masih banyak. Salah satu dampak seks bebas yang bayak ditemui diantarnya kehamilan sebelum menikah serta terkenanya penyakit kelamin.Upaya mengatasi masalah seks bebas pada remaja diantaranya perlu melibatkan orang tua ataupun keluarga. Selain itu, remaja juga perlu dilibatkan dalam suatu organisasi sehingga memiliki aktifitas dan kesibukan. Simpulan: Pengetahuan remaja tentang seks bebas cukup baik. Namun, permasalahan seks bebas di wilayah ini masih banyak. Untuk membantu mengatasi masalah tersebut tidak hanya dari remajanya tetapi juga dibutuhkan kerjasama dengan orang tua atau keluarga.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA MEKARSARI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 Darti Rumiatun; Dina Sri Mawadah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.832 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.70

Abstract

Derajad kesehatan di indonesia masih rendah, hal itu dapat diukur dengan indikator di antaranya adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).Berbagai faktor dapat mempengaruhi naik dan turunnya AKB dan AKI, diantaranya belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu secara optimal oleh masyarakat. Di Provinsi Banten angka kematian ibu dan bayi menduduki posisi kelima secara nasional.Sedangkan Untuk dikabupaten Lebak kematian bayi dan balita menduduki urutan kedua dari 8 kabupaten yang ada di banten yaitu sebesar 383. Banyak Faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu dan balita keposyandu diantaranya umur balita, jarak tempuh, pekerjaan, pendidikan dan pengetahuan ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita keposyandu di desa mekarsari lebak banten. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Total populasi 153 balita dan 113 sampel yang dipilih dengan cara Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat,untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variable, Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara varibel independen dan variable dependen dengan menggunakan uji chi squre di maknai dengan bila didapatkan nilai p < 0,05 H0 diterima atau ada faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu dan balita ke posyandu dan apabila nilai p > 0,05 H0 ditolak atau tidak ada faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu dan balita ke posyandu,dan analisis multivariat untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kunjungan balita ke posyandu dengan menggunakan uji regresi logistic Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berprilaku baik berkunjung ke Posyandu ke posyandu masih rendah sebanyak 43,4%. Ada 3 variabel yang secara statistic berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu yaitu pendidikan, pengetahuan dan umur anak. Berdasarkan hasil uji regresi logistic factor yang paling berpengaruh terhadap perilaku kunjungan ibu ke posyandu adalah umur anak. Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervise langsung keposyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada diposyandu.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEBIASAAN YANG MERUGIKAN KESEHATAN IBU NIFAS SEPERTI NYANDA DAN PANTANG MAKANAN SAMPAI DENGAN 6 MINGGU POST PARTUM Ninik Wahyuni; Darti Rumiatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.504 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.100

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadimelalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperolehmelalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007) Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan ibu tentang asuhan masa nifas terhadap kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti nyanda dan pantang makanan.Rancangan Penelitian secara umum mencakup dari identifikasi masalah sehingga tehnik survey analisis akan dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel penelitian dilakukan pada seluruh ibu nifas sampai dengan 6 mingu post partum yang berada didesa Sukamanah.Dengan demikian dalam penelitian ini yang diambil total populasi.Penelitian ini meliputi variable dependen mengenai pengetahuan ibu nifas dan variable independen kebiasaan yang merugikan kesehatan. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa pengetahuan dengan kebiasaan yang merugikan kesehatan tidak ada hubungan ynag bermakna yaitu dengan adanya bahwa Asymp Sig-nya adalah 0.209 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima.
STATUS GIZI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-2 TAHUN Nurul Misbah; Ahmad Ahmad; Darti Rumiatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 2 (2014): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.035 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i2.133

Abstract

Prevalensi anak usia 1-2 tahun gizi kurang atau anak usia 1-2 tahun kurus masih tinggi. Keadaan gizi kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, khusus pada perkembangan dapat mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi otak. Di Indonesia diperkirakan sekitar 30,8 % anak berumur 0-13 tahun mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami fenomena antara status gizi, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, ekonomi dan pola asuh dengan Perkembangan Anak usia 1-2 tahun di Puskesmas kecamatan Warungunung Kabupaten Lebak tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 100 responden dan cara pengambilan sampel dengan accidental sampling. Analisis data dengan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi mempunyai hubungan yang bermakna dengan perkembangan anak usia 1-2 tahun, sementara variabel jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status sosial ekonomi dan pola asuh tidak berhubungan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa yang diduga berhubungan dengan perkembangan anak usia 1-2 tahun, ternyata hanya variabel status gizi yang secara signifikan berhubungan dengan perkembangan anak usia 1-2 tahun. Saran bagi Petugas kesehatan hendaknya melakukan pemantauan perkembangan anak sesuai dengan program Puskesmas secara rutin khususnya pada anak usia keemasan (golden age). Sekaligus memberikan penjelasan pada ibu yang memiliki anak usia keemasan tersebut tentang manfaat dan pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
PERAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID 19 DI DESA KADUAGUNG TENGAH KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK Hani Sutianingsih; Rery Kurniawati; Nani Yuningsih; Darti Rumiatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 2 (2021): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i2.310

Abstract

Based on data on pediatric patients less than 18 years old with confirmed COVID 19, it was 3.23% and 11.4% suspected cases of COVID 19 for children aged less than 18 years. This shows that childhood is a vulnerable period for contracting COVID 19. Childhood is an important period in human life, especially early childhood. This is because at an early age, children begin to be sensitive or sensitive to receive various kinds of stimuli from outside the child. Therefore, at an early age it is very important to provide appropriate stimulation or stimulation to children, so as to optimize aspects of child development. Proper stimulation will stimulate the child's brain so that the child's development can be optimal, especially during the COVID-19 pandemic which demands the implementation of social distancing. The study design was cross sectional with a total of 50 respondents. The subjects of this study were parents of early childhood (5-6 years). The statistical test used is Chi squared. Based on the results of statistical tests, it was found that there was a relationship between the role of parental stimulation on early childhood development (5-6 years) of knowledge and attitudes of the bride and groom about reproductive and sexual health (p <0.05). It is hoped that parents will play a more active role in stimulating children's development by dealing with types of games that can stimulate gross motor development
PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM DETEKSI DINI DENGAN SKOR PUJI ROHAYATI DAN MANAJEMEN AWAL KEGAWATDARURATAN IBU HAMIL Tutik Iswanti; Nintinjri Husnida; Darti Rumiatun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v4i2.9962

Abstract

Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Angka Kematian Ibu di kabupaten Lebak pada tahun 2016 yaitu terjadi 28 kasus kematian ibu. Adapun penyebab tingginya kasus kematian Ibu Hamil adalah keterlambatan dalam mendeteksi dini, terlambat memutuskan, terlambat sampai di pelayanan kesehatan dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan ibu hamil. Masih tingginya ibu hamil resiko tinggi. Solusi yang dijalankan adalah Peningkatan pemahaman dan keterampilan bidan dalam pengisian formulir deteksi dini kegawatdaruratan maternal neonatal dengan skor Puji Rohayati dan diberikannya Buku saku dan Formulir Skor Puji Rohayati. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi penyegaran dan pembinaaan teknis deteksi dini dengan skor puji rochayati. Materi penyuluhan terdiri dari deteksi dini kegawatdaruratan maternal neonatal dengan skor puji rochayati. Setelah dilaksanakannya penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam deteksi dini kegawatdaruratan dengan skor puji rochayati.
DINAMIKA PUBERTAS ANTARA IBU DAN ANAK Ismiyati Ismiyati; Darti Rumiatun; Suryo Ediyono
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.450

Abstract

Many adolescents express fear, embarrassment and confusion when experiencing menstruation for the first time. They state that Puberty is an unpleasant experience. They do not understand that it is a physiological process. In conditions like this, the role of the mother is needed in helping adolescents identify Puberty. 62% of young women stated that their mother was their main source of knowledge about reproductive health. This study aimed to discover children's curiosity about Puberty and mothers' concerns in providing communication about Puberty. The method used is descriptive. The research respondents were mothers with daughters aged 9-10 years, with a total sample of 43 people. The study found that as many as 62.8% of girls had asked their mothers about Puberty or the body changes they were experiencing. Mother is the closest person for young women. However, 46.5% of mothers still feel worried about conveying or providing education about Puberty to young women. Mothers' worries can also be caused by communication barriers in discussions with their children, prevailing norms, the existence of several myths, and feelings of insecurity or embarrassment.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Ibu Nani Yuningsih; Darti Rumiatun
Jurnal Obstretika Scientia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.569 KB) | DOI: 10.55171/obs.v6i1.356

Abstract

Barometer pelayanan kesehatan ibu disuatu negara dapat ditunjukan dengan Angka Kematian Ibu. Sampai saat ini kematian ibu masih cukup tinggi dan lambat dalam penurunannya. Hal ini dibuktikan dengan data dari profil  dinas kesehatan propinsi banten tahun 2013 adalah 216/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2014 adalah 230/100.000 kelahiran hidup data audit maternal diwilayah Kabupaten Lebak tahun 2014 bahkan lebih tinggi yaitu 235/ 100.000 kelahiran hidup.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor penyebab dengan  kejadian kematian ibu di Wilayah Kabupaten Lebak tahun  2014.Metoda penelitian ini adalah metoda case control study. Sumber data yang digunakan adalah data skunder dari laporan KIA dan   rekapitulasi audit maternal perinatal diwilayah  Dinas Kesehatan tahun  2014. Penelitian ini meliputi variabel independen penyebab kematian ibu perdarahan, preeklampsia/eklampsia, umur dan paritas serta kematian ibu sebagai variabel dependen. Sampel penelitian ini meliputi ibu yang meninggal dan ibu yang tidak meninggal sebagai kontrol dengan jumlah 141 orang, dengan menggunakan skala 1: 2 kasus 47 dan kontrol 94 orang. Analisa data menggunakan analisa bevariat.
Pelatihan Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Dini untuk Guru TK/RA/PAUD: Training on Stimulation and Early Detection of Early Childhood Growth and Development for Kindergarten/RA/PAUD Teachers Hani Sutianingsih; Darti Rumiatun; Yaneu Nuraineu
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i2.4550

Abstract

Stimulation activities for early childhood development can be carried out in school learning activities (TK/RA/PAUD) by teachers by paying attention to several aspects of development that must be achieved by early childhood. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of kindergarten/RA/PAUD teachers in conducting stimulation and early detection of early childhood growth and development as well as socializing activities of stimulation and early detection of early childhood growth and development to the community. The training method is held in a hybrid manner (the theoretical material is provided online while the practicum material is carried out offline). Community outreach activities were divided into three stages of activity, namely pre-intervention, intervention and post-intervention for 15 kindergarten/RA/PAUD teachers in Kaduagung Timur Village, Lebak Regency, Banten. The results of community service activities show an increase in the average knowledge of kindergarten/RA/PAUD teachers regarding stimulation, early detection, and early childhood development of 33.33 (p=0.000), it is proven that this community service activity has a positive impact on teacher knowledge Kindergarten/RA/PAUD regarding stimulation, early detection, and early childhood development. Monitoring and evaluation results show that kindergarten/RA/PAUD teachers have socialized ways of stimulation, early detection, and early childhood development and development to parents, so that the dissemination of information regarding stimulation and early detection of growth and development can be carried out.